Anda di halaman 1dari 11

TUMBUHAN PISANG

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Biologi

Dosen pengampu : Kusrinah, M.Si

Disusun oleh:

Dwi Indah Nurbaeti ( 1708016003 )

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2017

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanaman pisang tumbuh di daerah tropik karena menyukai iklim
panas dan memerlukan matahari penuh. Tanaman ini tumbuh di tanah
yang cukup air pada daerah dengan ketinggian sampai 2.000 m dpl.
Umumnya, pisang merupakan tanaman pekarangan, walaupun di beberapa
daerah sudah di perkebunkan untuk di ambil buahnya.
Pisang merupakan tanaman yang buahnya hanya sekali, kemudian
( bonggol ) yang pendek. Dari mata tunas yang ada pada bonggol inilah
bisa tumbuh tanaman baru. Pisang mempunyai batang semu yang
sebenarnya tersusun atas tumpukan pelepah daun yang tumbuh dari batang
bawah tanah sehingga mencapai ketebalan 20-50 cm.

B. Rumusan Masalah
1. Apa tumbuhan pisang itu?
2. Apa khasiat dan sifat nya?
3. Bagian apa yang dapat digunakan sebagai obat dan cara
pemakaiannya?
4. Pembagian pisang menurut jenisnya?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu tumbuhan pisang.
2. Mengetahui khasiat dan sifatnya.
3. Mengetahui bagian yang dapat digunakan sebagai obat dan cara
penggunaannya.
4. Mengetahui pembagian pisang menurut jenisnya.

ii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tumbuhan Pisang
Tanaman pisang tumbuh di daerah tropik karena menyukai iklim panas
dan memerlukan matahari penuh. Tanaman ini dapat tumbuh di tanah yang
cukup air pada daerah dengan ketinggian sampai 2.000 m dpl. Umumnya,
psang merupakan tanaman pekarangan, walaupun di beberapa daerah sudah
di perkebunkan untuk di ambil buahnya.
Pisang merupakan tanaman yang berbuah hanya sekali, kemudian mati.
Tingginya antara 2-9 m, berakar serabut dengan batang bawah tanah (
bonggol ) yang pendek. Dari mata tunas yang ada pada bonggol inilah bisa
tumbuh tanaman baru. Pisang mempunyai batang semu yang sebenarnya
tersusun atas tumpukan pelepah daun yang tumbuh dari batang bawah tanah
sehingga mencapai ketebalan 20-50 cm. Daun yang paling muda terbentuk di
bagian tengah tanaman, keluarnya menggulung dan terus tumbuh memanjang,
kemudian secara progesif membuka. Helaian daun bentuknya lenset
memanjang, mudah koyak, panjang 1.5-3 m, lebar 30-70 cm, permukaan
bawah berlilin, tulang tengah penopang jelas disertai tulang daun yang nyata,
tersusun sejajar dan menyirip, warnanya hijau. Pisang mempunyai bunga
majemuk, yang tiap kuncup bunga dibungkus oleh seludang berwarna merah
kecokelatan. Seludang akan lepas dan atuh ke tanah jika bunga telah
membuka. Bunga betina akan berkembang secara normal, sedang bunga yang
jantan yang berada di ujung tandan tidak berkembang dan tetap tertutup oleh
seludang dan disebut sebagai jantung pisang. Jantung pisang ini harus di
pangkas setelah selesai berbuah. Tiap kelompok bunga disebut sisir, yang
tersusun dalam tandan. Jumlah sisir betina antara 5-15 buah. Buahnya buah
buni, bulat memanjang, membengkok, membengkok, tersusun seperti sisir
dua baris, dengan kulit berwarna hijau, kuning, atau cokelat. Tiap kelompok

iii
buah atau sisir terdiri dari beberapa buah pisang. Berbiji atau tanpa biji.
Bijinya kecil,bulat, dan warnanya hitam.
Buahnya dapat dipanen setelah 80-90 hari sejak keluarnya jantung pisang.
Karena bukan buah musiman, buah pisang selalu ada setiap saat. Buah pisang
kebanyakan dimakan segar, dikolak, dikukus, atau lebih diolah lebih lanjut
menjadi pisang selai, keripik, atau tepug pisang. Yang termasuk kelompok
pisang buah meja adalah Musa sapientum ( banana ) karena lebih enak
dimakan segar, seperti pisang ambon, ambon lumut, raja, raja sereh, mas,
susu, dan barangan. Kelompok pisang yang lebih enak dimakan setelah diolah
terlebih dahulu adalah Musa paradisiaca ( plantain ). Misalnya, pisang
tanduk, oli, nangka, kapas, batu, dan kepok. Jantung pisang dapat dimakan
sebagai sayuran. Daun pisang, terutama daun pisang batu, digunakan untuk
pembungkus kue, pepesan, atau baang jualan lainnya. Batang semunya dan
buah pisang kadang dikaitkan dengan upacara tradisional.
Ada beberapa pendapat orang-orang tua terdahulu tentang buah pisang.
Misalnya, pisang raja kurang cocok untuk lambung lemah dan hatinya sukar
dicerna sehingga jangan di beri pada anak-anak. Pisang ambon menyejukkan,
membersihkan badan, dan memperlancar buang air besar. Jika dimakan,
pisang ini akan mencegah perdarahan setelah melahirkan. Namun, perempuan
dengan penyakit keputihan harus menghindari makan pisang ambon karena
akan memperberat penyakitnya. Pisang susu mudah dicerna sehingga baik
diberikan pada anak-anak, tetapi jangan dimakan jika buang air besar
mengandung lendir. Pisang mas cocok dimakan oleh penderita sembelit.
 Suku: Musaceae
 Sinonim: M. sapientum L.
 Nama asing: Xiang jiao ( C ), kluai namwaa ( T ), banana, plantain ( I ).
 Nama simplisia: Musae Radix ( akar pisang ), Musae Fructus ( buah
pisang ).
 Nama daerah: Jawa; Cau, gedang, pisang, kisang, ghedhang, kedhang,
pesang, pisah. Sumatera; pisang, galuh, gaol, punti, puntik, puti, pusi,
galo, awal pisang, gae. Kalimantan; harisan, peti, pisang, punsi, pute,
puti, rahias. Nusa Tenggara; Biu, pisang, kalo, mutu, punti, kalu, muu,

iv
muku, muko, busaa, busa, wusa, huni, hundi, uki. Sulawesi; Tagin, see,
lambi, lutu, loka, unti, pepe, sagin, punti, uti. Maluku; fudir, pitah, uki,
temai, seram, kula, uru, temaae, empulu, fust, fiat, tela, tele, luke. Irian;
nando, rumaya, pipi, mayu.

B. Sifat dan Khasiat


Buah pisang rasanya manis, sifatnya dingin, astringen. Memelihara
Yin, melumas ( lubricate ) usus, penawar racun, penurun panas, ( antipiretik ),
antiradang, peluruh kencing ( diuretik ), laksatif ringan.
Akar berkhasiat sebagai penawar racun, pereda demam ( antipiretik ),
mendinginkan darah, antiradang, dan peluruh kencing.
Hati batang pisang berkhasiat penurun panas dan untuk perawatan
rambut.
Cairan dari bonggol mengatasi infeksi saluran kencing, menghentikan
perdarahan ( hemostatik ), penurun panas ( antipiretik ), serta penghitam dan
mencegah rambut rontok.
Buah muda dan akar berkhasiat astringen. Buah muda berkhasiat
antidiare, antidisentri, dan untuk pengobatan tukak lambung.

