Anda di halaman 1dari 6

Point pada pidato natal bersama

1. Kedamaian di tanah Papua


2. Ajakan Membangun Bersama
3. Pasar Mama Mama
---------------------------
Pidato kapsul waktu merauke
1. Etos kerja membangun bersama dengan impian
---------------------------
Pidato kapsul waktu wamena
1. keluhan masyarakat wamena
- buruknya infrastruktur
- kemahalan harga kebutuhan pokok, beras biasa 25000/kg, 12500/ltr minyak. bbm.
- listrik
2. Janji Presiden
- bandara wamena dan perbaikan infrastruktur
--------------------------
Rakernas PDIP
1. Perhatian jokowi kepada Papua
- contoh kasus nduga ga ada jalan aspal
- wamena nduga ditempuh jalan kaki 4 hari, jalan darat wamena - mumugu via nduga
selesai tahun ini (2016). simpul-simpul antar kabupaten harus dihubungkan.
----------------------------
"Saya janji, seluruh kabupaten di Papua, tahun 2018 semuanya tersambung jalan,"
kata Jokowi di depan ratusan penduduk lokal Papua, saat acara peresmian pabrik sagu
Perhutani di Distrik Kais, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat, Jumat (1/1/2016).

Sejumlah ruas jalan Trans Papua, di antaranya Jayapura-Wamena-Mulia, Jayapura-


Sarmi, Jayapura-Hamadi-Holtekamp-Perbatasan Papua Nugini, Merauke-Waropko, Timika-
Mapurujaya-Pomako, Nabire-Waghete-Enarotali, dan Serui-Menawi-Subeba.

Sedangkan yang berlokasi di Papua Barat, di antaranya Manowari-Sorong, Manokwari-


Bintuni, Fakfak-Hurimber-Bomberay, dan Sorong-Mega

Jalan Trans Papua mengakomodir pusat-pusat kegiatan nasional yang sudah ditentukan
dalam rencana tata ruang wilayah nasional. Ada tiga pusat kegiatan nasional yang
ada di Papua ini yaitu Sorong, Jayapura, dan Timika. Kemudian ada pusat kegiatan
strategis seperti Manokwari, Raja Ampat, dan Tanah Merah.
----------------------------
22 juli

Bisnis.com, SORONG - Wakil Gubernur Papua Barat, Irene Manibuy menyatakan,


pembangunan jalur kereta api di provinsi tersebut akan dicanangkan Juli 2016.

"Sesuai hasil presentasi Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, pembangunan


jalur kereta api Provinsi Papua Barat membutuhkan waktu tiga tahun hingga 2019,"
kata Irene Manibui yang dihubungi dari Sorong, Minggu (8/5/2016).

Dia menjelaskan pembangunan jalur kereta di Provinsi Papua Barat akan dimulai dari
Kota Sorong karena infrastruktur Sorong sangat memadai.

Pembangunan jalur kereta api dimulai dari Kota Sorong menuju Kabupaten Sorong
selanjutnya Kabupaten Sorong Selatan dan Maybrat kemudian menuju ke Kabupaten Teluk
Bintuni hingga tembus di Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Manokwari
ibukota Provinsi Papua Barat.

Pembangunan jalur kereta api di Provinsi Papua Barat yang menghubungkan enam daerah
tersebut, didukung oleh pemerintah dan masyarakat Papua Barat.

Dia mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Papua Barat akan memfasilitasi dan
melakukan koordinasi dengan masyarakat pemilik lahan serta pihak-pihak terkait
lainnya agar pembangunan jalur kereta secepatnya dilaksanakan.

Irene menyampaikan, pemerintah mewakili masyarakat Papua Barat mengucapkan terima


kasih kepada Presiden Joko Widodo yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur di
Provinsi Papua Barat.

"Presiden Jokowi tidak hanya janji tetapi dibuktikan secara nyata memprioritaskan
pembangunan infrastruktur di Papua Barat seperti Terminal Bandara DEO yang
diresmikan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Ignasius Jonan belum lama ini."
tambah dia.
-----------------------------------------------------------------------------------
-------

Presiden Joko Widodo meresmikan Pelabuhan Wasior di Kabupaten Teluk Wondama,


Provinsi Papua Barat, sebagai bagian dari proyek jalan tol laut di kawasan
Indonesia timur, Selasa, 5 April 2016. Ini merupakan bagian dari 68 pelabuhan yang
dijanjikan pemerintah untuk diselesaikan sampai akhir tahun ini.

