Anda di halaman 1dari 10

KARAKTERISTIK YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA

PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS


BINANGUN KABUPATEN BLITAR

Eva Inayatul Faiza1), Riski Akbarani2)


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes
Jalan Panji Suroso No. 6 Malang Jawa Timur, Telepon (0341) 488762

Abstrak: Anemia terjadi apabila kadar Hb dalam darah ibu <12 g/100 ml.
Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan, karena kebutuhan akan zat-zat
makanan bertambah dan perubahan dalam darah dan sumsum tulang. Anemia juga
dapat disebabkan belum tercapainya target K4 pemeriksaan kehamilan pada ibu.
Pemeriksaan kehamilan yang baik sangat diperlukan, untuk dapat mendeteksi
awal dan terhindar dari resiko berat badan lahir rendah (BBLR), resiko
pendarahan, resiko infeksi, eklamsia dan anemia.
Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi kepatuhan ibu
melakukan pemeriksaan kehamilan, Mengidentifikasi kejadian anemia kehamilan
dan Menganalisis hubungan kepatuhan ibu melakukan pemeriksaan kehamilan
dengan kejadian anemia kehamilan di Puskesmas Binangun Kabupaten Blitar.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study,
dengan populasi seluruh ibu hamil trimester III yang berjumlah 33 ibu yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Binangun kabupaten Blitar dan sampel
diambil secara total sampling.
Hasil penelitian menghasilkan bahwa: (1) sebagian besar ibu hamil
trimester III di wilayah kerja Puskesmas Binangun Kabupaten Blitar tidak rutin
atau tidak patuh melakukan pemeriksaan kehamilan; (2) sebagian besar sebagian
besar ibu hamil trimester III mengalami anemia ringan; (3) terdapat hubungan
antara tingkat kepatuhan ibu melakukan pemeriksaan kehamilan dengan kejadian
anemia kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Binangun Kabupaten Blitar, pada
tingkat signifikansi 0.05.

Kata Kunci: Kepatuhan, Pemeriksaan Kehamilan, Anemia Kehamilan.

Karakteristik Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil 16


PENDAHULUAN
Seseorang dapat dikatakan berlangsung di negara yang sedang
menderita anemia apabila kadar Hb berkembang daripada negara yang
dalam darahnya < 12 g/100 ml. sudah maju. Tiga puluh enam persen
anemia lebih sering dijumpai dalam (atau sekitar 1400 juta orang) dari
kehamilan karena dalam kehamilan perkiraan populasi 3800 juta orang di
keperluan akan zat-zat makanan negara yang sedang berkembang
bertambah dan terjadi pula menderita anemia jenis ini,
perubahan-perubahan dalam darah sedangkan prevalensi di negara maju
dan sumsum tulang. Darah hanya sekitar 8% (atau kira-kira 100
bertambah banyak dalam kehamilan juta orangdari perkiraan populasi
yang sering disebut hidremia atau 1200 juta orang (Ridwan, 2007).
hipervolemia. Tetapi bertambahnya Keputusan Menteri
sel-sel darah kurang dibandingkan Kesehatan RI Nomor
dengan bertambahnya plasma, 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang
sehingga terjadi pengenceran darah. standar pelayanan kesehatan minimal
Dengan perbandingan plasma 30 %, di bidang kesehatan di kabupaten
sel darah 15 % dan Hb 19 %. atau kota khususnya pelayanan
Pengenceran darah dianggap sebagai kesehatan ibu dan anak dengan target
penyesuaian diri secara fisiologi tahun 2010, berupa cakupan
selama kehamilan dan bermanfaat kunjungan ibu hamil K1 dan K4. K1
bagi wanita.Pertama, karena yaitu kunjungan ibu hamil yang
pengenceran meringankan beban pertama kali pada masa kehamilan.
jantung yang harus bekerja lebih Cakupan Kl di bawah 70%
berat dalam masa hamil, karena (dibandingkan jumlah sasaran ibu
sebagai akibat hidremia cardiac hamil dalam kurun waktu satu tahun)
output meningkat. Kerja jantung menunjukkan keterjangkauan
lebih ringan jika viskositas darah pelayanan antenatal yang rendah,
rendah. Resistensi perifer berkurang yang mungkin disebabkan oleh pola
sehingga tekanan darah tidak pelayanan yang belum cukup aktif.
meningkat. Kedua, pada perdarahan Rendahnya K1 menunjukkan bahwa
saat kehamilan banyaknya unsur besi akses petugas kepada ibu masih perlu
yang hilang lebih sedikit ditingkatkan. Sedangkan K4 :
dibandingkan dengan apabila darah Kontak minimal 4 kali selama masa
itu tetap kental. (Danieher, 2008). kehamilan untuk mendapatkan
Badan kesehatan dunia pelayanan antenatal, yang terdiri atas
(World Health Organization/WHO) minimal 1 kali kontak pada trimester
melaporkan bahwa prevalensi ibu- pertama, satu kali pada trimester
ibu hamil yang mengalami defisiensi kedua, dan dua kali pada trimester
besi sekitar 35-75%, serta semakin ketiga. Cakupan K4 di bawah 60%
meningkat seiring dengan (dibandingkan jumlah sasaran ibu
pertambahan usia kehamilan.Anemia hamil dalam kurun waktu satu tahun)
defisiensi zat besi lebih cenderung menunjukkan kualitas pelayanan

