Anda di halaman 1dari 8

`

KONSEP DASAR PERILAKU KEORGANISASIAN

1.1 Pengertian dan Unsur-Unsur Organisasi


1.1.1 Pengertian Organisasi
Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang
dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu
tujuan (Indriyo Gitosudarmo, 1997). Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi
oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan
perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang
dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat
disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia
dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus
menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi
sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka,
meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi
secara relatif teratur.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:
Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama
Stephen P. Robbins (2009: 5) menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial
yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi,
yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
1.1.2 Unsur-Unsur Organisasi
Dari pengertian diatas menunjukkan bahwa organisasi memiliki empat unsur yaitu
sistem, pola aktivitas, sekelompok orang dan tujuan.
a. Organisasi Merupakan Suatu Sistem
Organisasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari sub-subsistem atau bagian-
bagian yang saling berkaitan satu sama lainnya dalam melakukan aktivitasnya.
Organisasi sebagai suatu sisitem adalah sistem terbuka, dimana batas organisasi adalah
lentur dan menganggap bahwa faktor lingkungan sebagai input. Organisasi selalu peka
dan berupaya untuk selalu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada
faktor linkungan eksternal.

1
`

b. Pola Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang di dalam organisasi dalam pola tertentu.
Urur-urutan pola aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dilaksanakan secar relative
teratur dan berulang-ulang.
c. Sekelompok Orang
Organisasi pada dasarnya merupakan kumpulan orang-orang. Adanya keterbatasan-
keterbatasan pada manusia mendorongnya untuk membentuk organisasi. Kemampuan
manusia baik fisik maupun daya pikirnya terbatas, demikian juga waktu yang ada
terbatas, sementara aktivitas yang harus dilakukan selalu meningkat maka mendorong
manusia untuk membentuk sekelompok orang/organisasi.
d. Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu tujuan yang sifatnya
abstrak dan berdimensi jangka panjang, yang menjadi landasan dan nilai-nilai yang
melandasi organisasi itu didirikan.
Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen mendefinisikan organisasi sebagai
kumpulan orang yang mengadakan pembagian pekerjaan yang dikoordinasikan untuk
mencapai tujuan bersama. Dalam pengertian ini mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1) Tujuan yang disepakati oleh anggota-anggota organisasi. Tujuan ini menjadi
“jiwa”organisasi.
2) Proses yang mengubah masukan/sumber daya yang dimiliki menjadi keluaran/hasil
sebagaimana diinginkan.
3) Pembagian pekerjaan di antara anggota. Termasuk di sini adalah pembagian tugas dan
wewenang secara horizontal maupun vertical.
4) Kerjasama dan koordinasi supaya pembagian pekerjaan menjadi efektif dan efisien.
1.2 Pengertian Perilaku Keorganisasian
1) Indriyo Gito Sudarmo dan Nyoman Sudita (1997)
Bidang ilmu yang mempelajari tentang interaksi manusia dalam organisasi yang
meliputi studi secara sistematis tentang perilaku struktur dan proses dalam organisasi.
2) Keith Davis dan John Newstrom (1985)
Telaah dan aplikasi pengetahuan tentang bagaimana orang-orang bertindak di dalam
organisasi.
3) Gibson dan kawan-kawan (1996)
Bidang studi yang mencangkup teori, metode dan prinsip-prinsip dari berbagai
disiplin guna mempelajari persepsi individu, nilai-nilai, dan tindakan-tindakan saat
bekerja dalam kelompok dan dalam organisasi secara keseluruhan, menganalisa akibat
lingkungan eksternal terhadap organisasi studinya, misi dna sasaran serta strategi.
4) Stephen P.Robins (2001)

