Anda di halaman 1dari 17

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


INDEKS MASSA TUBUH SISWA OBESITAS DI
SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KECAMATAN
BULELENG TAHUN 2016

GEDE BAGUS RAWIDA WIJAYA


NIM 1302005222

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
Lembar Pengesahan

INI TELAH DISETUJUI


PADA TANGGAL 17 JANUARI 2017

Pembimbing,

Dr. dr. I Made Muliarta, M.Kes


NIP. 19760126 200312 1 001

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,

Dr.dr. Dewa Putu Gde Purwa Samatra, Sp.S (K)


NIP. 19550321 198303 1 004
Skripsi Ini Telah Diuji dan Dinilai oleh Panitia Penguji pada

Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Tanggal …………………..

Berdasarkan SK............................
No.................................................
Tanggal.........................................

Panitia Penguji Skripsi adalah:

Ketua : dr. I Putu Adiartha Griadhi, M.Fis, AIFO


Anggota :
1. Dr. dr. I Made Muliarta, M.Kes
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa, Ida Sang Hyang
Widhi Wasa karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI INDEKS MASSA TUBUH SISWA OBESITAS DI
SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KECAMATAN BULELENG TAHUN
2016”

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam
jenjang perkuliahan Strata 1 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana Bali. Selama penulisan skripsi ini tidak lepas dari
adanya suatu hambatan dan juga kesulitan yang telah dilalui. Namun, berkat
bimbingan, nasihat, dukungan dan saran dari berbagai pihak, segala hambatan dan
kesulitan tersebut dapat penulis atasi dengan baik. Dalam penulisan skripsi ini
penulis berupaya semaksimal mungkin agar dapat memenuhi harapan semua pihak
namun penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, semua ini
didasarkan dari keterbatasan yang dimiliki penulis sehingga penulis membutuhkan
kritik dan saran yang bersifat membangun.

Ucapan terima kasih ini ditujukan kepada Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan
program S1. Terima kasih pula penulis sampaikan kepada orang tua penulis yang
selalu memberikan dukungan baik moril, materiil maupun telah memotivasi
penulis. Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada
Dr. dr. I Made Muliarta, M.Kes selaku pembimbing yang senantiasa membimbing
penulis untuk melewati hambatan yang dialami. Kepada penguji dr. I Putu Adiartha
Griadhi, M.Fis, AIFO yang telah memberikan masukan, saran, serta koreksi
sehingga disertasi ini dapat terwujud seperti ini. Terimakasih penulis ucapkan
kepada rekan seperjuangan Coltrazius 2013, kakak-kakak angkatan dan adik-adik
angkatan dan seluruh civitas akademika atas doa, perhatian dan semangat.
Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung
maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga
Tuhan yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu melimpahkan rahmat-
Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian
skripsi ini, serta kepada penulis sekeluarga. Akhir kata, semoga skripsi ini ada
manfaatnya khususnya bagi penulis dan umumnya bagi kita semua dalam rangka
memperluas wawasan yang kita miliki.

Denpasar,2016

Penulis
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin


atau meniru tulisan orang lain sebagai hasil pemikiran saya sendiri, maka gelar dan
ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Denpasar, ………………..……
Yang menyatakan

Materai
Rp 6.000,-

.........................................................
ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS MASSA TUBUH


SISWA OBESITAS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KECAMATAN
BULELENG TAHUN 2016

Latar Belakang: Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan masalah


kesehatan dunia yang memiliki kenaikan secara signifikan, dan dapat mengurangi
kualitas hidup seseorang, dan juga keluarganya.
Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi indeks massa tubuh pada
anak sekolah menengah atas di Kecamatan Buleleng.
Metode: Penelitian analitik dengan desain potong lintang dengan menggunakan
data primer melalui pengukuran antropometri langsung dan kuesioner. Dengan
metode stratified random sampling pada anak SMA di Kecamatan Buleleng,
dihasilkan 164 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data
menggunakan perangkat lunak SPSS 23 dengan tingkat kemaknaan 0,05.
Hasil: Analisis bivariat menunjukkan hubungan korelasi tingkat aktivitas fisik
terhadap IMT anak (p=0,330), pola diet terhadap IMT anak (p=0,550), IMT ayah
terhadap IMT anak (p=0,205), dan IMT ibu terhadap IMT anak (p=0,038).
Kesimpulan: Pada penelitian ini didapatkan adanya hubungan yang bermakna
antara IMT ibu terhadap IMT anak pada anak sekolah menengah atas di
Kecamatan Buleleng. Berdasarkan hasil penelitian tersebut masih sangat
diperlukan adanya perhatian dan penyuluhan tentang status gizi (indeks massa
tubuh) terhadap anak SMA, dan para orang tua di Kecamatan Buleleng.

