Anda di halaman 1dari 16

SISTEM PANCASILA DAN IDEOLOGI NEGARA

(ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila)

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 10

1.MUHAMMAD PRAYOGO PUTRA K.N.

NIM : 0303

2.PUTRA MAYHENDRA

NIM :

3.SAYIDIL TOHARI

NIM : 03031281722061

JURUSAN:

TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

KAMPUS INDRALAYA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah negara yang memiliki banyak perbedaan. Mulai dari ras,
suku, budaya hingga agama. Hal itu menyebabkan Indonesia membutuhkan
sesuatu yang dapat menyatukan hal tersebut menjadi satu. Tanpa ada rasa
membeda-bedakan atau semacamnya. Maka dari itu dibentuklah suatu dasar
negara yang diambil dari UUD 1945 yang kita biasa sebut dengan pancasila.
Pancasila adalah dasar negara yang dimiliki oleh Indonesia. Pancasila
memiliki arti lima aturan kesusilaan, merupakan ajaran budha yang harus
ditaati dan dikerjakan oleh seluruh penganut (awam) agama budha,
sebagaimana terdapat dalam kitab tri pitaka (tiga kerajaan besar, yaitu sutta
pitaka, abhi nama pitaka, dan vinaya pitaka). Dalam kitab vinaya pitaka yang
berbahasa bali dicantumkan dalam lima pantangan atau lima larangan yang
benar-benar harus dihindari oleh setiap pemeluk agama budha.
Maka dari itu Pancasila juga diangkat sebagai ideologi dari negara
Indonesia itu sendiri. Tetapi, tidak hanya pancasila saja yang ada di dunia ini.
Banyak sekali ideologi yang berkembang di luar negeri ataupun di dalam
negeri.
Oleh karenanya, tujuan pembuatan makalah ini adalah ditujukan kepada
masyarakat tentang betapa hebatnya ideologi pancasila dibandingkan dengan
ideologi lain.
Untuk mengetahuinya, maka kita perlu memahami semua ideologi yang
berkembang di dunia. Dimulai dari sifat, karakteristiknya, dan tujuan
utamanya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut:
1. Apa itu Pancasila dan ideologi?
2. Mengapa Pancasila disebut sebagai ideologi negara Indonesia?
3. Apa saja ideologi serta karakteristiknya yang sedang berkembang di
dunia?
4. Bagaimana pengaruh ideologi pancasila terhadap bangsa dan negara
Indonesia?
1.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan daru makalah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui apa itu pancasila dan ideologi.
2. Mengetahui mengapa pancasila disebut ideologi negara Indonesia.
3. Mengetahui ideologi serta karakteristiknya yang sedang berkembang di
dunia.
4. Mengetahui pengaruh ideologi pancasila terhadap bangsa dan negara
Indonesia.
1.4 Manfaat Makalah
Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah:
1. Memahami apa itu pancasila dan ideologi.
2. Memahami mengapa pancasila digunakan sebagai ideologi negara
Indonesia.
3. Memahami semua ideologi serta karakteristiknya yang sedang
berkembang di dunia.
4. Memahami pengaruh ideologi pancasila terhadap bangsa dan negara
Indonesia.
1.5 Metode Penulisan
Penulis menggunakan sumber-sumber dari internet sebagai referensi dalam
penyusunan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ideologi dan Pancasila


Ideologi merupakan suatu ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri
diciptakan oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk
mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi
yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan
Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari
hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok
ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota
masyarakat. Tujuan utama di balik ideologi adalah untuk menawarkan
perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem
pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan
pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik.
Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi
walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti
prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha
Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan)
Undang-undang Dasar 1945.

2.2 Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia

Ideologi Indonesia adalah ideologi pancasila yang talah menjadikan


pancasila sebagai yang diyakini kebenaran dan kebaikannya sebagai
sumber motivasi perjuangan dalam mencapai cita-cita masyarakat,
pemberi semangat hidup sebagai pedoman kenegaraan arah perjuangan,
criteria normative dan pengejahwantahan watak serta kepribadian
nasional.

Para pendiri Negara (the founding father) telah sepakat bahwa


kemerdekaan bangsa akan diisi nilai-nilai yang telah ada dalam budaya
bangsa, kemudian disebut nilai-nilai Pancasila.

Penetapan Pancasila sebagai dasar negara dapat dikatakan mulai


pada masa orde lama, tanggal 18 Agustus 1945 sehari setelah Indonesia
baru memproklamirkan diri kemerdekaannya. Walaupun baru ditetapkan
pada tahun 1945, sesungguhnya nilai-nilai yang terkandung di dalam
Pancasila disarikan dan digali dari nilai-nilai budaya yang telah ada dalam
kehidupan masyarakat Indonesia.

