Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Pajak Penghasilan

Pajak Penghasilan adalah Pajak yang dikenakan terhadap orang pribadi atau
perseorangan dan badan, berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya
selama satu tahun pajak. Ditinjau dari segi sejarahnya, pajak sudah ada sejak jaman
dahulu kala yang saat itu pemberiannya sukarela dari rakyat kepada rajanya. Pada
mulanya pajak merupakan suatu upeti (pemberian secara cuma-cuma) namun sifatnya
merupakan suatu kewajiban yang dapat dipaksakan yang harus dilaksanakan oleh rakyat
(masyarakat) kepada seorang raja atau penguasa. Saat itu, rakyat memberikan upetinya
kepada raja atau penguasa berbentuk natura berupa padi, ternak, atau hasil tanaman
lainnya seperti pisang, kelapa, dan lain-lain. Pemberian yang dilakukan rakyat saat itu
digunakan untuk keperluan atau kepentingan raja atau penguasa setempat dan tidak ada
imbalan atau prestasi yang dikembalikan kepada rakyat karena memang sifatnya hanya
untuk kepentingan sepihak dan seolah-olah ada tekanan secara psikologis karena
kedudukan raja yang lebih tinggi status sosialnya dibandingkan rakyat.
Pajak menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No 6 Tahun 1983 sebagaimana telah
disempurnakan terakhir dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan
umum dan tata cara perpajakan adalah “kontribusi wajib kepada negara yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Dasar Pengenaan PPh


DASAR PENGENAAN PAJAK (DPP) PPH PASAL 21
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) dan pemotongan PPh Pasal 21 terbaru berdasarkan
peraturan Direktur Jenderal Pajak PER-32/PJ/2015 adalah sebagai berikut:
1. Dasar Pengenaan Pajak (DPP) untuk jumlah penghasilan yang melebihi Rp 450.000,-
sehari, yang berlaku bagi pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas yang menerima
upah harian, upah mingguan, upah satuan atau upah borongan, sepanjang penghasilan
kumulatif yang diterima dalam 1 bulan kalender telah melebihi Rp 4.500.000,-.
2. Dasar Pengenaan Pajak (DPP) 50% dari jumlah penghasilan bruto yang berlaku bagi
bukan pegawai sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.
PER-32/PJ/2015 Pasal 3 huruf c yang menerima imbalan yang tidak bersifat
berkesinambungan.
3. Dasar Pengenaan Pajak (DPP) untuk jumlah penghasilan bruto yang berlaku bagi
penerima penghasilan selain penerima penghasilan di atas.
4. Dasar Pengenaan Pajak (DPP) dan Pemotongan PPh Pasal 26 adalah jumlah
penghasilan bruto.

Anda mungkin juga menyukai