Oleh :
KELOMPOK I
C Reguler 2015
Suib (3152131023)
Nisa Putri Utama Sirait (3153131023)
Dewi Damayanti (3152131003)
Sarah Triana Daulay (3151131043)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Critical Book Report tentang
Pengertian Filsafat dan Filsafat Pendidikan.
Critical Book Report ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Critical Book Report ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan Critical Book Report.
Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
Critical Book Report yang selanjutnya akan kami susun.
Akhir kata kami berharap semoga Critical Book Report tentang Pengertian Filsafat dan
Filsafat Pendidikan ini dapat memberikan manfaat maupun menambah pengetahuan dan
wawasan pembaca mengenaiPengertian Filsafat dan Filsafat Pendidikan.
Kelompok I
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
BAB II RINGKASAN
2.1 Identitas Buku Utama ..................................................................................................... 2
2.2 Identitas Buku Pembanding ............................................................................................ 2
2.3 Ringkasan Isi Buku Utama .............................................................................................. 3
2.3.1 Pengertian Secara Etimologi .................................................................................... 3
2.3.2 Pengertian Secara Terminologi ................................................................................ 3
2.3.3 Tujuan dan Ciri-Ciri Pikiran Kefilsafatan ................................................................ 5
2.3.4 Alasan Berfilsafat ..................................................................................................... 5
2.3.5 Peranan Filsafat ........................................................................................................ 6
2.3.6 Pengertian Filsafat Pendidikan ................................................................................. 7
2.4 Ringkasan Isi Buku Pembanding ..................................................................................... 8
2.4.1 Pengertian Filsafat .................................................................................................... 8
2.4.2 Model- Model Filsafat .............................................................................................. 9
2.4.3 Misi Filsafat ............................................................................................................. 9
2.4.4 Lapangan Filsafat ..................................................................................................... 9
2.4.5 Filsafat dan Sains ..................................................................................................... 10
2.4.6 Filsafat dan Agama .................................................................................................. 10
2.4.7 Pendidikan ................................................................................................................ 10
2.4.8 Pengertian Filsafat Pendidikan ................................................................................. 11
2.4.9 Kebutuhan akan Filsafat Pendidikan ........................................................................ 11
2.4.10 Peranan Filsafat Pendidikan ................................................................................... 11
2.4.11 Apakah yang menentukan Filsafat Pendidikan Seseorang ..................................... 11
ii
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Ejaan ................................................................................................................................ 12
3.2 Sistematika Penulisan ...................................................................................................... 12
3.3 Isi Buku ............................................................................................................................ 13
3.4 Kritisi Buku Utama .......................................................................................................... 13
3.4.1 Kekurangan Buku Utama ......................................................................................... 13
3.4.2 Kelebihan Buku Utama ............................................................................................ 13
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 14
iii
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Critical Book Report merupakan strategi yang yang digunakan untuk memahami isi buku
atau isi dari sebuah penelitian dengan efektif. Di mana dengan melakukan kritikan maka
pembaca buku akan lebih mudah memahami isi buku dan kelebihan dan kekurangan buku.
Critical Book Report sangat penting dilakukan oleh kalangan akademisi, terutama mahasiswa
sebagai civitas akademika yang bertanggung jawab akan penelitian dan pengembangan suatu
konsep dan teori dari sebuah ilmu pengetahuan. Dalam kerangka pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya filsafat pendidikan,maka penting pula melakukan Critical Book Report
terhadap suatu hasil penelitian yang dibukukan atau sebuah buku yang terkait dengan berbagai
pokok bahasan yang mencakup filsafat dan filsafat pendidikan.
Filsafat tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia, karena sejarah filsafat erat
kaitannya dengan sejarah manusia pada masa lampau. Filsafat yang dijadikan sebagai pandangan
hidup, erat kaitannya dnegan nilai-nilai tentang manusia yang dianggap benar sebagai pandangan
hidup oleh suatu masyarakat atau bangsa untuk mewujudkannya yang terkandung dalam filsafat
tersebut. Oleh karena itu suatu filsafat yang diyakini oleh suatu masyarakat atau bangsa akan
berkaitan erat dengan sistem pendidikan yang dirasakan oleh masyarakat dan bangsa tersebut.