Dalam perjalanan sejarah Pancasila sebagai ideologi mengandung


sifat reformis dan revolusioner. Kita mengetahui berbagai istilah ideologi,
seperti ideologi Negara, ideologi bangsa, dan ideologi nasional. Ideologi
Negara khusus dikaitkan dengan pengaturan penyelenggaraan
pemerintahan Negara. Sedangkan ideologi nasional mencakup ideologi
Negara dan ideologi yang berhubungan dengan pandangan hidup bangsa.
Bagi bangsa Indonesia, ideologi nasionalnya tercermin dan terkandung
dalam Pembukaan UUD 1945.

Ideologi nasional bangsa Indonesia yang tercermin dan terkandung


dalam Pembukaan UUD 1945 adalah ideologi perjuangan, yaitu yang sarat
dengan jiwa semangat perjuangan bangsa untuk mewujudkan Negara
merdeka, berdaulat, adil, dan makmur (Bahan Penataran. BP-7 Pusat,
1993).

Pembukaan UUD 1945 memenuhi persyaratan sebagai ideologi yang


memuat ajaran, doktrin, teori dan/atau ilmu tentang cita-cita (ide) bangsa
Indonesia yang diyakini kebenarannya dan disusun secara sistematis serta
diberi petunjuk pelaksanaannya (BP-7 Pusat, 1993). Pancasila sebagai
ideologi nasional dapat diartikan sebagai suatu pemikiran yang memuat
pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat,
hukum dan Negara Indonesia, yang bersumber dari kebudayaan Indonesia.

2.3 Ideologi yang Berkembang di Dunia serta Karakteristiknya

Pada bagian terdahulu telah kalian pelajari, bahwa ideologi dan dasar
negara kita adalah Pancasila yang terdiri dari lima sila. Kelima sila
tersebut digunakan oleh bangsa Indonesia sebagai dasar negara karena
Pancasila dipandang cocok bagi bangsa Indonesia. Oleh karena Pancasila
dipandang baik dan cocok bagi bangsa Indonesia, maka kita perlu
mempertahankannya melalui pengamalan dalam berbagai bidang
kehidupan seperti bidang pemerintahan, kehidupan masyarakat, dan
bidang pendidikan.

Tentu saja negara-negara lain selain Indonesia tidak menggunakan


Pancasila sebagai ideologi negara. Negara-negara lain itu mempunyai
ideologi negara sendiri yang dipandang baik dan cocok.

Dalam setiap negara memiliki paham ideologi masing-masing,


perbedaan ini terjadi karena setiap negara memiliki perbedaan pandangan
dalam menilai suatu kebenaran serta latar belakang sejarah yang berbeda.
Berikut adalah contoh dari beberapa ideologi yang sedang berkembang di
dunia:

1. Liberalisme

Liberalisme merupakan paham yang mengutamakan kebebasan


individu sebagai pangkal kebahagiaan hidup. Ideologi liberalis
diperkenalkan di Indonesia oleh orang-orang Belanda yang mendukung
perjuangan bangsa Indonesia. Dan Paham liberal ini dikembangkan
oleh organisasi-organisasi politik di Indonesia seperti Indische Partij.

Ciri-ciri ideologi, antara lain sebagai berikut.

 Bidang ideologi : menerapkan paham sekuler


 Bidang politik : dikenal adanya partai oposisi
 Bidang ekonomi : sistem ekonomi kapitalis, perekonomian
diserahkan kepada perseorangan.
 Bidang sosial budaya: anggota masyarakat cenderung individualis.

2. Sosialisme atau Komunisme

Sosialisme adalah merupakan suatu paham yang menghendaki segala


sesuatu itu harus diatur bersama, dan hasilnya pun harus bersama-sama
pula. Dengan menggunakan cara itu, tidak akan terjadi satu pihak yang
sangat berlebihan dan dilain pihak pihak sangat kekurangan. Maka
dengan begitu lahirlah semboyan “sama rata sama rasa”.

Lalu kemudian sosialisme dikembangkan oleh Karl Max dan


Friedrich Engels. Dan ajaran Karl Marx kemudian terkenal dengan
nama Marxisme atau Wetenschppelijk Sosialisme (sosialisasi yang
bersifat ilmu pengetahuan). Karl Marx selanjutnya menyebut ajarannya
itu sebagai komunisme dan pengikutnya disebut dengan komunis.
Ideology komunisme di Indonesia diperkenalkan untuk pertama kalinya
oleh Sneevliet, yakni seorang pegawai perkeretaapian yang
berkebangsaan Belanda. Ideologi komunisme ini diwujudkan dalam
pembentukan organisme yang bernama Indische Social Democratis The
Vereeniging (ISDV).

