Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DAN MCKENZIE EXERCISE

TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA PENJAHIT

DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (NPB) MIOGENIK

DI DESA TAMBONG KABUPATEN KLATEN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Disusun Oleh :
OKTAVIARI DWI SAPUTRI
J120151050

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
ii
Publikasi Pengaruh Core Stability Exercise dan McKenzie Exercise terhadap Peningkatan
Ilmiah Aktivitas Fungsional pada Penjahit dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (NPB)
Miogenik Di Desa Tambong Kabupaten Klaten

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DAN MCKENZIE EXERCISE


TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA PENJAHIT
DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (NPB) MIOGENIK
DI DESA TAMBONG KABUPATEN KLATEN
Oktaviari Dwi Saputri1, Yulisna Mutia Sari2, Totok Budi Santoso3
1
Mahasiswa S1 Fisioterapi FIK UMS, 2Dosen Fisioterapi FIK UMS, 3Dosen
Fisioterapi FIK UMS

ABSTRAK
Nyeri punggung bawah (NPB) miogenik merupakan nyeri yang berkaitan dengan bagaimana
tulang, ligamen dan otot punggung bekerja. Nyeri tersebut akan menjadi masalah bila
mempengaruhi cara kita menjalani atau mengganggu aktifitas sehari-hari dalam kehidupan.
Terdapat berbagai macam modalitas intervensi fisioterapi dalam upaya penanganan NPB, salah
satunya adalah “Back Exercise”, diantaranya yaitu McKenzie Exercise. Dalam
perkembangannya, terdapat suatu metode yang terkenal dengan “Core stabiliy exercise”
(CSE). CSE merupakan aktivasi sinergis yang meliputi otot-otot bagian dalam dari trunk yakni
otot core (inti). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian CSE
dan McKenzie Exercise terhadap peningkatan aktivitas fungsional pada penjahit dengan
keluhan NPB Miogenik dan perbedaan pengaruh dari keduanya. Jenis metode penelitian ini
adalah quasi eksperiment dengan pendekatan secara two groups pre and post eksperimental
test design. Teknik sampel menggunakan purposive sampling, yaitu sebanyak 20 responden.
Instrumen penelitian menggunakan ODI (Oswestry Disability Index). Uji statistik yang
digunakan adalah wilcoxon test dan mann whitney test. Hasil penelitian menunjukan bahwa
setelah 4 minggu, terdapat pengaruh CSE (p-value 0,005) dan McKenzie Exercise (p-value
0,016) terhadap peningkatan aktivitas fungsional pada penjahit dengan keluhan NPB Miogenik
dan tidak terdapat perbedaan hasil dari keduanya (p-value 0,813).

Kata Kunci: Nyeri Punggung Bawah (NPB) Miogenik, Core Stability Exercise (CSE) dan
McKenzie Exercise.

ABSTRACT
Miogenic low back pain (LBP) is pain associated with how the bones, ligaments and back
muscles work. The pain would be a problem if affects the way we live or interfere with daily
activities in life. There are different modalities of physiotherapy intervention in handling of
LBP, one of which is "Back Exercise", among which McKenzie Exercise. In the process, there
is a method known for its "Core stabiliy exercise" (CSE). CSE is a synergistic activation that
includes the muscles of the core muscles of the trunk. The purpose of this study was to
determine the effect of CSE and McKenzie Exercise to increased functional activity in the
tailors with Miogenic LBP complaints and differences in the effect of both. This research was
using quasi-experimental with two groups approach the pre and post test experimental design.
The sampling technique used purposive sampling, as many as 20 respondents. The research
instrument used ODI (Oswestry Disability Index). The statistical test used was Wilcoxon test
and Mann Whitney test. From statistic analysis, The results of this research after 4 weeks
showed that there is the effect of CSE (p-value of 0.005) and McKenzie Exercise (p-value of
0.016) to increased functional activity in the tailors of miogenic LBP complaint and there is no
difference in the results of both (p-value 0.813).

Keywords: Miogenic Low Back Pain (LBP), Core Stability Exercise (CSE) and McKenzie
Exercise.

Program Studi S1 Fisioterapi – Fakultas Ilmu Kesehatan 1


Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2016
Publikasi Pengaruh Core Stability Exercise dan McKenzie Exercise terhadap Peningkatan
Ilmiah Aktivitas Fungsional pada Penjahit dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (NPB)
Miogenik Di Desa Tambong Kabupaten Klaten

PENDAHULUAN adalah Back Exercise, salah satu


diantaranya yaitu Mc Kenzie Exercise. Mc
NPB miogenik merupakan nyeri yang Kenzie Exercise diciptakan oleh Robin Mc
berkaitan dengan bagaimana tulang, Kenzie. Latihan ini merupakan terapi
ligamen dan otot punggung bekerja. Nyeri latihan yang mengutamakan gerakan
tersebut akan menjadi masalah bila ekstensi, tujuannya adalah untuk mencapai
mempengaruhi cara kita menjalani atau dan mempertahankan postur normal
mengganggu aktifitas kehidupan. Sebagian lordosis vertebra, mengurangi stres
besar NPB miogenik merupakan gangguan posterior pada diskus intervertebralis dan
yang dapat sembuh dengan sendirinya, ligamen vertebra (Wahyuni, 2012).
sekitar 90% membaik dalam dua bulan dan Berdasarkan penelitian yang
10% pasien akan mengalami nyeri dalam dilakukan oleh Moldovan (2012) tentang
waktu beberapa bulan bahkan tahun perbedaan efektifitas antara Wiliam’s
sehingga akan mengalami disabilitas Flexion Exercise (WFE) dan Mc Kenzie
berkelanjutan (Borenstein dan Wiesel, Exercise terhadap 22 subjek yang mengeluh
2004; Pramita, 2014 ). NPB dengan rentan usia 22-55 tahun,
Menurut Pulat (2006) dalam Rivai menunjukan hasil bahwa Mc Kenzie
(2014), di Uni Eropa sebesar 25-27% dari Exercise lebih efektif dibandingkan
pekerja Eropa mengeluh sakit punggung Wiliam’s Flexion Exercise dalam
dan 23% nyeri otot. Sedangkan di Indonesia menurunkan NPB. Sedangkan penelitian
sendiri berdasarkan data dari hasil studi yang dilakukan Wahyuni (2012) tentang
Departemen Kesehatan tahun 2005, perbedaan efektifitas antara Wiliam’s
menunjukkan bahwa sekitar 40,5% Flexion Exercise dengan Mc Kenzie
penyakit yang diderita pekerja sehubungan Exercise pada pasien yang mengalami
dengan pekerjaannya. Rahim (2012) juga postural low back pain, menunjukan hasil
berpendapat bahwa nyeri punggung adalah bahwa tidak terdapat perbedaan yang
keluhan yang umum dijumpai di signifikan antara Wiliam’s Flexion Exercise
masyarakat dan diperkirakan mengenai dan Mc Kenzie Exercise terhadap
65% dari seluruh populasi. peningkatan lingkup gerak sendi
Seperti yang terjadi pada pekerja lumbosakral pada pasien yang mengalami
usaha konveksi (penjahit) di Dukuh Tebon postural low back pain.
Gede Desa Tambong Wetan, Kecamatan Dalam perkembangannya, terdapat
Kalikotes, Kabupaten Klaten. Berdasarkan suatu metode baru yang terkenal dengan
studi pendahuluan melalui observasi dan “Core stabiliy exercise” (CSE). CSE
wawancara dengan kuesioner Nordic Body merupakan aktifasi sinergis yang meliputi
Map dan pemeriksaan nyeri dengan VAS otot-otot bagian dalam dari trunk yakni otot
(Visual Analogue Scale) pada sepuluh core (inti). Fungsi core yang utama adalah
penjahit di lokasi tersebut, didapatkan untuk memelihara postur tubuh (Brandon
adanya keluhan nyeri punggung bawah dan Raphael, 2009; Pramita, 2014).
setelah bekerja dengan nilai nyeri tertinggi Kepopuleran program latihan ini didasarkan
yaitu 6,3 cm (nyeri kuat) dan hanya pada keyakinan bahwa core strength dan
diberikan minyak urut apabila keluhan endurance (inti kekuatan dan ketahanan)
tersebut benar-benar mengganggu adalah hal terpenting untuk memelihara
aktifitasnya. Penjahit di lokasi tersebut kesehatan punggung bawah dan untuk
melakukan aktifitas pekerjaannya pada mencegah terjadinya cedera terutama dalam
posisi duduk membungkuk, dengan jam peningkatan aktivitas fungsional. Otot inti
kerja yaitu 8 jam per hari dengan masa yang lemah atau tidak seimbang akan
kerja > 5 tahun. mengakibatkan adanya rasa sakit di daerah
Salah satu modalitas intervensi punggung bawah (Pramita, 2014).
fisioterapi dalam upaya penanganan NPB
Program Studi S1 Fisioterapi – Fakultas Ilmu Kesehatan 2
Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2016
Publikasi Pengaruh Core Stability Exercise dan McKenzie Exercise terhadap Peningkatan
Ilmiah Aktivitas Fungsional pada Penjahit dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (NPB)
Miogenik Di Desa Tambong Kabupaten Klaten