2
`

Bidang yang menyelidiki pengaruh yang ditimbulkan oleh individu, kelompok dan
struktur terhadap perilaku (manusia) di dalam organisasi dengan tujuan menerapkan
pengetahuan yang dapat untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Kesimpulannya
yang dapat diambil dari uraian di muka adalah bahwa perilaku keorganisasian adalah
suatu studi tentang apa yang dikerjakan oleh orang-orang dalam organisasi dan
bagaimana perilaku orang-orang tersebut dapat mempengaruhi kinerja organisasi
dengan bahan kajiannya adalah sikap manusia terhadap pekerjaan, terhadap rekan
kerja, imbalan , kerjasama dan yang lainnya.
5) Fred Luthan
Menurut Fred Luthan, Perilaku organisasi didefinisikan sebagai Studi dan aplikasi
dari pengetahuan tentang bagaimana orang, individu dan kelompok bertindak dalam
organisasi. “Organizational Behavior (OB) is the study and application of knowledge
about how people, individuals, and groups act in organizations” Ia menafsirkan
hubungan manusia dan organisasi dalam bentuk keseluruhan dari seorang manusia,
Seluruh kelompok, dan seluruh organisasi dan seluruh sistim sosial (system
approach). Sikap organisasi sangat penting bagi manajemen sumber daya manusia,
karena sikap ini akan mempengaruhi perilaku –perilaku organisasi. Sikap – sikap
yang berkaitan dengan kepuasan kerja dan memfokuskan pada sikap karyawan
terhadap keseluruhan (Luthan, 1985).
6) Mathis-John H. Jackson
Perilaku organisasi adalah bagaimana anggota organisasi yakin dan menerima tujuan
organisasional, serta berkeinginan untuk tinggal bersama atau meninggalkan
perusahaan yang tercermin dalam tindak tanduk dalam organisasi tersebut.
7) Griffin dan kawan-kawan
Perilaku organisasi (organisational behavior) adalah sejauh mana seseorang individu
mengenal dan terikat pada organisasinya. Seseorang individu yang memiliki
komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi.
8) H. Allen dan Meyer,
Ada tiga Dimensi komitment perilaku organisasi adalah :
a) Komitmen efektif (effective comitment): Keterikatan emosional karyawan, dan
keterlibatan dalam organisasi.
b) Komitmen berkelanjutan (continuence commitment): Komitmen berdasarkan
kerugian yang berhubungan dengan keluarnya karyawan dari organisasi. Hal ini
mungkin karena kehilangan senioritas atas promosi atau benefit.
3
`

c) Komitmen normatif (normative commiment): Perasaan wajib untuk tetap berada


dalam organisasi karena memang harus begitu; tindakan tersebut merupakan hal
benar yang harus dilakukan.
9) Schermerhorn Jr., Hunt, & Osborn, 2008, p. 5
Perilaku Oganisasi adalah ilmu tentang individu dan kelompok dalam suatu
organisasi. “Organizational behavior is the study of individuals and groups in
organizations”.
1.3 Tingkatan Analisis Dalam Perilaku Keorganisasian
Dalam mempelajari perilaku keorganisasian dapat dilakukan dengan tiga tingkat
analisis yaitu tingkat individu, kelompok dan organisai.. Hal itu tergantung apakah konflik
tersebut dipandang sebagai konflik antarindividu, atau merupakan konflik antargugus tugas
pada tingkat kelompok atau konflik antar dua kepala bagian pada tingkat organisasi.
1) Tingkat Individu
Dalam analisis pada tingkat individu, kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi
dianalisis dalam hubungannya dengan perilaku seseorang dan interaksi kepribadian
dalam suatu situasi.
2) Tingkat Kelompok
Sekalipun kelompok terbentuk dari kumpulan individu- individu, kejadian-kejadian
yang terjadi pada suatu kelompok bukan sekedar penjumlahan dari perilaku-perilaku
individu. Kelompok mengembangkan norma-normanya sendiri tentang perilaku-
perilaku yang dapat diterima oleh para anggotanya.
3) Tingkat Organisasi
Organisasi lebih dari sekedar penjumlahan individu- individu maupun kelompok.
Struktur dan posisis seseorang dalam organisasi membawa pengaruh pada setiap
interaksi sosial dalam organisasi. Struktur organisasi mempengaruhi bagaimana
informasi dikomunikasikan dan keputusan dibuat.
1.4 Karakteristik Perilaku Keorganisasian
Dalam mempelajari perilaku keorganisasian dipusatkan pada tiga karakteristik yaitu :
1) Perilaku (Perilaku individu dan organisasi)
Fokus dari perilaku keorganisasian adalah perilaku individu dalam organisasi. Untuk
dapat memahami perilaku keorganisasian maka harus mampu memahami perilaku
berbagai individu dalam organisasi.
2) Struktur (organisasi dan kelompok)