Ciri-ciri ideologi komunis, adalah sebagal berikut:

 Bidang politik : politik bersifat tertutup hanya ada satu partal yang
berkuasa yaltu partai komunis, rakyat hanya sebagai objek negara.
 Bidang ekonomi : sistem ekonomi yang diterapkan adalah sistem
ekoriomi etatisme.
 Bidang sosial budaya : tidak percaya adanya Tuhan, masyarakat
hanya mengenal satu kelas sosial.

3. Kapitalisme

Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa


pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan
sebesar-besarnya. Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu
sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak
swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal
bakal kapitalisme. Adam Smith adalah tokoh ekonomi kapitalis klasik
yang menyerang merkantilisme yang dianggapnya kurang mendukung
ekonomi masyarakat. Ia menyerang para psiokrat yang menganggap
tanah adalah sesuatu yang paling penting dalam pola produksi. Gerakan
produksi haruslah bergerak sesuai konsep MCM (Modal-Comodity-
Money, modal-komoditas-uang), yang menjadi suatu hal yang tidak
akan berhenti karena uang akan beralih menjadi modal lagi dan akan
berputar lagi bila diinvestasikan. Adam Smith memandang bahwa ada
sebuah kekuatan tersembunyi yang akan mengatur pasar (invisible
hand), maka pasar harus memiliki laissez-faire atau kebebasan dari
intervensi pemerintah. Pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas
dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya. Negara yang
menganut paham kapitalisme adalah Inggris, Belanda, Spanyol,
Australia, Portugis, dan Perancis.

Ciri-Ciri ideologi Kapitalisme sebagai berikut:

 Kebebasan warga negara dijunjung tinggi.


 Warga negara bebas melakukan apa saja asalkan tidak melanggar
tertib hukum.
 Negara hanya bertindak sebagai pengawas jalannya tertib hukum.
 Pada kapitalis monopolis mengesampingkan nilai-nilai agama
sehingga melahirkan sekulerisme (paham yang memisahkan agama
dengan negara).

4. Fasisme

Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan


kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme
yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara.
Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari
bahasa Latin, fascis, yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan
kayu ini lalu tengahnya ada kapaknya dan pada zaman Kekaisaran
Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan simbol
daripada kekuasaan pejabat pemerintah. Negara yang menganut paham
faiisme adalah Italia, Jerman.

Ciri-ciri ideologi fasisme adalah sebagai berikut:

 Pemerintahan bersifat otoriter dan totaliter.


 Sistem pemerintahan satu partai.
 Negara dijadikan alat permanen untuk mencapai tujuan negara.
 Mempercayai adanya perbedaan antara orang yang memerintah dan
yang diperintah, antara elite dan massa.
 Membenci kemerdekaan berbicara dan berkumpul.

5. Anarkisme

Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala


bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-
lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan,
oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus
dihilangkan/dihancurkan.

Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif,


Anarki berarti koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang
didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior dalam wilayah
ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik maupun
privat).

6. Pancasila

Pancasila sebagal dasar negara, mempunyai kekuatan mengikat


secara hukum, sehingga semua peraturan hukum/ketatanegaraan yang
bertentangan dengan Pancasila harus dicabut. Perwujudan nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar negara, dalam bentuk peraturan perundang-
undangan bersifat imperatif (mengikat) bagi penyelenggara negara,
lembaga kenegaraan, lembagakemasyarakatan, warga negara Indonesia
di manapun berada, dan penduduk di seluruh wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam tinjauan yuridis


konstitusional, Pancasila sebagai ideologi negara tercantum dalam Tap
MPR No. XVIII/MPRJ1 998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI
No. II/MPRI1 978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan
Pancasila sebagai Dasar Negara. Ketetapan tersebut menyatakan bahwa
Pancasila seperti yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945
adalahdasar negara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.

Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan
śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar negara Republik
Indonesia berisi:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/ perwakilan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Ciri-ciri ideologi Pancasila, antara lain sebagai berikut.

 Bidang politik : politik berdasarkan demokrasi Pancasila.


 Bidang ekonomi : sistem ekonomi yang bertujuan mewujudkan
kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
 Bidang sosial budaya : pola kehidupan sosial adalah kekeluargaan
dan kegotongroyongan.
7. Demokrasi

Secara luas demokrasi diartikan sebagai suatu sistem pemerintahan


yang berasal dari rakyat, dan untuk rakyat. Dan kata demokrasi sendiri
berasal dari bahasa Yunani, yakni “demos” yang artinya rakyat dan kata
“kratos” yang artinya pemerintahan. Ada beberapa macam praktek
demokrasi yang dilaksanakan diberbagai Negara saat ini, yakni
demokrasi parlementer, demokrasi dengan sistem pemisahan
kekuasaan, serta demokrasi yang melalui referendum dan inisiatif
rakyat.