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Vertebra yang memberikan


Garcia, et al. (2013) terhadap 148 pasien fleksibilitas pada punggung dan
dengan keluhan nyeri punggung bawah dihubungkan oleh diskus (cakram) pada
kronis dengan perlakuan Mc Kenzie dan bagian depan dan sendi faset pada
back school exercise selama 4 minggu, bagian belakang. Diskus yang
didapatkan hasil bahwa Mc kenzie exercise memisahkan vertebra memberikan
lebih efektif dalam meningkatkan bantalan dan bekerja sebagai peredam
keterbatasan fungsional. Sedangkan untuk kejut. Sendi faset (hanya terdapat pada
CSE menurut Wang, et al. (2012), dalam punggung bagian bawah) merupakan
review yang dilakukannya tentang permukaan berbentuk cekungan yang
efektifitas CSE dengan general exercise membentuk sendi yang dapat bergerak
pada kasus NPB kronis dari berbagai jurnal dengan panggul kita. Pada setiap
penelitian dari tahun 1970 sampai 2011, vertebra, terdapat cabang-cabang saraf
didapatkan bahwa CSE lebih efektif dalam yang keluar menuju seluruh tubuh.
menurunkan nyeri dan meningkatkan Selain itu ligamen yang kuat membantu
kemampuan fungsional pada pasien NPB menyatukan vertebra dan memperkuat
kronis. punggung (Bull dan Archard, 2007).
Maka berdasarkan penelitian Kinematika dari vertebra
terdahulu tersebut yang menyatakan bahwa torakolumbal dibagi menjadi dua bagian.
CSE dan Mc Kenzie Exercise memiliki efek Bagian pertama merupakan lower
yang baik untuk menurunkan nyeri dan thoracic spine yang terdiri atas 12
mampu meningkatkan kemampuan vertebra toraks, sedangkan bagian kedua
fungsional pada pasien NPB, peneliti merupakan lumbar spine yang terdiri
tertarik untuk melakukan penelitian dan dari 5 vertebra lumbal. Lower thoracic
membuktikan apakah ada pengaruh spine adalah daerah transisional pada
pemberian Core Stability Exercise (CSE) kolumna vertebra, yang merupakan
dan Mc Kenzie Exercise terhadap peralihan dari sifat kinematis vertebra
peningkatan aktivitas fungsional, serta servikal yang secara gradual memiliki
membuktikan perbedaan dari keduanya sifat kinematis seperti vertebra lumbal.
terhadap peningkatan aktivitas fungsional Contohnya, fleksi dan ekstensi pada
pada penjahit dengan keluhan nyeri upper thoracic spine memiliki rentang
punggung bawah (NPB) miogenik di sekitar 40 . Pada vertebra lumbal rentang
Dukuh Tebon Gede Desa Tambong Wetan, geraknya menjadi 6-120 dan semakin
Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten. meningkat pada level yang lebih kaudal.
Pada rotasi aksial sebaliknya, upper
TINJAUAN PUSTAKA thoracic spine memiliki rentang gerak
yang lebih besar sekitar 7-90
1. Anatomi Fungsional dan Biomekanika dibandingkan pada lumbal sekitar 20.
Vertebrae Rentang gerak pada lateral bending
“Punggung” menggambarkan relatif konstan, sekitar 600 dari lower
batang tubuh mulai dari bawah leher, thoracic spine hingga vertebra lumbal
terus ke bawah sampai ke tulang ekor. (Rahim, 2012).
Punggung disusun oleh tulang, otot dan
jaringan lunak lainnya. Tiga puluh tiga 2. Sikap Kerja Duduk pada Penjahit
tulang kecil yang disebut vertebra, Hasil studi pendahuluan melalui
tertumpuk diatas tulang lain membentuk observasi dapat diketahui dalam
punggung yang menyangga berat badan melakukan pekerjaannya, para penjahit
dan melingkupi serta melindungi dalam sikap kerja duduk. Hasil
sumsum tulang belakang. pengamatan sikap duduk pekerja lebih
condong kedepan, dengan badan
Program Studi S1 Fisioterapi – Fakultas Ilmu Kesehatan 3
®
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2016
Publikasi Pengaruh Core Stability Exercise dan McKenzie Exercise terhadap Peningkatan
Ilmiah Aktivitas Fungsional pada Penjahit dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (NPB)
Miogenik Di Desa Tambong Kabupaten Klaten

