Anda di halaman 1dari 25
Percobaan ! Besaran dan Satuan Mekanik Percobaan I BESARAN DAN SATUAN MEKANIK 1.1 Tujuan Umum Tujuan yang diharapkan dari matrikulasi praktikum Fisika Dasar I ini adalah: 1. Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa dapat memahami menge-nai besaran dan satuan, dan dapat mengkonversikan berbagai satuan besaran tersebut. 2, Setelah melakukan Praktikum ini mahasiswa dapat menggunakan alat ukur mekanik untuk pengukuran panjang, massa, dan waktu yang nan-tinya akan digunakan pada praktikum-praktikum selanjutnya. 1.2. Dasar Teori : Pengukuran dilakukan dengan membandingkan nilai besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. 1.2.1 Besaran Pokok dan Besaran Turunan Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka- angka. Besaran ini terbagi menjadi dua macam, yaitu: 1. Besaran pokok, yaitu besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih dahulu dan dipakai sebagai dasar besaran yang lain. Contoh: panjang, massa, waktu, dan suhu. 2. Besaran turunan, yaitu besaran yang diturunkan dari satu atau beberapa besaran pokok. Contoh: + _Luas diturunkan dengan mengalikan dua besaran pokok panjang. « Kecepatan, diturunkan dengan membagi besaran pokok panjang dengan besaran pokok waktu. 1.2.2 Satuan Satuan adalah ukuran tertentu dari suatu besaran atau patokan yang digunakan ‘untuk mengukur. Satuan juga dapat dibedakan menjadi dua macam: Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA | Percobaan I Besaran dan Satuan Mekanik a. Satuan baku, yaitu satuan yang sudah diakui secara internasional. Contoh: meter, kilogram, gram, liter, atau menit. b. Satuan tidak baku, yaitu satuan yang tidak diakui secara intemasional sehingga hariya digunakan di suatu daerah atau negara. Contoh: hasta, depa, gayung, atau ember. 1.2.3 Sistem Satuan Internasional (SI) Sistem Satuan Internasional (SI) adalah sistem satuan yang berlaku untuk seluruh dunia. SI dibedakan atas dua satuan, yaitu: 1) Sistem MKS (meter, kilogram, sekon) 2) Sistem cgs (sentimeter, gram, sekon) Syarat-syarat Satuan Internasional yang baik antara lain: 1) tetap, tidak mengalami perubahan oleh pengaruh apapun 2) harus selalu sama dalam keadaan tetap, di mana pun dan kapan pun 3) harus mudah ditiru oleh orang yang menggunakannya Beberapa kesukaran apabila kita menggunakan bermacam-macam satuan untuk suatu besaran: 1) Kita memerlukan bermacam-macam alat ukur yang sesuai dengan satuan yang digunakan. 2) Kita mengalami kesukaran jika ingin mengkonversikan suatu satuan ke satuan lain. Beberapa kemudahan dalam menggunakan satuan SI: 1) Satuan SI didasarkan pada sistem desimal, yaitu perkalian dengan bilangan 10. 2) Hanya ada satu satuan pokok dalam SI untuk setiap besaran. Satuan yang le- bih besar atau yang lebih kecil dihubungkan dengan satuan pokok hanya memberi nama awalan: Contoh: Satuan panjang: meter, kilometer, desimeter, atau milimeter. Satuan berat: Kilogram, sentigram, miligram, atau dekagram 3) Satuan SI dapat diubah ke satuan lain: Contoh: 1 dm = 1 liter; 1 hm? = 1 ha (hekto are/hektar); 1 kg = 10 ons 2. Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA Percobaan I Besaran dan Satuan Mekanik Besaran pokok | Satuan | Simbol [Panjang Meter ™ | Massa | Kilogram} kg Waktu Sekon s Suhu Kelvin K Kuat arus ampere A Intensitas cahaya | kandela | Cd | Jumlah molekul | mol mol 1.2.4 Besaran Pokok dan Satuannya dalam SI (Sistem Satuan International) Besaran pokok panjang Satuan Interasional (SI) untuk panjang: meter (m). Konversi satuan panjang (meter) ke satuan lainnya: 1 1.000 1 10 — hm = 100 Im= dam Im = 10 dm = 100 cm = 1.000 mm. 1m = 3,28 kaki = 39,37 inchi Keterangan: km = kilometer; hm = hektometer; dam = dekameter; m = meter; dm = desimeter; cm = sentimeter; mm = milimeter. Beberapa standar panjang (meter standard) yang pemah ditetapkan: a) Pada tahun 1792, satu meter sama dengan sepersepuluh juta jarak permukaan bumi antara kutub Selanjutnya, panjang satu meter utara dan khatulistiwa melalui kota Paris. ini ditetapkan sebagai jarak antara 2 goresan pada meter standard yang terbuat dari logam campuran platina dan iridium pada suhu 0°C yang disimpan di Serves, Paris. Kelemahannya: 1) tidak mudah ditiru 2) terbuat dari logam, sehingga sangat dipengaruhi oleh suhu Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA Percobaan I Besaran dan Satuan Mekanik 3) sudah tidak memadai lagi untuk ilmu pengetahuan dan teknologi modern, misalnya dalam misi perjalanan ruang angkasa b) Pada tahun 1960, satu meter sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang cahaya merah jingga dari atom atau gas Krypton-86 di dalam ruang hampa pada suatu peristiwa Iucutan listrik. ©) Pada tahun 1983, satu meter sama dengan jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama selang waktu 1/299.792.458 sekon. Besaran pokok massa Satuan Internasional (SI) untuk massa = kilogram (kg). Konversi satuan massa (kg) ke satuan lainnya: 1 kg = 10 hg = 100 dag = 1.000 gram 1g = 10 dg = 100 cg = 1.000 mg 1 kg = 10 ons; 1 kg = = kw a ton. Keterangan: kg = kilogram; hg = hektogram; dag = dekagram; g = sentigram; mg = miligram; kw = kuintal, = gram; dg = desigram; Standar massa (kilogram standard) Satu Kilogram adalah massa sebuah silinder platina-Iridium yang disebut kilogram standar, yang disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional di Serves, dekat Paris. Jumlah massa kilogram standar setara dengan massa 1 liter air yang suhunya 4 °c. Standar waktu (second standard) Satu sekon sama dengan selang waktu yang dibutuhkan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali. 1.2.5 Beberapa Besaran Turunan dengan Sistem Satuan Internasional (sD Beberapa besaran turunan dan satuannya dalam SI: 4. Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA Percobaan I Besaran dan Satuan Mekanik Besaran Turunan | Satuan | Singkatan Luas om - Volume m : Kecepatan ms : Massa jenis kgm : Gaya newton! N Percepatan ms : Besaran turunan luas Satuan Internasional (SI) untuk luas: meter persegi (m2). Satu meter persegi adalah luas sebuah persegi yang panjang sisinya satu meter. Konversi satuan luas (meter persegi) ke satuan lainnya: 100 d m* = 10.000 cm? = 1.000.000 mm? 1 1 2 — dam’ 4 hm? = —4 _ km 100 30.000 1.000.000 Besaran turunan volume Satuan Intemasional (SI) untuk volume: meter kubik (m’). Satuan meter kubik adalah volume sebuah kubus yang panjang rusuknya satu meter. Konversi satuan volume (meter kubik) ke satuan volume lainnya. 1m? = 103 dm3 = 108 cm® = 109 mm? 1m? = 109 dm3 = 10° hm’ = 1079 km? idam3 = 1 liter 1 liter = 1.000 cc (sentimeter kubik) 1.2.6 Pengukuran Pengukuran adalah melakukan perbandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA § Pereobaan I Besaran dan Satuan Mekanik Contoh: a. Tinggi badan Amir adalah 150 cm. Tinggi badan = besaran 150 = kuantitas pengukuran cm = satuan b. Massa buku ini adalah 200 gram. Massa buku = besaran : 200 = kuantitas pengukuran gram = satuan ¢. Waktu yang diperlukan untuk mengerjakan soal itu 90 menit. Waktu = besaran 90 = kuantitas pengukuran menit = satuan Alat ukur panjang Beberapa alat ukur panjang yang biasa digunakan di laboratorium dan dalam ke- hidupan sehari-hari: a) Mister Mistar ada 2 macam, yaitu: + Stik meter, yaitu mistar yang memiliki panjang satu meter dan memiliki skala desimeter, sentimeter, dan milimeter. + Mistar metrik yaitu mistar yang memiliki panjang 30 cm dan memiliki skala sentimeter, milimeter, dan inchi. . Ketelitian mistar = 1mm atau 0,1 cm. b) Jangka Sorong . Bagian utama jangka sorong: + Rahang tetap, yaitu bagian yang tetap yang berskala panjang. + Rahang sorong, yaitu bagian yang dapat digeser-geser. 6 Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA Percobaan I Besaran dan Satuan Mekanik \ Skala utame =. : (td) AA ae [t GD leu foabaasos lull 2 | ‘Skala nonius | i Rahang sorong Rahang tetap Skala pada jangka sorong: © skala utama + nonius atau vernier, yaitu skala pendek yang panjang 9 mm dibagi atas 10 bagian yang sama Ketelitian jangka sorong: 0,1 mm Contoh pembacaan dengan jangka sorong: Som 6om 0.05 * Angka nol pada skala nonius antara 5,8 dan 5,9. ‘Garis nonius yang berimpit dengan skala utama adalah garis ke lima. * Bacaan jangka sorong adalah 5,8 + 0,05 = 5,85 cm. Kegunaan jangka sorong antara lain: + Mengukur diameter bola atau silinder. * Mengukur diameter dalam tabung. © Mengukur kedalaman lubang. ©) Mikrometer sekrup Bagian-bagian utama mikrometer sekrup: Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA 7 Percobaan I Besaran dan Satuan Mekanik rahang atas rahang geser kunci skala tetap skala putar pemutar (teromol) mo Bog BP Ketelitian mikrometer sekrup: 0,01 mm Contoh pembacaan pengukuran dengan mikrometer sekrup: © Angka pada skala tetap antara $ mm dan 6 mm © Skala di bawah menunjukkan nilai tengah antara § mm dan 6 mm. Terlihat nilainya lebih dari 5,5 mm. © Kelebihan 5,5 milimeter dihitung menggunakan skala putar. Skala putar tepat menunjuk pada skala 28, yang berarti harus ditambah 0,28 (0,01 x 28 = 0,28). © Hasilnya 5 + 0,5 + 0,28 = 5,78. 8 Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA Percobaan I Besaran dan Satuan Mekanik Kegunaan mikrometer sekrup antara lain: * Mengukur diameter kawat. * Mengukur ketebalan kertas. @) Mikroskop Mikroskop sederhana terdiri atas dua lensa positif yang masing-masing dise- but lensa objektif, yaitu lensa yang dekat dengan mata. Lensa okuler pada mikroskop berfungsi sebagai lup. Jarak fokus lensa objektif lebih kecil dari- pada jarak fokus lensa okuler. Berikut merupakan gambar mikroskop. Bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya: 1. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan benda 2. Pengaturan kasar berfungsi untuk mencari bayangan awal. 3. Pengaturan halus berfungsi untuk memperjelas bayangan dan mencari titik focus. 4. Tabung mikroskop berfungsi untuk menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif. 5. Objektif kuat berfungsi untuk memperbesar bayangan benda. 6. Engsel inklinasi berfunsi untuk mengubah posisi mikroskop. 7. Diagram berfungsi untuk mengatur cahaya. Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA 9 Percobaan 1 Besaran dan Satuan Mekanik 8. Cermin berfungsi untuk mengatur sinar. 