Filsafat pendidikan ini sebagai usaha untuk mengenalkan filsafat pendidikan dan hal-hal lain
yang berhubungan dengan itu. Adapun filsafat pendidikan adalah disiplin ilmu yang mempelajari
dan berusaha mengungkap masalah-masalah pendidikan yang bersifat filosofis. Agar pendidikan
mempunyai arti jelas, karena pendidikan sangat besar peranannya dalam membina kemajuan
suatu bangsa sesuai dengan filsafat yang diyakini.
Adapun batasan kritikan buku ini yaitu mengkaji, memahami, dan mencari kekurangan
dan kelebihan bab atau sub bab yang berkaitan dengan pengertian filsafat dan filsafat pendidikan
dalam sebuah buku filsafat pendidikan. Tujuan dari kritik bab tersebut adalah untuk mengetahui
dan memahami berbagai konsep terkait pengertian filsafat dan filsafat pendidikan, dan
mengetahui kekurangan dan kelebihan dari buku filsafat pendidikan khususnya bab yang
membahas tentang pengertian filsafat dan filsafat pendidikan.
1
BAB IIRINGKASAN
2.1 Identitas Buku Utama
Judul buku : Filsafat Pendidikan
Team peneliti/penulis : Drs. Edward Purba,M.Si, Prof. Yusnadi,M.S
Tahun terbit : 2017
Penerbit : Unimed Press
Kota Terbit : Medan
Cetakan : Ke-I
Tebal buku : 180 Halaman
ISBN : 978-602-7938-38-0
Bahasa teks : Basaha Indonesia
Pada Critical Book Report ini akan membahas dan mengkrtitisi Bab I yang berjudul
“Pengertian Filsafat dan Filsafat Pendidikan”.
2
2.3 Ringkasan Isi Buku Utama
Pengertian filsafat antara satu ahli atau filsuf dengan ahli filsafat lain selalu berbeda-
beda. Namun pengertian filsafat dapat ditinjau dari dua segi yakni secara etimologi dan secara
terminologi.
3
Al Faribi
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang alam,wujud bagaimana hakikat yang
sebenarnya.
Rena Descartes
Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam, dan manusia menjadi
pokok penyelidikan.
Immanuel Kant
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang menjadi pokok pangkal dari segala pengetahuan,
yang didalamnyaa tercakup masalah epistemologi(filsafat pengetahuan) yang menjawab
persoalan apa yang dapat kita ketahui.
Ali Mudhofir (Surajiyo, 2008:4-6 ) memberikan berbagai arti filsafat yang beragam
yaitu:
Filsafat sebagai suatu sikap
Filsafat sebagai suatu metode
Filsafat sebagai kelompok persoalan
Filsafat sebagai sekelompok teori atau sistem pemikiran
Filsafat sebagai analisis logis tentang bahasa dan penjelasan makna istilah
Filsafat merupakan usaha untuk memperoleh pandangan yang menyeluruh
Dari penjelasan–penjelasan para ahli diatas dapat kita simpulkan bahwa filsafat adalah
ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam sampai pada
makna atau arti yang sebenarnya dengan menggunakan aakal atau pikiran.
4
2.3.3 Tujuan dan Ciri-Ciri Pikiran Kefilsafatan
1. Tujuan
Filsafat bertujuan untuk mencari inti dasar/ kenyataan yang sebenarnya dari sesuatu
gejala atau fenomena secara mendalam. Dalam filsafat harus refleksi, radikal, dan integral.
Refleksi berarti manusia menangkap objeknya secar intensional dan hasil dari proses tersebut
adalah keseluruhan nilai dan makna yyang diungkapkan dari objek-objek yang dihadapinya.
Radikal berasal dari kata ‘radix’ yang artinya akar, jadi filsafat berarti mencari pengetaahuan
yang sedalam- dalamnya atau sampai ke akar-akarnya
5
1. Keheranan
Banyak filsuf berpendapat bahwa awal mulanya filsafat adalah timbulnya rasa heran atau
kagum pada manusia. Misalnya Plato mengaatakan maata kita memberi pengamatan bintang-
bintang, matahari dan langit. Pengamatan ini memberi dorongan untuk menyeliidiki. Dari
penyelidikan inilah berasal filsafat.
2. Kesangsian
Filsuf-filsuf seperti Agustinus (254-430SM) dan Rene Descartes (1596-1650M)
berpendapat bahwa kesangsian itu merupakan sumber utama pemikiran atau penyelidikan. Pada
saat manusia meelihat atau berhadapan dengan sesuatu yang baru baginya maka akan timbul rasa
heran yang diikuti dengan denan keraguan atau kesangsian. Rene Descartessanagt terkenal
dengan ucapan yang dia katakan ‘cogito ergo sum’ yang berarti ‘ saya berpikir maka saya ada’.
Akan tetapi yang dimaksut Descartes berpikir adalah ‘ menyadari’. Jika saya sangsi maka saya
menyadari bahwa saya sangsi. Manusia heran tetapi kemudian ragu-ragu, apakah ia tidak di tipu
oleh panca inderanya kalau ia heran? Apakah yang kita lihat itu benar sebagaimana adanya?
Sikap sangsi merupakan awal timbulnya dorongan untuk menemukan agar keraguan atau
kesangsian dapat terjawab.
2.3.5Peranan Filsafat
Filsafat memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Filsafat telahh
memrankan tiga peran utama dalam sejarah pemikiran manusia. Ketiga peran tersebut adalah
sebagai pendobrak , pembebas dan pembimbing ( Rapar dalam Surajiyo, 2008:17-18) :
1. Pendobrak
Berabad–abad lamanya intelektual manusia terkurung dalam tradisi dan kebiasaan.
Manusia terlena dalam alam mistik yang penuh yang penuh dengan rahasia yang terungkap
melalui mitos atau mite. Pada umumnya orrang beranggapan bahwa dongeng dan takhayul itu
merupakan bagian yang hakiki dari warisan nenek moyang, dan tradisi itu diterima benar dan
tidak dapat diganggu gugat. Orang Yunani yang dikatakan memiliki rasionalitas yang luar biasa,
6
pernah percaya kepada dongeng dan takhayul. Keadaan ini berlangsung cukup lama. Kehadiran
filsafat telah mendobrakpintu dan tembok tradisi yang begitu sacral dan selama itu tidak boleh
tidak diterima. Pendobraakn itu menghasilkan perubahhan dalam pandangan dan sikap manusia
tentang sesuatu.
2. Pembebas
Filsafat membebaskan manusia dari belenggu cara berpikir yang mistis dan dati ketidak
tahuan dan kebodohannya. Filsafat berupaya membebaskan manusia dari kemiskinan
pengetahuan yang menyebabkan manusia menjadi picik dan dangkal. Filsafat juga berupaya
membebaskan manusia dari cara berpikir yang tidak teratur dan yang tidak jernih, cara berpikir
tidak kritis yang membuat manusia mudah menerima berbagai kebenaran semu yang
menyesatkan.
3. Pembimbing
Filsafat membimbing manusia dari cara berpikir yang :
Mistis dan mite dengan membimbing manusia untuk berpikir secara rasional
Picik dan dangkal dengan membimbing manusia untuk berpikir secara luas dan
mendalam, yakni berpikir secara universal sambil berupaya mencapai radix dan
menemukan esensi suatu permasalahan.
Tidak teratur dan tidak jernih dengan membimbing manusia untuk berpikir secara
sistematis dan logis.
Utuh dan begitu fragmentaris dengan membimbing manusia untuk berpikir secara
integral dan koheren.
7
Filsafat pendidikan dalam arti yang luas menurut Mudyahardjo (2004) dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu sebagai berikut:
1. Filsafat praktek pendidikan, yaitu analsis kritis dan komprehensif tentang bagaimana
seharusnya pendidikan diselenggarakan dan dilaksanakan dalam kehidupan manusia.
2. Filsafat ilmu pendidikan yaitu analisis kritis dan komprehensif tentang pendidikan dan
konsep-konsep psikologi pendidikan yang berkaitan dengan teori-teori belajar,
pengukuran pendidikan, prosedur-prosedur sistematis tentang penyusunan kurikulum,
dan sebagainya yang akhirnya dapat menjadi teori pendidikan.
Filsafat itu mencerminkan satu segi dari pelaksanaan falsafah umum dan menitik
beratkan kepada prinsip-prinsip dan kepercayaan-kepercayaan yang menjadi dasar dari falsafah
umum dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan secara praktis. Masalah-masalah yang
dihadapi dalam praktek pelaksanaan pendidikan merupakan karakter atau bahasan utama dalam
filsafat. Masalah-masalah pendidikan yang berkaitan dengan masalah-masalah filfasat umum
yaitu sebagai berikut:
1. Hakikat kehidupan yang baik, karena pendidikan akan berusaha untuk mencapainya
sebagai tujuannya.
2. Hakikat manusia, karena manusia merupakan makhluk yang menerima dan
melaksanakan pendidikan
3. Hakikat masyarakat, karena pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses sosial.
4. Hakikat realitas akhir, karena semua pengetahuan akan berusaha untuk mencapainya.
Filsafat pendidikan berusaha mencari yang fundamental yang berkaitan dengan peroses
pendidikan, mendalami konsep-konsep pendidikan dan memahami sebab-sebab yang hakiki atau
mendasar yang berkaitan dengan masalah pendidikan. Sehingga filsafat pendidikan berkaitan
dengan apa, mengapa, bagaimana, dan untuk apa tujuan dari pelaksanaan pendidikan itu sendiri.
8
2.4.2 Model- Model Filsafat
1. Filsafat Spekulatif, adalah cara berfikir sistematis tentang segala yang ada
2. Filsafat Preskriptif berusaha untuk menghasilkan suatu ukuran (standard) penilaian
tentang nilai- nilai, penilaian tentang perbuatan manusia, dan penilaian tentang seni.
3. Filsafat Analitik, dibagi menjadi dua analitik linguistic dan analitik positivistic logis.
Analitik linguistic memusatkan perhatiannya pada analisis bahasa, kata- kata, istilah-
istilah, dan pengertian- pengertian dalam bahasa.
2. Epistimologi
Epistimologi merupakan cabang filsafat yang membahas atau mengkaji tentang asal,
struktur, metode, serta keabsahan pengetahuan. Jenis- jenis pengetahuan meliputi :
Pengetahuan wahyu
Pengetahuan intuitif
Pengetahuan rasional
Pengetahuan empiris
Pengetahuan otoritas
Teori pengetahuan meliputi :
Teori korespondensi
Teori koherensi
Teori pragmatism
9
3. Aksiologi
Aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari nilai atau dengan kata lain
aksiologi adalah teori nilai.
Karakteristik nilai
Nilai objektif atau subjektif
Nilai absolute atau berubah
Jenis- jenis nilai
Etikamerupakan teori tentang nilai, pembahasan secara teoritis tentang nilai, ilmu
keusilaan yang memuat dasar- dasar untuk berbuat susila.
Estetika merupakan nilai- nilai yang berkaitan dengan kreasi seni dan
pengalaman- pengalaman kita yang berhubungan dengan seni.
2.4.7Pendidikan
1. Makna pendidikan menurut Langeveld adalah bimbingan yang diberikan oleh orang
dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya.
2. Pendidikan sebagai proses transformasi nilai bahwa pendidikan menyangkut hati nurani,
nilai- nilai, perasaan, pengetahuan dan keterampilan. Nilai- nilai yang ditransformasikan
dalam rangka mempertahankan, mengembangkan, bahkan kalau perlu mengubah
kebudayaan yang dimiliki masyarakat.
10
3. Tujuan pendidikan untuk menghasilkan generasi yang lebih baik, manusia- manuasia
yang berkebudayaan.
4. Alat pendidikan merupakan suatu situasi yang diciptakan secara khusus dengan maksud
mempengaruhi anak didik secara pedagogis (edukatif).
5. Pendidikan berlangsung sepanjang hayat maksudnya bahwa pendidikan bukan hanya
berlagsung di sekolah. Pendidikan dimulai segera setelah anak lahir dan akan terus
sampai manusia meninggal dunia.
6. Pendidikan hanya untuk manusia, karena hanya manusia yang dapat memperoleh
pendidikan
11
BAB IIIPEMBAHASAN
3.1 Ejaan
Ejaan adalah kaidah tulis menulis baku yang didasarkan pada penggambaran bunyi.