membungkuk dengan ukuran tempat Menurut pendapat Paliyama dalam


duduk tidak sesuai dengan dimensi Pramita (2014) nyeri punggung bawah
ukuran antropometri pemakainya dan miogenik adalah nyeri pada punggung
landasan kerja yang tidak sesuai dengan bawah yang disebabkan oleh gangguan
ukuran tubuh dari setiap penjahit. Dari pada unsur tendomusculer tanpa disertai
studi pendahuluan ini juga didapatkan dengan gangguan neurologis antara
bahwa pekerja melakukan gerakan yang vertebra torakal 12 sampai dengan
sama terus-menerus dan bertahan dalam bagian bawah pinggul dan anus. NPB
posisi statis dengan jangka waktu lama. miogenik dapat timbul akibat adanya
Sesuai dengan pendapat Tarwaka potensi kerusakan pada: dermis,
(2014) bahwa posisi tubuh dalam kerja pembuluh darah, fascia, musculus,
sangat ditentukan oleh jenis pekerjaan tendon, kartilago, tulang, ligamen,
yang dilakukan. Masing-masing posisi meniscus, bursa. NPB miogenik
kerja mempunyai pengaruh yang berhubungan dengan gangguan otot di
berbeda-beda terhadap tubuh. Namun daerah punggung bawah, tendon, dan
demikian kerja dengan sikap duduk ligamen yang bisa timbul pada saat
terlalu lama dapat menyebabkan otot melakukan aktifitas sehari-hari secara
perut melembek dan tulang akan berlebihan, seperti duduk lama, berdiri
melengkung sehingga cepat lelah. lama atau mengangkat beban berat
Sedangkan menurut Purwaningsih dan dengan cara yang salah, dimana nyeri
Wicaksono (2007) rasa sakit pada bersifat tumpul dan tidak menjalar ke
punggung lebih ditemukan pada tungkai.
kelompok yang bekerja dengan posisi
tubuh yang tidak biasa atau dengan 4. Pemeriksaan Aktivitas Fungsional
badan atau punggung condong ke depan dengan Oswestry Disability Index
ketika berdiri atau duduk. Rasa sakit (ODI)
punggung yang berlangsung lama Oswestry Disability Index (ODI)
dihubungkan dengan gerakan tulang adalah kuesioner yang didesain untuk
belakang ke depan, menyamping serta membantu fisioterapis mendapatkan
berputar sehingga muncul keluhan nyeri informasi tentang bagaimana nyeri
punggung bawah. punggung bawah yang diderita pasien
berdampak pada kemampuan fungsional
3. Nyeri Punggung Bawah (NPB) pasien sehari-hari (Trisnowiyanto,
Miogenik 2012). ODI memiliki beberapa versi,
Nyeri menurut Bull dan Archard versi pertamanya adalah meliputi 10 sesi
(2007) merupakan perasaan yang sangat pertanyaan yang mengevaluasi aktifitas
subjektif dan tingkat keparahannya fungsional hidup sehari-hari, yaitu
sangat dipengaruhi oleh pendapat pribadi meliputi: Intensitas nyeri, perawatan diri,
dan keadaan saat nyeri tersebut terjadi. aktifitas mengangkat, berjalan, duduk,
Mereka juga berpendapat bahwa nyeri berdiri, tidur, aktifitas seksual (bila
dapat digambarkan sebagai sensasi yang memungkinkan), kehidupan sosial dan
tidak menyenangkan yang terjadi bila bepergian/ melakukan perjalanan
mengalami cedera atau kerusakan pada (Longo, et al., 2010).
tubuh. Nyeri punggung bawah
merupakan nyeri yang berkaitan dengan 5. Core Stability Exercise (CSE)
bagaimana tulang, ligamen dan otot Pramita (2014) berpendapat bahwa
punggung bekerja. Nyeri tersebut akan Core stability exercise didefinisikan
menjadi masalah bila mempengaruhi sebagai latihan untuk meningkatkan
cara kita menjalani atau mengganggu kemampuan neuromuscular dalam
aktifitas kehidupan. mengontrol dan melindungi tulang
Program Studi S1 Fisioterapi – Fakultas Ilmu Kesehatan 4
®
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2016
Publikasi Pengaruh Core Stability Exercise dan McKenzie Exercise terhadap Peningkatan
Ilmiah Aktivitas Fungsional pada Penjahit dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (NPB)
Miogenik Di Desa Tambong Kabupaten Klaten

belakang dari cidera. Latihan ini yang ditimbulkan karena spasme akan
ditujukan untuk meningkatkan kontrol berkurang.
dari pada lumbopelvic. Peningkatan
lumbopelvic ini dapat dilakukan melalui 6. Mc Kenzie Exercise
dua cara, yaitu, pertama, meningkatkan McKenzie Exercise merupakan
koordinasi dan kontrol dari otot-otot suatu tehnik latihan dengan
lumbopelvic dan kedua, meningkatkan menggunakan gerakan badan terutama
kekuatan otot-otot lumbopelvic. Model ke arah ekstensi, biasanya digunakan
core stability exercise didasarkan pada untuk penguatan dan peregangan otot-
stabilitas tulang belakang tergantung otot ekstensor dan fleksor sendi
pada kontribusi otot. Dengan kata lain lumbosacralis dan dapat mengurangi
aktivitas otot diperlukan untuk nyeri. Latihan ini diciptakan oleh Robin
mempertahankan posisi tulang belakang. McKenzie. Prinsip latihan McKenzie
Menurut Moldovan (2012), banyak adalah memperbaiki postur untuk
otot yang berada pada lumbopelvic dan mengurangi hiperlordosis lumbal.
berkontribusi untuk kontrol dan stabilitas Sedangkan secara operasional pemberian
tulang belakang. Dalam core stability latihan untuk penguatan otot punggung
fokusnya adalah pelatihan ulang fungsi bawah ditujukan untuk otot-otot fleksor
deep muscle (transver abdominis dan dan untuk peregangan ditujukan untuk
multifidus) dan mengintegrasi aktivitas otot-otot ektensor punggung (McKenzie,
deep muscle dan global muscle pada 2008; Jumiati, 2015).
tugasnya. Dikoordinasikannya deep Tujuan terapi ini adalah
muscle sangat penting dalam gerak mengurangi rasa sakit, sentralisasi gejala
segmen intervertebra dari tulang (gejala bermigrasi ke garis tengah tubuh)
belakang dan pelvic, meskipun otot dan pemulihan lengkap nyeri. Langkah
tersebut tidak memberi kontribusi besar pencegahan terdiri dari mendidik dan
pada tulang belakang tapi sangat penting mendorong pasien untuk berolahraga
untuk menstabilkan tulang belakang. secara teratur dan perawatan diri. Semua
Menurut Kisner (2007) dalam latihan untuk tulang belakang lumbal
buku yang bertema terapi latihan, yang berulang beberapa kali untuk
menyebutkan bahwa efek latihan core mengakhiri jarak pada gejala tulang
stability akan mengembangkan kerja belakang dalam satu arah. Ketika
otot-otot dynamic muscular corset. melakukan metode ini hanya 1
Dengan terjadinya kontraksi yang pengulangan, hal ini akan menimbulkan
terkoordinasi dan bersamaan (Co- rasa sakit. Bilamana mengulanginya
Contraction) dari otot-otot tersebut akan beberapa kali rasa sakit akan berkurang
memberikan rigiditas celender untuk (Thomas, 2007; Jumiati, 2015).
menopang trunk, akibatnya tekanan Latihan gerak aktif dengan metode
intradiskal berkurang dan akan latihan Mc.Kenzie diharapkan otot-otot
mengurangi beban kerja dari otot daerah lumbosakral dapat mengalami
lumbal, sehingga jaringan tidak mudah peregangan dan penguatan sehingga
cidera, ketegangan otot lumbal yang kontraksi otot selama latihan akan
abnormal berkurang. Dengan terjadinya meningkatkan muscle-pump yang
pelemasan otot diharapkan akan terjadi menjadikan suplai oksigen dan nutrisi
perbaikan muscle pump yang berakibat lebih lancar dalam jaringan sehingga
meningkatkan sirkulasi darah pada diharapkan otot punggung bawah
jaringan otot punggung. Dengan menjadi memiliki daya tahan dalam
demikian suplai makanan dan oksigen di bekerja sehingga akan berdampak pada
jaringan otot menjadi lebih baik, nyeri terpeliharanya sifat-sifat fisiologis otot.