Kata Kunci: Indeks massa tubuh, Aktivitas fisik, Pola makan, Indeks massa tubuh
ayah, Indeks massa tubuh ibu, Anak sekolah menengah atas, Obesitas.
ABSTRACT

FACTORS AFFECTING BODY MASS INDEX AMONG OBESE SENIOR


HIGH SCHOOL STUDENT IN BULELENG DISTRICT IN 2016

Background: Overweight or obesity is a global health problem that significantly


rising, and it can reduce a person’s quality of life, and also his family.
Objective: To know the factors that affect body mass index in senior high school
students in Buleleng District.
Methods: By analytic Cross-sectional study using primary data through direct
anthropometric measurements and questionnaires. By using stratified random
sampling to the senior high school students in Buleleng District, it produced 164
samples that meet the inclusion and exclusion criteria. Data analysis using SPSS 23
software with a significance level of 0,05.
Results: Bivariate analysis showed the correlation of physical activity level
towards child BMI (p = 0,330), diet level towards child BMI (p = 0,550), father
BMI towards child BMI (p = 0,205), and mother BMI towards child BMI (p=0,038)
Conclusion: In this study, there is a significant correlation between mother BMI
and child BMI in senior high school students in Buleleng District. Based on the
results of these studies are still needed attention and counseling on nutritional status
(body mass index) against the senior high school students and parents in Buleleng
District.

Keywords: Body mass index, Physical activity, Diet, Father body mass index,
Mother body mass index, Senior high school students, Obesity.
RINGKASAN

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Massa Tubuh Siswa Obesitas di


Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Buleleng Tahun 2016. Gede Bagus
Rawida Wijaya, Fakultas Kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Udayana.
Indeks massa tubuh (IMT) merupakan suatu aspek penting dalam kehidupan
seseorang, karena dapat menentukan kualitas hidup seseorang kedepannya.
Semakin berkembangnya zaman, menyebabkan masyarakat memiliki pola hidup
yang sedenter, hal ini dapat menyebabkan seseorang memiliki IMT yang berlebih
atau obesitas. Obesitas merupakan suatu kondisi dimana seseorang memeliki lemak
tubuh yang berlebih, atau memiliki perbandingan berat badan dan tinggi badan yang
tidak ideal (berlebih). Penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu faktor-faktor
yang berpengaruh pada IMT seorang anak remaja.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2016 bertempat di delapan sekolah
menengah atas (SMA), di wilayah Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.
Jumlah sampel penelitian ini terdiri dari 164 subjek yaitu siswa dan siswi SMA
yang telah memenuhi kriteria inklusi. Sampel penelitian akan mengisi kuesioner
data diri serta menjawab pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner.