Karakteristik Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil 17


antenatal yang belum memadai . cakupan K4 untuk Propinsi Jawa
Rendahnya K4 menunjukkan Timur sebesar 82,74%, sedangkan
rendahnya kesempatan untuk targetnya 86%. Untuk Kabupaten
menjaring dan menangani risiko Blitar pencapaian cakupan K4
tinggi obstetrik. Berdasarkan profil sebesar 22,23% (Dinkes Jatim,
kesehatan Propinsi Jawa Timur tahun 2008).
2007, didapatkan pencapaian
Belum tercapainya target satunya yaitu akses terhadap
K4, salah satunya disebabkan karena pelayanan pemeriksaan kehamilan
pemahaman tentang pedoman yang mutunya masih perlu
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) ditingkatkan terus. Pemeriksaan
khususnya kunjungan pemeriksaan kehamilan yang baik dan tersedianya
kehamilan masih kurang, sehingga fasilitas rujukan bagi kasus risiko
masih ditemukan ibu hamil yang tinggi dapat menurunkan angka
tidak patuh melakukan kunjungan kematian ibu. Petugas kesehatan
pemeriksaan kehamilan secara seyogyanya dapat mengidentifikasi
teratur. faktor-faktor resiko yang
Diketahui bahwa berhubungan dengan usia, paritas,
pemeriksaan kehamilan yang baik riwayat kehamilan yang buruk, dan
sangat diperlukan mengingat dengan perdarahan selama kehamilan.
pemeriksaan kehamilan yang baik Kematian ibu juga diwarnai oleh hal-
maka akan dapat terdeteksi awal dan hal nonteknis yang masuk kategori
terhindar dari resiko berat badan penyebab mendasar, seperti taraf
lahir rendah (BBLR), resiko lahir pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu
macet, resiko pendarahan, resiko hamil yang masih rendah, serta
infeksi, eklamsia dan anemia. ketidak patuhan dalam melakukan
Seorang ibu hamil akan melahirkan pemeriksaan kehamilan dengan
bayi yang sehat bila telah diketahui melihat angka kunjungan
tentang usia kehamilan, perkiraan pemeriksaan kehamilan (K4) yang
kelahiran, kebersihan dan pakaian, masih kurang dari standar acuan
perawatan gigi, imunisasi, gizi dan nasional (Prawirodihardjo, 2005).
gejala-gejala lainnya dengan Berdasarkan hasil studi
melakukan kunjungan pemeriksaan pendahuluan yang dilakukan di
kehamilan. Data menunjukkan wilayah kerja Puskesmas Binangun
bahwa 25-50% kematian wanita Kabupaten Blitar terdapat 33 orang
subur usia disebabkan hal bekaitan ibu hamil trimester III. Target
dengan kehamilan. Kematian saat kunjungan pertama (K1) di wilayah
melahirkan biasanya menjadi factor kerja puskesmas binangun sebanyak
utama mortalitas wanita muda pada 95%dan tercapai sebanyak 97,5%
masa puncak produktifitasnya sedangkan target kunjungan
(Depkes RI, 2000). kunjungan terakhir (K4) sebanyak
Upaya menurunkan AKI 90% dan tercapai 76,5%. Ibu hamil
pada dasarnya mengacu kepada yang resiko tinggi sebanyak 11,4%.
intervensi strategis “Empat Pilar Dan sebanyak 18,93% mengalami
Safe Motherhood”, dimana salah anemia kehamilan.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Karakteristik Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil 18


