Anda di halaman 1dari 15

Makalah Kelompok 1

Teknologi Circuit Switching GSM

Disusun oleh :
Laode Yusmail Alisa 5215111719
Muhammad Najib Ridwan 5215141097
Indah Cahya Anggraini 5215141098
Shoraida Sariwati 5215141113
Reka Miftah Surury 5215141115
Saffanah Khairani Arafah 5215141117
Fajar Andhika Pradana 5215144152
Muhamad Wahyu Iqbal 5215144155
Aldi Riswandana 5215144156
Achmad Farid Wahidi 5215144171

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat dan
karunia-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah untuk mata
kuliah Teknik Switching tentang “Teknologi Circuit Switching GSM dan CDMA” ini.
Berdasarkan tujuan pembuatan makalah ini, disamping sebagai pelengkap dari tugas yang
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah, juga dapat dijadikan bahan kajian bagi siapa saja
yang ingin memperluas wawasan mengenai seluk beluk “Teknologi Circuit Switching GSM dan
CDMA”.
Meskipun makalah ini merupakan hasil dari telaah dan diskusi dari kami, tetapi kami
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai kelompok serta dosen yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, jika ada kekurangan mohon dimaklumi.
Sekian dan terimakasih.

Jakarta, 22 Oktober 2017


Penyusun

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

Cover...............................................................................................................................................i
Kata Pengantar.............................................................................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan........................................................................................................................
1.1 Llatar Belakang.......................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................................................
BAB II Pembahasan........................................................................................................................
2.1 Sejarah dan Pengertian GSM...................................................................................................
2.2 Cara Kerja GSM......................................................................................................................
BAB III Penutup.............................................................................................................................

iii
BAB I

PRNDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi GSM (Global System for Mobile) merupakan salah satu teknologi yang paling
banyak digunakan di seluruh dunia. Teknologi GSM juga merupakan sistem dengan jaringan
yang sangat luas serta memiliki keunggulan dalam layanan komunikasi karena pelanggan dapat
berkomunikasi secara bebas dalam area layanan tanpa mengalami gangguan jaringan serta
pemutusan hubungan dengan MS (Mobile Station) yang bersifat fleksibel. Teknologi GSM dapat
mentransmisikan voice dan data.
Pengguna GSM sendiri tidak terbatas hanya pada kota-kota besar tetapi sudah mencapai
pelosok-pelosok daerah di seluruh Indonesia. GSM sendiri masuk di Indonesia pada tahun
1990an namun barn pada akhir tahun 1993 PT.Telkom memulai proyek GSM tersebut hanya
pada cakupan Pulau Batam dan Bintan. Dari sana mulai muncul beberapa pemain dalam industri
berbasis GSM tersebut, diantaranya PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) yang berdiri pada
tahun 1994 dan PT. Excelcomindo Pratama yang berdiri pada tahun 1996, dimana ketiga
perusahaan tersebut adalah cikal bakal suksesnya perkembangan GSM di Indonesia.
Kebutuhan yang besar akan teknologi GSM ini merupakan tantangan bagi operator
layanan (provider) untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna layanannya (user).

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan GSM ?
b. Bagaimana cara kerja GSM ?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengertian dari GSM.
b. Mengetahui cara kerja dari GSM.

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Sejarah dan Pengertian GSM

Teknologi komunikasi seluler sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada
awal tahun 1980-an,diantaranya sistem C-NET yang dikembangkandi Jerman dan Portugal
oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Perancis, sistem NMT yang
dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Ericsson, serta sistem TACS yang
beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang masih analog membuat sistem yang digunakan
bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel
dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja
(tidak bisa melakukan roaming antar negara).
Teknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan
masyarakat Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-
negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan
standar-standar komunikasi seluler yang dapat digunakan di semua negara Eropa. Organisasi ini
dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori munculnya teknologi
digital seluler yang kemudian dikenal dengan nama Global System for Mobile
Communication atau GSM.
Global System for Mobile Communication (GSM mulanya singkatan dari Groupe Spécial
Mobile) adalah sebuah teknologi komunikasi seluler yang bersifat digital. Teknologi GSM
banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam. Teknologi ini
memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu,
sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan
standar global untuk komunikasi seluler sekaligus sebagai teknologi seluler yang paling banyak
digunakan orang di seluruh dunia.
Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah
penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah
perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi
1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per
satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya
pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di

5
kurangi.Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia
awalnya menggunakan sistem telepon seluler analog yang bernama AMPS (Advances Mobile
Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya
standar sistem komunikasi seluler membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di
Indonesia, tetapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada
akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 miliar pelanggan. Akhirnya GSM
tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di
seluruh dunia.

2.2 Cara Kerja GSM

GSM atau Global System for Mobile Communications merupakan teknologi digital yang
bekerja dengan mengirimkan paket data berdasarkan waktu, atau yang lebih dikenal dengan
istilah timeslot. GSM sendiri merupakan turunan dari teknologi Time Division Multiple Access
(TDMA). Teknologi TDMA ini mengirimkan data berdasarkan satuan yang terbagi atas waktu,
artinya sebuah paket data GSM akan dibagi menjadi beberapa time slot.
Timeslot inilah yang akan digunakan oleh pengguna jaringan GSM secara ternporer
(sementara). Maksud dan digunakannya timeslot secara temporer adalah timeslot tersebut akan
dimonopoli oleh pengguna selama mereka gunakan, terlepas dan mereka sedang aktif berbicara
atau sedang idle (diam).

6
Secara umum, network element dalam arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi:
1. Mobile Station (MS)
2. Base Station Sub-system (BSS)
3. Network Sub-system (NSS),
4. Operation and Support System (OSS)
Secara bersama-sama, keseluruhan network element di atas akan membentuk
sebuah PLMN (Public Land Mobile Network).
1. Mobile Station (MS) merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk
melakukan pembicaraan. Terdiri atas:
a. Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat GSM yang berada di sisi
pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan
penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya.
b. Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang berisi
seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak akan dapat
digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data yang
disimpan dalam SIM secara umum, adalah:
 IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), merupakan penomoran
pelanggan.
 MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang merupakan nomor panggil
pelanggan.

7
2. Base Station System (BSS), terdiri atas:
a. BTS Base Transceiver Station, perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan
MS dan berfungsi sebagai pengirim sinyal.
b. BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang
berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC
3. Network Sub System (NSS), terdiri atas:
a. Mobile Switching Center atau MSC, merupakan sebuah network
element central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler,
di mana MSC berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar seluler
maupun dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.
b. Home Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai sebuah database untuk
menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara
permanen.
c. Visitor Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan data dan
informasi pelanggan.
d. Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data yang
dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan
pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan.
e. Equipment Identity Registration atau EIR, yang memuat data-data pelanggan.
4. Operation and Support System (OSS), merupakan sub sistem jaringan GSM yang
berfungsi sebagai pusat pengendalian, diantaranya fault management, configuration
management, performance management, dan inventory management.

Sebuah switch yaitu MSC akan mengontrol beberapa BSC yang akan mengendalikan
setiap aspek dari panggilan dalam sebuah individual sel. Pada saat suatu mobile station
menerima panggilan, BTS terdekat telah mengetahui lokasinya. BTS tersebut akan membuka
channel sinyal dan mengecek kartu subcriber identifikation module (SIM) via MSC guna
memastikan bahwa mobile station selaku pemiliki kartu SIM tersebut telah disetujui oleh
provider jaringan tersebut. Setelah disetujui maka MSC akan menyambungkan panggilan mobile
tersebut dan memulai proses perhitungan waktu bicara yang dilakukan sehingga dapat
memastikan biaya yang akan dibebankan atas panggilan itu. MSC terus menerus melacak
handset pada waktu bergerak dari satu sel ke sel lainnya. Apabila terjadi perpindahan sel pada
saat menelepon, BTS akan mendeteksi perubahan tersebut dan akan memberikan peringatan ke
base station sel berikutnya. Pada saat itu juga sebuah sel akan handoff ke sel yang dituju, dan
idealnya pengguna tidak akan dapat merasakan perpindahan tersebut. MSC akan menscaning

8
channel kontrol dari setiap sel, guna memperkirakan kekuatan sinyal dari tiap sel dan
mempersiapkan proses handoff yang paling memungkinkan.

Gambaran yang lebih mudah untuk memahami prinsip kerja GSM. Analoginya seperti
ini: andaikan sebuah armada taksi (dalam kasus ini berperan sebagai operator) yang memiliki
100 armada taksi (armada sebagai time slot). Armada taksi (timeslot) tersebut disewa oleh
penumpang (pengguna). Secara otomatis, armada taksi tersebut tidak bisa digunakan oleh
pengguna lain, walaupun bisa jadi pengguna tadi sedang tidak berada di dalam taksi (seperti
sedang menunggu atau sedang bertamu ke suatu tempat sedangkan taksinya disuruh menunggu).
Dalam posisi seperti ini, sudah jelas bahwa taksi itu sudah di-booking oleh pengguna pertama
dan tidak mungkin melayani penumpang lain. Taksi tersebut baru bisa digunakan oleh
penumpang lain ketika pengguna pertama sudah selesai menggunakan taksi tersebut (sudah
sampai tujuan dan sudah dibayar). Inilah yang disebut prinsip monopoli temporer pada jaringan
GSM.
Dari gambaran di atas terlihat jelas bahwa sistem GSM tidak mengizinkan penggunaan
ponsel jika sistemnya sudah penuh (saat seluruh armada taksi sudah disewa, maka tidak ada lagi
taksi kosong untuk disewa penumpang baru). Inilah yang membuat pengguna akan mendengar
nada sibuk dari ponselnya saat hendak melakukan panggilan keluar (outgoing call). Namun,
prinsip yang digunakan oleh GSM juga memiliki kelebihan. Teorinya, timeslot dedicated yang
disediakan ini menjamin penggunanya bisa mendapatkan kualitas layanan komunikasi yang lebih
konstan, tidak naik turun.

Sistem switching bertanggung jawab untuk melakukan proses panggilan dan fungsi pelanggan.
Sistem switching mencakupi fungsional unit sebagai berikut :
1. Home Location Register (HLR)
HLR merupakan suatu basis data yang digunakan untuk menyimpan dan mengatur
abonemen. HLR mempertimbangkan basis data yang paling penting, dimana
menyimpan data secara permanen tentang pelanggan, termasuk layanan
profile nya, informasi lokasi, dan status aktivitas. Ketika perseorangan menjadi
pelanggan dari suatu operator PCS, maka dia telah terdaftar di HLR operator tersebut.

2. Mobile services switching center (MSC)

9
MSC melakukan fungsi telepon switching dari suatu sistem. MSC mengontrol panggilan
ke dan dari telepon lainnya dan sistem data. Dan juga melakukan fungsi sebagai toll
ticketing, antarmuka jaringan, pensinyalan kanal umum, dan lainnya.

3. Visitor location register (VLR)


VLR adalah basis data yang berisi informasi sementara tentang pelanggan, dimana
diperlukan oleh MSC untuk melayani pelanggan yang datang berkunjung.VLR selalu
terintegrasi dengan MSC. Ketika stasion bergerak menjelajahi ke dalam area MSC yang
baru, VLR tersambung ke MSC yang akan meminta data tentang stasion bergerak
tersebut dari HLR. Nantinya, jika stasion bergerak melakukan panggilan, VLR akan
mempunyai informasi yang diperlukan untuk setup panggilan tanpa harus menginterogasi
HLR setiap saat.

4. Aunthetication center (AUC)


Unit yang disebut AUC ini menyediakan autentikasi dan
enkripsi parameter untuk memverifikasi identitas pengguna dan menjamin kerahasiaan
dari setiap panggilan. AUC melindungi operator jaringan dari tipe-tipe penggelapan atau
kecurangan yang berbeda yang telah ditemukan saat ini di dunia selular.

5. Equipment identity register (EIR) – EIR adalah basis data yang berisi informasi tentang
identitas dari perlengkapan mobile untuk mencegah panggilan dari pencurian,
unauthorized, atau stasion bergerak yang rusak.AUC dan EIR diimplementasikan
sebagai node yang berdiri sendiri atau kombinasi node AUC/EIR.

2.3 Spesifikasi dan Karakteristik GSM

Sebelum melihat ke spesifikasi GSM, adalah hal yang penting untuk mengerti beberapa
termasuk dasar berikut :

1. Bandwidth ‐ range dari batas kanal; lebih lebar bandwidth, lebih cepat data dapat
dikirim
2. Bits per second (bps) – pulsa tunggal dari data; delapan bit sama dengan satu byte
3. Frequency – banyaknya putaran per unit waktu; frekuensi diukur dalam hertz (Hz)
4. Kilo (k) – kilo menunjukkan 1000; singkatan kbps menyatakan 1000 bits per detik
5. Megahertz (Mhz) – 1,000,000 hertz (putaran per detik) o
6. Millisecond (ms) – se‐pe‐ ribu dari satu detik
7. Watt(W) – ukuran daya pemancar

10
Spesifikasi untuk layanan sistem personal communication services (PCS) yang berlainan
akan merubah jaringan PCS tersebut. Daftar dibawah mendeskripsikan spesifikasi dan
karakteristik GSM.

1. Frequency band – range frequency yang dispesikasikan untuk GSM adalah 1,850 to
1,990 Mhz (mobile station ke base station).
2. Duplex distance ‐ duplex distance adalah 80 Mhz. Duplex distance ialah jarak
antara
frekuensi uplink dan downlink. Satu kanal memiliki dua frekuensi, terpisah 80 Mhz.
3. Channel separation – pemisahan antara frekuensi pembawa terdekat. Di GSM, ini adalah
200 kHz.
4. Modulation-modulas adalah proses mengiri sinyal dengan merubah karakteristik dari
frekuensi pembawa. Hal ini dapat dilakukan di GSM melalui Gaussian Minimum Shift
Keying (GMSK).
5. Transmission rate – GSM adalah sistem digital dengan laju over‐the‐air 270 kbps. O
6. Access method – GSM memanfaatkan konsep Time Division Multiple Access
(TDMA). TDMA adalah teknik dimana beberapa panggilan berbeda memungkinkan
berbagi pembawa yang sama. Tiap panggilan di tandai slot waktu yang akurat.
7. Speech coder ‐ GSM menggunakan linear predictive coding (LPC). Maksud dari
LPC adalah untuk mengurangi laju bit. LPC memberikan parameter untuk filter
yang menirukan vokal. Sinyal lewat melalui filter ini, meninggalkan dibelakang
sinyal sisa. Percakapan di enkode pada 13 kbps.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan GSM adalah

1. Penyebaran jaringan yang luas hingga ke pelosok


Operator GSM, terutama di Indonesia merupakan salah satu operator seluler yang
paling rajin membangun BTS. Hal ini berarti coverage area atau cakupan area yang
bisa di handle oleh sebuah operator GSM menjadi sangat luas, jauh lebih luas apabila
dibandingkan dengan CDMA. Bahkan beberapa pelosok negeri pun bisa dijangkau
oleh operator GSM tersebut.
Hal ini mungkin bisa dikatakan penerapan prinsip kerja wide are network namun
dalam konsep kecil, yaitu yang digunakan pada device kecil, seluler. Fungsi dari

11
jaringan GSM ini mirip dengan fungsi WAN yang menghubungkan setiap orang
dengan jangkauan luas.

2. Bebas dari roaming


Roaming merupakan salah satu kelemahan yang dimiliki oleh CDMA, yang tidak
terdapat pada operator seluler GSM. Roaming merupakan kondisi dimana sebuah
aktivitas seluler menggunakan nomor local untuk beroperasi. Hal ini menyebabkan
ketika berpindah kota, nomor tesebut tidak akan bisa digunakan. Dan apabila bisa
digunakan, akan memakan biaya yang besar baik untuk paket data maupun biaya
lainnya.
Seluler dengan menggunakan GSM sudah tidak mengenal istilah roaming, karena
satu nomor seluler GSM bisa digunakan dimanapun di wilayah telekomunikasi milik
Negara Indonesia. Jadi, user tidak perlu khawatir dengan membengkaknya biaya
telepon GSM anda kerena efek roaming.

3. Harga bagi konsumen relative murah


GSM merupakan metode telekomunikasi seluler yang saat ini paling banyak
digunakan di Indonesia. Hal ini menyebabkan penggunaan telekomunikasi antar
operator menjadi relative lebih murah, karena banyak digunakan. Misalnya operator
X dengan operator X akan memiliki tarif yang lebih murah. Berbeda dengan tariff
CDMA yang terkadang masih menggunakan batasan nomor local dan nomor
interlokal.

4. Kompatibilitas handheld yang banyak dan beragam


Salah satu hal yang paling menarik bagi metode telekomunikasi seluler GSM.
Pilihan handheld, device, alias perangkat yang digunakan sangat beragam. Hal ini
disebabkan karena GSM merupakan salah satu seluler yang paling populer dan
banyak digunakan, sehingga menyebabkan pilihan perangkat yang bisa anda beli
menjadi beragam.

Kekurangan GSM adalah

1. Ketika jaringan GSM sudah penuh, maka pemilik ponsel biasanya akan mengalami
kesulitan untuk melakukan panggilan atau bahkan menerima panggilan. Hal ini
disebabkan oleh tidak adanya timeslot kosong yang bisa digunakan.

12
2. Keamanan data yang kurang baik
Kekurangan yang dimiliki oleh metode telekomunikasi GSM adalah keamanan data
yang cenderung kurang baik dan mudah dibobol. Hal ini berbeda dengan jaringan
telekomunikasi seluler CDMA, yang menggunakan kode-kode unik, sehingga
keamananya lebih terjaga. Data yang anda miliki dapat bocor dengan mudah, dan
menyebabkan kemanana dari nomor seluler anda menjadi terganggu. Dalam hal ini
GSM menjadi rentan untuk menipulasi data, hingga adanya tindakan penipuan. Untuk
itu, user perlu hati-hati dalam tindakan yang banyak terjadi ini. Salah satu cara
menjaga keamanan jaringan yang benar dengan tidak mempublikasikan data diri ke
sembarang orang, termasuk data-data nomor ponsel.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

14
DAFTAR PUSTAKA
http://dosenit.com/jaringan-komputer/teknologi-jaringan/kelebihan-dan-kekurangan-jaringan-
gsm-dan-cdma
https://www.slideshare.net/biangreen/modul3-gsm
https://id.wikipedia.org/wiki/Global_System_for_Mobile_Communications
https://id.scribd.com/doc/134877038/Prinsip-Kerja-Sistem-GSM

15

Anda mungkin juga menyukai