Sampel laki-laki sebesar 46% (75 orang) dan perempuan sebesar 54% (89 orang).
Distribusi usia 14 tahun sebesar 1% (2 orang), 15 tahun sebesar 30% (49 orang), 16
tahun sebesar 41% (67 orang), 17 tahun sebesar 23% (38 orang), 18 tahun sebesar
4% (6 orang), dan 19 tahun sebesar 1% (2 orang). Rata-rata IMT responden sebesar
31,25. Terdapat 3,6% (6 orang) responden dengan tingkat aktivitas fisik sangat
rendah, 68,9% (113 orang) responden dengan tingkat aktivitas fisik rendah, 25,6%
(42 orang) responden dengan tingkat aktivitas fisik sedang, 1,9% (3 orang)
responden dengan tingkat aktivitas fisik tinggi, dan tidak ada responden yang
memiliki tingkat aktivitas fisik sangat tinggi. Untuk pola makan, 65,8% (108 orang)
responden memiliki pola makan kurang berisiko obesitas, dan 34,2% (56 orang)
responden memiliki pola makan lebih berisiko obesitas. Untuk IMT ayah dan ibu
responden, terdapat 31,1% (51 orang) responden yang memiliki ayah dengan IMT
normal (normal dan underweight), dan 68,9% (113 orang) responden yang memiliki
ayah dengan IMT berlebih (overweight dan obese), dan terdapat 35,4% (58 orang)
responden yang memiliki ibu dengan IMT normal (normal dan underweight), dan
64,6% (106 orang) responden yang memiliki ibu dengan IMT berlebih (overweight
dan obese).
Uji analisis Kruskal-Wallis digunakan untuk mengetahui hubungan antara tingkat
aktivitas fisik terhadap IMT anak. Hasil uji tersebut menunjukkan tidak adanya
hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas fisik terhadap IMT anak dengan
nilai p =0,330. Serta uji analisis Mann-Whitney untuk mengetahui hubungan antara
pola makan, IMT ayah, dan IMT ibu tehadap IMT anak. Hasil uji tersebut
menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara pola makan, dan IMT
ayah, terhadap IMT anak, dengan nilai signifikansi berturut-turut 0,550, dan 0,205.
Namun, hasil uji analisis Mann-Whitney menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan antara IMT ibu terhadap IMT anak dengan nilai signifikansi 0,038.
SUMMARY

Factors Affecting Body Mass Index among Obese Senior High School Student
in Buleleng District in 2016. Gede Bagus Rawida Wijaya, Medical Education
Program of Udayana University.

Body mass index (BMI) is an important aspect of someone’s life, it can determine
the quality of life in the future. The advance development of times causing people
have sedentary lifestyle, it can cause a person having excess BMI or obesity.
Obesity is a condition where a person has excess body fat, or has not ideal weight
and height ratio (excess weight and height ratio). This research was conducted to
find out the factors that affect the BMI of a teenage boy.

This study was conducted in August 2016 held in eight senior high school, in
Buleleng District, Buleleng Regency. Total sample of this study consisted of 164
subjects, namely senior high school students who have met the inclusion criteria.
The research sample will fill the questionnaire data themselves and answered
questions contained in the questionnaire.