Program Studi S1 Fisioterapi – Fakultas Ilmu Kesehatan 5


Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2016
Publikasi Pengaruh Core Stability Exercise dan McKenzie Exercise terhadap Peningkatan
Ilmiah Aktivitas Fungsional pada Penjahit dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (NPB)
Miogenik Di Desa Tambong Kabupaten Klaten

Hal tersebut sesuai dengan punggung bawah (NPB) miogenik yang


pendapat Kisner (2011), stretching atau dirasakan oleh responden, dengan
penguluran yang terdapat dalam latihan menggunakan ODI (Oswestry Disability
Mc.Kenzie dapat mencegah perlengketan Index) yang dilakukan baik sebelum dan
jaringan, menjaga elastisitas dan sesudah perlakuan pada kedua kelompok
kontraktilitas jaringan otot serta responden tersebut. Penelitian ini dilakukan
mencegah pembentukan inflamasi dalam selama 4 minggu pada tanggal 04 s.d 28
rongga persendian sehingga lingkup Desember 2015.
gerak sendi dapat diperbaiki dan Pada kelompok I dengan perlakuan
terpelihara. Passive stretching dilakukan CSE, latihan dibagi dalam 5 jenis latihan,
ketika pasien dalam keadaan rileks, antara lain : bridging, single leg bridging,
menggunakan gaya dari luar, pada modified plank, front plank, dan side plank.
latihan McKenzie lebih cenderung Latihan ini dilakukan selama 4 minggu,
kearah pengistirahatan punggung bawah dengan frekuensi latihan 3x per minggu dan
dalam bentuk rileksasi yang dapat durasi 20 menit, repetisi untuk penguatan
memberikan efek pengurangan nyeri. 10-15 kali per set, dilakukan secara
Gerakan yang ringan dan perlahan perlahan tanpa menimbulkan rasa sakit,
merangsang propioseptor yang kemudian dipertahankan 5–10 detik,
merupakan aktivasi dari serabut efferent kembali ke posisi awal kemudian rileks.
berdiameter besar yang mengakibatkan Core stability exercises ini dilakukan secara
menutupnya spinal gate. berkelompok pada kelompok perlakuan I,
dimana peneliti sebagai instruktur dalam
METODE PENELITIAN pelaksanaannya.
Pada kelompok perlakuan II dengan
Metode penelitian ini adalah quasi perlakuan McKenzie exercise, latihan
eksperiment dengan pendekatan secara two dilakukan selama 4 minggu dengan
groups pre and post eksperimental test frekuensi 3 kali per minggu. Macam dan
design. Penelitian ini dilaksanakan di teknik gerakan yang dilakukan sebanyak 4
Dukuh Tebon Gede Desa Tambong Wetan, gerakan yaitu, Lying Face Down, Lying
Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten facedown in extension/ Prone Lying on
selama 4 minggu pada tanggal 04 s.d 28 Elbow, Prone Press Up dan Extension in
Desember 2015. standing, dilakukan dalam waktu 3 menit
Populasi penelitian ini adalah para setiap gerakannya. McKenzie Exercise ini
penjahit di Dukuh Tebon Gede Desa dilakukan secara berkelompok pada
Tambong Wetan, Kecamatan Kalikotes, kelompok perlakuan II, dimana peneliti
Kabupaten Klaten berjumlah 37 orang. sebagai instruktur dalam pelaksanaannya.
Teknik pengambilan sampel penelitian Teknik analisis data adalah uji
adalah purposive sampling yaitu teknik pengaruh sebelum dan sesudah tindakan
pengambilan sampel dengan pertimbangan menggunakan Wilcoxon test, sedangkan uji
tertentu berdasarkan kriteria inklusi dan beda pengaruh menggunakan Mann
eksklusi, dengan jumlah sampel yang Whitney Test, dengan tingkat kepercayaan
memenuhi kriteria sebanyak 20 orang. yang digunakan adalah p-value < 0,05
Selanjutnya, dibagi menjadi dua kelompok artinya hipotesis akan diterima jika p-value
perlakuan yaitu, kelompok I dengan < 0,05.
perlakuan CSE dan kelompok II dengan
perlakuan McKenzie Exercise.
Fokus dalam penelitian ini adalah
mengukur pemberian CSE dan Mckenzie
exercise, serta menilai tingkat keterbatasan
aktivitas fungsional akibat keluhan nyeri
Program Studi S1 Fisioterapi – Fakultas Ilmu Kesehatan 6
Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2016
Publikasi Pengaruh Core Stability Exercise dan McKenzie Exercise terhadap Peningkatan
Ilmiah Aktivitas Fungsional pada Penjahit dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (NPB)
Miogenik Di Desa Tambong Kabupaten Klaten

HASIL PENELITIAN 900 dengan ukuran tempat duduk yang


1. Gambaran Umum Lokasi rendah, serta tidak sesuai dengan
Dukuh Tebon Gede merupakan dimensi ukuran antropometri
salah satu home industry yang bergerak pemakainya dan landasan kerja yang
di bidang konveksi, terletak di Desa tinggi. Dari hasil pengamatan saat
Tambong Wetan, Kecamatan Kalikotes, penelitian juga didapatkan bahwa
Kabupaten Klaten. Usaha konveksi penjahit melakukan gerakan yang sama
tersebut sudah bergerak sejak tahun 2010 terus-menerus dan bertahan dalam posisi
hingga saat ini. Usaha tersebut memang statis dengan jangka waktu lama dengan
sudah menjadi mata pencaharian jeda istirahat hanya sekitar 1 s.d 2 jam.
sebagian penduduk di lokasi tersebut.
Saat ini jumlah penjahit yang aktif dalam 2. Hasil Penelitian
usaha konveksi tersebut berjumlah ± 37 a. Karakteristik responden berdasarkan
orang dan rata-rata berjenis kelamin umur
perempuan. Waktu kerja efektif para
penjahit dilokasi tersebut sekitar 8 jam
per hari, dengan 6 hari kerja, dimana
waktu kerja dimulai pukul 07.00-16.00
WIB dengan waktu istirahat 1 jam pada
pukul 12.00-13.00 WIB.
Produk konveksi yang dihasilkan
biasanya berupa pesanan dari pihak merk
tertentu atau perseorangan, diantaranya
yaitu seragam sekolah, kemeja, celana, Dari Tabel 1, distribusi
almamater dari berbagai institusi negeri karakteristik responden berdasarkan
maupun swasta dan produk konveksi umur pada kelompok perlakuan 1
lainnya. Tidak hanya menerima pesanan diketahui bahwa kelompok umur 30-
dari berbagai pihak, usaha konveksi ini 33 tahun yaitu sebanyak 5 orang
pun membuat produknya sendiri untuk (50%), kelompok umur 34-37 tahun
dipasarkan ke sejumlah toko maupun sebanyak 1 orang (10%), kelompok
distributor di wilayah Kabupaten Klaten umur 38-41 tahun sebanyak 1 orang
dan sekitarnya. Proses produksi atau (10%), kelompok umur 42-45 tahun
pembuatan baju, celana, almamater dan sebanyak 2 orang (20%) dan
lainnya meliputi berbagai macam proses kelompok umur 46-49 tahun sebanyak
yaitu pembuatan design, pemotongan 1 orang (10%).
bahan, pembuatan pola, penjahitan dan Sedangkan pada kelompok
finishing. Berkaitan dengan proses perlakuan 2, distribusi karakteristik
produksi tersebut, potensi bahaya yang responden berdasarkan umur diketahui
muncul, diantaranya adalah sikap kerja sebanyak 4 orang (40%) dalam
pada penjahit yang perlu diperhatikan kelompok umur 30-33 tahun,
dari sisi ergonomi. kelompok umur 34-37 tahun sebanyak
Sikap kerja pada penjahit di 2 orang (20%), kelompok umur 38-41
lokasi penelitian tersebut tentunya tahun sebanyak 2 orang (20%),
menghadirkan risiko terhadap kesehatan kelompok umur 42-45 tahun sebanyak
dan keselamatan pada para penjahit 1 orang (10%) dan kelompok umur
sendiri. Hasil observasi dapat diketahui 46-49 tahun sebanyak 1 orang (10%).
dalam melakukan pekerjaannya, penjahit
bekerja dengan posisi duduk. Hasil
pengamatan sikap duduk penjahit lebih
condong kedepan, fleksi lutut lebih dari
Program Studi S1 Fisioterapi – Fakultas Ilmu Kesehatan 7
Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2016
Publikasi Pengaruh Core Stability Exercise dan McKenzie Exercise terhadap Peningkatan
Ilmiah Aktivitas Fungsional pada Penjahit dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (NPB)
Miogenik Di Desa Tambong Kabupaten Klaten

b. Karakteristik responden berdasarkan test responden adalah sebesar 10,80


masa kerja atau dalam kategori moderate
disability. Sedangkan, rata-rata skor
post test didapatkan nilai sebesar 8,80
atau dalam kategori minimal
disability.