Ia mengatakan tahun lalu sudah ada tiga rute kapal jalan tol laut, di antaranya
melewati Wasior. Tahun ini bertambah menjadi enam rute dengan jadwal yang pasti.
Selain itu, ia menambahkan, tahun ini selesai dibangun 27 pelabuhan laut berupa
proyek pembangunan baru dan ekspansi.

JANJI : "Dan kita harapkan akhir tahun tambah lagi 68-an pelabuhan laut. Ini tidak
hanya di Papua, tapi juga di Maluku, NTT, dan beberapa di Sulawesi," kata Jokowi.

Presiden Jokowi tiba di Pelabuhan Wasior di Teluk Wondama, Selasa, sekitar pukul
10.30 WIT. Dia disambut tarian injak piring oleh masyarakat setempat.
Presiden Jokowi didampingi Iriana Joko Widodo mengendarai mobil menuju lokasi
peresmian setelah mendarat di Kota Manokwari menggunakan helikopter Super Puma TNI
AU. Presiden juga didampingi sejumlah pejabat, di antaranya Menteri Perhubungan
Ignasius Jonan dan Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Attururi.

"Kenapa pelabuhan dibangun, airport juga dibangun di titik-titik terluar di negara


kita ini? Sebab, kita ingin mempersatukan semua kabupaten di semua provinsi yang
ada di negara kita, Indonesia," ujar Jokowi.

"Jadi masyarakat di Aceh bisa naik kapal ke Jawa, Sulawesi, Maluku langsung. Kalau
mau ke Wasior, ya, ke Wasior. Yang dari sini juga sama. Dari sini mau naik kapal ke
Sumatera juga bisa, dari sini ke Maluku, ke Jawa, lalu Sumatera," tutur Jokowi.

Mantan Gubernur DKI itu menyempatkan diri menabuh tifa dengan telapak tangan dan
menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian Pelabuhan Wasior. Setelah itu,
Presiden Jokowi meninjau fasilitas Pelabuhan Laut Wasior.

Pelabuhan yang berada di Teluk Wondama itu dibangun untuk mendukung konektivitas
sehingga dapat memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana transportasi masyarakat
Kabupaten Teluk Wondama guna menumbuhkan perekonomian dan menekan disparitas harga
antardaerah.

Pelabuhan Wasior merupakan pelabuhan pengumpul dalam hierarki pelabuhan laut.


Pembangunan fasilitas di Pelabuhan Wasior meliputi dermaga seluas 174 x 10 meter
persegi. Pelabuhan Wasior dapat disandari kapal hingga 3.500 DWT.

Selain itu, terdapat pembangunan fasilitas darat, seperti kantor, terminal


penumpang, pos jaga, rumah pompa, genset, gudang seluas 15 x 40 meter persegi, dan
lapangan penumpukan seluas 10 ribu meter persegi.
Jokowi meminta tiket kapal yang melintasi rute jalan tol laut disubsidi agar
seluruh lapisan masyarakat bisa menggunakannya. "Tiket jangan mahal-mahal, tiketnya
disubsidi saja agar masyarakat bisa menggunakan," ucap Jokowi.