The males amounted to 46% (75 persons) and women by 54% (89 persons).
Distribution of the age of 14 years by 1% (2 persons), 15 years of 30% (49 persons),
16 years of 41% (67 persons), 17 years of 23% (38 persons), 18 years at 4% (6
persons ), and 19 years at 1% (2 persons). The average BMI of respondents is 31.25.
There is a 3.6% (6 persons) respondents with very low levels of physical activity,
68.9% (113 persons) of respondents with low levels of physical activity, 25.6% (42
persons) of respondents with moderate levels of physical activity, 1.9% (3 persons)
respondents with a high level of physical activity, and no respondents who have a
very high level of physical activity. For diet, 65.8% (108 persons) of respondents
have less risk of obesity diet, and 34.2% (56 persons) of respondents have a higher
risk of obesity diet. For fathers and mothers BMI of the respondents, there were
31.1% (51 persons) of respondents who had a father with normal BMI (normal and
underweight) and 68.9% (113 persons) of respondents who had a father with excess
BMI (overweight and obese), and there were 35.4% (58 persons) of respondents
who had mothers with normal BMI (normal and underweight) and 64.6% (106
persons) of respondents who had mothers with excess BMI (overweight and obese).
The Kruskal-Wallis test is used to determine the relationship between physical
activity level and child BMI. The test results showed no significant relationship
between the physical activity level and child BMI with p = 0.330. As well as the
Mann-Whitney test analysis to determine the relationship between diet, fathers
BMI, mothers' BMI and child BMI. The test results showed no significant
relationship between diet and BMI father, the BMI of children, with significant
value 0,550, and 0.205 respectively. However, the results of the analysis of the
Mann-Whitney test showed a significant relationship between mothers BMI and
child BMI with significant value of 0.038.
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ...................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN. ................................................................................... ii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ......................................v
ABSTRAK ..............................................................................................................vi
ABSTRACT ............................................................................................................ vii
RINGKASAN ...................................................................................................... viii
SUMMARY ..............................................................................................................ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................x
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK ....................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN, DAN ISTILAH..........................xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Indeks Massa Tubuh .............................................................................4
2.1.1 Kelebihan dan Kekurangan Indeks Massa Tubuh ...................... 7
2.1.2 Komponen Indeks Massa Tubuh ................................................8
2.2 Faktor yang Mempengaruhi IMT pada Remaja ...................................10
2.2.1 Faktor Genetik ..........................................................................10
2.2.2 Faktor Perilaku ..........................................................................11
2.2.3 Lingkungan ...............................................................................15
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
3.1 Kerangka Berpikir.............................................................................. 17
3.2 Kerangka Konsep ............................................................................... 18
3.3 Hipotesis Penelitian ........................................................................... 19
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Teknik Penelitian ............................................................................... 20
4.2 Ruang Lingkup Penelitian...................................................................20
4.2.1 Lokasi Penelitian.......................................................................20
4.2.2 Waktu Penelitian .......................................................................20
4.3 Populasi Penelitian............................................................................. 20
4.3.1 Populasi Target ......................................................................... 20
4.3.2 Populasi Terjangkau ..................................................................20
4.3.3 Subyek Penelitian ......................................................................20
4.3.4 Kriteria Inklusi ...........................................................................21
4.3.5 Kriteria Eksklusi........................................................................21
4.4 Besar Sampel Penelitian .....................................................................21
4.5 Cara Pengambilan Sampel ..................................................................22
4.6 Responden ........................................................................................... 22
4.7 Definisi Operasional Variabel ............................................................ 22
4.8 Instrumen Penelitian ...........................................................................25
4.9 Cara Pengumpulan Data .....................................................................25
4.10 Analisis Data ....................................................................................... 25
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden .....................................................................27
5.2 Gambaran Tingkat Aktivitas Fisik, Pola Makan, dan
Indeks Massa Tubuh Orang Tua Responden. .....................................28
5.2.1 Gambaran Tingkat Aktivitas Fisik............................................ 28
5.2.2 Gambaran Pola Makan............................................................... 30
5.2.3 Gambaran Indeks Massa Tubuh Orang Tua .............................. 31
5.3 Gambaran Hubungan antara Dua Variabel yang Mempengaruhi
IMT pada anak .................................................................................... 32
5.4 Uji Normalitas Data. ...........................................................................36
5.5 Analisis Data. ...................................................................................... 37
5.5.1 Analisis Hubungan IMT Anak dan Tingkat Aktivitas Fisik ......38
5.5.2 Pembahasan Analisis Hubungan IMT Anak dan Tingkat .............
Aktivitas Fisik ...........................................................................38
5.5.3 Analisis Hubungan IMT Anak dan Tingkat Pola Makan ..........39
5.5.4 Pembahasan Analisis Hubungan IMT Anak dan Tingkat
Pola Makan ...............................................................................40
5.5.5 Analisis Hubungan IMT Anak dan IMT Ayah .......................... 40
5.5.6 Pembahasan Analisis Hubungan IMT Anak dan IMT Ayah .....41
5.5.7 Analisis Hubungan IMT Anak dan IMT Ibu ............................. 41
5.5.8 Pembahasan Analisis Hubungan IMT Anak dan IMT Ibu ........42
5.6 Keterbatasan Penelitian.......................................................................42
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan ............................................................................................. 43
6.2 Saran ...................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 45
LAMPIRAN ...........................................................................................................48
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

Halaman

Tabel 2.1. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh ............................................. 5


Tabel 2.2. Klasifikasi IMT di Asia .......................................................... 5
Tabel 2.3. Klasifikasi IMT berdasarkan usia dan status berat
menggunakan persentil ............................................................ 5
Tabel 2.4. Contoh aktivitas berdasarkan kategori METs ....................... 12
Tabel 5.1. Karakteristik responden ........................................................ 27
Grafik 5.1. Grafik distribusi IMT responden yang memiliki
4 faktor risiko ....................................................................... 28
Tabel 5.2. Distribusi gambaran tingkat aktivitas fisik ........................... 29
Grafik 5.2. Grafik distribusi aktivitas fisik berdasarkan jenis kelamin .. 30
Grafik 5.3. Grafik distribusi aktivitas fisik berdasarkan usia .................. 30
Tabel 5.3. Distribusi gambaran pola makan ........................................... 31
Grafik 5.4. Grafik distribusi pola makan terhadap jenis kelamin ............ 31
Grafik 5.5. Grafik distribusi pola makan terhadap usia .......................... 31
Tabel 5.4. Distribusi gambaran indeks massa tubuh orang tua ............... 32
Grafik 5.6. Grafik presentase hubungan tingkat aktivitas fisik dan
IMT ibu ................................................................................. 33
Grafik 5.7. Grafik persentase hubungan tingkat aktivitas fisik dan
IMT ayah ............................................................................... 34
Grafik 5.8. Grafik persentase hubungan tingkat aktivitas fisik dan
pola makan ............................................................................. 35
Grafik 5.9. Grafik persentase hubungan IMT ayah dan IMT ibu ........... 36
Tabel 5.5. Hasil uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov ... 37
Tabel 5.6. Hasil uji analisis Kruskal-Wallis .......................................... 38
Tabel 5.7. Hasil uji analisis Mann-Whitney .......................................... 39
Tabel 5.8. Hasil uji analisis Mann-Whitney .......................................... 40
Tabel 5.9. Hasil uji analisis Mann-Whitney .......................................... 41
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Grafik IMT perempuan umur 2-20 tahun……………………… 6


Gambar 2.2. Grafik IMT perempuan umur 2-20 tahun……………………… 6
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian…………………………………… 18
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN, DAN ISTILAH

SINGKATAN
WHO : World Health Organization
METs : Metabolic Equivalents Score
LDL : Low Density Lipoprotein
HDL : High Density Lipoprotein
SMA : Sekolah Menengah Atas
OR : Odds Ratio
DKI : Daerah Khusus Ibu kota
CDC : The Centers for Disease Control and Prevention
IMT : Indeks Massa Tubuh
DM : Diabetes Melitus
Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar
et al. : et alia; et alii
SPSS : Statistitcal Product and Service Solutions

