Anda di halaman 1dari 2

1.

Hubungan kelarutan di larutan jenuh antara garam yang tidak terlarut dapat
direpresentatifkan sebagai BmAn(solid) -> mB+ + nA-

Bila aktifitas ion dalam larutan sangat besar yang membuat ion prtoduk lebih sedikit dari
aktifitas kelarutan produk Ks, (Ks lebih besar) garam BmAn akan larut hingga habis
kuantitasnya dalam kondisi padatan terlarut (the solid state) atau hingga aktifitas ion
mencapai besaran ketika ion produk mencapai Ks dimana terjadi lebih dulu. Disisi lain, bila
aktifitas ion sedemikian rupa, sehingga ion produk lebih besar dari Ks, garam BmAn akan
membentuk presipitat dalam larutan hingga ion produk dan Ks menjadi satu. (akan lebih
mudah diendapkan)

2. Common ion effect: pengurangan garam yang terionisasi dalam larutan sebagai hasil
penambahan salah satu unsur ionic dari garam kedalam larutan. The common ion effect
dapat dibuktikan untuk larutan dengan kelarutan garam yang rendah
3. Secondary Ion Effect: peristiwa penaikan konsntrasi kelarutan untuk larutan yang memiliki
kelarutan garam yang rendah
4. Dalam larutan berkonstrasi electrolytes, ionic strength menjadi tinggi dan oleh karena itu
koefisien aktivitas akan menjadi rendah (Ionic stregth berbanding terbalik dengan koefisien
aktivitas)
5. Kesadahan disebabkan olelh ion ion seperti kalsium, magnesium, besi, mangan, strontium
dan alumunium
6. Ion ion ini akan berstau dengan farry acid radicals yang dimasukan dalam sabun untuk
membuat presipitat yang tidak diinginkan
7. Bagaimanpun juga, di perairan pada umumnya hanya ion kalsium dan magnesium dengan
konsentrasi yang terukur, oleh karena itu diperlukan proses pelunakan.

8. Anion yang generally present dengan kalsium dan magnesium, adalah bikarbonat dan sulfat.
Terkadang kuantitas nitrat dan klorida yang signifikan dapat juga hadir bersama kalsium dan
magnesium.
9. Ion kalsium dihilangkan dengan menghadirkan secara langsung/tidak langsung ion karbonat
yang normal
10. Ion normal karbonat dihasilkan dengan menambahkan ion Hidroksil kedalam larutan.
HCO3- + OH- -> CO32- + H2O
11. Bila konsentrasi dari bicarbonat dalam larutan tidak cukup untuk mengahsilkan ion normal
karbonat yang dibutuhkan untuk membuat presipitat bersama ion kalsium, maka ion normal
karbonat ditambahkan secara langsung kedalam larutan dengan penambahan karbonat yang
terlarut. Kelarutan Mg(OH)2 cukup rendah
12. Ion magnesium juga dapat dihilangkan dengan menambahkan ion hydroxyl
13. Penghilangan ion kalsium dan magnesium dalam larutan harus diseimbangi dengan
penambahan kation lain yang berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan ionic. Pada
umumnya dengan penambahan non-hardness seperti sodium.

Before softening After Softening


Cations Anions Cations Anions
Ca2+ HCO3- 3Na+ SO4-
Mg++ So4- Cl-
Cl- Cl-
14. Reaksi pelunakan tidak sempurna sehingga terdapat sisa ion bikarbonat, kalsium dan
magnesium
15. CO2 dalam H2CO3 tedisosiasi menjadi ion hydrogen dan ion bicarbonate. Kedua ion ini
dapat bereaksi dengan ion hydroxyl.
16. Ion hydroxul berfungsi sebagai resin basa dimana ion ini akan menyerap dan menghilangkan
ion HCO3- dan CO32-
17. Ion hydroxyl decara mudah dapat disediakan dengan penambahan hydrated lime Ca(OH)2
kedalam air. Pada karbonat yang normal ditambahkan soda ash NA2Co3. Pada temperatur
yang normal, reaksi pelunakan berjalan lambat dan tidak sempurna, bagaimanapun juga
reaksi dianggap telah selesai setelah menghitung dosis soda ash atau lime dengan tepat
18. Pengaruh pH pada konsentrasi ion Ca pada kesetimbangan kalsium karbonat:
a. Pada pH 7,75 maka terbentuk konsentrasi Ca sebesar 20 mg/l
b. Pada pH 9, maka konsentrasi turun sebesar (10-5) mg/l
c. Namun pada rentang pH 9-11 maka konsentrasi kalsium naik. Dapat disimpulkan bahwa
semakin basa dan semakin banyak ion hydroxyl maka semakin banyak konsentrasi Ca
dalam Mg/ l
19. Pengaruh pH pada konsentrasi Mg pada kesetimbangan
a. Pada pH 9,75 maka terbentuk konsentrasi magnesium sebesar 140 mg/lt
b. Semakin besar pH (dengan rentang 9,75-10,5) maka konsentrasi ion magnesium semakin
turun
20. Reaksi pelunakan dalam air dapat dilakukan dengan menaikan temperatur dalam air sekitar
212 F, proses ini dinamakan Hot Process
21. Pada pH normal, besi dalam kondisi ferrous (Fe2+) dan cukup terlarut. Ketika oxygen
ditambahkan kedalam larutan yang mengandung ion ferrous, maka akan membentuk kondisi
ferric ion yang lebih dapat mudah diendapkan. Proses ini dinamakan aerasi. Bila dalam suatu
perairan terdapat lebih sedikit CO2 excess maka aerasi akan menghilangkan konsentrasi CO2
excess

Anda mungkin juga menyukai