d. Hasil penilaian ODI pada responden


kelompok perlakuan I

Dari Tabel 2, distribusi


karakteristik responden berdasarkan
masa kerja pada kelompok perlakuan
1 diketahui bahwa responden dengan
masa kerja 5-8 tahun yaitu sebanyak 3
orang (30%), responden dengan masa
kerja 9-12 tahun sebanyak 4 orang
(40%) dan responden dengan masa
kerja 13-16 tahun sebanyak 3 orang
(40%).
Sedangkan pada kelompok Dari Tabel 4, hasil penilaian ODI
perlakuan 2, distribusi karakteristik pada responden kelompok perlakuan
responden berdasarkan masa kerja II, diketahui bahwa rata-rata skor pre
umur diketahui sebanyak 6 orang test responden adalah sebesar 9,80
responden dengan masa kerja 1-4 atau dalam kategori minimal
tahun (60%), responden dengan masa disability. Sedangkan, rata-rata skor
kerja 5-8 tahun sebanyak 3 orang post test didapatkan nilai sebesar 8,00
(30%) dan responden dengan masa atau masih dalam kategori minimal
kerja 17-20 tahun sebanyak 1 orang disability.
(10%).
3. Hasil Analisis Data
c. Hasil penilaian ODI pada responden a. Pengaruh pemberian CSE terhadap
kelompok perlakuan I peningkatan aktivitas fungsional

Dari tabel 5, Hasil uji pengaruh


pada kelompok perlakuan I
menggunakan wilcoxon test dengan
membandingkan skor pre test dan
post test ODI, diperoleh nilai Zhitung
sebesar -2,836 dengan p-value =
Dari Tabel 3, hasil penilaian ODI 0,005. Maka dapat diambil
pada responden kelompok perlakuan kesimpulan, jika nilai p-value
I, diketahui bahwa rata-rata skor pre menunjukan hasil < 0,05 artinya dapat
Program Studi S1 Fisioterapi – Fakultas Ilmu Kesehatan 8
Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2016
Publikasi Pengaruh Core Stability Exercise dan McKenzie Exercise terhadap Peningkatan
Ilmiah Aktivitas Fungsional pada Penjahit dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (NPB)
Miogenik Di Desa Tambong Kabupaten Klaten

diambil keputusan yaitu, Ha diterima c. Perbedaan CSE dan McKenzie


atau ada pengaruh pemberian CSE Exercise terhadap peningkatan
terhadap peningkatan aktivitas aktivitas fungsional
fungsional pada responden.
Diketahui rata-rata skor pre test
ODI responden adalah 10,80 dan hasil
rata-rata skor post test ODI responden
adalah 8,80, sehingga terdapat selisih
sebesar 2,00. Hal tersebut dapat
bermakna bahwa pemberian CSE Dari tabel 7, hasil uji beda
kepada sejumlah responden pengaruh CSE dan McKenzie
memberikan pengaruh terhadap Exercise pada kelompok perlakuan I
penurunan disabilitas atau dan kelompok perlakuan II
peningkatan fungsionalnya akibat menggunakan mann whitney test
keluhan NPB yang dirasakannya. diperoleh nilai Zhitung sebesar -0,237
dengan p-value (signifikansi/ tingkat
b. Pengaruh pemberian McKenzie kepercayaan) = 0,813. Nilai p-value
Exercise terhadap peningkatan menunjukan hasil > 0,05 , yang
aktivitas fungsional artinya H0 diterima atau tidak ada
perbedaan pengaruh pemberian CSE
dan McKenzie Exercise terhadap
peningkatan aktivitas fungsional pada
responden.
Dari hasil data yang telah
disajikan sebelumnya, pada tabel 5
Dari tabel 6, Hasil uji pengaruh dan tabel 6 antara rerata nilai selisih
pada kelompok perlakuan II kelompok perlakuan 1 adalah 2,00
menggunakan wilcoxon test dengan lebih besar dari rerata nilai selisih
membandingkan skor pre test dan kelompok perlakuan 2 yang nilainya
post test ODI, diperoleh nilai Zhitung sebesar 1,80. Dapat disimpulkan
sebesar -2,414 dengan p-value = bahwa pemberian CSE lebih dapat
0,016. Maka dapat diambil menurunkan tingkat keterbatasan
kesimpulan, jika nilai p-value aktivitas fungsional dari McKenzie
menunjukan hasil < 0,05 artinya dapat Exercise pada penjahit dengan
diambil keputusan yaitu, Ha diterima keluhan NPB miogenik di Desa
atau ada pengaruh pemberian Mc Tambong Wetan, Kecamatan
Kenzie Exercise terhadap peningkatan Kalikotes, Kabupaten Klaten.
aktivitas fungsional pada responden.
Diketahui rata-rata skor pre test
ODI responden adalah 9,80 dan hasil PEMBAHASAN
rata-rata skor post test ODI responden 1. Karakteristik Subjek Penelitian
adalah 8,00, sehingga terdapat selisih a. Umur
sebesar 1,80. Hal tersebut dapat Berdasarkan hasil penelitian
bermakna bahwa pemberian diketahui bahwa umur responden
McKenzie Exercise kepada sejumlah terendah pada umur 30 tahun,
responden memberikan pengaruh sedangkan umur tertinggi pada usia
terhadap penurunan disabilitas atau 49 tahun, dengan rata-rata umur
peningkatan fungsionalnya akibat sebesar 37,05 tahun, dimana seluruh
keluhan NPB yang dirasakannya. responden berjenis kelamin
Program Studi S1 Fisioterapi – Fakultas Ilmu Kesehatan 9
Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2016
Publikasi Pengaruh Core Stability Exercise dan McKenzie Exercise terhadap Peningkatan
Ilmiah Aktivitas Fungsional pada Penjahit dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (NPB)
Miogenik Di Desa Tambong Kabupaten Klaten

perempuan dan memiliki keluhan dengan keluhan nyeri punggung bawah.


