PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak zaman dahulu manusia sudah mengenal dan menggunakan daun, ranting, biji, akar,
bunga atau getah dari tumbuhan tertentu yang mengandung bahan yang berkhasiat mengurangi
rasa sakit, menghilangkan rasa letih dan banyak hal pemanfaatan lainya. Tersedianya bahan
tersebut merupakaan bagian dari kemurahan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Tetapi bila disalahgunakan untuk tujuan di luar pengobatan serta tanpa pengawasan dokter,
secara berlebihan dan berulang kali atau terus menerus bahan tersebut dapat menimbulkan
ketergantungan. Bahan tersebut dalam makalah ini di sebut dengan Narkoba. Untuk merujuk dan
sebagai singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Bahan/zat adiktif lainya.
B. Tujuan
A. TUJUAN UMUM
B. TUJUAN KHUSUS
D. MATERI (terlampir)
E. METODE
a) Ceramah
F. MEDIA
1. Leaflet
G. KEGIATAN PENYULUHAN
Waktu Kegiatan Kegiatan Responden
3. Menjelaskan tujuan di
berikan penyuluhan
2. Mengucapkan salam
penutup Menjawab salam
H. EVALUASI
Stándar evaluasi
a. Peserta dapat mengetahui pengertian NAPZA
I. SUMBER KEPUSTAKAAN
www.google.com. www.bnn.go.id
Lampiran
PEMBAHASAN
A. Pengertian
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan/Zat adiktif lainya.
Penyalahgunaan (abuse) adalah penggunaan narkoba di luar tujuan pengobatan dan tanpa
pengawasan dokter.
B. Penggolongan Narkoba
Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran ,
hilangnyaa rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan”(undang-undang nomor 22, tahun 2007 tentang Narkotika).
Psikotropika adalah “zat atau obat baik alamiah maupun sintetis , bukan Narkotika yang
berkasiat psikoaktif, melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku (Undang-undang nomor 22 tahun 1997,
tentang psikotropika).
Bahan adiktif lainya adalah zat atau bahan yang tidak termasuk kedalam golongan
Narkotika atau Psikotropika , tetapi menimbulkan ketergantungan, antara lain Alkohol,
Tembakau, Sedatif-hipnotika, dan Inhalans
Opioda
Opioda adalah sekelompok zat alamiah , semi sintetis atau sintetis yang mempunyai
khasiat farmakologi mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri, meliputi:
Opioda semi sintetis, yaitu hidroMorfin dan heroin. Heroin adalah hasil pemrosesan
opioda alamiah dengan sedikit perubahan kimia.
Morfin
Morfin adalah opioda alamiah yang mempunyai daya analgesik yang kuat, berbentuk
kristal, berwarna putih dan berubah menjadi kecoklatan dan tidak berbau. Opium
mentah mengandung 4 - 21% Morfin. Sebagian Opium diolah menjadi Morfin dan
Codein.
Codein
Adalah alkaloida yang terkandung dalam Opium sebesar 0,7 – 2.5%, merupakan
opioda alami yang banyak digunakan untuk keperluan medis. Memiliki daya
analgetik lemah yaitu hanya seperduabelas daya analgetik Morfin. Codein di
gunakan sebagai antitusif (peredam batuk) yang kuat
Heroin/putaw
Heroin adalah opioda semi sintetis berupa serbuk putih yang berasa pahit.
Ganja adalah tumbuhan perdu liar yang tumbuh di daerah beriklim tropis dan
subtropik, komponen psikoaktif ganja adalah delta-9-tetra hydrocannabinol atau delta
9-THC. Kadar THC ganja tertinggi terdapat pada pucuk bunga tanaman betina.
Selama tiga milenia orang-orang afrika dan asia menggunakan cannabis dalam
berbagai bentuk sediaan. Ada tiga bentuk sediaan yaitu Cannabis, Hashish, dan
minyak hashis.
