Dari kedua pengertian di atas, kita melihat bagaimana katabolisme dan anabolisme bekerja
secara antagonis (berlawanan). Penyusunan dan pembongkaran zat akan terus terjadi pada
organisme untuk melakukan aktivitas kehidupan seperti metabolisme dan lain-lain. Salah satu
contoh keterkaitan anabolisme dan katabolisme dapat kita lihat dalam tumbuhan hijau.
Tumbuhan hijau adalah organisme yang dapat membuat makanannya sendiri, di mana
terbentuk melalui proses fotosintesis (katabolisme). Kemudian terbentuklah makanan cadangan
pada tumbuhan yang dihasilkan dari proses penyusunan substrat (anabolisme).
Protein, lemak, dan karbohidrat dapat ditemukan di dalam senyawa Asetil KoA. Lalu, asetil
KoA tersebut akan masuk ke dalam siklus Krebs. Pada gambar di atas, ditunjukkan bahwa sel
menggunakan ketiga molekul tersebut---protein, lemak, dan karbohidrat---untuk menghasilkan
ATP sebagai sumber energi. Protein tidak dapat dimanfaatkan secara langsung, tetapi dicerna
terlebih dahulu menjadi asam amino. Selanjutnya, asam amino akan diubah menjadi asam
piruvat, asetil KoA oleh suatu enzim. Asam amino tersebut akan langsung masuk ke dalam
siklus Krebs. Pengubahan asam amino melalui proses deaminasi akan menghasilkan NH3 yang
bersifat racun dan akan dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal.
Karbohidrat akan dicerna menjadi glukosa. Selanjutnya, sel tubuh akan merombak glukosa
tersebut melalui proses glikolisis dan daur asam sitrat atau Krebs untuk menghasilkan energi.
Berikut ini ringkasan metabolisme karbohidrat.
Sel tubuh juga akan mencerna lemak untuk menghasilkan energi. Sel akan menghidrolisis
lemak menjadi gliserol dan asam lemak. Kemudian, gliserol diubah menjadi gliseraldehid–3–
fosfat (G3P) dalam proses glikolisis. Lemak merupakan sumber energi utama karena
mengandung atom hidrogen terikat dalam jumlah besar. Selain itu, lemak merupakan senyawa
karbon yang paling banyak tereduksi, sehingga lebih banyak menyimpan energi. Apabila terjadi
pembakaran sempurna, maka energi yang dibebaskan akan semakin banyak. Hal ini
dikarenakan adanya pembebasan elektron yang lebih banyak.
Saat kalian mengonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak, kalian akan cepat
merasa kenyang. Ternyata, lemak menghasilkan ATP dua kali lebih banyak daripada
karbohidrat pada berat yang sama. Oleh karena itu, manusia dan hewan menyimpan cadangan
makanan dalam bentuk lemak tubuh. Apa yang terjadi jika lemak banyak menumpuk di dalam
tubuh? Kalian akan mengalami obesitas atau kegemukan. Untuk mendapatkan berat badan
ideal, kalian dapat melakukan olahraga atau diet yang sehat.