Presiden pun berharap konektivitas yang tersambung tidak sekadar untuk penumpang,
tapi juga mempermudah angkutan barang. Konektivitas juga memungkinkan harga barang
di satu tempat dengan tempat lain bisa sama atau tidak terpaut jauh.
tempo
--------------------------------------------------
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Pelabuhan Wasior, Papua Barat. Di
awal sambutannya, Presiden menyampaikan rasa senangnya berada di Teluk Wondama.
Terlebih lagi ketika menerima sapaan masyarakat di Pelabuhan Wasior yang ramah
sekali. "Tadi di jalan bersalaman sangat hangat, sampai diguncang-guncang tangan
saya," kata Jokowi seperti yang disampaikan Tim Komunikasi Presiden, Jakarta,
Selasa (5/4/2016).
BERITA REKOMENDASI
Hindari Insiden Brexit Terulang, Flyover Pejagan Rampung dalam 8 Bulan
Jokowi Minta Pembangunan Jalan Lingkar Dikebut
Kunjungi Samosir, Bandara Silangit dan Jembatan Tano Ponggol Jadi Fokus Jokowi
Sebelum Presiden menyampaikan sambutan, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan
melaporkan bahwa Bandara Margono, Kabupaten Teluk Wondama hanya memiliki runway
sepanjang 600 meter dan tidak dapat diperpanjang lagi. Mendengarkan laporan Menteri
Perhubungan, Presiden memutuskan untuk membangun bandara dengan runway yang
panjang. "Tapi tugasnya gubernur dan bupati menyiapkan lahan. Tahun depan airport
dibangun," ucap Presiden. (Baca Juga: Menhub Jonan Minta Lahan untuk Perbesar
Bandara Wasior) Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, Pelabuhan Wasior
semula dibangun untuk menjadi pelabuhan rakyat. Sejak 2010 diperbaiki hingga tahun
lalu dan kini telah menjadi pelabuhan yang memiliki fasilitas cukup baik.
"Pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang penting untuk melayani wilayah di sekitar
Kabupaten Teluk Wondama dan telah menjadi bagian dari kapal tol laut," ujar Jonan.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri PU dan
Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan
Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Attururi. Pelabuhan Wasior menempati lahan
seluas 55.718 meter persegi dengan status Hak Pakai. Pelabuhan Wasior merupakan
pelabuhan pengumpul dalam hierarki pelabuhan laut. Pembangunan fasilitas di
pelabuhan Wasior meliputi dermaga seluas 174x10 meter persegi, Trestle I seluas
48x8 meter persegi, Trestle II seluas 47x8 meter persegi, Causeway I seluas 160x6
meter persegi, Causeway II seluas 127x8 meter persegi dan reklamasi 12.500 meter
persegi. Pelabuhan Wasior dapat disandari kapal hingga 3.500 DWT dengan faceline
dermaga -10 mLWS. Selain itu terdapat pembangunan fasilitas darat seperti kantor,
terminal penumpang, pos jaga, rumah pompa, genset, gudang seluas 15x40 meter
persegi, dan lapangan penumpukan seluas 10.000 meter persegi.
(mrt)
okezone.
-------------------------------------------------------
Hadir dalam rapat terbatas dengan topik �Penyelesaian Pengusulan Kawasan Ekonomi
Khusus Sorong� di Kantor Presiden, Selasa (14/6), Presiden Jokowi menegaskan
keinginannya untuk segera menyelesaikan Tol Laut Papua yang direncanakan dapat
terintegrasi dengan kawasan industri dan juga pusat produksi di tanah Papua.

Keinginan Jokowi untuk mempercepat pembagunan Tol Laut tersebut memang sangat masuk
akal. Persediaan bahan baku yang terbatas di wilayah Indonesia Timur menjadi
pertimbangan khusus mantan Wali Kota Solo tersebut.

�Membangun tanah Papua bukan hanya memperkuat konektivitas, seperti membangun


jalan, jembatan, bandara dan pelabuhan. Tapi kita juga harus menciptakan kawasan
industri, pusat pertumbuhan ekonomi di tanah Papua. Sehingga nantinya kapal-kapal
tol laut yang hilir mudik atau ke Papua terisi penuh dengan barang yang diproduksi
di tanah Papua,� jelas Presiden Jokowi dilansir Merdeka, Selasa (14/6/2016).
Dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jokowi juga meminta kalkulasi Ekonomi
Khusus (KEK) segera diselesaikan bersama dengan persoalan pasar dan listrik yang
merupakan penunjang kelangsungan KEK di Sorong, Papua Barat.
harianpapua
--------------------------------------------------------------------
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin menjadikan Merauke, Papua, sebagai pusat
pertanian pangan berbasis teknologi modern pertama di Indonesia. Kabupaten paling
timur Indonesia ini memiliki lahan datar yang berpotensi untuk pertanian seluas 4,6
juta hektar, termasuk 1,2 juta hektar untuk sawah padi.

