Anda di halaman 1dari 5

KEPATUHAN DIET MAKANAN TERHADAP KOMPLIKASI PASIEN

PROLANIS DIABETUS MILITUS DI RAWAT JALAN RUMAHSAKIT


FASTABIQ SEHAT PKU MUHAMMADIYAH PATI

DISUSUN OLEH :

NAMA : SUPRIYANTO

NIM : E420163367

S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN AJARAN 2017


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji, seperti makanan dan minuman berkadar
gula tinggi, sudah menjadi gaya hidup masyarakat moderen sekarang ini yang kemudian memicu
timbulnya penyakit-penyakit akibat pola makan dan minum yang tidak sehat. Salah satu penyakit
yang dapat terjadi makan adalah Diabetes Mellitus (DM) atau penyakit gula darah. DM
merupakan salah satu penyakit yang cukup menonjol di antara penyakit-penyakit yang lain
seperti jantung, kanker serta stroke. Penyakit-penyakit tersebut diakibatkan oleh pola makan,
gaya hidup kurang sehat serta tidak diimbangi oleh olahraga yang kemudian memicu
menurunnya antibodi dan menyebabkan kerusakan pada organ serta sistem tubuh yang vital.

Diabetes Mellitus atau disebut juga dengan kencing manis adalah penyakit metabolik
yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi. Peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia)
menyebabkan tumpahan glukosa ke dalam urin, sehingga muncul istilah kencing manis. Darah
selalu memiliki beberapa glukosa karena tubuh membutuhkan glukosa untuk energi. Tapi terlalu
banyak glukosa dalam darah tidak baik untuk kesehatan.

Penyebab Diabetes
Kurangnya produksi insulin (baik mutlak atau relatif terhadap kebutuhan tubuh),
produksi insulin yang cacat (yang jarang), atau ketidakmampuan sel untuk menggunakan insulin
dengan benar dan efisien menyebabkan hiperglikemia dan diabetes.

Jadi, ketika orang dengan diabetes makan glukosa, yang ada pada makanan seperti roti,
buah sereal, dan sayuran berpati, kacang-kacangan, susu, yoghurt, dan permen, tidak dapat
dikonversi menjadi energi. Bukannya berubah menjadi energi, glukosa tetap ada dalam darah.
Inilah sebabnya mengapa kadar glukosa darah lebih tinggi pada orang dengan diabetes.

Tanpa insulin, sel-sel menjadi kekurangan energi glukosa meskipun kehadiran glukosa
berlimpah dalam aliran darah. Dalam beberapa jenis diabetes, ketidakmampuan sel untuk
memanfaatkan glukosa menimbulkan situasi ironis “kelaparan di tengah-tengah melimpahnya
glukosa” karena glukosa berlimpah yang belum digunakan harus diekskresikan ke dalam urin.
Faktor keturunan dan gaya hidup berpengaruh pada peningkatan resiko diabetes. Orang-
orang yang memiliki resiko tinggi adalah saudara kandung dari mereka yang menderita diabetes
tipe 1, anak-anak yang orang tuanya terkena diabetes tipe 1, orang-orang yang memiliki riwayat
keluarga terkena diabetes, mereka yang kelebihan berat badan, kurang berolahraga, atau pada
wanita yang memiliki bayi yang beratnya lebih dari 4,5 kg ketika melahirkan.

Gejala-Gejala Diabetes
Seringkali, orang terkena diabetes tetapi tidak menyadarinya. Hal ini dikarenakan gejala-
gejalanya tampak tidak berbahaya. Namun sebelum Anda didiagnosa diabetes parah dan semakin
besar kemungkinan terjadi komplikasi serius, gejala-gejala diabetes berikut bisa menjadi
peringatan untuk menjalani hidup lebih sehat.

Gejala diabetes yang paling umum :

 Sering buang air kecil


 Rasa haus lebih sering
 Sering merasa lapar
 Berat badan cepat turun
 Peningkatan kelelahan
 Sifat lekas marah
 Penglihatan kabur
 Luka dan memar tidak sembuh dengan baik atau dengan cepat
 Infeksi sulit sembuh
 Kulit Gatal
 Gusi berwarna sangat merah dan/atau bengkak/gusi menadik diri dari gigi
 Sering penyakit gusi/infeksi
 Disfungsi seksual pada pria
 Mati rasa atau kesemutan, terutama di kaki dan tangan

Pada tahun 2016, yang menerbitkan laporan global pertama tentang diabetes,
menggarisbawahi skala besar sebuah krisis. Laporan tersebut memperkirakan bahwa jumlah
orang dewasa yang menderita diabetes hampir empat kali lipat sejak 1980, bergerak dari 108 juta
di tahun 1980 menjadi 422 juta pada tahun 2014. Lebih dari setengah dari orang-orang ini tidak
mengetahui status penyakit mereka dan bahkan lebih tidak mendapat pengobatan. Prevalensi
diabetes global pada populasi orang dewasa juga meningkat, hampir dua kali lipat dari 4,7%
pada tahun 1980 menjadi 8,5% pada tahun 2014.(menurut WHO).

Jumlah kasus diabetes mellitus di propensi jawatengah pada tahun 2013 sebesar 9.376 kasus
lebih rendah dibanding tahun 2012(19.493) Kasus tertinggi diKabupaten Brebes dan Kota Semarang
(1.095 kasus.

Sedangkan jumlah penderita penyakit diabetes dirumahsakit fastabiq sehat Selama periode
agustus 2016 sampai April 2017 sebesar 877 kasus penderita dari total yang berkunjung ke poli
dalam rumahsakit fastabiq sehat peku muhammadiya sejumlah 2075 orang.

B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan
masalah pada penelitian ini, yaitu :
B.1 Bagaimana gambaran serta bentuk-bentuk sikap patuh atau tidak patuh pada
penderita DM dalam menjalani diet ?
B.2 Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kepatuhan atau ketidakpatuhan penderita
DM dalam menjalani diet ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
C.1 Mendeskripsikan dan menjelaskan gambaran serta bentuk-bentuk sikap patuh
atau tidak patuh pada penderita DM dalam menjalani terapi olahraga dan diet.
C.2 Menjelaskan faktor-faktor yang mendukung kepatuhan atau ketidapatuhan pada
penderita DM dalam menjalani terapi olahraga dan diet
D. RUANG LINGKUP
1. Ruang Lingkup Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan juli – agustus 2017
2. Ruang Lingkup Tempat
Penelitian ini bertempat di RSU Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah Pati
3. Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi penelitian ini yaitu kepatuhan diet pasien diabetes mellitus
terhadap terjadinya komplikasi
E. MANFAAT PENELITIAN
E.1. Menambah refrensi bagi khalayak umum akan pentingnnya kesehatan dan menjaga
pola hidup.
e.2 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan bahan masukan
bagi tenaga kesehatan, orang-orang sekitar penderita DM dan juga bagi penderita itu
sendiri dalam meningkatkan kepatuhan dalam menjalani terapi diet dan olahraga. Urgensi
dalam penelitian ini dimaksudkan agar hasil dari penelitian mampu memberikan
motivasi, mengajak para penderita DM untuk menjaga kesehatan sehingga kualitas hidup
tetap bisa dirasakan

Anda mungkin juga menyukai