Desain penelitian ini melakukan pemeriksaan kehamilan
menggunakan jenis penelitian survey dengan kejadian anemia kehamilan
analitik. Metode penelitian ini adalah di wilayah kerja Puskesmas
suatu metode survey yang mencoba Binangun Kabupaten Blitar. Populasi
menggali bagaimana dan mengapa yang digunakan adalah seluruh ibu
fenomena ini terjadi. Desain hamil trimester III yang berjumlah
penelitian yang digunakan adalah 33 orang sedangkan Sampel yang
cross sectional. Analisa data yang diambil dalam penelitian ini adalah
digunakan adalah Uji Chi-Square. sesuai kriteria yang ditentukan yaitu
Survey yang dilakukan adalah untuk seluruh ibu hamil trimester III yang
mencari sumber data terhadap berjumlah 33 orang, penelitian ini
populasi sampel yang akan diteliti menggunakan Total sampling.
dengan metode observasi. Dalam analisa data pada penelitian ini
penelitian ini peneliti ingin dengan menggunakan uji statistic Chi
mengetahui hubungan kepatuhan ibu Square

HASIL PENELITIAN
Data Umum
- Karakteristik Usia Ibu Hamil Diagram 1: Diagram Karakteristik
Trimester III di Wilayah Kerja Usia Ibu Hamil Trimester III di
Puskesmas Binangun Wilayah Kerja Puskesmas Binangun
Kabupaten Blitar. Kabupaten Blitar.
Berdasarkan diagram 1 di
atas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar 16 (49%) ibu hamil trimester
III berusia 22-24 tahun, 11 (33%)
berusia 19-21 tahun dan 6 (18%)
berusia 25-27 tahun.

- Karakteristik Pendidikan Ibu Berdasarkan diagram 4.2 di


Hamil Trimester III di Wilayah atas, dapat diketahui bahwa sebagian
Kerja Puskesmas Binangun besar 23 (70%) ibu hamil trimester
Kabupaten Blitar. III berpendidikan Sekolah Dasar, 6
(18%) berpendidikan SMP dan 4
(12%) berpendidikan SMA.

- Karakteristik Pekerjaan Ibu


Hamil Trimester III di Wilayah
Kerja Puskesmas Binangun
Kabupaten Blitar.

Diagram 2: Diagram Karakteristik


Pendidikan Ibu Hamil Trimester III
di Wilayah Kerja Puskesmas
Binangun Kabupaten Blitar

Karakteristik Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil 19


Berdasarkan diagram 4 di
atas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar 17 (51%) ibu hamil trimester
III tidak rutin atau tidak patuh
melakukan pemeriksaan kehamilan
dan 16 (49%) ibu patuh melakukan
pemeriksaan kehamilan.
Tingkat Kejadian Anemia Ibu
Diagram 3: Diagram Karakteristik Hamil Trimester III di Wilayah
Pekerjaan Ibu Hamil Trimester III di Kerja Puskesmas Binangun
Wilayah Kerja Puskesmas Binangun Kabupaten Blitar.
Kabupaten Blitar.
Berdasarkan diagram 3 di
atas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar 15 (46%) ibu hamil trimester
III bekerja dengan cara bertani atau
buruh, 14 (42%) sebagai ibu rumah
tangga dan 4 (12%) berwiraswasta.