LAMBANG
> : tanda lebih besar dari
< : tanda lebih kecil dari
≤ : tanda kurang dari atau sama dengan
𝑥̅ : tanda rata-rata
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa yang sangat penting baik itu untuk
perkembangan anak itu sendiri, maupun keluarganya. Oleh sebab itu, segala sesuatu
yang dapat mengurangi kualitas hidup anak sebaiknya harus dihindari demi
menciptakan kualitas hidup anak yang baik. Salah satu faktor penting dalam
menciptakan pertumbuhan dan perkembangan anak yang baik adalah pemberian
asupan nutrisi yang adekuat, dan seimbang. Pemberian nutrisi yang tidak seimbang
dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup pada anak, salah satunya akibat
pemberian asupan makanan berlebih yang menyebabkan anak menderita obesitas,
dan untuk mengetahui apakah seorang anak obesitas atau tidak, kita dapat
menggunakan pedoman indeks massa tubuh (IMT).
Obesitas merupakan masalah kesehatan dunia yang saat ini sangat mudah
untuk ditemukan di berbagai negara, karena sejak tahun 1990 hingga tahun 2010
terjadi kenaikan yang signifikan pada prevalensi anak overweight dan obes di dunia,
bahkan angka prevalensi diperkirakan akan mencapai 9,1% (mendekati 60 juta
anak-anak) pada tahun 2020. Pada tahun 2010, 43 juta anak-anak (35 juta pada
negara berkembang) diperkirakan kelebihan berat badan, dan obesitas, 92 juta
berisiko kelebihan berat badan, dan di Asia sendiri diperkirakan terdapat 18 juta
anak-anak yang mengalami obesitas dan kelebihan berat badan (Onis, 2010).Di
Indonesia, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 didapatkan
prevalensi obesitas pada anak balita di tahun 2013 berdasarkan berat badan menurut
tinggi badan menggunakan baku antropometri anak balita WHO 2005 sebesar
11,9%, serta anak berusia 5-12, 13-15, dan 16-18 tahun berturut-turut 8,8%, 2,5%,
dan 1,6% berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur menggunakan baku
antropometri WHO 2007 untuk anak berumur 5-18 tahun (IDAI, 2014). Tingginya
angka obesitas tersebut juga dipengaruhi oleh daerah tempat tinggal, karena
didapatkan bahwa prevalensi obesitas di daerah urban adalah 21% sedangkan rural
5% (Dewi, 2013).
Obesitas sendiri dapat disebabkan dari berbagai faktor, yang paling sering
dapat menyebabkan obesitas merupakan berlebihnya asupan energi yang masuk
(calory intake) tanpa diiringi dengan pembakaran energi (calory output) yang
cukup, sehingga energi yang masuk berlebih akan disimpan di dalam tubuh sebagai
lemak yang mengakibatkan pertambahan akumulasi berat badan. Asupan kalori
yang berlebih dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti frekuensi makan yang
banyak dalam sehari, proporsi makanan yang tidak memiliki gizi seimbang, terlebih
lagi di zaman yang modern ini sangat mudah untuk menemukan makanan dan
minuman cepat saji yang mengandung kalori sangat tinggi, serta kebiasaan anak
”ngemil” yang dapat meningkatkan risiko anak obesitas sebesar 3,4 kali (Dewi,
2013), maka untuk menyeimbangkan asupan kalori yang masuk, seseorang harus
memiliki aktivitas yang dapat membakar jumlah kalori yang berlebih, salah satunya
dengan melakukan olahraga fisik, namun seperti yang kita ketahui, pengetahuan
anak-anak termasuk remaja tentang olahraga fisik masih kurang, dan anak remaja
di zaman modern cenderung meluangkan waktu mereka untuk bermain permainan
virtual dengan gadget dan sejenisnya. Obesitas pada remaja sangat penting untuk
diperhatikan karena remaja yang mengalami obesitas 80% berpeluang untuk
mengalami obesitas pada saat dewasa. Seperti yang kita ketahui, di Indonesia 1,4%
remaja berusia 16-18 tahun mengalami obesitas. Prevalensi obesitas pada kelompok
usia tersebut di Provinsi Bali tergolong lebih tinggi dari prevalensi nasional, yaitu
sebesar 2,6%, dan Kabupaten Buleleng merupakan daerah yang memiliki
prevalensi tertinggi sebesar lebih dari 6%.
Oleh karena penyebab obesitas yang berasal dari berbagai faktor, sangat
penting bagi kita untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi IMT
pada anak yang nantinya dapat menyebabkan anak memiliki IMT berlebih maupun
obesitas. Dengan mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam IMT pada anak,
kita dapat menentukan sasaran target yang tepat dalam usaha preventif maupun
penanganan terhadap anak yang memiliki masalah dengan berat badan.Dimana
nantinya usaha preventif tersebut diharapkan dapat mengurangi angka obesitas
pada orang dewasa.
Oleh karena tingginya angka obesitas pada anak remaja di Kabupaten
Buleleng, dan kurangnya pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
IMT pada anak, peneliti bertujuan untuk membuat suatu penelitian yang berjudul
“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Massa Tubuh Siswa Obesitas di
Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Buleleng Tahun 2016”.
1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah faktor aktivitas fisik mempengaruhi indeks massa tubuh pada siswa

obesitas di sekolah menengah atas di Kecamatan Buleleng?

b. Apakah faktor pola makan mempengaruhi indeks massa tubuh pada siswa

obesitas di sekolah menengah atas di Kecamatan Buleleng?

c. Apakah faktor IMT ayah mempengaruhi indeks massa tubuh pada siswa

obesitas di sekolah menengah atas di Kecamatan Buleleng?

d. Apakah faktor IMT ibu mempengaruhi indeks massa tubuh pada siswa obesitas

di sekolah menengah atas di Kecamatan Buleleng?

1.3 Tujuan Penelitian

a. Mengetahui gambaran faktor aktivitas fisik, pola makan, IMT ayah, dan IMT

ibu dalam indeks massa tubuh pada siswa obesitas di sekolah menengah atas di

Kecamatan Buleleng.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Manfaat ilmiah: Mengetahui intervensi yang tepat dalam mengontrol indeks

massa tubuh remaja dalam program kesehatan.

b. Manfaat peneliti: Dapat memberikan pengalaman, pengetahuan penelitian di

lapangan dan sebaagai bahan referensi untuk penelitian lanjutan lainnya.

c. Manfaat subyek penelitian: Dapat menambah wawasan dan pengetahuan


subyek penelitian tentang faktor apa saja yang mempengaruhi indeks massa

tubuh seorang remaja.

Anda mungkin juga menyukai