Marijuana adalah daun dan bunga kering pada tanaman cannabis dan umumnya
memiliki dampak yang paling ringan diantara ketiga bentuk sediaan Cannabis.
Kadar THC dari berbagai jenis ganja bervariasi dan juga tergantung dari kesuburan
tanah tempat tumbuhnya, jenis ganja yang di konsumsi mengandung THC sekitar 5%
bila tanah tempat penanaman subur dan perawatan tumbuhan baik, kadar THC dalam
ganja dapat mencapai 10%.
Metadon.
Metadon adalah opioda sintetis yang mempunyai daya kerja lebih lama dan lebih
efektif daripada Morfin dengan cara penggunaan ditelan. Metadon digunakan sebagai
terapi substitusi dalam Methadon Maintenace Programe, untuk mengobati
ketergantungan pada opioda.
Kokain
Kokain adalah alkaloida dari daun tumbuhan erthroxilon coca. Sejenis tumbuhan
yang tumbuh di lereng gunung pegunungan Andes di Amerika selatan.
Crack.
Adalah saripati kokain yang mempunyai dampak ketergantungan lebih kuat daripada
kokain. Penggunaanya dihisap seperti rokok, nama lain di sebut Coke, Snow, Flake,
dan Rock.
ATS yaitu (amfetamin Type Stimulant) adalah nama sekelompok zat /obat yang
mempunyai khasiat sama dengan atau seperti amphetamin. Nama lainya yaitu Speed, Crystal,
dan Ectasy. Shabu adalah nama jalanan untuk Amphetamin
Bahan atau zat yang tidak tergolong Narkotika ataupun psikotropika, tetapi seperti halnya
dengan Narkotika dan psikotropika, bahan zat adiktif menimbulkan ketergantungan. Antara lain:
Adalah hasil fermentasi peragian karbohidrat dari bulir padi-padian, cassava, sari buah
anggur, nira. Kadar alkohol yang diperoleh dari hasil fermentasi adalah tidak lebih dari
14%. Alkohol yang disebut dengan methyl alcohol adalah jenis alkohol yang sangat
berbahaya. Kadar alkohol dari bir 3-5%. Wine 10-14%, whisky, rhum, gin, vodka, Brendi
antara 50%
Kafein adalah alkaloida yang terdapat dalam buah tanaman kopi. Biji kopi mengandung
1-2.5% kafein. Kafein juga terdapat pada minuman ringan.
Terdapat pada tumbuhann tembakau dengan kadar sekitar 1-4%. Dalam setiap batang
rokok terdapat sekitar 1,1 mg nikotin. Nikotin menimbulkan ketergantungan. Dalam
daun tembakau, terdapat ratusaan jenis zat lainya selain dari nikotin.
Hidrokarbon alfatis dan solvent termasuk toluene yang (terdapat dalam perekat/lem,
pelumas, bensin, aerosol, dan semir sepatu).
Nitrit alifatis meliputi aminitri, isobutilnitrit dan butyl nitrit (semuanya terdapat pada
pengharum ruangan)
Narkoba yang disalahgunakan biasanya tidak satu jenis melainkan kombinasi dari
beberapa jenis narkoba, pemakaian narkoba misalnya dengan minuman ringan atau
dengan minuman beralkohol untuk mendapatkan efek yang di inginkan.
Opioda.
b. Membuat tertidur
Morfin salah satu jenis opioda yang bekerja pada reseptor opiat yang terdapat pada susunan
saraf pusat dan perut, Morfin menekan pusat pernafasan, kematian karena over dosis adalah
akibat dari terhambatnya pernafasan.
a. Kejang lambung
b. Muka merah
b. Anti depressant.
c. Mengantuk
f. Apatis/tidak acuh
Ganja
b. Mata merah
c. Mulut kering
a. Hilaritas (kegaduhan)
b. Rasa khawatir
c. Perasaan tertekan
d. Gelisah
e. Agresif
g. Banyak bicara
i. Halusinasi
j. Mudah terpengaruh
m. Adanya gangguan persepsi tentang waktu dan ruang seperti 1 menit dirasakan 5 menit, 5
meter dirasa 50 meter.
a. Radang paru-paru
e. Menekan produksi leukosit sehingga menimbulkan penurunan daya Imun. Sehingga mudah
terserang penyakit
a. Menurunya semangat
e. Halusinasi
f. Agresif
Kokain
Kokain termasuk golongan stimulant yang secara fisik bekerja terhadap susunan saraf pusat,
saraf tepi, dan sistem jantung dan pembuluh darah
Tiga mekanisme kerja kokain di dalam tubuh manusia adalah sebagai berikut :
a. Kesadaraan kabur
c. Gemetaran
b. Skizofrenia
d. Banyak bicara
Dampak penggunaan kokain dalam jangka waktu yang cukup lama adalah sebagai berikut:
b. Anemi
c. Pernafasan berhenti
d. Kematian
e. Amphetamine.
a. Euphoria
f. Banyak bicara
g. Hidung tersumbat
k. Sakit kepala
3. Bila digunakan secara terus menerus maka amfetamin akan menimbulkan dampak sebagai
berikut:
d. Hipersomnia
e. Banyak mimpi
b. Demam
d. Sesak nafas
e. Mudah tersinggung
f. Gelisah
g. Gemetar
h. Kesadaran kabur
i. Kejang-kejang
j. Hiperaktif
k. Psikosis
l. Pingsan
m. Mati
n. Sedatif-hipnotik
a. Menekan pernafasan
c. Pingsan
d. Kematian
c. Gerakan lambat
g. Emosi labil
h. Paranoid
f. Halusinogen
1. Pusing
2. Badan lemas
3. Mengantuk
4. Tegang
7. Perubahan persepsi.
8. Perasaan takut
10. Inhalansia
8. Dampak penyalahgunaan Inhalansia dalam jumlah sedang dan dalam jangka waktu pendek
adalah:
1. Pandangan terganggu
3. Refleks lambat
b. Menahan kantuk
c. Menimbulkan kecemasan
c. Muntah
d. Diare
e. Sakit kepala
f. Berkeringat dingin
g. Gangguan konsentrasi
h. Kesadaran kabur
Kerusakan organ vital, termasuk otak jantung, paru-paru, hati, ginjal, dan organ
reproduksi.
Keracunan dengan berbagai tanda dan gejala, seperti mual, muntah, pusing, kejang,
jantung berdebar, takikardi, bradikardi, dsb.
Selain mengakibatkan gangguan fisik, keracunan dan gejala putus obat narkoba
juga mengakibatkan gangguan psikis, Antara lain perasaan gelisah, cemas, takut, curiga
dan waspada yang berlebihan, paranoid, panik, disorientasi, halusinasi, waham, bingung,
fotofobia, gangguan kesadaran, gangguan daya ingat, kognitif, afektif, persepsi, dan
prilaku.
c. Mengalami ketegangan jiwa dan berusaha untuk lari dari kenyataan hidup
e. Dorongan untuk meningkatkan semangat dan megejar prestasi kerja atau olahraga.
m. Ketidak tahuan tentang dampak dan bahaya yang di timbulkan oleh bahaya
penyalahgunaan narkoba. Dan lain-lain.
3. Faktor lingkungan
a. Rumah tangga / keluarga orang tua yang bersangkutan tergolong keluarga pecah atau
keluarga bermasalah.
b. Salah satu dari anggota keluarga atau orang terdekat menjadi salah seorang pemakai
narkoba.
c. Lingkungan pergaulan atau komunitas yang salah satu atau semua anggotanya
menjadi pengguna.
e. Kemiskinan.
a. Teori Biologis
Teori biologi mengemukakan bahwa dalam jaringan tubuh manusia terutama otak,
terdapat apa yang di sebut dengan penerima opiate dan endogenus opiod like peptide, atau opiod
peptide yang sifat dan khasiatnya mirip dengan morphin. Reseptor opiat terdapat pada
hipotalamus dan system limbic, bagian otak yang berkaitan dengan emosi dan prilaku.