9. Meja objektif berfungsi untuk meletakkan preparat. Kegunaan mikroskop sebagai alat ukur adalah untuk mengukur benda-benda yang lunak yang rusak apabila menggunakan alat ukur mekanik Cara pengukuran dengan menggunakan mikroskop: Untuk mengukur panjang benda adalah dengan mengukur posisi banyangan benda pada cakram bayangan, langkahnya adalah sebagai berikut: 1, Tempatkan benda pada posisi tertentu sehingga didapat bayangan sebagai berikut: 2, Baca skala ukumya, misalnya didapat: Yaitu 17,2 mm (sama seperti pembacaan jangka sorong) 3. Kemudian ubah posisi benda sehingga didapat bayangan sebagai berikut: 4, Baca skala ukurnya, misalnya didapat: yaitu 15,4 mm 10 Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA Percobaan | Besaran dan Satuan Mekanik 5. Hasil ukur merupakan selisih hasil pengukuran pertama dengan pengukuran kedua: P=(17,2- 15,4] =1,8mm Alat ukur massa Beberapa alat ukur massa yang umumnya digunakan : a. Neraca pasar, yaitu neraca yang banyak digunakan di pasar tradisional untuk menimbang kebutuhan pokok rumah tangga seperti sayur mayur, minyak, dan gula. Neraca analitis, yaitu neraca yang banyak digunakan penjual emas dan pene- lit di laboratorium, Neraca tiga lengan, yaitu neraca yang banyak digunakan untuk menimbang benda-benda di laboratorium. Ketelitian: 10 mg. Batas ukur: 500 gram-1.000 gram. Neraca surat, yaitu neraca yang banyak dipergunakan kantor-kantor pos, untuk menimbang surat. Neraca elektronik, yaitu neraca yang memiliki tampilan digital untuk menyatakan massa yang ditimbang. Alat ukur waktu Beberapa alat ukur waktu: a. Jam bayangan matahari, yaitu jam yang menggunakan gerakan benda diam yang dibentuk oleh matahari untuk menentukan waktu, Jam pasir, yaitu jam yang didasarkan pada waktu yang dibutuhkan pasir pada bagian atas gelas untuk jatuh ke bagian bawah. Jam air, yaitu jam yang didasarkan pada berapa lama waktu yang dipakai un- tuk mengalirkan air keluar dari suatu tempat melalui sebuah lubang, d. Jam, misalnya jam dinding atau jam tangan (arloji) e. Stop watch Jam atom, yaitu jam yang diatur oleh gerakan atom cesium dan diperkirakan hanya akan membuat kesalahan kira-kira 1 detik dalam waktu 6,000 tahun. Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA 11 Percobaan I Besaran dan Satwan Mekanik 1.2.7 Ketidakpastian pada Pengukuran Pada ilmu Fisika hasil pengukuran yang diperoleh biasanya tidak dapat langsung diterima karena harus dipertangungjawabkan keberhasilan dan kebenarannya. Ha- sil pengukuran baru dapat diterima apabila harga besaran yang diukur dilengkapi dengan batas-batas penyimpangan dari hasil tersebut, yang disebut sesatan (Keti- dakpastian) yang berupa kesalahan atau error. Kesalahan atau error dalam suatu percobaan dapat dibagi atas dua golongan yaitu: Kesalahan bersistem (systematic error) Kesalahan yang bersumber pada alat ukur yang dipakai besarannya, kesalahan bi- asanya konstan sehingga sering sekali dinamakan kesalahan konstan (Constant Er- ror). Kesalahan bersistem ini dapat terjadi karena: a. Kesalahan titik nol (Zero Error), b. Kesalahan pada kalibrasi alat, c. Kesalahan orangnya (pengamat), kesalahan ini disebabkan oleh kebiasaan seorang pengamat. Misalnya seorang pengamat sering kali membuat kesala- han karena kedudukan matanya terlampau rendah atau terlampau tinggi se- waktu membaca titik kolam air di dalam pipa yang tegak dan kesalahan ini sebut Parallak, d. Terjadi gesekan dan fatique (kelelahan) pada alat karena sering dipakai, e. Kondisi pengukuran, jika sebuah alat digunakan dengan kondisi pengukuran yang berbeda dengan kondisi sewaktu kalibrasi maka akan menghasilkan kesalahan, f. Gangguan teknis, misalkan pada waktu pengukuran terjadi gangguan seperti adanya gangguan kebocoran yang akan mengganggu