"Tidak mungkin bisa dikerjakan pakai tangan, sampai kiamat tidak mungkin. Harus
pakai mesin modern. Nanti Merauke yang pertama pakai mesin modern, di Indonesia
belum ada," kata Jokowi saat panen raya padi di Kampung Wapeko, Kecamatan Hurik,
Merauke, Minggu (10/5/2015)

Namun Jokowi mengatakan untuk mengembangkan lahan pertanian berbasis modern butuh
dukungan investor. Selain itu juga butuh dukungan masyarakat selaku pemilik lahan,
termasuk soal skema bagi hasil dengan investor.

"Kalau ini berhasil, ini baru 1,2 juta hektar saja, belum 4,6 juta hektar tadi.
Berarti per tahun panennya bisa 3 kali, kalau dengan mekanisasi dan mesin modern
bisa 3 kali. Kalau ini berhasil, bukan hanya jadi lumbungnya Indonesia, ini
ketergantungan dunia kepada pangan akan ada di Merauke ini," katanya.

Jokowi beralasan soal Merauke jadi lumbung pangan berdasarkan hitungan di atas
kertas. Dengan total lahan 4,6 juta hektar, maka dalam setahun atau 3 kali panen
maka ada 60 juta ton padi yang bisa dihasilkan.

"Kalau seluruh Indonesia diselesaikan di sini ya sudah, rakyat di sini bisa makmur,
saya pastikan itu. Tapi sekali lagi kerja keras semuanya," katanya.

Ia mengatakan Merauke tak hanya menjadi lumbung pangan nasional juga bisa menjadi
lumbung pangan berbasis ekspor. Sehingga butuh dukungan tokoh agama, tokoh
masyarakat Merauke, hingga dukungan pemerintah pusat khususnya infrastruktur
seperti irigasi.

"Saya punya target 2 tahun, bisa Pak Menteri yang 1,2 juta hektar? Ditawar 3 tahun.
Bisa Pak Bupati? Oke. Nanti kerjasamanya Pak Mentan dan Pak Bupati. Tiga tahun
targetnya. Saya akan lihat perkembangannya, 3 tahun harus tercapai," katanya.
detik.
--------------------------------
1.Sejahterakan tentara dan guru di perbatasan
"Kita semuanya bisa berada di sini karena perjuangan beliau-beliau para pahlawan.
Papua yang damai dan secara keseluruhan Indonesia yang damai. Juga karena pahlawan.
Itu kalau kita ke sini untuk memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
para pahlawan," kata Jokowi .

Sebagai wujud apresiasi kepada para pahlawan, prajurit yang berada di perbatasan
harus mendapatkan perlakuan berbeda. Jokowi menegaskan, prajurit di perbatasan akan
mendapatkan intensif khusus dari pemerintah sehingga mendapatkan kesejahteraan yang
khusus pula.

"Untuk prajurit yang berada di wilayah perbatasan baik yang ada di Kalimantan, baik
yang ada di timur, sebaiknya diberikan intensif khusus. Diberikan kesejahteraan
yang khusus, karena medannya memang berat. Jangan dibandingkan yang di Jawa dengan
yang di Papua. Yang di Jawa dengan yang ada di perbatasan," terangnya.

Jokowi menambahkan, alasan perlakuan yang berbeda karena mereka berada di front
paling depan. Selain prajurit, dia juga akan memberikan perlakuan serupa kepada
guru yang bekerja di kawasan perbatasan.

"Ya saya kira semuanya yang berada di perbatasan akan kita perhatikan, termasuk
guru dan ekonominya. Ini masalah kebanggaan," tutupnya.

2. Bebaskan pengangguran
"Di Papua, yang namanya sumber daya alam itu melimpah ruah dan banyak sekali," kata
Jokowi , sapaan akrabnya di sela kunjungannya ke Kampung Yoka, Sentani, Jayapura,
Kamis (5/6).

Sebenarnya, kata Jokowi , ada cara paling efektif untuk menyejahterakan kehidupan
rakyat di sana agar tak banyak pengangguran. Yakni hasil sumber daya alam yang ada
jangan sampai dikelola asing lalu membuka lapangan kerja.