2.4 Pengaruh Ideologi Pancasila Terhadap Bangsa dan Negara

Tentunya ketika suatu ajaran yang dijadikan ideologi mulai


berkembang pesat di suatu daerah. Maka, akan ada pengaruh yang
berdampak pada daerah tersebut. Sama dengan Ideologi Pancasila yang
mempengaruhi bansgsa Indonesia dan Negara Indonesia itu sendiri.
Berikut adalah beberapa pengaruh dari Ideologi Pancasila terhadap sistem
di negara Indonesia:

1. Pengaruh ideologi Pancasila terhadap ketahanan nasional

Ideologi pancasila merupakan suatu paham yang memiliki


nilai motivasi yang tinggi terhadapa bangsa yang menganutnya.
Pancasila yang terdiri dari lima sila, memiliki bermacam-macam arti
yang pada intinya menompang kesatuan dan persatuan bangsa
Indonesia itu sendiri.

Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran


yang memberikan motivasi. Ideologi juga mengandung suatu konsep
dasar tentang kehidupan yang diciptakan oleh suatu bangsa.
Keampuhan suatu ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang
dikandungnya, yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi
dan kehidupan manusia.
Ketahanan Nasional di bidang ideologi dapat diartikan
sebagai kondisi dinamik suatu bangsa. Dengan ideologi Pancasila,
diharapkan adanya keuletan dan keteguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,
dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang
langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan
kehidupan ideologi suatu bangsa dan negara. Jika warga negara
Indonesia memiliki pemahaman ideologi Pancasila yang kuat,
ketahanan nasional akan terjaga dengan baik, dan keutuhan NKRI
dapat dipertahankan.

2. Pengaruh ideologi pancasila terhadap Bidang Politik

Pengaruh pancasila dalam bidang politik sangatlah banyak,


dimulai dari pengaruhnya dalam aspek penyaluran aspirasi rakyat
yang menganutnya. Pada sistem ideologi pancasila, seluruh rakyat
yang menganutnya memiliki hak untuk mengeluarkan aspirasi
mereka dengan tatanan yang sudah ditentukan. Selain itu, pengaruh
ideologi dalam bidang politik adalah pengaruhnya dalam aspek
proses politik.

Proses politik adalah rangkaian pengambilan keputusan


tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan umum
yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan
kepemimpinan yang akhirnya terselenggara pemilu. Dengan kata
lain Ideologi pancasila memiliki peran sebagai dasar dari
pengambilan keputusan tersebut.

3. Pengaruh ideologi pancasila terhadap Bidang Ekonomi

Ekonomi merupakan hal yang sangat berpengaruh bagi maju


atau berkembangnya suatu negara. Dengan kata lain, perlu suatu
dasar yang dapat menompang kelancaran ekonomi suatu negara.
Ideologi pancasila juga memiliki pengaruh dalam bidang ekonomi.
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap
warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam
menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk
mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak
dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta.
Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai
sistem perekonomian kerakyatan.

Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi


kehidupan perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta
kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan
daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Terdapat tujuh ideologi yang berkembang di dunia saat ini, yakni :

1. Liberalisme : Paham yang mengutamakan kebebasan individu sebagai


pangkal kebahagiaan hidup.
2. Sosialisme : Paham yang menghendaki segala sesuatu itu harus diatur
bersama, dan hasilnya pun harus bersama-sama pula.
3. Kapitalisme : Paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan
usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.
4. Fasisme : Paham politik yang mengangungkan kekuasaan absolut tanpa
demokrasi
5. Anarkisme : Paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara,
pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang
menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan.
6. Pancasila : Pancasila sebagal dasar negara, mempunyai kekuatan mengikat
secara hukum, sehingga semua peraturan hukum/ketatanegaraan yang
bertentangan dengan Pancasila harus dicabut.
7. Demokrasi : Secara luas demokrasi diartikan sebagai suatu sistem
pemerintahan yang berasal dari rakyat, dan untuk rakyat
Dari ketujuh ideologi di atas, Indonesia sebagai negara dengan beribu
perbedaan di dalamnya membutuhkan sebuah ideologi yang dapat merangkul
semua perbedaan tersebut. Ideologi Pancasila dirasa dapat mewujudkan
kesatuan dan persatuan di antara perbedaan yang ada, karena Pancasila
memiliki nilai tolerir yang tinggi. Sehingga, Pancasila merupakan ideologi
yang paling cocok diterapkan di Indonesia baik dalam aspek ketahanan
negara, ekonomi maupun politik.
3.2 Saran

Seorang mahasiswa hendaknya memiliki etiket dan pola pikir yang sesuai
dengan Pancasila sebagai landasan negara Indonesia. Tidak hanya teoritis,
namun juga dapat mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam berkehidupan
sehari-hari. Pun, sebagai pendorong perubahan, mahasiswa mutlak
memerangi ideologi lain yang berusaha merobohkan Pancasila di Indonesia
karena hanya Pancasila merupakan ideologi yang dapat merangkul Indonesia
menjadi satu-kesatuan yang utuh.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai