Anda di halaman 1dari 6

Rencana Tindakan Keperawatan

1. Dx 1 : Mencederai diri berhubungan dengan depresi.

 Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X24 jam lansia tidak
mencederai diri.
 Kriteria Hasil:

1. Lansia dapat mengungkapkan perasaanya.


2. Lansia tampak lebih bahagia.
3. Lansia sudah bisa tersenyum ikhlas.

No Intervensi Rasional
1 Bina hubungan saling percaya dengan lansia. hubungan saling percaya
dapat mempermudah
dalam mencari data-data
tentang lansia.
2 Lakukan interaksi dengan pasien sesering Dengan sikap sabar dan
mungkin dengan sikap empati dan Dengarkan empati lansia akan
pemyataan pasien dengan sikap sabar empati merasa lebih
dan lebih banyak memakai bahasa non verbal. diperhatikan dan
Misalnya: memberikan sentuhan, anggukan. berguna.
3 Pantau dengan seksama resiko bunuh Meminimalkan terjadinya
diri/melukai diri sendiri. Jauhkan dan simpan alat- perilaku mencederai diri
alat yang dapat digunakan olch pasien untuk
mencederai dirinya/orang lain, ditempat yang
aman dan terkunci

2. Dx 2 : Gangguan alam perasaan: depresi berhubungan dengan koping maladaptif


 Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X24 jam lansia merasa
tidak stres dan depresi.
 Kriteria Hasil :
1. Klien dapat meningkatkan harga diri
2. Klien dapat menggunakan dukungan sosial
3. Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

No Intervensi Rasional
1 Bantu untuk memahami bahwa klien dapat Membangun motivasi
mengatasi keputusasaannya. pada lansia
2 Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal Individu lebih percaya diri
individu
3 Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan Menumbuhkan semangat
(misal: hubungan antar sesama, keyakinan, hal- hidup lansia
hal untuk diselesaikan). Klien dapat
menggunakan dukungan
social
4 Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal Lansia tidak merasa
individu (orang-orang terdekat, tim pelayanan sendiri
kesehatan, kelompok pendukung, agama yang
dianut).
5 Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai, Meningkatkan nilai
pengalaman masa lalu, aktivitas keagamaan, spiritual lansia
kepercayaan agama).
6 Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal : Untuk menangani klien
konseling pemuka agama). secara cepat dan tepat
7 Diskusikan tentang obat (nama, dosis, frekuensi, Klien dapat
efek dan efek samping minum obat). menggunakan obat
dengan benar dan tepat
Untuk memberi
pemahaman kepada
lansia tentang obat
8 Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 Prinsip 5 benar dapat
benar (benar pasien, obat, dosis, cara, waktu). memaksimalkan fungsi
obat secara efektif
9 Anjurkan membicarakan efek dan efek samping Menambah pengetahuan
yang dirasakan. lansia tentang efek – efek
samping obat.
10 Beri reinforcement positif bila menggunakan obat Lansia merasa dirinya
dengan benar. lebih berharga

3. Dx 3 :Ketidakberdayaan
 Tujuan nya gar pasian mampu :
1) Berpartisipasi dalam memutuskan perawatan dirinya
2) Melakukan kegiatan dalam menyelesaikan masalahnya.
Tindakan pada lansia :
1) Beri kesempatan bagi pasien untuk bertanggungjawab terhadap perawatan dirinya
 Beri kesempatan memilih tujuan perawatan dirinya
 Beri kesempatan untuk menetapkan aktifitas perawatan diri untuk mencapai
Tujuan :
a) Membantu pasien untuk melakukan aktivitas yang telah ditetapkan.
b) Berikan pujian jika pasien dapat melakukan kegiatannya
c) Tanyakan perasaan pasien jika mampu melakukan kegiatannya.
d) Sepakati jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut secara teratur.

Tindakan untuk keluarga


Tujuan :
 Keluarga mampu mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki pasien.
 Keluarga mampu membantu pasien mengoptimalkan kemampuannya.
Tindakan
a) Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang pernah dimiliki pasien
b) Bersama keluarga memilih kemampuan yang bisa dilakukan pasien saat ini
c) Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian terhadap kemampuan yang masih
dimiliki pasien
d) Anjurkan keluarga untuk membantu pasien melakukan kegiatan sesuai kemampuan
yang dimiliki
e) Anjurkan keluarga memberikan pujian jika pasien melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal kegiatan yang sudah dibuat.
4. Dx 4 : Resiko Bunuh Diri
 Tujuan
a) Klien tidak membahayakan dirinya sendiri
b) Pasien mempunyai alternatif penyelesaian masalah yang konstruktif.

 Tindakan pada Lansia


a) Diskusikan dengan pasien tentang ide-ide bunuh diri
b) Buat kontrak dengan pasien untuk tidak melakukan bunuh diri
c) Bantu pasien mengenali perasaan yang menjadi penyebab timbulnya ide bunuh diri
d) Ajarkan beberapa alternatif cara penyelesaian masalah yang konstruktif
e) Bantu pasien untuk memilih cara yang palin tepat untuk menyelesaikan masalah
secara konstruktif.
f) Beri pujian terhadap pilihan yang telah dibuat pasien dengan tepat.

 Tindakan pada Keluarga


Tujuan nya agar keluarga mampu:
a.Mengidentifikasi tanda-tanda perilaku bunuh diri pasien
b.Menciptakan lingkungan yang aman untuk mencegah perilaku bunuh diri
c.Membantu pasien menggunakan cara penyelesaian masalah yang konstruktif
Tindakan
a. Diskusikan dengan keluarga tentang tanda-tanda perilaku klien saat muncul ide
bunuh diri
b. Diskusikan tentang cara mencegah perilaku bunuh diri pada pasien
 Ciptakan lingkungan yang aman untuk pasien, singkirkan semua benda-benda yang
memiliki potensi untuk membahayakan klien (benda tajam, tali pengikat, ikat
pinggang, dan benda-benda lain yang terbuat dari kaca)
 Antisipasi penyebab yang dapat membuat pasien bunuh diri
 Lakukan pengawasan secara terus menerus

c.Anjurkan keluarga meluangkan waktu bersama klien


d. Mendiskusikan dengan keluarga koping positif yang pernah dimiliki klien dalam
menyelesaikan masalah
e. Anjurkan keluarga untuk membantu klien untuk menggunakan koping positif
dalam menyelesaikan masalah
f. Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian terhadap penggunaan koping positif
yang telah digunakan oleh klien.

5. Dx 5 : Gangguan Pola Tidur


Tindakan untuk Pasien Lansia
 Tujuan :
 Klien mampu mengidentifikasi penyebab gangguan pola tidur
 Klien mampu memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur
 Tindakan
a. Bersama klien mengidentifikasi gangguan pola tidur
b. Diskusikan cara-cara utuk memenuhi kebutuhan tidur ( Kurangi tidur pada siang
hari, Minum air hangat/susu hangat sebelum tidur
Hindarkan minum yang mengandung kafein dan coca cola, Mandi air hangat
sebelum tidur, Dengarkan musik yang lembut sebelum tidur )
c. Anjurkan pasien untuk memilih cara yang sesuai dengan kebutuhannya
d. Berikan pujian jika pasien memilih cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan
tidurnya.

Tindakan untuk Keluarga


 Tujuan
a. Keluarga mampu mengidentifikasi tanda dan gejala gangguan pola tidur
b. Keluarga dapat membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan tidur
 Tindakan
a. Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala gangguan pola tidur pada
pasien
b. Anjurkan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang tenang untuk memfasilitasi
agar pasien dapat tidur.

E. Evaluasi
Untuk mengukur keberhasilan asuhan keperawatan yang saudara lakukan,
dapat dilakukan dengan menilai kemampuan klien dan keluarga:
1. Ketidakberdayaan,
Kemampuan pasien:
a. Berpartisipasi dalam menentukan perawatan diri
b. Melakukan kegiatan positif dalam menyelesaikan masalah
Kemampuan keluarga
a. mampu mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki pasien
b. Membantu pasien melakukan kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki
2. Risiko bunuh diri
Kemampuan pasien:
a. Mampu mengungkapkan ide bunuh diri
b. mengenali cara-cara untuk mencegah bunuh diri
c. Mendemonstrasikan cara menyelesaikan masalah yang konstruktif
Kemampuan keluarga:
a. Keluarga dapat mengenali tanda dan gejala awal perilaku bunuh diri
b. Keluarga menyediakan lingkungan yang aman untuk mencegah perilaku bunuh
diri
c. Keluarga mampu membantu pasien dalam menetapkan cara-cara yang positif
untuk mengatasi masalah
3. Gangguan pola tidur
Kemampuan klien:
a. Klien mampu mengungkapkan penyebab gangguan tidur
b. Klien mampu menetapkan cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tidur
Kemampuan keluarga:
a. Keluarga mampu mengidentifikasi penyebab gangguan tidur yang dialami pasien
b. Keluarga mampu menyediakan lingkungan yang nyaman untuk memfasilitasi
pemenuhan kebutuhan tidur pasien
c. Keluarga mampu membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan tidur

Anda mungkin juga menyukai