Anda di halaman 1dari 9

Judul Pengamatan : Struktur Jaringan pada Daun Tumbuhan

Tujuan Pengamatan :

· Mengetahui struktur dan bentuk jaringan pada daun tumbuhan.

· Mengetahui bentuk morfologi dan anatomi daun.

· Menganalisis bagian anatomi daun Rhoeo discolor.

· Agar dapat menggunakan mikroskop dengan baik.

Dasar Teori :

Daun Rhoeo discolor memiliki struktur dan fungsi jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya,
yaitu sebagai berikut :

Kultikula adalah lapisan pelindung lilin pada sisi atas daun, hal ini membantu tanaman menahan air.

Epidermis Atas (botani: epidermis bawah daun) ini terdiri dari sel-sel epidermal jelas hanya lapisan tebal sel
tunggal. Sel-sel ini rapat, dan berperan dalam perlindungan dari dunia luar. sel epidermal berisi salah satu
dari prekursor (cutin) untuk kultikula. Sel-sel epidermal juga bertanggung jawab untuk bagian struktur pada
tanaman mengalami modifikasi menjadi trikoma atau rambut halus ,spinaduri, bulu akar, dll.

Di bawah epidermis terdapat jaringan Parenkim Palisade selmesofil. Jaringan ini rapat membentuk pagar /
tiang didalamnya terdapat klorofil (sel-sel hijau daun), yang didalamnya berisi kloroplas untuk fotosintesis
dengan menyerap sinar matahari, dan mengubah air dan CO2menjadi gula.

Jaringan Parenkim spons adalah sekelompok sel yang longgar tanpa bentuk digunakan untuk pertukaran gas.

Jaringan pengangkut yang terkandung di dalam lapisan mesofil berupa Xilem adalah pembuluh pengangkut
air dan mineral berupa nutrisi yang dibawa dari akar ke daun. Floem adalah saluran transportasi yang berisi
hasil fotosintesis yang dibuat oleh fotosintesis yang terjadi di daun.

Epidermis bawah (botani: Abaxial epidermis) berisi 2 jenis sel, dan sel penjaga stomata:

Stomata adalah pori antara sepasang sel penjaga yang memungkinkan tanaman untuk bernapas. Daun perlu
CO2 (karbondioksida) untuk fotosintesis, dan membuat O2 (oksigen).

Karena dalam tanaman sebagian besar terdiri dari air, dalam rangka pengambilan CO2 maka tanaman harus
menggantikannya kelyngkungan dengan uap air dari dalam daun, ini disebut transpirasi / evaporasi.

Guard Sel adalah sel-sel berbentuk kacang yang mengontrol stomata. Mereka mengandung kloroplas,
sehingga mereka bisa melakukan fotosintesis membuat gula, tugas mereka adalah untuk mengetahui
berapajumlah air yang diperlukandalam proses danmenutup stomata untuk menghentikan transpirasi.

Organel- Organel Sel Tumbuhan.


Dinding Sel.
Dinding sel adalah bagian terluar dari sel tumbuhan. Dinding sel memiliki fungsi
melindungi sel. Dinding sel merupakan lapisan tipis dan bersifat semipermiable.
Dinding sel tersusun atas Selulosa, lignin, dan suberin. Pada lapisan epidermis dan
batang, dinding sel mengandung kitin dan zat lilin sehingga dinding sel bersifat
iimpermeabel.
Antara dinding sel yang satu dengan yang lain ditemukan zat pektin yang terdapat
pada lamella tengah. Antara sel satu dengan sel yang lain tyerdapat penghubung atau
jembatan protoplasma yang dinamakan Plasmodesmata. Plasmodesmata memegang
peranan penting dalam transportasi berbagai zat.

Vakuola.
Vakuola merupakan rongga yang berada di dalam sel. Vakuola dibatasi oleh selaput
membran dan berisi cairan yang disebut cairan sel. Pada sel tumbuhan yang telah
dewasa, umumnya terdapat vakuola tengah yang berukuran besar dan dikelilingi oleh
membran yang dinamakan tonoplas.
Pada intinya, vakuola berfungsi sebagai :
- Memasukkan air melalui tonoplas agar sel tetap baik.
- Menyimpan makanan, seperti sukrosa, protein, garam- garam mineral, dan senyawa
organik lainnya.
- Menyimpan sisa- sisa metabolisme.

Plastida.
Plastid merupakan organel yang terdapat sitoplasma sel tumbuhan dan beberapa
jenis ganggang mikroskopik, seperti Euglena. Plastida adalah butir- butir zat warna
yang terdapat pada tumbuhan.

Alat dan Bahan :

a. Mikroskop
b. Kaca benda
c. Kaca penutup
d. Silet / Cutter
e. Pipet tetes
f. Air
g. Tumbuhan Rhoeo discolor
h. Sel mati (gabus)

Langkah Kerja :

Ø Mengambil daun Rhoeo discolor.

Ø Menyiapkan alat & bahan.

Ø Mengambil Mikroskop.

Ø Menyetting cahaya pada mikroskop.

Ø Membuat sayatan melintang setipis mungkin pada daun tumbuhan dengan menggunakan silet.

Ø Meletakkan sayatan daun pada kaca benda, lalu ditetesi air.

Ø Menutup kaca benda dengan kaca penutup.


Ø Mengamati preparat mikroskop dengan perbesaran 40 kali.

Ø Menggambar bagian – bagian yang teramati pada daun dan member keterangan pada setiap bagiannya.

Data Hasil Percobaan :

Analisis Data :

Bentuk morfologi daun tumbuhan Rhoeo discolor umumnya berbentuk menyerupai pedang. Pada daun
tumbuhan Rhoeo discolor banyak sekali jaringan – jaringan yang terdapat di dalamnya dan memiliki fungsi
yang berbeda – beda. Pada pengamatan daun tumbuhan Rhoeo discolor menggunakan mikroskop cahaya kita
dapat melihat struktur jaringan yang menyusun daun Rhoeo discolor dengan lebih jelas, diantaranya :

a. Kultikula

b. Epidermis Atas

c. Jaringan Parenkim

d. Jaringan Pengangkut

e. Epidermis Bawah

f. Stomata

g. Guard Sel

Struktur Jaringan Stomata Daun Rhoeo discolor Jika Diperjelas

Data Hasil Pengamatan Sel Daun Rhodiscolor


Data hasil Pengamatan Sel Daun Rhodiscolor berupa gambar sel yang diamati di
bawah mikroskop. Berikut ini adalah gambar sel daun Rhodiscolor

Pembahasan Hasil Pengamatan Sel Daun Rhodiscolor.


 Rhoeo mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-sel yang bentuknya sama
dapat juga melakukan fungsi khusus yang dapat juga bersama jaringan lain
membentuk fungsi yang lebih kompleks.
 Pertumbuhan darai tana,mn ini sangat penting pada aktivitas jaringan
meristem.
 Dan jaringanya terbagi dua yang berdasarkan kemampuan untuk tumbuh dan
memperbanyak diri yaitu jaringan meristem dan jaringan yang permanen

Pada gambar di atas, ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di bawah
mikroskop yaitu :
- Dinding Sel
- Epidermis
- Stomata
- Sel penjaga

Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel Daun Rhodiscolor adalah :
Dinding Sel,
adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk
membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang
dimiliki tumbuhan,bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan
kelengkapannya berbeda.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya
sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel
dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan
fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
Dinding sel terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan
organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk
olehpolimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun
penting). Pada bakteri,peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi
memiliki dinding sel yang terbentuk darikitin. Sementara itu, dinding sel alga
terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).racun
Jaringan Epidermis,
yaitu jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan ( akar, batang
dan daun, bunga, buah, dan biji . Ciri-ciri jaringan epidermis adalah:
1. Tersusun dari sel-sel hidup.
2. Terdiri atas satu lapis sel tunggal.
3. Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada
ruang antar sel.
4. Tidak memiliki klorofil.
5. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami
penebalan , sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan
dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis.
6. Mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis,
misal stomata, trikomata (rambut-rambut), spina (duri), vilamen , sel kipas, sel
kersik (sel silika).
Stomata,
adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi
kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berlainan dengan epidermis.
Fungsi stomata:
 -Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis
 -Sebagai jalan penguapan (transpirasi)\
 -Sebagai jalan pernafasan (respirasi)
Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan dalam
perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup.
Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel
epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya disebut
faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut
kriptopor. Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan kloroplas yang secara
berkala menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel penjaga sebagian berlapis
lignin.
Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata
dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:
1. Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
2. Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang
berdekatan dengan sel induk stomata.
3. Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya
berbeda, yang satu atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama,
sedangkan yang lainnya tidak demikian.
Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel
penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu:
1. Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda
ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae,
Cucurbitaceae, Mavaceae.
2. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama
besar. Misalnya pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum.
3. Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan
sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada
Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.
4. Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus
terhadap sumbu panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae,
Acanthaceae.
Sel Penjaga,
sel penjaga berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutupnya stomata. Pada
epidermis terdapat suatu lubang yang sangat kecil, bernama stoma (stomata). bagian
ini adalah celah yang dibatasi oleh dua sel khusus yang disebut sel penjaga. Jadi,
stomata terdiri atas sel penjaga yang berkloroplas, sel tetangga yang tidak
berkloroplas dan celah stomata.
SEL GABUS (SEL MATI)

Dinding sel pada sel gabus memiliki ukuran yang lebih tebal dari pada dinding sel bawang
merah dan memiliki bentuk yang tidak beraturan ada yang berbentuk lonjong ada juga yang
berbentuk segi enam yang memanjang, jarak antar dinding sel berdekatan atau saling
menyatu, sel gabus mempunyai bentuk yang tetap atau tidak berubah – ubah karena
mempunyai dinding sel. Sel gabus tersusun oleh :
a) Dinding Sel
Dinding sel berfungsi untuk melindungi sel dan memberi bentuk sel. Dinding sel pada sel
gabus terlihat tebal dan sangat jelas.
Sama dengan sel-sel lainnya dinding sel berfungsi sebagai pelindung terhadap lingkungan
skitarnya, pemberi bentuk serta jalan keluar masuk molekul (Kimbal, 1983).
b)Vakuola
Vakuola disebut juga rongga sel. Vakuola pada sel gabus tampak sebagai bintik-bintik kecil
seperti gelembung.
Vakuola berisi cairan (getah sel) yang berupa larutan pekat, mineral, gula, oksigen dan asam
organic.Fungsi vakuola sebagai tempat untuk menyimpan makanan dan pigmen, tempat
penimbunan sisa metabolisme serta sebagai tempat masuknya air melalui tonoplas (Wildan,
2002: 10).
Satuan terkecil dalam tumbuhan adalah sel, suatu wadah kecil berisi substansi hidup, yaitu
protoplasma, dan diselubungi oleh dinding sel. Dalam setiap sel hidup berlangsung proses
metabolisme. Dinding sel melekat pada yang lain dengan adanya perekat antar sel.
Pengelompokkan sel seperti itu, yang berbeda struktur atau fungsinya atau keduanya dari
kelompok sel lain, disebut jaringan. Jaringan secara umum terdiri dari sel-sel yang sama
bentuk serta fungsinya disebut jaringan sederhana. Jaringan yang terdiri atas lebih dari satu
macam sel namun asalnya sama disebut jaringan kompleks majemuk.
Sel bawang merah memang tampak sangat sederhana, namun sebenarnya sel bawang merah
sangatlah kompleks.

Dinding sel bawang merah dan sel-sel tumbuhan yang lain, sangatlah rapat. Tersusun dari
lapisan lipid (lemak) dan lipoprotein yang sangat teratur.Hanya zat tertentu saja yang bisa keluar
masuk sel dengan mudah, seperti air dan ion-ion mineral (K, Cl dan Ca) sedangkan zat-zat lain
harus melewati screening dinding sel yang sangat ketat.
SEL BAWANG MERAH (SEL HIDUP)

ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop yaitu

a) Dinding Sel,

berfungsi sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan pada umumnya lebih keras dibandingkan
dengan tubuh manusia maupun hewan. Khal ini disebabkan karena bagian luar sel tumbuhan
tersusun dari dinding sel yang amat keras.Bahan utama penyusun dinding sel berupa zat kayu
yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga mengandung zat
lain, misalnya pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein.
b) Jaringan Epidermis/ Epidermis,

merupakan jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan, yaitu akar, batang,
daun. Jaringan Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Fungsi
khusus jaringan epidermis adalah sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya
penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat- zat makanan.

Ciri- ciri jaringan epidermis pada tumbuhan umumnya :

· Terdiri dari sel- sel hidup;

· Berbentuk persegi panjang;

· Sel- selnya rapat dan tidak mempunyai ruang antar sel;

· Tidak memiliki klorofil;

· Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalamai
penebalan, namun dinding sel jaringan epidemis bagian dalam yang berbatasan dengan
jaringan lain tetap tipis;

· Mampu membentuk derivat jaringan epidermis.

c)Nukleus ( Inti Sel ),

merupakan bagian sel yang paling mencolok di antara organel- organel di dalam sel. Fungsi
Inti sel adalah sebagai berikut :

– Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel:


– Menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA;

– Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri;

– Tempat terjadinya replika ( perbanyakan DNA ) dan trankripsi ( pengutipan DNA ).

Membran Inti,

terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam (membran
nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar membran
(perinuklear space) selebar 10 – 15 nm.Membran luar inti bertautan dengan
membran ER.Padamembran inti juga terdapat enzim-enzim seperti yang terdapat pada
membran ER, misalnya sitokrom, transferase, dan glukosa-6-fosfatase.Permukaan luar
membran inti juga berikatan dengan filamen intermediet yang menghubungkannya dengan
membran plasma sehingga inti terpancang pada suatu tempat di dalam sel.

Pada membran inti terbentuk pori-pori sebagai akibat pertautan antara membran luar dan
membran dalam inti. Diameter pori berkisar antara 40 – 100 nm. Jumlah pori membran inti
bervariasi tergantung dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi pori membrane inti ini,
antara lain sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa – senyawa dari inti dan menuju inti,
misalnya tempat keluarnya ARN – duta dan protein ribosom.
Pori membran inti dikelilingi oleh bentukan semacam cincin (anulus) yang bersama-sama
dengan pori membentuk kompleks pori. Bagian dalam cincin membentuk tonjolan-tonjolan ke
arah lumen pori. Pada bagian tengah pori terdapat sumbat tengah (central plug)

d) Sklereid,

merupakan sel- sel tumbuhan yang telah mati, berbentuk bulat atau bervariasi, dan berdinding
keras yang tahan terhadap tekanan. Sklereid dapat dijumpai dalam keadaan tunggal atau
berkelompok kecil diantara sel- sel lain.

Anda mungkin juga menyukai