Tingkat Kepatuhan Ibu


Melakukan Pemeriksaan Diagram 5: Diagram Tingkat
Kehamilan Trimester III di Kejadian Anemia Ibu Hamil
Wilayah Kerja Puskesmas Trimester III di Wilayah Kerja
Binangun Kabupaten Blitar. Puskesmas Binangun Kabupaten
Blitar.
Berdasarkan diagram 5 di
atas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar 11 (33%) ibu hamil trimester
III mengalami anemia ringan, 9
(27%) anemia sedang, 7 (22%)
anemia berat dan 6 (18%) ibu tidak
mengalami anemia.
Hubungan Tingkat Kepatuhan Ibu
Diagram 4: Diagram Tingkat Melakukan Pemeriksaan
Kepatuhan Ibu Melakukan Kehamilan dengan Kejadian
Pemeriksaan Kehamilan Trimester Anemia Kehamilan di Wilayah
III di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Binangun
Binangun Kabupaten Blitar. Kabupaten Blitar.

Tabel 1: Chi-Square Tingkat Kepatuhan Ibu Melakukan Pemeriksaan


Kehamilan dengan Kejadian Anemia Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas
Binangun Kabupaten Blitar.
Tingkat Kepatuhan Ibu Kejadian Anemia Kehamilan
Melakukan Pemeriksaan Anemia Anemia Anemia Tidak Jumlah
Kehamilan Berat Sedang Ringan Anemia
13 20 52
Patuh/ Rutin 4 3 9% 7 3 9% 17
% % %

Karakteristik Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil 20


Tidak Patuh/ 18 13 48
3 9% 6 4 3 9% 16
Tidak Rutin % % %
22 27 1 33 18 100
Jumlah 7 9 6 33
% % 1 % % %

Berdasarkan tabel 1 di atas, untuk mendapatkan


diketahui bahwa mayoritas ibu yang pelayanan/asuhan antenatal. Di setiap
patuh melakukan pemeriksaan kunjungan antenatal (ANC), petugas
kehamilan berpotensi untuk tidak mengumpulkan dan menganalisis
menderita anemia dan sebaliknya data mengenai kondisi ibu melalui
mayoritas ibu yang tidak melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
pemeriksaan secara teratur untuk mendapatkan diagnosis
berpotensi menderita anemia sedang kehamilan intrauterine, serta ada
hingga berat tidak hanya masalah atau komplikasi
(Saifudin, 2002). Karena menurut
PEMBAHASAN Sarwono (2002), bahwa setiap
Kepatuhan berarti disiplin wanita yang hamil berpotensi
dan taat. Sacket (dalam Niven, 2002: menghadapi resiko komplikasi yang
192), mendefinisikan kepatuhan bisa mengancam jiwanya. Karena itu,
pasien adalah sejauh mana perilaku setiap wanita hamil memerlukan
pasien sesuai dengan ketentuan yang sedikitnya empat kali kunjungan
diberikan oleh petugas kesehatan. selama periode antenatal.
Dalam hal ini termasuk kepatuhan Tujuan umum ANC
ibu hamil dalam melakukan diantaranya: (a) memantau kemajuan
pemeriksaan kehamilan. kehamilan untuk memastikan
Kehamilan merupakan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
kondisi dimana wanita memiliki janin; (b) meningkatkan dan
janin yang sedang tumbuh di dalam mempertahankan kesehatan fisik,
tubuhnya (yang pada umumnya di maternal dan sosial ibu dan bayi; (c)
dalam rahim). Berkisar selama 40 mengenal secara dini adanya
minggu atau 9 bulan, dihitung dari komplikasi yang mungkin terjadi
awal periode menstruasi terakhir selama hamil, termasuk riwayat
sampai melahirkan. Pemeriksaan penyakti secara umum, kebidanan
kehamilan (Antenatal Care) dan pembedahan; (d) mempersiapkan
ditujukan untuk menyiapkan, baik persalinan cukup bulan, melahirkan
fisik maupun mental ibu selama dengan selamat ibu maupun bayinya
masa kehamilan dan kelahiran serta dengan trauma seminimal mungkin;
menemukan kelainan dalam (e) mempesiapkan ibu agar masa
kehamilan dalam waktu dini. nifas berjalan normal dan pemberian
Pemeriksaan kehamilan sebaiknya ASI Eksklusif; (f) mempersiapkan
dilakukan secara teratur untuk dapat peran ibu dan keluarga dalam
menurunkan angka kecacatan dan menerima kelahiran bayi agar dapat
kematian baik ibu maupun janin. tumbuh kembang secara normal;
Kunjungan Antenatal Care serta (g) Menurunkan angka
(ANC) adalah kunjungan ibu hamil kesakitan dan kematian ibu dan
ke bidan atau dokter sedini mungkin perinatal. Melalui fungsi ini lah
semenjak ia merasa dirinya hamil