C. Bagian yang digunakan sebagai obat dan cara memakainya


Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat adalah akar, buah,
kulit buah, bonggol, hati batang pisang, bunga dan daunnya.
Indikasi:
Akar pisang digunakan untuk mengatasi:
 Sesak napas ( asma )
 Air kemih ( urin ) mengandung darah
 Penyakit kulit
Cairan dari bonggol digunakan untuk mengatasi:
 Berak darah karena panas dalam
 Disentri, diare

v
 Wasir berdarah
 Perdarahan setelah melahirkan ( perdarahan nifas )
 Pembersihan sehabis melahirkan
 Rambut rontok dan beruban
 Radang ginjal
 Sifilis
 Digigit ular berbisa
Daun yang masih tergulung digunakan untuk mengatasi:
 Tapal dingin pada kulit yang bengkak atau lecet
 Disentri
 Haid terlalu banyak
 Mimisan dan perdarahan lainnya
 Radang tenggorok
 Radang otak ( Epidemic encephalitis )
 Keputihan ( leukorea )
 Batuk, sakit dada seperti bronkhitis
 Rambut tipis
Buah digunakan untuk mengatasi:
 Berak daarah, batuk darah
 Diare, disentri, tukak lambung ( buah muda )
 Kurang darah ( anemia )
 Panas disertai sukar buang air besar, rasa haus, dan lemah
 Celiac disease, alergi tepung padi-padian
 Kulit muka kering
 Sariawan
 Menghaluskan kulit tangan dan kaki
 Sembelit ( konstipasi )
 Wasir ( hemoroid )
 Tekanan darah tinggi ( hipertensi )
 Keracunan alkohol kronik ( alkoholisme )
Kulit pisang digunakan untuk mengatasi:

vi
 Borok yang menyerupai kanker
 Kelainan kulit pada herpes
 Ulkus di tungkai pada penyakit diabetes meltus
 Kutil
 Migren
 Hipertensi sekunder
 Rambut tipis dan jarang
 Luka bakar, tersiram air panas, kemerahan pada kulit ( rash )
Bunga digunakan untuk mengatasi:
 Perdarahan otak dn stroke

Contoh pemakaian
1. Disentri
Panaskan buah pisang batu ( satu buah ) pada abu dapur. Potong-
potong, lalu giling halus. Tambahkan setengah cangkir air masak smbil
di aduk merata, lalu peras dan saring. Minum air perasnya. Lakukan 3x
sehari. Kunyah beberapa lembar daun bunga pisang kepok, lalu telan
cairannya.
2. Kulit muka kering
Giling pisang ambon ( satu buah ) sampai halus. Tambahkan dua
sendok makan minyak zaitun, lalu panaskan sebentar diatas api. Setelah
dingin, oleskan secara merata pada muka yang sebelumnya sudah
dibersihkan. Biarkan sampai mengering sekitar 20 menit, cuci dengan
air bersih. Lakukan setiap hari sampai tampak hasilnya.
3. Menghaluskan kulit tangan dan kaki
Gosokkan kulit pisang mas bagian dalam pada bagian tangan dan kaki
yang kasar dan pecah-pecah. Lakukan setiap hari.
4. Sembelit

vii
Jika buang air besar tidak teratur se tiap hari, buang air besar sukar dan
keras, makanlah pisang mas 1-2 buah setiap hari secara teratur, pada
malam hari sebelum tidur dan pagi sewaktu perut kosong.
5. Wasir berdarah, berak darah, perdarahan nifas
Setlah batang semuanya ditebang, buat lubang besaar pada bonggol
pisang yang tersisa didalam tanah. Kumpulkan cairan dilubang
tersebut,lalu minum. Lakukan 3x sehari, masing-masing setengah
cangkir. Akan lebih berkhasiat jika cairannya berasal dari bonggol
pisang klutuk atau pisang kepok. Untuk mencegah perdarahan pada
masa nifas, juga perlu makan pisang ambon secara teratur.
6. Demam
Alaskan daun pisang muda di atas bantal atau penderita demam
berbaring di atas daun pisang muda. Daun pisang berkhasiat
menyejukkan.
7. Sariawan
Kupas kulit 3 buah pisang klutuk yang telah masak, lalu tambahkan 3
buah pisang klutuk mentah beserta kulitnya yang dipotong kecil-kecil.
Giling semuanya sampai lumat. Campurkan dengan satu buah
mengkudu yang juga telah digiling halus. Peras campuran tadi, lalu
saring dan embunkan semalaman. Keesokkan paginya, cairan tadi
diminum habis. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
8. Radang otak
Cuci akar pisang sebanyak 200 g, lalu buat jus dan minum sekaligus.
9. Kurang darah
Cuci sampai bersih anak pisang kepok yang tingginya sejengkal berikut
akar-akarnya, lalu parut. Tambahkan satu sendok makan air garam
sambil diaduk merata, lalu peras dan saring. Minum cairan yang
terkumpul sekaligus. Lakukan setiap hari sampai sehat.
10. Darah tinggi (hipertensi ) pengobatan dan pencegahan
Rebus kulit pisang berikut tangkainya ( 30-60 g ) atau akar segar ( 30-
120 g ). Setelah dingin, minum airnya seperti teh. Lakukan setiap hari
3x, masing-masing satu cangkir.

