TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba
eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid
Otitis media akut adalah radang telinga tengah akut dengan tanda dan gejala lokal
maupun sistemik yang disebabkan oleh gangguan pertahanan tubuh pada silia mukosa
tuba eustachius, enzim, dan antibodi.
B. Etiologi
Otitis media akut bisa disebabkan oleh bakteri dan virus. Bakteri yang paling sering
ditemukan adalah Streptococcus pneumaniae, diikuti oleh Haemophilus influenza,
Moraxella catarrhalis, Streptococcus grup A, dan Staphylococcus aureus. Beberapa
mikroorganisme lain yang jarang ditemukan adalah Mycoplasma pneumaniae,
Chlamydia pneumaniae, dan Clamydia tracomatis.1,5,18 Broides et al menemukan
prevalensi bakteri penyebab OMA adalah H.influenza 48%, S.pneumoniae 42,9%,
M.catarrhalis 4,8%, Streptococcus grup A 4,3% pada pasien usia dibawah 5 tahun
pada tahun 1995-2006 di Negev, Israil.19 Sedangkan Titisari menemukan bakteri
penyebab OMA pada pasien yang berobat di RSCM dan RSAB Harapan Kita Jakarta
pada bulan Agustus 2004 – Februari 2005 yaitu S.aureus 78,3%, S.pneumoniae 13%,
dan H.influenza 8,7%.
Virus terdeteksi pada sekret pernafasan pada 40-90% anak dengan OMA, dan
terdeteksi pada 20-48% cairan telinga tengah anak dengan OMA.Virus yang sering
sebagai penyebab OMA adalah respiratory syncytial virus. Selain itu bisa disebabkan
virus parainfluenza (tipe 1,2, dan 3), influenza A dan B, rinovirus, adenovirus,
enterovirus, dan koronavirus. Penyebab yang jarang yaitu sitomegalovirus dan herpes
simpleks. Infeksi bisa disebabkan oleh virus sendiri atau kombinasi dengan bakteri
lain.
C. Klasifikasi
Otitis media berdasarkan gejalanya dibagi atas otitis media supuratif dan otitis
media non supuratif, di mana masing-masing memiliki bentuk yang akut dan kronis.
Otitis media akut termasuk dalam bentuk otitis media supuratif. Selain itu, juga
terdapat jenis otitis media spesifik, seperti otitis media tuberkulosa, otitis media
sifilitika. Otitis media yang lain adalah otitis media adhesiva.
Gambar 1. Skema Pembagian Otitis Media
4) Stadium Perforasi
Karena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotic atau virulensi
kuman yang tinggi, maka dapat terjadi rupture membrane timpani dan nanah
keluar mengalir dari telinga tengah ke telinga luar, secret yang keluar terlihat
seperti berdenyut.Anak-anak yang tadinya gelisah sekarang menjadi tenang,
suhu badan turun dan anak-anak dapat tidur nyenyak1.
Pembedahan
Terdapat beberapa tindakan pembedahan yang dapat menangani OMA rekuren,
seperti miringotomi dengan insersi tuba timpanosintesis.
1) Miringotomi
Miringotomi ialah tindakan insisi pada pars tensa membran timpani, supaya
terjadi drainase sekret dari telinga tengah ke liang telinga luar. Syaratnya adalah
harus dilakukan secara dapat dilihat langsung, anak harus tenang sehingga membran
timpani dapat dilihat dengan baik.Lokasi miringotomi ialah di kuadran posterior-
inferior.Bila terapi yang diberikan sudah adekuat, miringotomi tidak perlu dilakukan,
kecuali jika terdapat pus di telinga tengah (Djaafar, 2007).Indikasi miringostomi pada
anak dengan OMA adalah nyeri berat, demam, komplikasi OMA seperti paresis
nervus fasialis, mastoiditis, labirinitis, dan infeksi sistem saraf pusat.Miringotomi
merupakan terapi third-line pada pasien yang mengalami kegagalan terhadap dua kali
terapi antibiotik pada satu episode OMA. Salah satu tindakan miringotomi atau
timpanosintesis dijalankan terhadap anak OMA yang respon kurang memuaskan
terhadap terapi second-line, untuk menidentifikasi mikroorganisme melalui kultur
Gambar 9. Miringotomi
2) Timpanosintesis
Menurut Bluestone (1996) dalam Titisari (2005), timpanosintesis merupakan
pungsi pada membran timpani, dengan analgesia lokal supaya mendapatkan sekret
untuk tujuan pemeriksaan.Indikasi timpanosintesis adalah terapi antibiotik tidak
memuaskan, terdapat komplikasi supuratif, pada bayi baru lahir atau pasien yang
sistem imun tubuh rendah. Menurut Buchman (2003), pipa timpanostomi dapat
menurun morbiditas OMA seperti otalgia, efusi telinga tengah, gangguan
pendengaran secara signifikan dibanding dengan plasebo dalam tiga penelitian
prospertif, randomized trial yang telah dijalankan.
I. PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI
Prognosis otitis media akut adalah dubia ad bonam, biasanya gejala membaik
dalam 24 jam dan dapat sembuh dalam 3 hari dengan pengobatan yang adekuat, tetapi
jika tidak diobati dengan benar, otitis media akut dapat menimbulkan komplikasi mulai
dari mastoiditis, kolesteatom, abses subperiosteal sampai abses otak dan meningitis.
Sekarang semua jenis komplikasi tersebut biasanya didapat pada OMSK. Jika perforasi
menetap dan sekret tetap keluar lebih dari 3 bulan maka keadaan ini disebut OMSK.