sistem dan menyebabkan kesalahan. Kesalahan kebetulan (random error) Pengulangan pengukuran selalu memberikan hasil berbeda-beda maka harga ter- sebut juga akan berbeda dengan harga sebenamya, kesalahan ini dinamakan kesa- lahan kebetulan atau Random Error yang terdiri atas: a. Kesalahan penafsiran, kebanyakan alat ukur memerlukan suatu penafsiran pada skala tertentu dan penafsiran ini dapat berubah dari waktu ke waktu yang lain, b. Keadaan penyimpangan, seperti suhu, tekanan udara, atau tegangan listrik. c. Ganguan, misalnya: ada getaran mekanis atau pengaruh putaran motor dari alat listrik 12, Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA __ Percobaan I Besaran dan Satwan Mekanik d. Definisi, walaupun proses pengukuran telah sempurna, pengulangan pengukuran yang sama selau akan memberikan penyimpangan, besaran yang diamati tidak didefinisikan secara tetap, misalnya: Panjang suatu meja bukanlah suatu besaran yang terdefinisi secara eksak. Hal ini disebabkan bahwa kalau kita teliti sisi meja tidaklah rata ataupun mungkin tidak tepat sejajar, sehingga walaupun kita menggunakan alat ukur yang sangat baik untuk mengukur meja tersebut, harga yang diperoleh selalu berubah-ubah tergantung penampang panjang yang kita ukur. Kesalahan lain-lain Kesalahan lain yang tidak termasuk butir 2.7.1 dan 2.7.2 yang perlu diperhatikan adalah: a. Kekeliruan membaca alav/skala alat dan mengatur kondisi percobaan kesala- han ini dapat diatasi dengan cara melakukan percobaan seteliti mungkin atau bila ada kemungkinan untuk mengulangi percobaan dan perhitungannya. b. Kesalahan perhitungan, yaitu kesalahan memasukan harga/angka-angka per- hitungan, menggunakan kalkulator, menggunakan daftar logaritma dan seba- gainya. 1.2.8 Perhitungan Kesalahan Kesalahan taksiran Bila pengukuran dilakukan hanya satu kali biasanya sesatan diambil setengah kali skala terkecil dari pada alat ukur Contoh: Menggunakan mistar yang skala terkecil 1 mm, bila tebal plat diukur menghasilkan 5 cm maka hasilnya dapat ditulis: t = (60 £0,5) mm = (5,0 £ 0,05) x 10 mm At = 0,5 adalah sesatan mutlak (absolut), sedangkan sesatan relatiinya dapat dinyatakan dengan: Ad «100% «100% =1% Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA 13 Percobaan I Besaran dan Satuan Mekanik Menentukan harga rata-rata (nilai Terbaik) dan sesatannya untuk data jamak Misalkan kita melakukan N kali pengukuran didapat hasil sebagai berikut: Xi, Koy eee, = bi Nilai rata-rata = ¥, zee (a) (1.2) Harga sesatan rata-rata = AY = Untuk mendapatkan nilai terbaik dan sesatannya untuk data yang jumlahnya lebih atau sama dengan 8 (N28) dilakukan dengan cara: Pp Xe ft N | xX, | UG)? Nilai rata-rata = (1.3) Sesatan = AX = Syy (1.4) Nilai Terbaik X = X,, +AX (1.5) 1.3 Prosedur Percobaan Adapun besaran mekanik yang akan diukur pada percobaan ini adalah panjang, massa, dan waktu. 14. Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA Percobaan I Besaran dan Satuan Mekanik 1.3.1 Pengukuran Panjang ‘Alat ukur yang akan digunakan untuk mengukur besaran mekanik panjang adalah mistar stik/mistar metrik, jangka sorong, mikrometer skrup, dan mikroskop. Prosedur pengukuran mengunakan mistar stik/mistar metrik Prosedur yang akan dijalankan untuk mendapatkan besaran panjang pada pengukuran panjang: a. Siapkan benda yang akan diukur berupa diameter kawat b. Tempatkan sisi mistar berskala ukur tepat ditengah dari diameter yang akan diukur dengan posisi titik nol berada disalah satu sisi dari sisi benda yang akan diukur, baca dan masukan hasil ukur ke data hasil pengukuran cc. Catat skala terkecil alat ukur, olah data hasil pengukuran menggunakan metode Sesatan Taksiran Prosedur pengukuran menggunakan jangka sorong a. Yakinkan rahang sorong dalam keadaan tidak terkunci sehingga rahang sorong dapat bergerak secara bebas, b. Buka rahang ukur dengan cara mengeser rahang sorong, tempatkan materi yang akan diukur diantara rahang tetap dan rahang ukur, yakinkan materi yang diukur terjepit rapat sempurna, kemudia kunci kembali rahang sorong sehingga hasil ukur tidak berubah. c. Baca hasil ukur dan olah data menggunakan metode Sesatan Taksiran. Prosedur pengukur menggunakan mikrometer skrup d. Yakinkan rahang geser dalam keadaan bebas tidak terkunci, kemudian buka rahang ukur dengan menggeser rahang geser secukuppnya e. Tempatkan materi yang akan diukur di antara rahang atas dengan rahang geser kemudian rapatkan kedua rahang dengan cara menggeser rahang geser, yang perlu diingat yang hanya boleh diputar adalah tromol. Baca hasil ukur f. Catat skala terkecil alat ukur, olah data hasil pengukuran menggunakan metode Sesatan Taksiran Materi yang diukur dengan menggunakan ketiga peralatan tersebut sama, maka bandingkanlah hasil ukur dari masing-masing peralatan, dan analisa peralatan yang mana yang memiliki tingkat ketelitian yang paling tinggi. Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA 15 Percobaan I Besaran dan Satuan Mekanik Prosedur pengukuran menggunakan mikroskop a. Atur pembesaran lensa okuler pada pembesaran 10 x dan lensa objektif pada pembesaran 10 x b. Atur posisi benda sehingga didapat bayangan seperti pada pembahasan 2.6.2 a point 1 catat hasil ukumya, kemudian atur lagi posisi benda sehingga dida- pat bayangan seperti poin 3 catat hasil ukurya. c. Selisih hasil ukur bayangan pada posisi yang ditunjukan dalam pembahasan 2.6.2. poin 1 dan 2 merupakan besar benda hasil pengukuran 4. Ulangilangkah a, b, dan © untuk pembesaran lensa okuler tetap 10x lensa ob- jektif diubah 40x dan 100x e. Benda yang digunakan tetap, maka hasil ukumnya diolah menggunakan pen- golahan data menggunakan metode Harga Rata-rata (Nilai Terbaik) dan Sesatannya Untuk Data Jamak. Bandingkan pengolahan data antara data tunggal yang menggunakan metode sesa- tan taksiran dengan data banyak dengan menggunakan metode harga rata-rata (ni- Jai terbaik) dan sesatan untuk data jamak. 1.3.2 Prosedur Pengukuran Massa a. Gunakan neraca Analitis, neraca balance dan neraca tiga lengan untuk men- gukur massa benda yang telah disiapkan b. Catat hasil ukur untuk setiapineraca c. Tentukan nilai sesatan alat ‘ukur dengan melihat skala terkecil dari neraca yang digunakan d. Olah data dengan menggunakan sesatan taksiran ¢. Bandingkan tingkat ketelitian dari setiap neraca yang digunakan 1.3.3 Prosedur Pengukuran Waktu a. Gunakan stopwatch analog dan digital untuk mengukur waktu yang diperlu- kan oleh sebuah benda yang dijatuhkan pada jarak tertentu, masing-masing alat ukur dilakukan sebanyak 9 (sembilan kali). b. Olah data dengan menggunakan metode Harga Rata-rata (Nilai Terbaik) dan Sesatannya Untuk Data Jamak. c. Bandingkan hasil ukur kedua alat ukur tersebut. 16 Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA Percobaan I Besaran dan Satuan Mekanik 1.4 Hasil dan Pengolahan 1.4.1 Pengukuran Panjang Data hasil pengukuran dan pengolahan menggunakan mistar Ojek yang diukur Hasil ukur Skala terkecil alat ukur Sesatan absolut alat ukur Kesalahan Absolut Kesalahan Relatif Nilai Terbaik Data hasil pengukuran dan pengolahan menggunakan jangka sorong jek yang diukur Hasil ukur Skala terkecil alat ukur Sesatan absolut alat ukur Kesalahan Absolut Kesalahan Relatif Nilai Terbaik Data hasil pengukuran dan pengolahan menggunakan mikrometer sekrup Ojek yang diukur Hasil ukur Skala terkecil alat ukur Sesatan absolut alat ukur Kesalahan Absolut 1 sc Kesalahan Relatif Nilai Terbaik Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA 17 Percobaan I Besaran dan Satuan Mekanik __ Data hasil pengukuran dan pengolahan menggunakan mikroskop Pembesaran' | PosisiBayangan | No - Hasil ukur Okuler | Objektif| Posisi 1 | Posisi 2 1 10x 10 x 2 10 x 40 x 3 10 x 100 x z Banyak data (N) Harga rata-rata (¥,,) Harga Sesatan Kesalahan Absolut Kesalahan Relatif Nilai Terbaik 1.4.2, Pengukuran Massa Data hasil pengukuran dan pengolahan menggunakan neraca balance Ojek yang diukur Hasil ukur 18 Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA Percobaan I Besaran dan Satuan Mekanik Skala terkecil alat ukur Sesatan absolut alat ukur Kesalahan Absolut Kesalahan Relatif Nilai Terbaik Data hasil pengukuran dan pengolahan menggunakan neraca tiga lengan Ojek yang diukur Hasil ukur Skala terkecil alat ukur Sesatan absolut alat ukur Kesalahan Absolut Kesalahan Relatif Nilai Terbaik Data hasil pengukuran dan pengolahan menggunakan neraca analitis Ojek yang diukur Hasil ukur Skala terkecil alat ukur Sesatan absolut alat ukur Kesalahan Absolut Kesalahan Relatif Nilai Terbaik Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA 19 Percobaan I Besaran dan Satuan Mekanik 1.4.3 Pengukuran Waktu Data hasil pengukuran dan pengolahan menggunakan stopwatch analog Nilai rata-rata = Sesatan = At = St, Nilai Terbaik t = 7, + Ar 20 Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA Percobaan I Besaran dan Satan Mekanik Data hasil pengukuran dan pengolahan menggunakan stopwatch digital No. t “ Nilai rata-rata = Sesatan = At = Sty = Nilai Terbaik t = 7, + Ar Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA 21 Percobaan I Besaran dan Satuan Mekanik 1.5 Analisa 1.5.1 Pengukuran Panjang Tingkat ketelitian masing-masing peralatan adalah: ‘Yang mempengaruhi tingkat ketelitian dari hasil pengukuran Peralatan yang paling teliti untuk mengukur panjang adalal Penyebab terbesar yang menimbulkan penyimpangan dari hasil pengukuran tadi adalah: Kriteria peralatan ukur panjang yang baik adalah: 22, Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA Percobaan I Besaran dan Satan Mekanik 1.5.2 Pengukuran Massa Dari ketiga peralatan pengukuran massa tadi yang memiliki tingkat ketelitian yang paling rendah adalah: di mana masing-masing peralatan memiliki kesalahan absolut yang beragam, yaitu: yang memberi pengaruh terbesar pada tingkat ketelitian peralatan ukur massa adalah: Hal yang diperhatikan dalam pemilihan alat ukur massa adalah: Ww Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA 23 Percobaan I Besaran dan Satuan Mekanik 1.5.3, Pengukuran Waktu Skala terkecil dari alat ukur waktu berupa stopwatch analog adalah: sedangkan stopwatch digital adalah: pengaruh skala terkecil tadi terhadap hasil pengukuran: 1.6 Kesimpulan Dari percobaaan yang dilakukan maka dapat dibuat kesimpulan: 24 Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA Percobaan I Besaran dan Satuan Mekanik Penilaian Percobaan | Nama NIM Kelas/Kelompok Jurusan Fakultas Nilai: Asisten Kumpulan Percobaan Sederhana MEKANIKA 25

Anda mungkin juga menyukai