"Jangan sampai SDA itu dibawa dari sini ke sana. Oleh sebab itu ke depan kita mau
agar SDA itu dikerjakan tapi dikelola juga di sini, sehingga akan membuka lapangan
pekerjaan yang seluas-luasnya," jelasnya.

Bila sumber daya alam mampu dikelola sendiri oleh rakyat, otomatis pengangguran di
Papua perlahan bisa berkurang. Sebab sumber daya alam yang dikelola pihak luar
dapat memperlancar roda perekonomian warga di sana.

"Sehingga tidak ada lagi yang nganggur. Jangan dibawa dari sini ke luar dalam
bentuk mentah. Dapat apa yang di sini, kalau pabriknya dibuat di sini, uangnya
mutar di sini. Semakin banyak uang yang mutar di Papua masyarakatnya akan
sejahtera," tutupnya.

3. Pengentasan Konflik Masyarakat


Kedatangan Jokowi disambut meriah warga dengan ramah, dan capres nomor urut dua itu
pun langsung menyampaikan pandangannya mengenai pengentasan konflik yang masih
kerap terjadi di Papua.

"Kuncinya itu ada pada komunikasi. Kalau pemimpinnya kerap mengunjungi


masyarakatnya, mengunjungi Papua maka akan ada dialog," buka Jokowi di Balai
Pertemuan Adat, Kampung Yoka.

Jokowi menambahkan, "Yang dibutuhkan NKRI adalah menjaga keamanan dari Sabang
sampai Merauke. Sehingga yang terpenting adalah memberikan kesejahteraan untuk
masyarakat."

4. Tol Laut
"Kita ingin bikin jalan tol laut. Tapi jalan tol laut bukan berarti jalan tol di
atas laut. Maksudnya itu kapal besar dari ujung barat Sumatera sampai ujung Timur
di papua yang terus berkeliling," paparnya.

Jokowi mengatakan dengan jalan tol laut tersebut maka pengiriman barang-barang ke
Papua akan lebih baik.
"Kalau sekarang ini misalkan semen di Jawa 50 ribu, di Papua bisa satu juta.
Kenapa? Karena ongkos angkutnya, dengan tol laut itu bisa diatasi."

"Tidak hanya di Papua, sapi di NTT misalnya akan selalu kalah bersaing dengan sapi
Australia kalah karena kalau dari NTT hanya cukup angkut 200 sapi, nah kalau
Australia bisa bawa ribuan sapi. Makanya perlu tol laut," imbuh penggemar musik
metal ini.

5. Renegosiasi Kontrak Perusahaan Asing


"Yang namanya kontrak mesti tetap harus dihormati, saya tidak sampaikan nama
perusahaannya. Sekali kita tidak hormati kontrak kita tidak dipercaya siapapun,"
kata Jokowi .

Dia menambahkan, lain penanganannya jika kontrak kerja sama dengan pihak asing
telah mencapai ambang tenggat akhir. Karena Jokowi akan melakukan perhitungan ulang
mengenai isi dari kontrak kerja sama. Di mana poin utama yang akan menjadi
penekanan adalah untuk keuntungan negara dan rakyat Indonesia.

"Kalau itu sudah habis ya dihitung lagi, dikalkulasi, direnegosiasi kembali untuk
sebesarnya keuntungan negara dan rakyat," tegasnya.

Konflik terjadi tidak hanya dengan pihak pemerintah pusat, tetapi juga dengan
masyarakat adat. Namun, Jokowi menegaskan, permasalahan itu tidak akan terjadi jika
ada komunikasi yang aktif antara Pemerintah Pusat, pihak asing dan ketua adat,
selaku orang yang dipercaya rakyat.

"Asal ada komunikasi yang baik antara ketua adat, ini harusnya pendekatan
komunikatif. Memang peperangan di Timika, Himalaya bisa diselesaikan kembali jika
masyarakat adat diajak bicara," tutupnya.

Seperti diketahui, Indonesia telah banyak melakukan kerja sama dengan beberapa
perusahaan asing. Di antaranya dengan perusahaan Freeport, Newmont, Chevron dan
Shell.

Merdeka.com
-------------

Anda mungkin juga menyukai