4
`

Struktur berkaitan dengan hubungan yang bersifat tetap dalam organisasi, bagaimana
pekerjaan itu diatur dalam bagan organisasi. Struktur organisasi berpengaruh besar
terhadap perilaku individu atau orang-orang dalam organisasi serta efektivitas dari
organisasi tersebut.
3) Proses
Proses organisasi berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara anggota organisasi.
Proses organisasi antara lain meliputi kominikasi, kepemimpinan, proses pengambilan
keputusan dan kekuasaan.
1.5 Tujuan Mempelajari Perilaku Keorganisasian
Tujuan mempelajari perilaku keorganisasian, yaitu:
1) Memahami perilaku yang terjadi di dalam organisasi.
2) Meramalkan kejadian-kejadian yang terjadi di dalam organisasi.
3) Mengendalikan perilaku.
Oleh Nimran (1999) ketiga hal di atas disebut :
a) Prediksi
b) Eksplanasi atau penyelarasan berbagai peristiwa.
c) Pengendalian.
1.6 Sumbangan Beberapa Bidang Ilmu Terhadap Perilaku Dalam Organisasi
1) Psikologi
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan, dan
kadang mengubah perilaku. Kontribusinya ilmu ini terhadap Perilaku Keorganisasian
adalah dalam hal: pembelajaran, motivasi, kepribadian, persepsi, pelatihan, efektifitas
kepemimpinan, kepuasan kerja, pengambilan keputusan individu, penilaian kinerja,
pengukuran sikap, seleksi karyawan, desain kerja, stress kerja.
2) Psikologi Sosial
Psikologi Sosial adalah salah satu bidang dalam psikologi, yang memadukan konsep-
konsep baik dari psikologi maupun sosiologi dan memusatkan perhatian pada saling
keterpengaruhan antara orang-orang. Kontribusi dari ilmu ini kepada perilaku
keorganisasian meliputi: perubahan perilaku, perubahan sikap, komunikasi, proses
kelompok, pengambilan keputusan kelompok.
3) Sosiologi
Sosiologi adalah studi tentang orang-orang dalam hubungannya dengan sesama.
Terkait pemahaman tentang system sosial dan interaksi manusia dalam suatu system
sosial. Sumbangannya meliputi: dinamika kelompok, tim-tim kerja, kekuasaan,
5
`

konflik, perilaku antar kelompok, teori organisasi formal, perubahan organisasi,


budaya organisasi.
4) Antropologi
Antropologi adalah studi tentang masyarakat khususnya tentang manusia beserta
kegiatannya. Jadi sumbangannya yang tidak kecil terhadap Perilaku Keorganisasian
adalah dalam hal: nilai kpmparatif, analisis lintas budaya, lingkungan organisasional.
5) Ilmu Politik
Ilmu politik adalah pengetahuan tentang perilaku individu dan kelompok dalam suatu
lingkungan politik. Sumbangannya yang saat kentara dalam hal ini adalah seperti
konflik, politik intra-organisasional dan kekuasaan.
1.7 Sejarah Singkat Perkembangan Perilaku Keorganisasian
Sebagai ilmu perilaku keorganisasian adalah pendatang baru yang dibangun atas
kontribusi dari sejumlah disiplin ilmu-ilmu lain yang lebih dulu ada. Sejarah asal usulnya di
mulai dari Revolusi Indrustri ketika salah seorang pelaku bisnis Robert Owen (1800) mulai
memberikan perhatian terhadap para pekerja, menolak mempekerjakan anak-anak dan
pesannya yang sangat strategis bagi masa depan pekerja yaitu betapa pentingnya sukses.
Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada analisis tentang
bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi mempengaruhi organisasi. Gerakan hubungan
antar manusia ini lebih terpusat pada tim, motivasi, dan aktualisasi tujuan-tujuan individu di
dalam organisasi.
Para pakar terkemuka pada tahap awal ini mencakup:
Frederick Winslow Taylor (1856-1915) adalah orang pertama yang mencoba
mempelajari perilaku manusia dalam pekerjaan dengan menggunakan pendekatan sistematik.
Taylor mempelajari karakteristik manusia, lingkungan sosial, pekerjaan, lingkungan fisik,
kapasitas, kecepatan, biaya serta hubungannya satu sama lain..
Elton Mayo, seorang warga Australia. Dalam tulisannya pada tahun 1931 ia
menyarankan manajer untuk memperhatikan kebutuhan emosional dari pekerja dalam
pekerjaan.
Mary Parker Follett adalah seorang penulis yang melakukan analisa terhadap para
pekerja.Ia menyimpulkan bahwa pekerja mengalami kombinasi yang yang kompleks dari
kelakuan, kepercayaan dan kebutuhan. Ia menyarankan manajer untuk memotivasi
karyawannya ("pull strategy’).
Douglas McGregor mengajukan dua teori yang agak berlawanan tentang sifat
mendasar manusia. Ia mengemukakan “Theory X”, yang berbau pesimistis dan negatif, dan
6
`