nyeri punggung bawah. Menurut Bull Menurutnya, CSE bertujuan sebagai
dan Archad (2007), faktor-faktor latihan untuk meningkatkan kemampuan
resiko pada nyeri punggung bawah neuromuscular dalam mengontrol dan
salah satunya adalah faktor internal melindungi tulang belakang dari cidera.
yang berkaitan dengan individu itu Latihan ini ditujukan untuk
sendiri, antara lain adalah usia, dari meningkatkan kontrol dari pada
berbagai studi epidemiologik, lumbopelvic. Peningkatan lumbopelvic
kejadian nyeri punggung bawah ini dapat dilakukan melalui dua cara,
meningkat pada usia 35 tahun dan yaitu, pertama, meningkatkan koordinasi
mencapai puncaknya pada usia sekitar dan kontrol dari otot-otot lumbopelvic
55 tahun. dan kedua, meningkatkan kekuatan otot-
b. Masa Kerja otot lumbopelvic.
Berdasarkan hasil penelitian Menurut Meliana dan Pinzon
diketahui bahwa masa kerja dalam Pramita (2014), NPB miogenik
responden terendah adalah 1 tahun berhubungan erat dengan gangguan pada
dan masa kerja tertinggi adalah 20 otot-otot punggung yang dapat timbul
tahun, dengan rata-rata masa kerja karena aktivitas sehari-hari secara
dari seluruh responden adalah 6,12 berlebih. Gangguan yang dapat terjadi
tahun. Menurut Rivai (2014) bahwa pada NPB miogenik yaitu nyeri tekan
masa kerja merupakan faktor risiko pada daerah punggung bawah, spasme
yang sangat mempengaruhi seorang pada otot-otot punggung bawah,
pekerja terhadap risiko terjadinya sehingga potensial terjadi
keluhan muskuloskeletal, terutama ketidakseimbangan antara otot
untuk jenis pekerjaan yang abdominal dan paravertebrae yang dapat
menggunakan kekuatan kerja yang menimbulkan keterbatasan saat
tinggi. Masa kerja yang lama dengan bergerak. Hal ini akan mengakibatkan
aktifitas yang menitikberatkan pada penurunan mobilitas lumbal akibat
tenaga manusia dapat menyebabkan adanya nyeri, spasme,
penyakit semakin parah. ketidakseimbangan otot abdominal dan
paravertebrae, sehingga aktivitas
2. Pengaruh pemberian CSE terhadap fungsional terganggu.
peningkatan aktivitas fungsional Pemberian CSE pada responnden
Dari hasil analisis data untuk uji dengan keluhan nyeri punggung bawah
pengaruh pada kelompok perlakuan II menurut Panjabi dalam Pramita (2014),
didapatkan hasil bahwa p-value = 0,005 bertujuan agar pasien atau responden
atau nilai p-value menunjukan hasil < mempunyai kemampuan untuk
0,05 yang artinya Ha diterima, yaitu ada mengontrol posisi dan gerakan pada
pengaruh pemberian CSE terhadap bagian pusat tubuh, karena target utama
peningkatan aktivitas fungsional pada latihan ini adalah otot yang letaknya
responden yang dilakukan selama 4 dalam dari perut, yang terkoneksi
minggu di Dukuh Tebon Gede Desa dengan tulang belakang, panggul, dan
Tambong Wetan, Kecamatan Kalikotes, bahu. CSE bermanfaat untuk memelihara
Kabupaten Klaten. kesehatan punggung bawah, statik
Hasil tersebut sejalan dengan hasil stabilisasi, dan dinamik trunk serta
penelitian yang dilakukan oleh Pramita mencegah terjadinya cedera pada
(2014), yang menyebutkan bahwa CSE punggung dan ekstremitas bawah
lebih baik dalam meningkatkan aktvitas terutama dalam meningkatkan aktivitas
fungsional dari pada william’s flexion fungsional. Ketika otot inti lemah atau
exercise pada pasien usia 25-55 tahun tidak ada keseimbangan (imbalance
Program Studi S1 Fisioterapi – Fakultas Ilmu Kesehatan 10
®
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2016
Publikasi Pengaruh Core Stability Exercise dan McKenzie Exercise terhadap Peningkatan
Ilmiah Aktivitas Fungsional pada Penjahit dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (NPB)
Miogenik Di Desa Tambong Kabupaten Klaten

muscle), yang terjadi adalah rasa sakit di Hasil tersebut sejalan dengan
daerah punggung bawah. Dengan CSE penelitian yang dilakukan oleh
keseimbangan otot abdominal dan Moldovan (2012) tentang perbedaan
paravertebrae akan membentuk suatu efektifitas antara Wiliam’s Flexion
hubungan yang lebih baik karena terjadi Exercise (WFE) dan McKenzie Exercise
koaktivitas otot dalam dari trunk bawah terhadap 22 subjek yang mengeluh NPB
sehingga dapat mengontrol selama dengan rentan usia 22-55 tahun,
terjadinya pergerakan perpindahan berat menunjukan hasil bahwa McKenzie
badan, aktivitas fungsional dari Exercise lebih efektif dibandingkan
ekstremitas seperti meraih dan Wiliam’s Flexion Exercise dalam
melangkah. menurunkan nyeri punggung bawah.
Sedangkan menurut Kisner (2007), Prinsip latihan McKenzie adalah
menyebutkan bahwa efek latihan core memperbaiki postur untuk mengurangi
stability akan mengembangkan kerja hiperlordosis lumbal. Sedangkan secara
otot-otot dynamic muscular corset. operasional pemberian latihan untuk
Dengan terjadinya kontraksi yang penguatan otot punggung bawah
terkoordinasi dan bersamaan (Co- ditujukan untuk merileksasikan otot,
Contraction) dari otot-otot tersebut akan memperkuat otot-otot lumbosakral
memberikan rigiditas celender untuk terutama otot dinding perut abdomen dan
menopang trunk, akibatnya tekanan otot gluteus, meregangkan otot-otot yang
intradiskal berkurang dan akan memendek terutama otot-otot ekstensor
mengurangi beban kerja dari otot punggung bawah, hamstring, dan otot
lumbal, sehingga jaringan tidak mudah quadratus lumborum, koreksi postur.
cidera, ketegangan otot lumbal yang Hal tersebut sesuai dengan
abnormal berkurang. Dengan terjadinya pendapat Kisner (2007), stretching atau
pelemasan otot diharapkan akan terjadi penguluran yang terdapat dalam latihan
perbaikan muscle pump yang berakibat McKenzie dapat mencegah perlengketan
meningkatkan sirkulasi darah pada jaringan, menjaga elastisitas dan
jaringan otot punggung. Dengan kontraktilitas jaringan otot serta
demikian suplai makanan dan oksigen di mencegah pembentukan inflamasi dalam
jaringan otot menjadi lebih baik, nyeri rongga persendian sehingga lingkup
yang ditimbulkan karena spasme akan gerak sendi dapat diperbaiki dan
berkurang. terpelihara. Passive stretching dilakukan
ketika pasien dalam keadaan rileks,
3. Pengaruh pemberian McKenzie menggunakan gaya dari luar, pada
Exercise terhadap peningkatan latihan McKenzie lebih cenderung
aktivitas fungsional kearah pengistirahatan punggung bawah
Dari hasil analisis data untuk uji dalam bentuk rileksasi yang dapat
pengaruh pada kelompok perlakuan I memberikan efek pengurangan nyeri.
didapatkan hasil bahwa p-value = 0,016 Gerakan yang ringan dan perlahan
atau nilai p-value menunjukan hasil < merangsang propioseptor yang
0,05 yang artinya Ha diterima, yaitu ada merupakan aktivasi dari serabut efferent
pengaruh pemberian McKenzie exercise berdiameter besar yang mengakibatkan
terhadap peningkatan aktivitas menutupnya spinal gate.
fungsional pada responden yang Menurut McKenzie dalam Jumiati
dilakukan selama 4 minggu di Dukuh (2015), dalam aplikasinya McKenzie
Tebon Gede Desa Tambong Wetan, exercise dapat menurunkan disabilitas
Kecamatan Kalikotes, Kabupaten pada kasus nyeri punggung dikarenakan
Klaten. pada posisi ekstensi yang dipertahankan
dalam waktu tertentu akan diperoleh
Program Studi S1 Fisioterapi – Fakultas Ilmu Kesehatan 11
®
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2016
Publikasi Pengaruh Core Stability Exercise dan McKenzie Exercise terhadap Peningkatan
Ilmiah Aktivitas Fungsional pada Penjahit dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (NPB)
Miogenik Di Desa Tambong Kabupaten Klaten