Ejaan tidak hanya mengatur cara memakai huruf, tapi juga cara menulis kata dan cara
menggunakan tanda baca. Ada empat prinsip dalam penyusunan ejaan, yaitu kecermatan,
kehematan, keluwesan, dan kepraktisan. Secara keseluruhan buku utama memiliki ejaan yang
benar yaitu ejaan yang telah disempurnakan. Selain itu pelafalan, pemakaian huruf, dan pemisah
suku kata juga sudah baik secara keseluruhan. Akan tetapi terdapat beberapa penulisan kata yang
salah pengetikan.
2. Bagian isi :
Bagian ini berisi bab-bab, setiap bab terdiri sub bab-sub bab
Pokok pokok bahasan filsafat pendidikan
Memuat uraian penjelasan, proses operasional atau langkah kerja dari setiap bab maupun
sub bab.
Berisi informasi filsafat pendidikan diakhiri dengan latihan soal.
3. Bagian akhir :
Daftar Pustaka
Secara kesuluruhan sistematika penulisan buku utama telah benar, akan tetapi pada
bagian daftar isi terdapat kekurangan yaitu penulis tidak mencantumkan nomor halaman.
12
3.3 Isi Buku
Pada bagian isi buku utama telah menjelaskan mengenai filsafat pendidikan dengan
berbagai konsep dan pokok bahasan yang telah terperinci. Pokok bahasan meliputi pengertian
filsafat pendidikan, aliran-aliran filsafat pendidikan, filsafat pendidikan pancasila, hakekat ilmu
pendidikan terkait filsafat pendidikan. Secara keseluruhan penjelasan mengenai filsafat
pendidikan telah dijelaskan secara terperinci, akan tetapi terdapat penjelasan latar belakang
munculnya filsafat pendidikan.
13
BAB IVKESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Pada buku utama dijelaskan bahwa filsafat pendidikan itu adalah usaha-usaha untuk
memahami sedalam-dalamnya hakikat pendidikan dari berbagai segi seperti eksistensi,
fungsi,ciri-ciri, kegunaan, pelaku, hasil-hasil, tujuan, kurikulum, masalah-masalah serta cara-cara
memecahkan masalah itu. Substansi Filsafat Pendidikan kedudukan dalam jajaran ilmu
pengetahuan adalah sebagai bagian dari fundasi- fundasi pendidikan. Berarti bahwa filsafat
pendidikan perlu menengahkan tentang konsep-konsep dasa pendidikan. Filsafat pendidikan
mengkaji dan menjelaskan hal yang bersifat fundamental yang berkaitan dengan peroses
pendidikan, mendalami konsep-konsep pendidikan dan memahami sebab-sebab yang hakiki atau
mendasar yang berkaitan dengan masalah pendidikan. Sehingga filsafat pendidikan berkaitan
dengan apa, mengapa, bagaimana, dan untuk apa tujuan dari pelaksanaan pendidikan itu sendiri.
Sedangkan pada buku pembanding didalamnya memuat ilmu pendidikan, pendekatan
filosofis dan bukan hanya teori pendidikan yang dibahas tetapi juga dengan praktik pendidikan
sebagai upaya untuk membangun sumber daya manusia dan memberi wawasan yang sangat luas,
karena pendidikan menyangkut seluruh aspek kehidupan baik pemikiran maupun
pengalamannya. Pendidikan membutuhkan pengkajian filosofis karena kajian semacam ini akan
melihat pendidikan dalam suatu realitas yang komprehensip. Kajian filosofis tentang pendidikan
akan membantu memberikan informasi tentang hakikat manusia, yang secara horisontal
berhubungan dengan sesama manusia dan jagat raya. Kajian filosofis juga memberikan
informasi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan sumber pengetahuan karena hal ini
sangat membantu dalam menentukan tujuan akhir pendidikan. Kedua buku ini sangat bagus
dijadikan sumber referensi untuk mengkaji lebih mendalam mengenai filsafat pendidikan, yang
mana kedua buku ini saling melengkapi antara satu pokok bahasan dengan pokok bahasan
lainnya tentang filsafat pendidikan.
Kekurangan buku Utama “Filsafat Pendidikan” terkhusus bab I, yaitu pada bagian daftar
isi tidak memuat nomor halaman, penjelasan materi yang tidak memakai peta konsep atau bagan
aliran materi, dan pada Bab I penulis tidak menjelaskan latar belakang munculnya filsafat
pendidikan, yang mana hal ini penting sebelum membahas lebih lajut mengenai konsep dasar
filsafat pendidikan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15