“Theory Y” yang merupakan pendekatan yang lebih modern dan menggunakan pendekatan
positif. Ia percaya manajer bisa mendapatkan hasil yang lebih baik jika mereka
memperlakukan karyawan sebagai manusia yang berkomitmen, bertanggung jawab dan
kreatif.
Perang Dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika
penemuan logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya minat yang
baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi organisasi. Sejak tahun
1980-an, penjelasan-penjelasan budaya tentang organisasi dan perubahan menjadi bagian
yang penting dari studi ini. Metode-metode kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima,
dengan memanfaatkan pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi.
Perilaku organisasi saat ini merupakan bidang studi yang berkembang. Jurusan studi
organisasi pada umumnya ditempatkan dalam sekolah-sekolah bisnis, meskipun banyak
universitas yang juga mempunyai program psikologi industri dan ekonomi industri pula.
1.8 Konsep Dasar Perilaku Keorganisasian
Setiap bidang ilmu memiliki landasan filofofi seperti Akuntansi, Fisika, dan lain-lain,
demikian pula dengan perilaku keorganisasian yang notabene melibatkan manusia. Perilaku
keorganisasian akan bersangkut paut dengan seperangkat konsep dasar di sekitar manusia dan
organisasi.
Hakekat manusia, meliputi pemahaman tentang:
1) Perbedaan individu, adalah bahwa setiap orang berbeda satu dengan yang lain.
2) Orang seutuhnya, adalah orang-orang berfungsi sebagai mahluk manusia seutuhnya.
3) Perilaku termotivasi adalah orang berperilaku karena suatu dorongan yang berangkat
dari suatu kebutuhan. Motivasi sangat penting dalam menyelenggarakan organisasi.
4) Manusia memiliki nilai martabat.
Hakekat organisasi, meliputi pemahaman tentang:
1) Sistem sosial, artinya bahwa organisasi adalah system sosial yang di bentuk untuk
kepentingan bersama.
2) Kepentingan bersama, artinya bahwa organisasi membutuhkan orang-orang, dan
orang-orang membutuhkan organisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Ardana,Komang, Mujiati, Ni Wayan, Ayu Sriathi, Anak Agung. (2009). Perilaku


Keorganisasian ed. 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.
7
`

Arni, Muhammad. (2005). Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Indriyo. G., dan Sudita, Nyoman. 1997. Perilaku Keorganisasian, edisi pertama. Yogyakarta:
BPFE

Panuju, Redi. (2001). Komunikasi Organisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Roben, Stepen (alih bahasa Jusuf Udaya), (1995), Teori Organisasi, Penerbit Aran, Jakarta.

Robbins, Stephen P., 2001. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Versi Bahasa
Indonesia, edisi kedelapan. Jakarta : PT. Prenhalindo (Buku Jilid I).

http://www.scribd.com/doc/34718089/PERILAKU-KEORGANISASIAN
https://rezkisugiharto.wordpress.com/2009/10/31/“konsep-dasar-perilaku-
keorganisasian”/
https://derafitria.wordpress.com/2012/09/28/sejarah-perkembangan-perilaku-organisasi/

Anda mungkin juga menyukai