peregangan pada jaringan lunak bagian fungsional pada responden yang


ligamen anterior sehingga akan dilakukan selama 4 minggu. Sedangkan
mengembalikan posisi spine pada posisi dari hasil data yang telah disajikan
ekstensi. Hal ini dapat membantu sebelumnya, antara rerata nilai selisih
menimbulkan dorongan discus ke kelompok perlakuan 1 adalah 2,00 lebih
posterior. Kemudian pada otot yang besar dari rerata nilai selisih kelompok
spasme akan terjadi pelemasan perlakuan 2 yang nilainya sebesar 1,80
(rileksasi) oleh peregangan yang dan terdapat selisih nilai sebesar 0,20.
intermiten dan kontinyu terhadap otot Dapat disimpulkan bahwa pemberian
antagonis. Pelemasan (rileksasi) ini CSE lebih dapat menurunkan tingkat
terjadi karena adanya peregangan yang keterbatasan aktivitas fungsional dari
akan merangsang tendon golgi sehingga McKenzie Exercise pada responden.
terjadi reflek rileksasi otot yang Hal tersebut tidak sejalan dengan
bersangkutan dan peregangan intermiten penelitian yang dilakukan oleh Jumiati
akan memperbaiki mikro sirkulasi oleh (2015) mengenai CSE dan McKenzie
pumping action sehingga mengurangi Exercise terhadap pasien dengan nyeri
iritasi pada saraf afferent yang punggung bawah mekanik, yang
menimbulkan reflek peningkatan tonus memperoleh hasil bahwa terdapat
otot. perbedaan pengaruh antara pemberian
Selanjutnya akan terjadi CSE dan McKenzie Exercise terhadap
penekanan discus ke sisi posterior pasien dengan nyeri punggung bawah
sehingga didapatkan gerakan yang mekanik, dimana pemberian CSE lebih
mendorong nucleus ke ventral. baik dalam meningkatkan aktivitas
Akibatnya adanya gerak dinamis fungsional dibandingkan McKenzie
ekstensi yang dilakukan berulang dapat Exercise pada pasien dengan nyeri
meningkatkan cairan discus dan corpus punggung bawah mekanik.
yang kemudian akan menurunkan Pada kelompok perlakuan 1
viscositas nucleus pulposus ke posisi dengan pemberian CSE, dari hasil uji
anterior dan dapat mengurangi iritasi pengaruh melalui wilcoxon test diperoleh
terhadap jaringan sekitarnya. Dengan hasil yang signifikan mengenai adanya
keadaan seperti ini nyeri akan menurun pengaruh CSE terhadap peningkatan
dan aktivitas fungsional dapat lebih aktivitas fungsional dengan hasil yang
ditingkatkan. (Mc kenzie dalam Jumiati, menunjukan bahwa p-value = 0,005 atau
2015) p-value < 0,05. Hasil tersebut sejalan
dengan hipotesis penelitian yaitu, bahwa
4. Perbedaan CSE dan MC Kenzie ada pengaruh pemberian CSE terhadap
Exercise terhadap peningkatan peningkatan aktivitas fungsional pada
aktivitas fungsional responden.
Dari hasil analisis data untuk Hasil analisis tersebut sejalan
perbedaan pengaruh CSE dan Mc Kenzie dengan pendapat Petterson dalam
Exercise terhadap peningkatan aktivitas Pramita (2014), yang menyebutkan
fungsional pada responden, melalui hasil bahwa CSE efektif mengurangi nyeri
selisih skor ODI pre dan post test dari serta meningkatkan aktivitas fungsional
setiap kelompok perlakuan, diperoleh dan secara teoritis memberi pengaruh
hasil p-value = 0,813 atau nilai p-value dalam penururnan spasme otot,
menunjukan hasil > 0,05. Maka dapat peningkatan ektensibilitas, stabilitas dan
diambil keputusan bahwa H0 diterima penguatan otot. Selanjutnya, menurut
atau tidak ada perbedaan pengaruh Panjabi dalam Pramita (2014), dari
pemberian CSE dan McKenzie Exercise beberapa penelitian menunjukkan bahwa
terhadap peningkatan aktivitas peningkatan aktivitas dan ko-aktivitas
Program Studi S1 Fisioterapi – Fakultas Ilmu Kesehatan 12
®
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2016
Publikasi Pengaruh Core Stability Exercise dan McKenzie Exercise terhadap Peningkatan
Ilmiah Aktivitas Fungsional pada Penjahit dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (NPB)
Miogenik Di Desa Tambong Kabupaten Klaten

otot antagonis tulang belakang dapat 2. Ada pengaruh pemberian MC Kenzie


meningkatkan kontrol tulang belakang Exercise terhadap peningkatan aktivitas
pada pasien NPB. Secara umum, hal fungsional pada penjahit dengan keluhan
mendorong pemeliharaan dari posisi NPB Miogenik, dengan nilai p-value
lumbopelvic yang stabil. 0,016 atau probabilitas (signifikansi) <
Pada kelompok perlakuan 2 0,05.
dengan pemberian Mc Kenzie Exercise, 3. Tidak ada perbedaan pengaruh
dari hasil uji pengaruh melalui wilcoxon pemberian Core Stability Exercise (CSE)
test diperoleh hasil yang signifikan dan MC Kenzie Exercise terhadap
mengenai adanya pengaruh Mc Kenzie peningkatan aktivitas fungsional pada
Exercise terhadap peningkatan aktivitas penjahit di Dukuh Tebon Gede Desa
fungsional dengan hasil yang Tambong Wetan, Kecamatan Kalikotes,
menunjukan bahwa p-value = 0,016 atau Kabupaten Klaten, dengan nilai p-value
p-value < 0,05. Hasil tersebut sejalan 0,813 atau probabilitas (signifikansi) >
dengan hipotesis penelitian yaitu, bahwa 0,05.
ada pengaruh pemberian Mc Kenzie
Exercise terhadap peningkatan aktivitas SARAN
fungsional pada responden. 1. Bagi Penjahit
Sejalan dengan pendapat Thomas Disarankan untuk tetap melakukan
dalam Jumiati (2015), Mc Kenzie MC Kenzie Exercise dan Core Stability
Exercise memiliki tujuan untuk Exercise (CSE) agar nyeri dan
mengurangi rasa nyeri, sentralisasi gejala keterbatasan fungsional akibat keluhan
(gejala bermigrasi ke garis tengah tubuh) nyeri punggung bawah (NPB) dapat
dan pemulihan nyeri. Sedangkan membaik. Hal lainnya yang perlu
manfaat McKenzie exercise menurut diperhatikan bagi penjahit saat bekerja
Jumiati (2015) adalah membebaskan adalah duduk tegak agar punggung tidak
kekakuan sendi, tightness, menurunkan bungkuk dan otot perut tidak lemas.
nyeri dan spasme otot melalui efek Maka dianjurkan pemilihan sikap duduk
rileksasi serta perbaikan/koreksi tehadap yang tegak diselingi istirahat dengan
postur yang buruk dengan memberikan sedikit membungkuk saat bekerja.
kebiasaan posture baru dengan aligment Melakukan gerakan peregangan atau
yang senormal mungkin. Dengan rileksasi pada waktu jam istirahat agar
ekstensi spine secara intermiten akan otot-otot terutama bagian punggung
mengembalikan posisi nucleus ke posisi bawah tidak kaku dan tegang.
anterior sebagai akibat dari penekanan Selanjutnya adalah tetap menjaga pola
pada discus bagian dorsal dan hidup sehat, seperti makan yang bergizi,
peregangan discus bagian anterior. berolahraga teratur, aktivits fisik yang
tidak berlebihan, yang bertujuan untuk
KESIMPULAN meningkatkan derajat kesehatan masing-
Kesimpulan dari penelitian yang masing.
dilakukan tanggal 04 s.d 28 Desember 2015 2. Bagi Peneliti Lain
pada penjahit di Dukuh Tebon Gede Desa Bagi penelitian selanjutnya
Tambong Wetan, Kecamatan Kalikotes, disarankan agar melakukan penelitian
Kabupaten Klaten ini adalah: dengan waktu yang lebih lama, sehingga
1. Ada pengaruh pemberian Core Stability mampu melihat perbedaan dari MC
Exercise (CSE) terhadap peningkatan Kenzie Exercise dan Core Stability
aktivitas fungsional pada penjahit Exercise (CSE) MC Kenzie Exercise dan
dengan keluhan NPB Miogenik, dengan Core Stability Exercise (CSE) secara
nilai p-value 0,005 atau probabilitas mendalam. Penelitan selanjutnya juga
(signifikansi) < 0,05. diharapkan dapat mengambil sampel
Program Studi S1 Fisioterapi – Fakultas Ilmu Kesehatan 13
®
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2016
Publikasi Pengaruh Core Stability Exercise dan McKenzie Exercise terhadap Peningkatan
Ilmiah Aktivitas Fungsional pada Penjahit dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (NPB)
Miogenik Di Desa Tambong Kabupaten Klaten