Karakteristik Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil 21


sangat penting untuk dilakukan ANC kelamin,suku bangsa, status sosio
bagi ibu hamil. ekonomi dan pendidikan. Atau
Berdasarkan hasil penelitian kondisi psikososial ibu seperti
yang dilakukan terhadap 33 hamil intelegensia, sikap terhadap tenaga
trimester III di Wilayah Kerja kesehatan, penerimaan atau
Puskesmas Binangun Kabupaten penyangkalan terhadap penyakit,
Blitar, ditemukan bahwa sebagian keyakinan agama atau budaya serta
besar 17 (51%) ibu tidak rutin atau kondisi finansial sangat memiliki
tidak patuh melakukan pemeriksaan pengaruh besar terhadap patuh dan
kehamilan dan sisanya 16 (49%) ibu tidaknya ibu melakukan ANC.
patuh melakukan pemeriksaan Anemia merupakan
selama kehamilan. penurunan jumlah sel darah merah
Ketidakpatuhan ibu atau penurunan konsentrasi
melakukan kunjungan atau hemoglobin (Hb) didalam sirkulasi
pemeriksaan kehamilan (ANC), darah. Wanita hamil dikatakan
diartikan sebagai: (a) tidak sekalipun anemia apabila kadar Hb kurang dari
melakukan kunjungan selama 10,0 gram per 100 milimeter (10
trimester pertama (sebelum minggu gram/desiliter) (Hellen Varney,
14 minggu); (b) tidak sekalipun 2006). Sedangkan yang dimaksud
melakukan kunjungan selama dengan anemia dalam kandungan
trimester kedua (antara minggu 14- adalah kondisi ibu dengan kadar Hb
28); dan (c) hanya sekali atau tidak < 11,00 gr%. Pada trimester I dan III
pernah sama sekali melakukan atau kadar Hb < 10,50 gr% pada
kunjungan selama trimester ketiga trimester II.
(antara minggu 28-36 dan sesudah Menurut Erfandi (2008)
minggu ke 36) saat hamil. terjadinya anemia disebabkan hal-hal
Separuh lebih 51% ibu berikut: kurang gizi (Mal Nutrisi),
hamil yang tidak melakukan ANC di kurang zat besi dalam diet, mal
Wilayah Kerja Puskesmas Binangun absorbsi, kehilangan banyak darah
Kabupaten Blitar, banyak ketika proses melahirkan serta akibat
dipengaruhi oleh beberapa hal, penyakit-penyakit kronis, seperti:
diantaranya: tingkat pengetahuan ibu TBC Paru, Cacing usus, dan Malaria.
yang rendah tentang ANC, sikap ibu Berdasarkan hasil penelitian
yang cenderung remeh terhadap yang dilakukan terhadap 33 hamil
kehamilannya dan minimnya trimester III di Wilayah Kerja
dukungan sosial keluarga terhadap Puskesmas Binangun Kabupaten
kondisi ibu hamil. Selebihnya 49% Blitar, ditemukan bahwa sebagian
mereka yang patuh melakukan ANC besar 11 (33%) ibu mengalami
rata-rata berpendidikan tinggi, anemia ringan, 9 (27%) anemia
mendapat dukungan dari lingkungan sedang, 7 (22%) anemia berat dan
sosial keluarganya secara baik serta hanya 6 (18%) ibu tidak mengalami
rasa ingin tahu yang tinggi terhadap anemia saat hamil.
kondisi kehamilannya. Kompleksitas tanda dan
Kenapa hal tersebut bisa gejala klinis anemia pada sejumlah
terjadi, karena menurut Suddart dan ibu hamil tersebut dicirikan dengan
Bunner (2002) bagaimanapun kondisi badan yang berbeda di setiap
kondisi demografi seperti usia, jenis ibu, seperti kondisi mudah letih,

Karakteristik Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil 21


sering mengantuk, pusing, lemah, berbagai kelainan fisik yang
luka pada lidah, kulit pucat, membahayakan kesehatan ibu selama
membran mukosa pucat (misal kehamilan termasuk mengatasi
konjungtiva), bantalan kuku pucat, anemia. Sementara untuk bayi,
nafsu makan, mual dan muntah. pemeriksaan kehamilan juga bisa
Sedangkan melalui pengukuran meningkatkan kesehatan janin,
kadar haemoglobin pada ibu juga mencegah janin lahir prematur, berat
memperlihatkan kondisi yang bayi lahir rendah, lahir mati, ataupun
berbeda-beda. mengalami kematian saat baru lahir.
Gejala anemia pada ibu Terjadinya anemia dalam
hamil di Wilayah Kerja Puskesmas kehamilan memberikan pengaruh
Binangun Kabupaten Blitar yang kurang baik bagi ibu, baik dalam
berbeda tersebut, banyak dipengaruhi kehamilan, persalianan maupun
oleh ketidaktahuan ibu tentang dalam nifas dan masa selanjutnya.
pentingnya pengasuhan selama Berbagai penyakit dapat timbul
kehamilan, tingkat pendidikan dan akibat anemia, seperti: abortus,
pengetahuan yang rendah serta partus prematurus, partus lama
kondisi sosial masyarakat setempat karena inertia uteri, perdarahan
yang kurang peduli dan sadar akan postpartum karena atonia uteri, syok,
pentingnya kesehatan dan kecukupan infeksi, baik intrapartum maupun
gizi saat hamil, tanpa harus postpartum serta anemia yang sangat
menunggu saat dirasakannya ada berat dengan Hb kurang dari 4g/100
keluhan ketika kehamilan. ml dapat menyebabkan
Penting untuk diperhatikan dekompensasi kordis. Konsepsi
agar ibu hamil secara rutin anemia dalam kehamilan juga
melakukan pemeriksaan ke bidan memberi pengaruh kurang baik,
atau dokter. Pemeriksaan kehamilan seperti: kematian mudigah, kematian
sangat bermanfaat bukan hanya perinatal, prematuritas, dapat terjadi
untuk ibu, namun juga untuk cacat bawaan serta cadangan zat besi
kesejahteraan janin. Untuk ibu, yang kurang dalam tubuh.
misalnya pemeriksaan berguna untuk Pengenceran darah dianggap
mendeteksi dini jika ada komplikasi penting bagi perempuan dalam
kehamilan, sehingga dapat segera penyesuaian diri secara fisiologi,
mengobatinya, mempertahankan dan karena pengenceran dapat
meningkatkan kesehatan selama meringankan beban jantung yang
kehamilan, mempersiapkan mental harus bekerja lebih berat dalam masa
dan fisik dalam menghadapi kehamilan atau ketika viskositas
persalinan, mengetahui berbagai rendah. Tetapi, pengenceran darah
masalah yang berkaitan dengan yang tidak diikuti pembentukan sel
kehamilan, juga bila kehamilannya darah merah yang seimbang, dapat
dikategorikan dalam risiko tinggi, menyebabkan anemia. Bertambahnya
sehingga dapat segera ditentukan volume darah dalam kehamilan
pertolongan persalinan yang aman. dimulai sejak kehamilan 10 minggu
Di setiap melakukan dan mencapai puncaknya dalam
pemeriksaan kehamilan (ANC) ibu kehamilan 32 dan 36 minggu.
biasanya mendapatkan tablet Fe, Kejadian anemia pada ibu
yang berfungsi untuk mendeteksi hamil semakin meningkat, jika

Karakteristik Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil 22


sejumlah ibu tidak mengerti bantalan kuku pucat, nafsu makan,
pentingnya melakukan pemeriksaan mual dan muntah
kehamilan (ANC) ke bidan atau SIMPULAN
dokter untuk: (a) mengenali dan 1) Sebagian besar ibu hamil
menangani penyulit-penyulit yang trimester III di wilayah kerja
mungkin dijumpai dalam kehamilan, Puskesmas Binangun Kabupaten
persalinan dan nifas; (b) mengenali Blitar tidak rutin atau tidak patuh
dan mengobati penyulit-penyulit melakukan pemeriksaan kehamilan.
yang mungkin diderita sedini 2) Sebagian besar ibu hamil
mungkin; dan (c) tata cara hidup trimester III mengalami anemia
sehat sehari-hari, keluarga berencana, ringan.
kehamilan, persalinan, nifas dan 3) Terdapat hubungan antara kepatuhan
laktasi secara dini selama kehamilan. ibu melakukan pemeriksaan
Berdasarkan hasil pengujian kehamilan dengan kejadian anemia
hipotesis penelitian, terhadap 33 kehamilan di Wilayah Kerja
hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Binangun Kabupaten
Puskesmas Binangun Kabupaten Blitar.
Blitar, didapatkan nilai X2hitung lebih Saran- Saran
besar dari X2tabel (1.79>0.49), yang 1) Diharapkan bagi para tenaga
berarti bahwa variabel tingkat kesehatan khususnya bidan dapat
kepatuhan ibu melakukan meningkatkan mutu pelayanan
pemeriksaan kehamilan berhubungan kesehatan.
dengan variabel kejadian anemia 2) Diharapkan tenaga kesehatan
kehamilan di wilayah kerja khususnya bidan dapat melakukan
Puskesmas Binangun Kabupaten kegiatan promosi kesehatan dengan
Blitar. Dengan kata lain Ho ditolak penggunaan pesan sederhana dan
(p ≠ 0) dan Hi diterima, dengan mudah dipahami, terhadap persoalan-
asumsi terdapat hubungan atau persoalan kehamilan dan
korelasi positif antara variabel pemeriksaan kehamilan pada ibu
tingkat kepatuhan ibu melakukan hamil, sehingga akan mengetahui
pemeriksaan kehamilan (x) dengan aspek-aspek yang perlu dilakukan
kejadian anemia kehamilan (y), pada dan dihindari
tingkat signifikansi 0.05. DAFTAR PUSTAKA
Kondisi ini tersebut Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip
dibuktikan bahwa semakin teratur Dasar Ilmu Gizi. Jakarta :
ibu melakukan pemeriksaan Gramedia Pustaka Utama.
kehamilan (ANC), maka diikuti Damaiyanti, Mukhripah. 2008.
dengan minimnya potensi terjadinya Komunikasi Terapeutik dalam
anemia dan sebaliknya semakin Praktik Keperawatan. Bandung
rendah ibu melakukan ANC maka : Refika Aditama.
potensi terjadinya anemia semakin Badan Litbang Kesehatan,
tinggi terlihat dari banyaknya ibu Kementerian Kesehatan RI,
yang mengalami kondisi mudah 2010. Riset Kesehatan Dasar
letih, sering mengantuk, malaise, (Riskesdas) 2010. Jakarta,
pusing, lemah, nyeri kepala, luka Badan Litbangkes
pada lidah, kulit pucat, membran Gibson RS, 2005. Principle of
mukosa pucat (misal konjungtiva), Nutritional Assessment.

Karakteristik Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil 23


Second Edition. Oxford hematology.10th ed.
University Press. New York Philadelphia. Lippincott
Guyton & Hall. 1997. Buku Ajar Williams & Wilkins.
Fisiologi Kedokteran. Jakarta : Saskia de Pee and Dary O. 2002.
Buku Kedokteran EGC. Biochemical Indicators of
Lee GR. Iron Metabolism. 1999. Vitamin A Deficiency: Serum
Anemia : a diagnostic strategy Retinol and Serum Retinol
In : Lee GR. Et al eds. Binding Protein. J. Nutr. 2002.
Wintrobe’s clinical 132: 2895S–2901S.

Karakteristik Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil 24

Anda mungkin juga menyukai