Anda di halaman 1dari 3

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Kebocoran pipa distribusi air menjadi salah satu masalah penting karena
dapat mengakibatkan kerugian finansial yang besar, baik bagi PDAM sebagai
penyedia air maupun bagi pelanggan. Pada tahun 2012, Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyampaikan bahwa jumlah kehilangan
air atau Non Revenue Water (NRW) di Indonesia rata-rata sebanyak 31% dari
total produksi air minum nasional sebesar 127.000 liter/detik. Apabila
diasumsikan harga air adalah Rp 2.000/meter3, maka Indonesia telah kehilangan
penerimaan sebesar Rp 2,48 triliun/tahun atau sebanding dengan 3,15 juta
sambungan baru [1].
Salah satu faktor tingginya angka kehilangan air adalah kebocoran pipa
distribusi yang disebabkan oleh umur pipa yang sudah tua dan sistem pemantauan
yang belum handal. Berdasarkan peninjauan langsung yang dilakukan oleh
penulis di PDAM Tirtamarta kota Yogyakarta, secara umum terdapat empat
metode yang digunakan oleh PDAM untuk mendeteksi kebocoran pipa yaitu
membandingkan pengukuran volume menggunakan watermeter dengan
perhitungan volume menggunakan flowmeter, metode sounding, survei pelanggan,
dan menggunakan alat berbasis electroacoustic. Metode lain yang juga banyak
dikembangkan adalah pendeteksian berbasis emisi akustik.
Acoustic emission (emisi akustik) adalah fenomena munculnya gelombang
elastis transien akibat distribusi tegangan (stress) secara tiba-tiba pada sebuah
material. Ketika struktur atau material terkena stimulus eksternal (gempa bumi,
keretakan, kebocoran, slip, dan dislokasi pergerakan, pencairan atau transformasi
fase logam), maka sumber-sumber lokalnya akan memicu pelepasan energi dalam
bentuk stress wave yang merambat ke permukaan. Keuntungan dari penggunaan
metode pengukuran berbasis emisi akustik adalah kemampuan lokalisasi yang
dimilikinya. Akan tetapi, selama ini deteksi kebocoran pipa berbasis uji emisi
akustik lebih banyak dikembangkan pada pipa distribusi gas dan minyak bumi [2].
2

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik fenomena emisi


akustik pada pipa distribusi air menggunakan persamaan elastodinamik pada
material padat yang diselesaikan untuk kasus gaya terkonsentrasi pada sumber
titik. Selanjutnya dilakukan uji variasi parameter berupa variasi gaya dan material
yang digunakan untuk melihat amplitudo (perpindahan, kecepatan dan tegangan)
dari fenomena emisi akustik.

I.2. Perumusan Masalah


Penelitian ini berupaya untuk merepresentasikan fenomena emisi akustik
yang diwakili oleh amplitudo perpindahan dari stress wave / elastic wave serta
menyajikan pengaruh variasi parameter uji terhadap nilai amplitudo (perpindahan,
kecepatan dan tegangan) pada kasus kebocoran pipa distribusi air.

I.3. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk:
a. Mendapatkan persamaan dari fenomena emisi akustik yang dapat
diterapkan pada kasus kebocoran pipa distribusi air.
b. Melihat dan menganalisis pengaruh variasi parameter uji berupa gaya
dan sifat material terhadap nilai amplitudo (perpindahan, kecepatan dan
tegangan) dari gelombang elastis.
c. Mendapatkan jarak optimum pengukuran yang dapat dilakukan dengan
metode emisi akustik untuk deteksi kebocoran pipa distribusi air.

I.4. Manfaat
Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Memberikan informasi baru di bidang uji emisi akustik pada kasus
kebocoran pipa distribusi air.
b. Memberikan referensi untuk perancangan GUI (Graphical User
Interface) dan alat deteksi kebocoran pipa distribusi air.

I.5. Batasan Masalah


a. Pipa yang dianalisis berupa pipa lurus tanpa belokan dan sambungan
dengan material yang bersifat homogen dan isotropik.
3

b. Skenario cacat (kebocoran) yang digunakan berupa lubang dengan


diameter yang bervariasi pada 7 jenis material pipa dengan ketebalan
yang sama sebagaimana akan dijelaskan pada Bab IV.
c. Perilaku gelombang akustik saat melalui batas medium (transmisi,
absorpsi, dan refleksi) tidak termasuk tinjauan dalam penelitian.
d. Penelitian tidak mencakup analisis terkait sensor (pembacaan dan
pengolahan sinyal serta penentuan jenis sensor).

I.6. Sistematika Penulisan


a. Bab I Pendahuluan, membahas mengenai latar belakang, rumusan
masalah tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan masalah.
b. Bab II Tinjauan Pustaka, berisi penelitian-penelitian yang telah
dilakukan di bidang deteksi kebocoran pipa distribusi air menggunakan
berbagai metode dan bidang metode emisi akustik (sejarah dan
aplikasinya).
c. Bab III Dasar Teori, berisi teori-teori dasar terkait munculnya
gelombang elastis (material elastis, tensor tegangan, tensor regangan,
dan tensor elastisitas) dan block diagram mengenai fenomena emisi
akustik mulai dari proses generasi, propagasi hingga transduksi.
d. Bab IV Metode Penelitian, berisi langkah penelitian, waktu dan tempat
penelitian, serta alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian.
e. Bab V Hasil dan Pembahasan, berisi langkah penyelesaian persamaan
gelombang elastis menggunakan solusi Stoke, analisis pergerakan
gelombang, penentuan sifat-sifat fisis material, Uji sumber gaya,
representasi dan analisis grafik amplitudo perpindahan, optimasi jarak
pengukuran dan analisis respon instrumen.
f. Bab VI Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan dari BAB V dan
usulan serta saran untuk penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai