Anda di halaman 1dari 4

ZAT BESI (FE)

1. Pengertian Zat Besi (FE)

Zat besi adalah suatu suplemen panambah darah yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil guna
mencegah terjadinya anemia selama kehamilan. Zat besi merupakan mineral mikro yang paling
banyak terdapat di dalam tubuh manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh
manusia dewasa.

1. Fungsi tablet besi

Zat besi merupakan mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin).
Selain itu, mineral ini juga berperan sebagai komponen untuk membentuk mioglobin (protein
yang membawa oksigen ke otot), kolagen (protein yang terdapat di tulang, tulang rawan, dan
jaringan penyambung), serta enzim. Zat besi juga berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh.

1. Tablet yang mengandung zat besi

Dewasa ini banyak jenis obat yang mengandung zat besi yang ditawarkan oleh tenaga kesehatan
beberapa contoh seperti etabion, sangobion, feroplek, farmobion.

1. Kebutuhan atau dosis zat besi selama hamil

Saat hamil kebutuhan zat besi sangat meningkat. Beberapa literatur mengatakan kebutuhan
tersebut mencapai dua kali lipat dari kebutuhan sebelum hamil. ibu hamil dianjurkan untuk
mengkonsumsi zat besi minimal 90 tablet selama hamil. Namun, bukan berarti selama hamil ibu
hanya mengkonsumsi selama tiga bulan usia kehamilan namun itu adalah nilai minimal. Hal ini
terjadi karena selama hamil, volume darah meningkat sampai 50%, sehingga perlu lebih banyak
zat besi untuk membentuk hemoglobin. Selain itu, pertumbuhan janin dan plasenta yang sangat
pesat juga memerlukan banyak zat besi.

Kebutuhan zat besi pada wanita hamil rata-rata mendekati 800 mg

1. Waktu minum tablet zat besi

Waktu yang tepat untuk minum tablet zat besi adalah pada malam hari menjelang tidur, hal ini
untuk mengurangi rasa mual yang timbul setelah ibu meminumnya.
1. Cara minum tablet zat besi

Tablet besi sebaiknya diminum dengan menggunakan air jeruk atau air putih, karena membentu
proses penyerapan zat besi. Dan hindari minum tablet zat besi dengan menggunakan air teh, susu
dan kopi, karena akan menghambat proses penyerapan zat besi.

1. Efek samping tablet zat besi

Efek samping dari pil atau tablet tambah darah ini adalah kadang dapat terjadi mual, muntah,
perut tidak enak, susah buang air besar, tinja berwarna hitam, namun hal ini tidak berbahaya.

1. Bahan makanan yang mengandung zat besi

Sumber zat besi baik adalah makanan hewani seperti daging, ayam, dan ikan. Sumber baik
lainnya adalah telur, sereal tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah.
Pada umumnya zat besi di dalam daging, ayam dan ikan mempunyai ketersediaan biologik
tinggi, zat besi di dalam serealia dan kacang-kacangan mempunyai ketersediaan biologik sedang,
dan zat besi di dalam sebagian besar sayuran, terutama yang mengandung asam oksalat tinggi,
seperti bayam mempunyai ketersediaan biologik rendah. Sebaiknya diperhatikan kombinasi
makanan sehari-hari, yang terdiri atas campuran sumber besi dari hewani dan tumbuh-tumbuhan
serta sumber gizi lain yang dapat membantu absorpsi. Menu makanan sebaiknya terdiri ats nasi,
daging/ayam/ikan, kacang-kacangan, serta sayuran dan buah-buahan yang kaya akan vitamin C.
Kandungan besi beberapa bahan makanan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

1. Bahan makanan yang menghambat proses penyerapan zat besi

Sebaiknya menghindari minum yang mengandung cafein (kopi), theofilin (teh), susu, bromeni
(coklat), kokain (ganja), minuman bersoda pada saat mengkonsumsi zat besi karena akan
menghambat penyerapan zat besi di dalam tubuh, disarankan untuk tidak meminumnya setelah
makan. Minum teh, kopi, susu, minuman bersoda setelah makan dapat menghambat penyerapan
zat besi sebanyak 80%. Padahal zat besi sangat dibutuhkan oleh tubuh.

1. Cara mengolah makanan dengan benar

Cara memasak sayuran secara benar agar tetap mendapatkan manfaat kesehatan dari makanan
yang dimasak adalah sebagai berikut:
1. Mencuci sayur sebelum dipotong
2. Mencuci dengan air mengalir, hal ini agar bakteri atau kuman yang menempel tidak
kembali lagi ke sayuran.
3. Mencuci sayur jangan terlalu lama, terlalu lama mencuci sayur atau meremas-remas
sayur hingga layu bukan berarti sayur tersebut menjadi bersih, namun justru kandungan
yang terdapat dalam sayuran tersebut hilang.
4. Mencuci sayur sama halnya dengan mencuci beras, mencuci beras sebaiknya dilakukan
maksimal tiga kali cuci agar kandungan gizinya tidak hilang.
5. Jangan terlalu lama memasak sayur, karena semakin lama dipanaskan maka nutrisi
didalamnya akan tebuang percuma.
6. Metode memasak yang paling dianjurkan adalah dengan mengukus. Tetapi kalau kita
terpaksa harus menumisnya, pastikan minyak yang digunakan tidak banyak dan jangan
biarkan sayur dimasak dengan wajan terlalu lama. Sebab minyak sangat cepat membuat
wajan panas yang kemudian melumatkan nutrisi dalam sayur.
7. Untuk sayuran dengan lapisan kulti yang dapat dimakan, sebaiknya tidak perlu dikupas.
Sebab didalam kulit itulah terdapat phytocemical paling banyak.
8. Sayur yang sudah dimasak, usahakan tidak dipanaskan berkali-kali. Jika memang
terpaksa, satu kali pemanasan adalah yang disarankan. Karena, semakin sering sayur
bersentuhan dengan panas, enzim-enzim dalam sayur akan hilang. Padahal enzim inilah
yang diperlukan tubuh untuk memperlancar proses pencernaan.
9. Jika kuah sayur yang kita masak masih tersisa kreasikan untuk diolah menjadi sup, agar
nutrisi dan mineral yang larut dalam air tersebut dapat kita manfaatkan.

Terakhir jangan lupa menutup masakan ketika memasak agar vitamin yang ada dalam sayuran
yang dimasak tidak hilang bersama uap sayur.

1. Mata berubah warna


Sangat mudah untuk mendeteksi anemia dari mata. Ketika Anda meregangkan kelopak mata
Anda, bagian bawah mata Anda idealnya harus merah cerah. Tapi jika Anda memiliki mata
berwarna berbeda, itu seharusnya menjadi tanda anemia.

2. Kelelahan
Jika Anda lelah sepanjang waktu selama satu bulan atau lebih, dapat berarti bahwa Anda
memiliki jumlah sel darah merah yang rendah. Energi tergantung pada oksidasi dan rendahnya
sel darah merah, ini akan membuat semakin rendahnya tingkat oksidasi dalam tubuh.

3. Mual
Jumlah darah yang rendah kadang-kadang dapat memberikan gejala morning sickness atau mual
segera setelah Anda keluar dari tempat tidur.

4. Sakit kepala
Orang yang mengalami anemia sering mengeluh sakit kepala terus-menerus. Seperti hanya ada
sedikit darah dalam tubuh, otak kekurangan oksigen. Hal ini sering menyebabkan sakit kepala
dan mengomel.

5. Jemari memutih
Ketika Anda menekan jari-jari orang yang sehat, ujung jari akan menjadi merah, karena semua
darah yang diperas akan mengalir ke ujung jari. Tapi jika Anda mengalami anemia, ujung jari
Anda akan menjadi putih.

6. Sesak nafas
Jumlah darah yang rendah sebabkan kurangnya daya dukung oksigen dalam tubuh. Hal ini
membuat Anda terengah-engah, bahkan saat melakukan aktivitas biasa sehari-hari seperti
berjalan.

7. Berdebar
Bila Anda kekurangan oksigen dan napas sesak, denyut jantung akan meningkat untuk menebus
defisit energi. Hal ini membuat hati Anda berdebar dan Anda dapat mendengar hati Anda
berdetak dengan cepat.

8. Kulit pucat
Jika Anda mengalami anemia maka Anda akan terlihat pucat, kulit Anda akan menjadi putih
kekuningan, pucat ini berbeda dari kewajaran.

9.Rambut rontok
Karena kulit kepala tidak mendapatkan makanan yang cukup dari tubuh, Anda akan mulai
kehilangan rambut di tingkatan yang sangat cepat.

10. Kehilangan kekebalan


Ketika tubuh Anda memiliki hanya sedikit energi dan oksigen, kekebalan atau kemampuan untuk
melawan penyakit jauh menurun. Anda akan mulai jatuh sakit di drop.

anemia pada ibu hamil menyebabkan hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun
sel otak, Abortus, lamanya waktu partus karena kurang daya dorong rahim, pendarahan post –
partum, rentan infeksi, rawan dekompensasi cordis pada penderita dengan Hb kurang dari 4 g –
persen.

Hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan shock bahkan kematian ibu saat persalinan,
meskipun tak disertai pendarahan, kematian bayi dalam kandungan, kematian bayi pada usia
sangat muda serta cacat bawaan, dan anemia pada bayi yang dilahirkan.

Anda mungkin juga menyukai