Ada 4 jenis reseptor opiate, yaitu mu-receptor yang berkaitan dengan fungsi analgetik, gamma-
receptor, yang berhubungan dengan perilaku., kappa-receptor yang berhubungan dengan dampak
sedasi, delta-receptor yang berhubungan dengan dampak psikotomimetik.
b. Teori Psikologis
Teori psikologi pengembangan melihat bahwa masa remaja merupakan masa yang paling
rentan terhadap penyalahgunaan narkoba.
c. Teori Psikoanalisis.
d. Teori Prilaku
1. Penguat utama, yaitu perasaan subjektif yang menyenangkan dari pengguna narkoba.
2. Penguat negatif, yaitu rasa sakit dan tidak nyaman karena tidak menggunakan narkoba.
3. Penguat sekunder, yaitu perubahan prilaku akibat penggunaan narkoba, ex. Merasa lebih
percaya diri.
4. Penguat negatif sekunder, yaitu gejala mirip sindrom putus narkoba, bila yang
bersangkutan melihat barang yang berhubungan dengan narkoba. Ex. Jarum suntik.
e. Teori Psikiatri.
Hasil penelitian psikiatri terhadap para remaja yng menderita gangguan penyalahgunaan
narkoba, menunjukan adanya gangguan psikiatrik yaitu sebagai berikut: 19% tergolong
skizofrenia, 25% tergolong skizofrenia laten, 25% tergolong pseudo psikopat, 19% tergolong
dengan karakteristik oral, dan 12% berkepribadian tidak memadai menengarai adanya gangguan
psikiatrik.
Kebanyakan orang yang mengalami ketergantungan narkoba mengalami gangguan kepribadian
(winnick, 1991) kalangan psikiater berpendapat bahwa orang dengan gangguan kepribadian
mudah menjadi penyalahguna narkoba. Di Indonesia 75% dari pasien yang mengalami
penyalahgunaan narkoba mengalami gangguan kepribadian (kusmayanto, 1985)
f. Teori sosiologi
Ketergantungan narkoba merupakan lanjutan dari perbuatan anti-sosial dan destruktif, mengelak
tanggung jawab dan kedewasaan.(parsons, 1974)
6. Manifestasi Klinis
Pada dasarnya terdapat dua konsep ketergantungan zat yakni ketergantungan prilaku, dan
ketergantungan fisik. Ketergantungan prilaku diperlihatkan dengan aktivitas mencari zat.
Ketergantungan fisik diperlihatkan dari efek fisik dari episode multiple penggunaan zat.
E. Penatalaksanaan
Pendekatan pengobatan awal dapat dilakukan dengan rawat inap atau rawat jalan.
Pengobatan rawat inap di indikasikan pada adanya gejala medis atau psikiatrik yang parah, suatu
riwayat gagalnya pengobatan rawat jalan, tidak adanya dukungan psikososial atau riwayat
penggunaan zat yang parah atau berlangsung lama. Pada beberapa kasus penggunaan obat
psikotropikm mungkin di indikasikan untuk menghalangi pasien menggunakan zat yang
disalahgunakan./ untuk menurunkan efek putus zat atau untuk mengobati suatu perkiraan
psikiatrik dasar.
PENUTUP
Bahan informasi dan pengetahuan tentang bebagai jenis narkoba, khasiat dan dampaknya
serta mengapa orang melakukan penyalahgunaan narkoba, informasi dan pengetahuan tentang
bahaya narkoba dan berbagai hal yang terkait denganya adalah penting, tetapi di atas adalah
kesadaran, kemauan keras serta tekad anda sendiri, untuk menghindarkan atau meninggalkan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Untuk menghindarkan beban ekonomi, serta
penderitaan berkepanjangan bagi anda dan orang-orang yang mencintai anda. Say No To Drugs