Tugas Telaah Kurikulum I
Tugas Telaah Kurikulum I
Di Susun Oleh :
Nama Anggota :
2017
Pendidikan merupakan salah satu faktor utama untuk mewujudkan masyarakat
yang berkualitas. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia selalu berusaha meningkatkan
kualitas pendidikan sesuai dengan salah satu Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
alenia keempat yang berbunyi mencerdaskan kehidupan bangsa, walaupun hasil yang
dicapai belum memenuhi harapan. Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003,
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. Salah satu cerminan kualitas pendidikan di sekolah adalah hasil
belajar yang dicapai oleh siswa disekolah tersebut. Dengan demikian hasil belajar
siswa pada mata pelajaran tertentu merupakan salah satu indikator kualitas pendidikan
di sekolah yang bersangkutan.
Pada abad ke-21, siswa harus benar-benar terlibat dalam proses pembelajaran,
hal ini membutuhkan penggunaan alat-alat teknologi dan sumber daya, keterlibatan
dengan proyek yang menarik dan relevan, serta lingkungan belajar termasuk
lingkungan online yang mendukung dan aman. Pada abad ke-21, pendidik harus
diberikan dan siap untuk menggunakan alat-alat teknologi, mereka harus
mengkolaborasikan dalam belajar secara terus menerus serta mencari pengetahuan dan
memperoleh keterampilan baru bersama siswa.
Pengertian Kurikulum
Definisi lain tentang kurikulum yang dikemukakan oleh harold Rugg adalah the
entire program of the school. It is the essential means of education. It is everything the
students and their teachers do. Sedangkan Hilda Taba mendefinisikan bahwa
kurikulum hendaknya jangan terlampau luas sehingga menjadi kabur dan tidak
fungsional. Ia mengemukakan bahwa kurikulum adalah a plan for learning, yang
memberi gambaran bahwa kegiatan dan pengalaman anak di sekolah harus
direncanakan agar menjadi kurikulum. Dalam kaitan ini para ahli ada yang mengatakan
bahwa kurikulum sebenarnya, selain meliputi pengalaman yang direncanakan juga
meliputi pengalaman yang tidak direncanakan, atau yang disebut hidden curriculum
atau kurikulum yang tersembunyi.
Karekteristik KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan
satuan pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan
sumber belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, serta system penilaian.
Berdasrkan uraian di atas, dapat dikemukakan beberapa karakteristik KTSP sebagai
berikut; pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan, partisipasi
masyarakat dan orang tua yang tinggi, kepemimpinan yang demokratis dan
professional, serta tim-kerja yang kompak dan transparan.
Kelebihan KTSP :
Kekurangan KTSP :
Pihak yang kontra menyatakan, Kurikulum 2013 justru kurang fokus karena
menggabungkan mata pelajaran IPA dengan Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Ini
terlalu ideal karena tidak mempertimbangkan kemampuan guru serta tidak dilakukan
uji coba dulu di sejumlah sekolah sebelum diterapkan.
Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau
kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk
memaksimalkan potensi mereka.
Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan
anak usia dini.
Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya
melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan
kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama
dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses
pengembangan kurikulum 2013.
Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional
(UN) masih diberlakukan.
Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu
pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum KTSP dirancang untuk
memperbaharui kurikulum sebelumnya yaitu KBK, sedangkan Kurikulum 2013
merupakan kurikulum yang digadang-gadang sebagai perbaikan dari kurikulum KTSP.
Namun sepanjang perjalanannya mengalami banyak pro-kontra di tengah dunia
pendidikan, sehingga dalam prosesnya Kurikulum 2013 tersebut masih perlu sedikit
pembenahan agar dapat digunakan dikemudian hari. Sedangkan dari segi kelebihan dan
kekurangan dari KTSP dan Kurikulum 2013, penulis menarik kesimpulan secara garis
besar bahwa Kurikulum 2013 lebih unggul dibandingkan dengan KTSP dalam hal
penyempurnaan aspek-aspek penilaian baik psikomotor, afektif dan kognitif.
Sedangkan dari segi pengaturan dalam mata pelajar, penulis lebih setuju dengan KTSP
dimana setiap mata pelajaran tidak dijadikan satu. Karena hal tersebut akan membuat
siswa dan guru menjadi tidak siap dalam melakukan proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Karyadi, Benny dan Ibrahim. 1996. Pengembangan Inovasi dan Kurikulum Modul 1 –
6. Jakarta : Universitas Terbuka, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.