viii
D. Pembagian Jenis Pisang
Pembagian pisang lainnya; Pisang ( Musa sp ) menurut jenisnya bisa
dibagi menjadi lima bagian, yaitu:
1) Musa paradisiaca var. sapientum ( banana ), yaitu pisang yang dimakan
langsung setelah buahnya masak seperti pisang ambon, ambon lumut,
raja, raja sereh, mas, susu, dan barangan.
2) Musa paradisiaca forma typica ( plantain ), yaitu pisang yang dimakan
setelah direbus atau digoreng seperti pisang tanduk,oli, nangka, kapas,
dan kepok.
3) Musa brachycarpa, yaitu jenis pisang yang berbiji seperti pisang batu,
disebut juga pisang klutuk atau pisang biji.
4) Musa texilis,yaitu jenis pisang penghaasil serat seperti pisang manila.
5) Pisang hias seperti pisang kipas, pisang superba ( Musa superba ), pisang
basjoo ( Musa basjoo ).

 Untuk penderita tukak dan asam lambung berlebihan, jangan makan buah
pisang masak.

ix
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanaman pisang tumbuh di daerah tropik karena menyukai iklim
panas dan memerlukan matahari penuh. Tanaman ini dapat tumbuh di
tanah yang cukup air pada daerah dengan ketinggian sampai 2.000 m dpl.
Umumnya, pisang merupakan tanaman pekaarangan, walaupun di
beberapa daerah sudah diperkebunkan untuk diambil buahnya. Pisang
merupakan tanaman yang buahnya hanya sekali, kemudian mati.
Sifat dan khasiat dari buah pisang sendiri adalah, buah pisang
rasanya manis, sifatnya dingin, astringen. Memelihara Yin, melumas (
lubricate ) usus, penawar racun, penurun panas ( antipiretik ), antiradang,
peluruh kencing ( diuretik ), laksatif ringan. Bagian tanaman yang dapat
digunakan sebagai obat adalah akar, buah, kulit buah, bonggol, hati batang
pisang, bunga dan daunnya.
Pisang ( Musa sp.) menurut jenisnya dapat dibagi menjadi 5
bagian, yaitu: Musa paradisiaca var. sapientum ( banana ); Musa
paradisiaca forma typica ( plantain ); Musa brachycarpa ; Musa texilis ;
dan Musa superba ( pisang superba ), Musa basjoo ( pisang basjoo ).

B. Kritik dan Saran


Demikian makalah yang dapat kami sampaikan. Penulis berharap
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca, sekaligus
bermanfaat bagi kita semua. Selanjutnya, kritik dan saran dari pembaca
sangat diharapkan sebagai pembangun guna memperbaiki dalam
pembuatan makalah berikutnya.

x
DAFTAR PUSTAKA

BPOM.2008. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat


Citeureup. Badan POM RI: Jakarta
Santoso, H.B. 2008. Ragam dan Khasiat Tanaman Obat. Agro Media:
Yogyakarta
Dalimartha, Setiawan. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3. Trubus
Agriwidya: Jakarta

xi

Anda mungkin juga menyukai