Mulyo Teguh
Pengawas pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pati
Abstrak
Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. Artikel ini bertujuan menumbuhkembangkan budi
pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah agar mereka menjadi
pembelajar sepanjang hayat. Sasarannya adalah semua warga sekolah. Gerakan Literasi Sekolah
lebih dari sekedar membaca dan menulis namun mencakup ketrampilan berfikir sesuai dengan tahapan
dan komponen literasi. Sedangkan dalam praktik yang baik perlu menekankan prinsip-prinsip gerakan
literasi sekolah. Agar sekolah mampu menjadi garis depan dalam budaya literasi, maka perlu
menggunakan beberapa strategi pelaksanaan. Ada beberapa teknis konsep literasi di Sekolah antara
lain secara harian, mingguan, bulanan dan persemester. Kegiatan ini dilaksanakan untuk
menumbuhkan minat baca peserta didik agar pengetahuan dapat dikuasai secara baik. Materi baca
berisi nilai-nilai budu pekerti, kearifan lokal, nasional dan global,yang disampaikan sesuai
perkembangan peserta didik. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan GLS (Gerakan Literasi
Sekolah) menggunakan indikator pencapaian setiap tahapan.
Abstract
School Literacy Action in Primary Schools. This article aims to develop the manners of learners
through literacy ecosystem civilizing schools so that they become lifelong learners. The goal was all
the school community. School Literacy Action is more than just reading and writing but include
thinking skills in accordance with the stages and components of literacy. While in good practices need
to emphasize the principles of school literacy action. In order for schools to be the front line in the
culture of literacy, it is necessary to use several strategies for implementation. There are some
technical concept of literacy in schools, among others, on a daily, weekly, monthly and each semester.
This event is held to foster interest in reading for students so that knowledge can be mastered as well.
Reading material contains budu character values, local knowledge, national and global, delivered
according to the development of learners. Monitoring and evaluation activities of GLS (School
Literacy Action) using the indicators of achievement of each stage.
Literasi lebih dari sekadar membaca umum, kegemaran, minat khusus, atau
dan menulis, namun mencakup teks multimodal, dan juga dapat
keterampilan berpikir menggunakan dikaitkan dengan mata pelajaran
sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk tertentu sebanyak 6 buku bagi siswa
cetak, visual, digital, dan audio. Berikut ini SD, 12 buku bagi siswa SMP, dan 18
adalah tahapan Gerakan Literasi Sekolah. buku bagi siswa SMA/SMK. Buku
laporan kegiatan membaca pada tahap
1. Tahap ke-1: Pembiasaan kegiatan
pembelajaran ini disediakan oleh wali
membaca yang menyenangkan di
kelas.
ekosistem sekolah. Pembiasaan ini
bertujuan untuk menumbuhkan minat Kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk
terhadap bacaan dan terhadap kegiatan menumbuhkan minat baca peserta didik/
membaca dalam diri warga sekolah. siswa serta dalam rangka meningkatkan
Penumbuhan minat baca merupakan keterampilan membaca agar pengetahuan
hal fundamental bagi pengembangan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi
kemampuan literasi peserta didik. baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa
2. Tahap ke-2: Pengembangan minat kearifan lokal, nasional, dan global yang
baca untuk meningkatkan kemampuan disampaikan sesuai tahap perkembangan
literasi. Kegiatan literasi pada tahap peserta didik.
ini bertujuan mengembangkan
kemampuan memahami bacaan dan
Komponen literasi
mengaitkannya dengan pengalaman
pribadi, berpikir kritis, dan mengolah Clay (2001) dan Ferguson
kemampuan komunikasi secara kreatif (www.bibliotech.us/pdfs/InfoLit.pdf)
melalui kegiatan menanggapi bacaan menjabarkan bahwa komponen literasi
pengayaan (Anderson & Krathwol, informasi terdiri atas literasi dini, literasi
2001). dasar, literasi perpustakaan, literasi media,
3. Tahap ke-3: Pelaksanaan pembelajaran literasi teknologi, dan literasi visual.
berbasis literasi. Kegiatan literasi pada Dalam konteks Indonesia, literasi dini
tahappembelajaranbertujuan diperlukan sebagai dasar pemerolehan
mengembangkan kemampuan berliterasi tahap selanjutnya. Komponen
memahami teks dan mengaitkannya literasi tersebut dijelaskan sebagai berikut:
dengan pengalaman pribadi, berpikir 1. Literasi Dini (Early Literacy) yaitu
kritis, dan mengolah kemampuan kemampuanuntukmenyimak,
komunikasi secara kreatif melalui memahami bahasa lisan, dan
kegiatan menanggapi teks buku bacaan berkomunikasi melalui gambar dan
pengayaan dan buku pelajaran (cf. lisan yang dibentuk oleh
Anderson & Krathwol, 2001). Dalam pengalamannya berinteraksi dengan
tahap ini ada tagihan yang sifatnya lingkungan sosialnya di rumah.
akademis (terkait dengan mata Pengalaman peserta didik dalam
pelajaran). Kegiatan membaca pada berkomunikasi dengan bahasa ibu
tahap ini untuk mendukung menjadi fondasi perkembangan literasi
pelaksanaan Kurikulum 2013 yang dasar.
mensyaratkan peserta didik membaca 2. Literasi Dasar (Basic Literacy) yaitu
buku nonteks pelajaran yang dapat kemampuan untuk mendengarkan,
berupa buku tentang pengetahuan berbicara, membaca, menulis, dan
AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH 23
UNTUK MENYIAPKAN GENERASI UNGGUL DAN BERBUDI PEKERTI
yang dibaca perlu divariasikan dan literasi, ada beberapa strategi untuk
disesuaikan dengan jenjang pendidikan. menciptakan budaya literasi yang positif di
Program literasi yang bermakna dapat sekolah.
dilakukan dengan memanfaatkan bahan 1. Mengkondisikan lingkungan fisik ramah
bacaan kaya ragam teks, seperti karya literasi Lingkungan fisik adalah hal
sastra untuk anak dan remaja. pertama yang dilihat dan dirasakan
3. Program literasi terintegrasi dengan warga sekolah. Oleh karena itu,
kurikulum Pembiasaan dan lingkungan fisik perlu terlihat ramah
pembelajaran literasi di sekolah adalah dan kondusif untuk pembelajaran.
tanggung jawab semua guru di semua Sekolah yang mendukung
mata pelajaran sebab pembelajaran mata pengembangan budaya literasi
pelajaran apapun membutuhkan bahasa, sebaiknya memajang karya peserta
terutama membaca dan menulis. didik dipajang di seluruh area sekolah,
Dengan demikian, pengembangan termasuk koridor, kantor kepala sekolah
profesional guru dalam hal literasi perlu dan guru. Selain itu, karyakarya peserta
diberikan kepada guru semua mata didik diganti secara rutin untuk
pelajaran. memberikan kesempatan kepada semua
4. Kegiatan membaca dan menulis peserta didik. Selain itu, peserta didik
dilakukan kapanpun Misalnya, ‘menulis dapat mengakses buku dan bahan
surat kepada presiden’ atau ‘membaca bacaan lain di Sudut Baca di semua
untuk ibu’ merupakan contoh-contoh kelas, kantor, dan area lain di sekolah.
kegiatan literasi yang bermakna. Ruang pimpinan dengan pajangan karya
5. Kegiatan literasi mengembangkan peserta didik akan memberikan kesan
budaya lisan Kelas berbasis literasi yang positif tentang komitmen sekolah
kuat diharapkan memunculkan berbagai terhadap pengembangan budaya literasi.
kegiatan lisan berupa diskusi tentang 2. Mengupayakan lingkungan sosial dan
buku selama pembelajaran di kelas. afektif sebagai model komunikasi dan
Kegiatan diskusi ini juga perlu interaksi yang literat Lingkungan sosial
membuka kemungkinan untuk dan afektif dibangun melalui model
perbedaan pendapat agar kemampuan komunikasi dan interaksi seluruh
berpikir kritis dapat diasah. Peserta komponen sekolah. Hal itu dapat
didik perlu belajar untuk menyampaikan dikembangkan dengan pengakuan atas
perasaan dan pendapatnya, saling capaian peserta didik sepanjang tahun.
mendengarkan, dan menghormati Pemberian penghargaan dapat dilakukan saat
perbedaan pandangan. upacara bendera setiap minggu untuk
menghargai kemajuan peserta didik di semua
6. Kegiatan literasi perlu mengembangkan
aspek. Prestasi yang dihargai bukan hanya
kesadaran terhadap keberagaman Warga akademik, tetapi juga sikap dan upaya peserta
sekolah perlu menghargai perbedaan didik. Dengan demikian, setiap peserta didik
melalui kegiatan literasi di sekolah. mempunyai kesempatan untuk memperoleh
Bahan bacaan untuk peserta didik perlu penghargaan sekolah. Selain itu, literasi
merefleksikan kekayaan budaya diharapkan dapat mewarnai semua perayaan
Indonesia agar mereka dapat terpajan penting di sepanjang tahun pelajaran. Ini bisa
pada pengalaman multikultural. direalisasikan dalam bentuk festival
Strategi Pelaksanaan
Agar sekolah mampu menjadi garis
depan dalam pengembangan budaya
AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH 25
UNTUK MENYIAPKAN GENERASI UNGGUL DAN BERBUDI PEKERTI