Kelompok 1
1. Purwanto
2. Sri Astutik
3. Supriyanto
4. Aris Siswanto
5. Jakfar
6. Nurul Muawanah
7. Tuti Purwani
8. Norkasih Murdiana
9. Istikhomah
10. Yunita Rahma
1
Daftar Isi:
BAB I : Pendahuluan…………………………………………………………………………………………………………….hal 3
1. Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………hal 3
2. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………...hal 3
3. Tujuan………………………………………………………………………………………………………………..hal 4
BAB II : Pembahasan…………………………………………………………………………………………………………….hal 5
1. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………….hal 14
2
PROMOSI KESEHATAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti memenuhi
kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan
kerja dan ketenteraman hidup.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di
tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.
Salah satu usaha pemerinTah dalam menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat dan
pelaksanaany abagaimanan car ahidup sehat adalah dengan car amelakukan pendidikan
kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah tapi juga bias dilakukan dengan cara
penyuluhan oleh tim medis. Yang biasa disebut dengan promosi kesehatan ataupun penyuluhan
kesehatan.
Mengingat tugas kita sebgaai tim medis adlaah salah satunya memperkanalkan bagaimana cara
hidup sehat dengan masyarakat maka didalam makalah ini kami akan membahas tentang
“Promosi Kesehatan”.
2. Rumusan Masalah
3
e. Langkah-langkah apa saja yang harus dipersiapkan dalam penyuluhan pendidikan
kesehtaan itu..?
3. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Dilihat dari sisi seni, yakni aplikasi pendidikan kesehatan adalah merupakan penunjang bagi
program-program kesehatan lain. Ini artinya bahwa setiap program kesehatan yang telah ada
misalnya pemberantasan penyakit menular/tidak menular, program perbaikan gizi, perbaikan
sanitasi lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan dan lain
sebagainya sangat perlu ditunjang serta didukung oleh adanya promosi kesehatan
Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup
mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan
fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja,
namun berkairan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung
dalam membuat keputusan yang sehat.
Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya
yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang
5
dirancang untuk mempermudah adaptasisukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi
kesehatan.
Perhatian utama dalam promosi kesehatan adalah mengetahui visi serta misi yang jelas.
Dalam konteks promosi kesehatan “ Visi “ merupakan sesuatu atau tujuan apa yang ingin
dicapai dalam promosi kesehatan sebagai salah satu bentuk penunjang program-program
kesehatan lainnya.
Tentunya akan mudah dipahami bahwa visi dari promosi kesehatan tidak akan terlepas
dari koridor Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 serta organisasi kesehatan dunia
WHO(World Health Organization).
Dalam mencapai visi dari promosi kesehatan diperlukan adanya suatu upaya yang harus
dilakukan dan lebih dikenal dengan istilah “ Misi ”. Misi promosi kesehatan merupakan upaya
yang harus dilakukan dan mempunyai keterkaitan dalam pencapaian suatu visi.
a. Advokasi (Advocation)
Advokasi merupakan perangkat kegiatan yang terencana yang ditujukan kepada para penentu
kebijakan dalam rangka mendukung suatu isyu kebijakan yang spesifik. Dalam hal ini kegiatan
advokasi merupakan suatu upaya untuk mempengaruhi para pembuat keputusan (decission
maker) agar dapat mempercayai dan meyakini bahwa program kesehatan yang ditawarkan
perlu mendapat dukungan melalui kebijakan atau keputusan-keputusan.
b. Menjembatani (Mediate)
6
adanya suatu jembatan dan menjalin suatu kemitraan (partnership) dengan berbagai program
dan sektor-sektor yang memiliki kaitannya dengan kesehatan.Karenanya masalah kesehatan
tidak hanya dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu
peduli terhadap masalah kesehatan tersebut.Oleh karena itu promosi kesehatan memiliki peran
yang penting dalam mewujudkan kerjasama atau kemitraan ini.
c. Kemampuan/Keterampilan (Enable)
Masyarakat diberikan suatu keterampilan agar mereka mampu dan memelihara serta
meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Adapun tujuan dari pemberian keterampilan
kepada masyarakat adalah dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga sehingga
diharapkan dengan peningkatan ekonomi keluarga, maka kemapuan dalam pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan keluarga akan meningkat.
Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Menurut Prof.Dr. Soekidjo Notoadmodjo, ruang lingkup
promosi kesehatan dapat dilihat dari 2 dimensi yaitu:
7
2).dimensi tatanan (setting) atau tempat pelaksanaan promosi kesehatan.
Secara umum bahwa kesehatan masyarakat itu mencakup 4 aspek pokok, yakni:
· promotif,
· preventif,
· kuratif, dan
· rehabilitatif.
Dengan demikian maka ruang lingkup promosi kesehatan di kelompok menjadi dua yaitu :
Pada ruang lingkup tingkat pelayanan kesehatan promosi kesehatan dapat dilakukan
berdasarkan lima tingkat pencegahan (five level of prevention) dari Leavel and Clark.
8
1. Promosi Kesehatan.
3. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment).
5. Rehabilitasi (rehabilitation).
Berfokus pada perilaku beresiko & gaya hidup sehat Menekankan pedidikan
kesehatan, perubahan pengetahuan, sikap & ketrampilan Berfokus pada tanggung
jawab individu Mengisolasi orang - orang bermasalah dari lingkungan mereka.
2.Model Kesehatan Sosial (berlaku 1970 s.d kini) dgn karakteristik sbb:
9
5. Komunikasi dalam Promosi Kesehatan.
1).A dvocacy,
3). Empowerment.
Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain yang dianggap mempunyai
pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan.Oleh karena
itu yang menjadi sasaran advokasi adalah para pemimpin atau pengambil kebijakan( policy
makers) atau pembuat keputusan(decision makers) baik di institusi pemerintah maupun
swasta.
Dalam advokasi peran komunikasi sangat penting,sehingga komunikasi dalam rangka advokasi
kesehatan memerlukan kiat khusus agar komunikasi efektif.Kiat-kiatnya antara lain sebagai
berikut :
1. Jelas ( clear )
2. Benar ( correct )
3. Konkret ( concrete )
4. Lengkap ( complete )
5. Ringkas ( concise )
6. Meyakinkan ( Convince )
7. Konstekstual ( contexual )
8. Berani ( courage )
10
Prinsip dasar Advokasi tidak hanya sekedar melakukan lobby politik,tetapi mencakup kegiatan
persuasif ,memberikan semangat dan bahkan sampai memberikan pressure atau tekanan
kepada para pemimpin institusi.
Komitmen para pembuat keputusan atau penentu kebijakan sangat penting untuk mendukung
atau mengeluarkan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kesehatan
masyarakat,misalnya untuk pembahasan kenaikan anggaran kesehatan,contoh konkrit
pencanangan Indonesia Sehat 2010 oleh presiden. Untuk meningkatkan komitmen ini sangat
dibutuhkan advokasi yang baik.
Adanya komitmen politik dari para eksekuti,maka perlu ditindaklanjuti dengan advokasi lagi
agar dikeluarkan kebijakan untuk mendukung program yang telah memperoleh komitmen
politik tersebut.
Penerimaan sosial artinya diterimanya suatu program oleh masyarakat. Suatu program
kesehatan yang telah memperoleh komitmen dan dukungan kebijakan,maka langkah
selanjutnya adalah mensosialisasikan program tersebut untuk memperoleh dukungan
masyarakat.
Agar suatu program kesehatan berjalan baik maka perlunya sistem atau prosedur kerja yang
jelas mendukung.
Metode atau cara dan teknik advokasi untuk mencapai tujuan ada bermacam-macam, yaitu :
2. Seminar/presentasi
3. Media
4. Perkumpulan
11
2. Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi
5. Membangun koalisi
3. Membangun kemitraan
4. Memobilisasi massa
5. Membangun kapasitas.
LANGKAH-LANGKAH ADVOKASI
1. Tahap Persiapan
Persiapan advokasi yang paling penting adalah menyusun bahan/materi atau instrumen
advokasi.Bahan advokasi adalah: data-à informasi–à bukti yang dikemas dalam bentuk
tabel,grafik atau diagram yang mnjelaskan besarnya masalah kesehatan,akibat atau dampak
masalah, dampak ekonomi, dan program yang diusulkan/proposal program.
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap Penilaian
12
6. Sasaran Promosi Kesehatan
Berdasarklan pentahapan upaya promosi kesehatan, maka sasaran dibagi dalam tiga
kelompok sasaran, yaitu :
Sasaran umumnya adalah masyarakat yang dapat dikelompokkan menjadi, kepala keluarga
untuk masalah kesehatan umum, Ibu hamil dan menyusui anak untuk masalah KIA (Kesehatan
Ibu dan Anak) serta anak sekolah untuk kesehatan remaja dan lain sebagianya. Sasaran promosi
ini sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat (empowerment).
Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat,
serta orang-orang yang memiliki kaitan serta berpengaruh penting dalam kegiatan promosi
kesehatan, dengan harapan setelah diberikan promosi kesehatan maka masyarakat tersebut
akan dapat kembali memberikan atau kembali menyampaikan promosi kesehatan pada
lingkungan masyarakat sekitarnya.
Tokoh masyarakat yang telah mendapatkan promosi kesehatan diharapkan pula agar dapat
menjadi model dalam perilaku hidup sehat untuk masyarakat sekitarnya.
Adapun yang menjadi sasaran tersier dalam promosi kesehatan adalah pembuat keputusan
(decission maker) atau penentu kebijakan (policy maker). Hal ini dilakukan dengan suatu
harapan agar kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut
akan memiliki efek/dampak serta pengaruh bagi sasaran sekunder maupun sasaran primer dan
usaha ini sejalan dengan strategi advokasi (advocacy)
13
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
· Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya
· visi dari promosi kesehatan adalah sebagai berikut : “Meningkatnya kemampuan masyarakat
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga
produktif secara ekonomi maupun sosial.”
· Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Menurut Prof.Dr. Soekidjo Notoadmodjo, ruang lingkup
promosi kesehatan dapat dilihat dari 2 dimensi yaitu:
· Berdasarklan pentahapan upaya promosi kesehatan, maka sasaran dibagi dalam tiga kelompok
sasaran, yaitu :
1. Sasaran Primer ,
2. Sekunder,
3. tersier
14