TINJAUAN PUSTAKA
5
limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan, pengendalian faktor penyakit,
dan penyehatan makanan. Melihat luasnya ruang lingkup kesehatan, sangatlah diperlukan
adanya mutu disiplin kerja agar kegiatannya dapat berjalan dengan baik.
6
keluarga yang memiliki akses air bersih dan air minum, jamban sehat, saluran pembuangan
air limbah, tempat pembuangan sampah serta Tempat-Tempat Umum dan Pengolahan
Makanan (TTUPM). Beberapa upaya untuk memperkecil resiko turunnya kualitas lingkungan
telah dilaksanakan oleh berbagai instansi terkait seperti pembangunan sarana sanitasi dasar,
pemantauan dan penataan lingkungan, pengukuran dan pengendalian kualitas lingkungan.12
7
Penyakit bawaan makanan pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan secara nyata dari
penyakit bawaan air. Yang dimaksud penyakit bawaan makanan adalah penyakit umum yang
dapat diderita seseorang akibat memakan sesuatu makanan yang terkontaminasi mikroba
patogen, kecuali keracunan.
8
c. Pengamanan Limbah cair
d. Pengamanan limbah gas
e. Pengamanan radiasi
f. Pengamanan kebisingan
g. Pengamanan vektor penyakit
3. Menurut Kepmenkes RI Nomor HK.03.01/160/I/2010, ruang lingkup kesehatan
lingkungan sebagai berikut :
a. Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas
b. Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat
c. Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat
d. Persentase cakupan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat
e. Persentase cakupan tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat
f. Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat
g. Persentase penduduk stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
h. Cakupan daerah potensial yang melaksanakan strategi adaptasi dampak
kesehatan akibat perubahan iklim
i. Persentase provinsi yang memfasilitasi penyelenggaraan STBM sebesar 100%
Kabupaten/Kota
j. Persentase provinsi yang memfasilitasi penyelenggaraan kota sehat yang
sesuai standart 50%
k. Persentase Kab/Kota Kawasan yang telah melaksanakan Kab/Kota/Kawasan
sehat
9
2.6.2 Tujuan secara khusus
Meliputi usaha-usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup
manusia, yang di antaranya berupa:
1. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.
2. Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan
dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.
3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran
hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup
lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian,
peternakan, industri, rumah sakit, dan lain-lain
5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan
cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
6. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat
kesehatan.
7. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program
kesehatan lingkungan.
10
lingkungan adalah ruangan sebagai tempat petugas kesehatan lingkungan melakukan
kegiatan-kegiatan penyuluhan, konsultasi, konseling, demonstrasi, pelatihan atau
perbaikan sarana sanitasi dasar dan penyimpanan peralatan kerja.
Peralatan-peralatan kesehatan lingkungan berupa alat-alat peraga penyuluhan,
cetakan sarana air bersih dan jamban keluarga, alat pengukur kualitas lingkungan (air,
tanah dan udara), lembar chek list untuk inspeksi pada tempat-tempat umum dan
tempat pengolahan makanan serta alat transportasi untuk mendukung kegiatan
program kesehatan lingkungan yang dilaksanakan.
Alat peraga dan media penyuluhan yang digunakan dalam melaksanakan
program kesehatan lingkungan antara lain berupa maket, media cetak, sound system,
media elektronik dan formulir untuk pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan.
11
perkotaan 100% dan pedesaan 85% dan Memenuhi syarat kimia dan bakteriologis
70%.
Kegiatan survailan kualitas air terdiri dari observasi sarana air bersih dan
observasi penduduk yang menggunakan sarana air bersih dan bukan sarana air bersih.
Kegiatan pengawasan kualitas air secara umum bertujuan mengetahui gambaran
keadaan sanitasi sarana dan kualitas air sebagai data dasar dan penyediaan informasi
pengamanan kualitas air sehingga tersedia rekomendasi tindak lanjut dalam upaya
perlindungan pencemaran dan perbaikan kualitas air. Pengawasan kualitas air
dilakukan dengan upaya inspeksi sanitasi sarana air bersih.
12
dan pengawasan terhadap tempat penyehatan makanan & minuman, kesiapsiagaan
dan penanggulangan KLB keracunan, kewaspadaan dini serta penyakit bawaan
makanan.
Target program TPM memenuhi syarat sehat sebesar 75 % dengan upaya
kegiatan antara lain melaksanakan pengawasan higiene dan sanitasi TPM pada
restoran, rumah makan, jasa boga, industri rumah tangga, dan depot air minum isi
ulang.13
3. Terciptanya hubungan kerjasama yang baik antara lintas program dan lintas
13