METODOLOGI
2. Abney level
2
1
2. Abney level
Abney level merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kemiringan
suatu lereng atau tinggi dari suat bangunan. Prinsip kerja dari alat ini cukup mudah,
pertama kita siapkan altnya terlebih dahulu. Setelah itu, kita tembak sasaran yang akan
dilakukan pengukuran. Saat melihat, ada gelembung udara dan garis, letakkan
gelembung pas dengan garis untuk menunjukkan tempat atau pengukuran yang tepat.
Menggerakkan busur dengan memutar tuas yang ada, lalu melihat hasil pengukuran
dalam skala derajat atau persentase (Rivando, 2010).
3. Theodolite
Theodolite adalah alat yang digunakan sebagai pengukur ketinggian dan luas
lahan. Prinsip kerja dari alat ini yakni melakukan penembakan kepada target. Pertama
yang harus dilakukan adalah mengalibrasikan alat, sehingga pengukuran menjadi
presisi. Lalu, memastikan bahwa unting- unting sudah tepat berada pada tanda X yang
telah dibuat. Lalu, melakukan penembakan terhadap target yang akan diukur, lalu
memastikan pada display agar menunjukkan 0 derajat sebagai titik penguncian
(Rivando, 2010).
3.3. Cara Kerja Alat
a. Total Station
Mengalibrasikan pesawat
Mengalibrasikan display
Menyalakan alat
Mengalibrasikan alat
2. Abney level
Abney level adalah sebuah alat yang dipakau untuk mengukur ketinggian yang
terdiri dari skala busur derajat. Beberapa kelebihan abney level adalah mudah untuk
digunakan, relative murah dan akurat. Abney level digunakan untuk mengukur derajat
dan elevasi topografi. Untuk abney level, dari literatur yang saya ambil, prinsip
kerjanya sama seperti alat abney level pada laboratorium TSAL-UB. Dari segi bentuk
pun mirip sehingga untuk masalah prinsip dan cara pemakaian sama dengan yang telah
dijelaskan saat studi laboratorium (Candra, 2012).
3. Theodolite
Theodolite adalah instrument / alat yang dirancang untuk pengukuran sudut
yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang
dinamakan dengan sudut vertical. Dimana sudut – sudut tersebut berperan dalam
penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan. Pada
dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk
membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga
memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada
piringan kedua dan dapat diputarputar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga
memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan
tingkat ketelitian sangat tinggi. Untuk alat theodolite literatur yang saya gunakan
untuk pembandingan pun sama dengan yang diperlihatkan pada saat studi
laboratorium di lab TSAL-UB. Sehingga, prinsip dan cara pakai tidak ada
permasalahan lagi (Suryono, 2009).
Abney level
o Perhitungan saat akan membuat terrasering
o Untuk menghitung kecuraman lereng, alat ini dipakai pekerja untuk menentukan
apakah lereng tersebut cocok untuk dijadikan daerah pertanian atau tidak
o Sebagai pengukuran ketinggian dari suatu pohon saat akan melakukan penelitian
terhadap suatu tanaman
Theodolite
o Dapat mengukur luas lahan yang akan mereka kelola sehingga dapat dimaksimalkan
o Sebagai alat pengukur ketinggian pada suatu bidang atau benda
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tujuan dari studi laboratorium adalah untuk mengenalkan laboratorium yang berada di
fakultas teknologi pertanian, jurusan keteknikan pertanian Universitas Brawijaya. Selain itu,
studi ini bertujuan untuk mengenalkan dan menunjukkan cara pemakaian dari beberapa alat
yang berada di laboratorium yang ada di jurusan keteknikan pertanian UB.
Untuk studi laboratorium TSAL, membahas alat – alat yang berada di lab TSAL-UB.
Kebanyakan alat tersebut digunakan oleh prodi teknik lingkungan dan teknik peranian. Alat
current level ddigunakan untuk mengukur debit atau kecepatan aliran suatu parit atau aliran
air. Untuk abney level digunakan untuk mengukur kecuraman suatu lereng atau ketinggian
suatu objek yang sedang kita amati. Untuk Theodolite berfungsi sebagai pengukur luas suatu
lahan dan pengukur ketinggian suatu objek.
5.2 Saran
Studi laboratorium Teknik Sumber Daya Alam dan Lingkungan ini sangat singkat
sehingga belum semua alat di laboratorium dikenalkan. Penjelasan prinsip serta cara kerja alat
seperti current meter, abney level, dan theodolite juga kurang jelas karena waktu yang
singkat. Sehingga diharapkan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang alat- alat yang
ada di laboratorium TSAL.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Raharja, Bayu. 2011. Pengambilan Sample dan Pengukuran Debit. Yogyakarta: Universitas
Gajah Mada
Rivando, Rumiko. 2010. Ilmu Ukur Tanah dan Pemetaan Wilayah..Lampung: Universitas
Lampung