Anda di halaman 1dari 3

Allah Ciptakan Manusia Dari Saripati Tanah

DALAM banyak ayat al-Qur’an telah disebutkan bahwa manusia Allah SWT ciptakan dari saripati tanah.
Dan, setelah dilakukan banyak penelitian oleh para ilmuwan, terbukti bahwa manusia dan tanah
memiliki unsur-unsur penyusun yang sama. Unsur-unsur kimiawi yang sama-sama terdapat dalam tubuh
manusia dan tanah itu adalah zat besi, kalsium, oksigen, natrium, kalium, magnesium, hidrogen, klorin,
yodium, mangan, timah, fosfor, karbon, seng, sulfur, dan nitrogen.

ََ َ َ َ َ َ
‫ي ِمن ُساللة ِمن اإلن َسان خلقنا َولقد‬
‫ِط ن‬

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah,” (QS. Al-Mu’minun:
12).

َّ َ ُ َ ُ ََ َ ََََ َ ْ َ
‫شء كل أح َس َن ال ِذي‬ َ
‫ي ِمن اإلنس ِان خلق وبدأ خلقه ي‬
‫ِط ن‬

“Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusia dari
tanah,” (QS. As-Sajdah: 7).

َ ُ ََ َ ُ ُ َ ُ َ ‫َ َ ُ َ َ َ ر‬
‫ش أنتم ِإذا ثم ت َراب ِمن خلقكم أن َآي ِات ِه َو ِمن‬ ‫تنت ِشون ب‬

“Di antara tanda-tanda (kebesaran-Nya) ialah Dia menciptakan kalain dari tanah,” (QS. Ar-Rum: 20).

Pada zaman ketika ayat-ayat ini diturunkan, belum ada penelitian ilmiah tentang elemen-elemen
biologis dan kimiawi yang terdapat dalam tubuh manusia. Berbagai macam spekulasi tentang
penciptaan manusia dari tanah bermunculan (kombinasi debu dan air). Namun, setelah ilmu
pengetahuan berkembang, penelitian terhadap unsur-unsur tanah dan tubuh manusia dilakukan.

Hasilnya, zat-zat penyusun tubuh manusia dan tanah tepat sama: zat besi, kalsium, oksigen, natrium,
kalium, magnesium, hidrogen, klorin, yodium, mangan, timah, fosfor, karbon, seng, sulfur, dan nitrogen.
Di toko penjual bahan-bahan kimia, semua unsur ini bisa dibeli dengan harga terjangkau. Lalu apakah
manusia bisa menciptakan manusia lain dengan bahan yang sama?
Sungguh luar biasa, Allah SWT menciptakan manusia dari bahan-bahan yang murah. Namun, bahan-
bahan ini bukanlah suatu rahasia penting yang harus dikagumi, tetapi Sang Pencipta yang telah
mengatur semuanya dengan perhitungan yang tepatlah yang harus kita imani.

ُ َّ ُ َ ‫يم ْال َعز ُيز ُه َو إال إ َل َه ال َي َش ُاء َكي‬


‫ف األر َح ِام ِ يف ُي َص ِّو ُركم ال ِذي ه َو‬ ُ ‫ْال َحك‬
ِ ِ ِ ِ

“Dialah yang membentuk kalian dalam rahim menurut yang Dia kehendaki. Tidak ada tuhan selain Dia,
Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana,”(QS. Ali Imran: 6).

Allah SWT menggabungkan unsur-unsur di atas dengan perhitungan tepat. Unsur-unsur ini secara
harmonis dan proporsional tersebar dalam tubuh saat kita dilahirkan: tubuh diprogram untuk
mempergunakannya dengan jumlah yang telah ditentukan dan membuang kelebihannya.

Tubuh manusia mengandung kalsium sekitar 2 kg. Jika jumlah ini berkurang, menggigit apel saja bisa
membuat gigi pecah. Tubuh membutuhkan 120 gram kalium. Kekuarangan kalium dapat mengakibatkan
kejang otot, kelelahan, gangguan pencernaan dan gemetar. Kita hanya membutuhkan seng sebanyak 2-3
gram. Sedikit saja kurang dari jumlah yang dibutuhkan dapat mengakibatkan hilangnya daya ingat,
impotensi, menurunnya kemampuan untuk beraktivitas dan melemahnya indra pengecap dan pencium.

Ini hanya sebagian data yang membuktikan bahwa ketika Allah SWT menciptakan manusia dari tanah
liat. Dia menggabungkan zat-zat kadungannya dalam jumlah yang ideal. Maha Besar Allah telah
menciptakan manusia dengan segala keidealan dan takaran yang pas menurut Ia.

Amanat Dari Allah Untuk Manusia

ALLAH SWT memberikan kehidupan di muka bumi ini tidaklah cuma-cuma. Dibutuhkan suatu hasil
tertentu di dalamnya. Salah satunya ialah agar makhluk yang diberi akal dan pikiran mampu mengenal
Tuhannya. Itulah manusia, makhluk yang diberi amanat daripada makhluk lainnya.

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung. Maka, semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan
amat bodoh,” (QS. Al-Ahzab: 72).
Apakah arti amanat dalam ayat tersebut?

Itulah yang mungkin kini berada dalam benak Anda. Pertanyaan yang memang manusia belum mampu
memahami akan hal itu.

Ketahuilah, bahwa Allah SWT mengemukakan amanat sebagai tawaran dan bukan tugas paksa, jadi yang
ditawari berhak menerima atau menolak. Enggan untuk memikul amanat bukan berarti langit, bumi dan
gunung-gunung itu menentang, tetapi khawatir kalau tidak mampu melaksanakannya.

Langit, bumi dan gunung-gunung memilih menjadi makhluk Allah yang menjalani perintah saja dan
makhluk yang mempunyai kemampuan memilih. Manusia menerima amanat Allah itu, yaitu pilihan.

Manusia kurang memperhitungkan kemampuan dirinya bahwa dia akan menghadapi godaan dan rayuan
hidup. Oleh karena itu, Allah SWT menyebut sifat manusia, “Sesungguhnya manusia amat zalim dan
amat bodoh.”

Seolah-olah Allah SWT berfirman kepadanya, “Hai manusia janganlah bersifat bangga ketika memikul
amanat, tetapi kenalilah dirimu sendiri saat melaksanakan amanat (tugas) itu.”

Manusia memperebutkan kedudukan dan jabatan tetapi dia akan tahu dirinya dan mengukur
kemampuannya sendiri saat melaksanakan amanat itu.

Anda mungkin juga menyukai