yang lebih banyak lagi dan lebih Denaro. 2010. Rating scales for
bervariasi, seperti dari jenis kelamin dan Low Back Pain. British Medical
jenis pekerjaan lainnya yang berisiko Bulletin: 94 (81–144). Diakses: 14
terhadap keluhan NPB. Juni 2015 melalui
http://bmb.oxfordjournals.org/cont
DAFTAR PUSTAKA ent/94/1/81.full.pdf+html

Bull, E., dan G. Archard. 2007. Simple McKenzie, R. dan Craig Kubey. 2000.
Guide: Nyeri Punggung. Steps To A Pain-Free Life. New
Dialihbahasakan oleh Juwalita York: Dutton Book Published by
Surapsari. Editor: Rina Astikawati Penguin Group
dan Amalia Safitri. Jakarta:
Penerbit Erlangga. Moldovan, M. 2012. Therapeutic
Considerations and Recovery in
Garcia, A.N., L. C. Menezes Costa, T. M da Low Back Pain: Williams versus
Silva, F. L. B. Gondo, F. N. McKenzie. Timişoara Physical
Cyrillo, R. A. Costa and L. O. Education and Rehabilitation
Pena Costa. 2013. Effectiveness of Journal. Volume 05 Issue 09.
Back School Versus McKenzie Physical Education and Sport
Exercises in Patients With Chronic Faculty West University of
Nonspecific Low Back Pain: A Timișoara. Diakses tanggal 29
Randomized Controlled Trial. Oktober 2015 melalui
Research Report: PT Journal of http://www.mdpi.com/2076-
The American Physical Therapy 3271/3/3/55/htm
Association. PHYS THER. 2013;
93:729-747. Nurmianto, E. 2004. Ergonomi Konsep
Diakses: 08 November 2015 Dasar dan Aplikasinya. Edisi ke-2.
melalui Surabaya: Penerbit Guna Widya.
http://ptjournal.apta.org/content/93
/6/729.full.pdf+html Pramita, I. 2014. Core Stability Exercise
Lebih Baik Meningkatkan Aktivitas
Jumiati, J. 2015. Penambahan Core Fungsional Dari Pada William’s
Stabilization Exercise Lebih Flexion Excercise Pada Pasien
Menurunkan Disabilitas Di Nyeri Punggung Bawah Miogenik.
Bandingkan Dengan Penambahan Tesis. Denpasar: Program
Latihan Metode Mckenzie Pada Pascasarjana Studi Fisiologi
Traksi Manipulasi Penderita Nyeri Olahraga Universitas Udayana.
Pinggang Bawah Mekanik Di Kota
Yogyakarta. Tesis. Denpasar: Purwaningsih, R., dan Purnawan Adi
Program Pascasarjana Studi Wicaksono. 2007. Buku Ajar:
Fisiologi Olahraga Universitas Ergonomi Industri. Semarang:
Udayana. Prodi Teknik Industri UNDIP.

Kisner, C. dan L.A. Colby. 2007. Putz, R., dan R. Pabst. 2005. Sobotta: Atlas
Therapeutic Exercise-Foundations Anatomi Manusia.
and Techniques fifth Edition. Dialihbahasakan oleh Y. Joko
Philadelphia: F.A. Davis Company Suyono. Editor: Liliana Sugiharto.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Longo, U.G., Mattia Loppini, Luca Denaro, EGC.
Nicola Maffulli and Vincenzo
Program Studi S1 Fisioterapi – Fakultas Ilmu Kesehatan 14
Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2016
Publikasi Pengaruh Core Stability Exercise dan McKenzie Exercise terhadap Peningkatan
Ilmiah Aktivitas Fungsional pada Penjahit dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (NPB)
Miogenik Di Desa Tambong Kabupaten Klaten

Rahim, A. H. 2012. Vertebra. Jakarta: CV. Cetakan 1. Surakarta: Harapan


Sagung Seto. Press.

Ridley, J. 2008. Ikhtisar Kesehatan Dan Trisnowiyanto, B. 2012. Instrumen


Keselamatan Kerja. Edisi ke-3. Pemeriksaan Fisioterapi dan
Dialihbahasakan oleh Soni Penelitian Kesehatan. Cetakan II.
Astranto. Editor: Lemeda Yogyakarta: Nuha Medika.
Simarmata. Jakarta: Penerbit
Erlangga. Wahyuni, N. 2012. Perbedaan Efektivitas
Antara Terapi Latihan Wiliam’s
Riski, R. 2013. Hubungan Antara Masa Flexion Dengan Mckenzie
Kerja Dan Pemakaian Masker Extension Pada Pasien Yang
Sekali Pakai Dengan Kapasitas Mengalami Postural Low Back
Vital Paru Pada Pekerja Bagian Pain. Majalah Ilmiah Fisioterapi
Composting Di PT. Zeta Agro Indonesia (MIFI).
Corporation Brebes. Skripsi. Diakses tanggal 29 Oktober 2015
Semarang: Jurusan Ilmu Kesehatan melalui
Masyarakat Universitas Negeri http://ojs.unud.ac.id/index.php/mifi
Semarang. /article/download/5635/4279

Rivai, W. T. Ekawati. Siswi Jayanti. 2014. Wang, X. Q., J.J. Zheng, Z. W. Yu, Xia Bi ,
Hubungan Tingkat Risiko S. J. Lou, J. Liu, B. Cai, Y. H.
Ergonomi Dan Masa Kerja Hua, M. Wu, M. L. Wei, H. M.
Dengan Keluhan Muskuloskeletal Shen, Y. Chen, Y. J. Pan, G. H. Xu
Pada Pekerja Pemecah Batu. JKM and P. J. Chen. 2012. A Meta-
e-Journal: FKM UNDIP. Volume Analysis of Core Stability Exercise
02. Nomor 03: Maret 2014. versus General Exercise for
Diakses: 21 April 2014 melalui Chronic Low Back Pain. PLoS
http://ejournal- ONE 7(12): PROSPERO. Diakses:
s1.undip.ac.id/index.php/jkm 08 November melalui
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. articles/PMC3524111/pdf/pone.00
Cetakan ke-15. Bandung: CV. 52082.pdf
Alfabeta.

Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan Dan


Kesehatan Kerja (Hiperkes).
Jakarta: CV. Sagung Seto.

Tarwaka. 2014. Ergonomi Industri: Dasar-


dasar Pengetahuan Ergonomi dan
Aplikasi di Tempat Kerja. Edisi ke-
2 dengan Revisi, Cetakan 1.
Surakarta: Harapan Press.

Tarwaka. 2014. Keselamatan dan


Kesehatan Kerja: Manajemen dan
Implementasi K3 di Tempat Kerja.
Edisi ke-2 dengan Revisi 1,

Program Studi S1 Fisioterapi – Fakultas Ilmu Kesehatan 15


Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2016

Anda mungkin juga menyukai