Anda di halaman 1dari 2

EROPA

Public Relation mulai dipraktikkan semenjak berabad-abad yang lalu, public


relation sama tuanya dengan peradaban manusia. Hanya pada waktu itu orang
tidak menamaknnya kegiatan public relation. Public relation timbul sebagai
suatu badan yang terorganisir samapai sekarang belum terdapat kesamaan
pendapat. Ini disebabkan karena tidak adanya catatn atau dokumen resmi yang
bisa menunjukkan dengan pasti kapan public relation muncul sebagai badan
yang terorganisir. Sebagian ahli sejarah mengatakan public relation terorganisir
mulai pada zama Gilda di Eropa. Pernyataan ini dikemukakan atas dasar bahwa
pada waktu itu di Eropa terdapat perkumpulan dagang dalam bidang
perniagaan yang sejenis. Mereka masing-masing berusaha meningkatkan
produksinya dan memperluas pemasarannya kepada public tentang kualitasnya,
kemanfaatannya dan sebagainya. Dengan demikian, mereka telah menunjukkan
pelayanan
(service)
kepada public. Atas dasar kecemasan pemikiran-pemikiran untuk memperbaiki
keadaan, mengadakan hubungan kembali dengan buruh dan usaha untuk
menciptakan kerjasama dengan mereka sehingga akan timbul pandangan public
yang positif terhadap kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan yang akan
menguntungkan perusahaan-perusahaan itu. Untuk mencapai tujuan tersebut,
terasa adanya kebutuhan suatu badan yang dapat menciptakan komunikasi yang
efektif antara orang-orang itu. Suatu daban yang dapat menghubungkan para
industrialis sebagai pengusaha-pengusaha dengan bawahan, hubungan antara
kelompok atau badan yang satu dengan badan yang lainnya. Dengan demikian
maka perencanaan dan pemikiran perusahaan itu terwujud dalam suatu badan
yang bergerak dalam bidang komunikasi yang disebut public relation, suatu
bagian yang terorganisir seperti sekarang. Dalam beberapa dekade ini
perkembangan Public Relation utamanya di belahan Eropa berkembang secara
pesat , ditengarai berkembang akibat dari kerjasama Diplomasi antarnegara
yang semakin berkembang dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan
simbiosis Mutualisme seringkali menjadi faktor pendorong dalam
perkembangan public relation , utamanya dalam kebutuhan logistik suatu
negara. Belahan Eropa yang kaya akan sumber daya manusia tentunya tetap
akan menjalin hubungan public relation dengan negara

negara berkembang seperti , Indonesia sebagai rekanan untuk pertukaran
logistik tersebut. Disebabkan kerjasama dalam public relation yang semakin
berkembang di belahan Eropa , maka para Peneliti ( Researcher ) di bidang
Public Relations sangat dibutuhkan dalam mengamati dan mencermati kondisi
segala aspek pada negara tujuan transaksi. Tentunya ,
Researcher dalam hal ini dibutuhkan sebagai analisator pasar baik dalam
negeri tujuan transaksi maupun kemampuan dari negara itu sendiri. Tak bisa
dihindari lagi sebuah negara maju dan makmur di belahan Eropa masih saja
bergantung dengan negara berkembang seperti yang saya kemukakan diatas
didasari atas simbiosi Mutualisme antara satu sama lain . Oleh karena itu ,
diperlukan orang

orang Public Relation untuk memperlancar hubungan antara negara tujuan dan
negara itu sendiri. Pada bab 17, peekembangan PR hanya ditujukan dalam
kehidupan politik, karena saat itu memang aktivitas komunikasi dan ilmu
komunikasi banyak dipraktekan dalam kehidupan politik, dalam hal ini adalah
mencari massa dengan cara berkampanye , propaganda termasuk untuk
memeberikan penyuluhan, sehingga kalau dilihat dari model komunikasinya
pada saat itu model komunikasi masih dilakukan dengan model komunikasi satu
arah yaitu dari komunikator pada komunikan. Selanjutnya mulai tahun 1920, PR
bukan hanya digunakan untuk propaganda, kampanye dan penyuluhan saja, tapi
karena perkembanagn masyarakat dan teknologi termasuk perkembangan
politik sudah semakin membaik, maka aktivitas komunikasi dalam hal ini
kegiatan PR sudah mulai dilakukan untuk press release, karena pada saat itu
perkembangan media sudah mulai ada. Kalau dilihat dari model komunikasinya
maka saat ini sudah bias dikatakan terjadi proses komunikasi dua arah (model
komunikasi dua arah) Perkembangan selanjutnya adalah menjelang tahun 1970,
mulai ada PR agency yang berfungsi sebagai konsultan untuk menanggani
masalah hubungan antara perusahaan dan khalayaknya. Selanjutnya PR
memasuki dunia krisis karena saat itu sudah mulai muncul krisis-krisis
management dan salah satu yang harus bertanggung jawab dalam menanggani
masalah ini adalah PR salah satunya dengan menjaga image, menembalikan
image dan membentuk image baru berkaitan dengan krisis management
tersebut. Perkembangan yang terakhir menjelang tahun 1990 adalah PR
berfungsi menjalankan fungsi management yaitu reputasi management, dalam
hal ini PR semakin komplek tugas, fungsi dan peranannya dalam hal
membentuk, menjaga, dan memperbaiki image perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai