KIMIA ANORGANIK
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2017
A. Tujuan
B. Dasar Teori
Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau
senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan senyawa gravimetri meliputi
transformasi unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi
bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Berat unsur dapat dihitung berdasarkan rumus
senyawa dan berat atom unsur-unsur atau senyawa yang dikandung. Pada prakteknya
metode pengendapan dan metode penguapan adalah yang terpenting. Metode gravimetri
memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila
perlu faktor-faktor pengoreksi dapat digunakan.[1]
Kandungan unsur atom ion dalam suatu cuplikan dapat dianalisis dengan cara
gravimetri dengan merubah unsur atau ion tersebut ke dalam suatu bentuk senyawa yang
mudah larut dengan penamba-han suatu pereaksi pengendapan. Beberapa kation dan anion
dalam analisis atau dapat dianalisis de- ngan cara ini. Tetapi tiap kation maupun anion
mempunyai cara-cara khusus yang terkandung pada sifat endapan yang diperoleh. Untuk
analisis gravimetri reaksinya harus stoikiometri dan mudah dipisahkan dari pelarutnya.
Rumus kimianya diketahui dengan pasti dan cukup stabil dalam penyimpanan.[2]
Elektrolisis yaitu peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah dialiri
oleh arus listrik searah. Sedangkan sel dimana terjadinya reaksi tersebut disebut
sel elektrolisis. Sel elektrolisis terdiri dari lapisan yang dapat mengbantarkan listrik yang
disebut elektrolisis dan dua buah elektroda yang berfungsi sebagai katoda. Reaksi-reaksi
elektrolisis tergahtung pada potensial elektoda konsentarasi dan over potensial dari spesi yang
terdapat dalam sel elektrolisis. Katoda bermuatan negative sedangkan anoda bermuatan positif,
Kemudian kation direduksi dikatoda sedangkan anion dioksidasi dianode. Elektrolisis
mempunyai banyak kegunaan diantaranya yaitu dapat memperoleh unsur-unsur logam,
halogen gas hydrogen dan gas, oksigen kemudian dapat menghitung konsentrasi ion logam
dalam suatu larutan digunakan dalam pemualan suatu logam, serta salah satu proses elektrolisis
yang popular adalah penyerpuhan yaitu melapisi permukaan suatu logam dengan logam lain.
Elektrokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara
perubahan zat dan arus listrik yang berlangsung dalam sel elektrokimia. Seperti yang telah
diketahui diatas elektrolisis mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga penting agar mahasiswa lebih mengetahui dan dapat mempelajari proses dari
elektrolisis
C. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama Alat Ukuran Jumlah
1 Neraca analitik - 1 Buah
2 Oven - 1 Buah
3 Gelas kimia 250 mL 3 Buah
4 Hot Plate - 1 Buah
5 Batang pengaduk - 1 Buah
6 Pipet tetes - 1 Buah
7 Kaca arloji - 1 Buah
8 Spatula - 1 Buah
9 Labu ukur 500 mL 2 Buah
10 Labu erlenmeyer 250mL 2 Buah
11 Corong pendek - 2 Buah
12 Pipet volume 20mL 1 Buah
13 Ballfiller - 1 Buah
14 Gelas ukur 20mL 1 Buah
15 Gelas kimia 300mL 1 Buah
16 Alkohol meter - 1 Buah
17 Cawan porselen - 3 Buah
18 Magnet - 1 Buah
19 Spidol permanen - 1 Buah
20 Stiller - 1 Buah
21 Botol semprot 500mL 1 Buah
2. Bahan
E. Prosedur Kerja
1. Eksperimen produksi senyawa-senyawa yang berhubungan dengan kapur
Pertama, CaCO3 ditimbang sebanyak 3 gram pada neraca analitik, kemudian
ditambahkan dengan HCl encer 0,5 M sebanyak 20 ml, setelah itu dilakukan evaporasi
pada suhu 200oC untuk menghilangkan gas CO2 , lalu didinginkan pada suhu ruang, saring
dan cuci endapan dengan aquadest sampai pH air cuciannya netral. Kemudian endapan
yang dihasilkan dikeringkan sampai endapan mongering, setelah mengering endapan
ditimbang kembali.
2. Eksperimen penyepuhan pada logam dengan menggunakkan uang koin
Pertama, di siapkan dua uang koin, baterai AAA 1,5 V sebanyak 6 buah, kabel
sepanjang 60 cm dibagi 2 masing-masing 30 cm dan 1 baterai yang sudah tidak terpakai.
Kemudian amplas kedua koin tersebut sampai terlihat warna logam tembaga yang
sebenarnya. Lalu ditimbang sebayak 3 kali agar konstan. Setelah itu, rangkai secara seri 6
baterai dengan bantuan kertas Koran yang digulung serapat mungkin membungkus semua
bagian baterai dan ikat dengan 4 karet gelang. Kemudian, lubangi koin dibagian sisi
permukaanya. Lalu, dengan sarung tangan bukalah baterai yang sudah tidak terpakai dan
diambil grafitnya, lalu ikat ujung grafit dengan kabel. Tulis nama kelompok dengan
menggunakkan spidol pada salah satu permukaan koin.
Dibuat larutan garam nikel dengan cara melarutkan 2 gram NiCl2. 6H2O
kedalam 500 ml HCl 0,12 M, diambil sekitar 20 ml dari larutan yang telah dibuat kemudian
diencerkan sampai 300 ml dalam gelas beker. Dicelupkan bagian grafit dalam larutan
tersebut, lalu dihubungkan kabel yang mengikat koin terhadap kutub negative rangkaian
seri baterai, sementara kabel yang mengikat grafit pada kutub positive. Didiamkan dan
diamati selama 30 menit, setelah itu putuskan aliran listriknya. Koin diambil dengan
dibilas oleh aquadest, lalu hapus bagian yang ditulisi dengan spidol tersebut.
3. Pemurnian bioethanol dengan zeolite alam
Zeolite yang pertama. Pertama lakukan penimbangan pada zeolite sebanyak 5
gram, kemudian dilarutkan dengan aquadest. Setelah itu, dilakukan pengadukan dengan
stirrer selama 1 jam, lalu lakukan penyaringan dengan pencucian aquadest, dan
dikeringkan pada suhu 105oC selama 1 jam. Kemudian endapan hasil pemanasan
ditambahkan dengan etanol 70% , diaduk dengan pengaduk magnet selama 1 hari.
Zeolite yang kedua. Pertama lakukan penimbangan pada zeolite sebanyak 5
gram, kemudia dilarutkan dengan HCl 2 N. setelah itu, dilakukan pengadukan dengan
stirrer selama 1 jam. Lalu lakukan penyaringan dengan pencucian aquadest dan
dikeringkan pada suhu 105oC selama 1 jam. Kemudian endapan hasil pemanasan
ditambahkan dengan etanol 70%, diaduk dengan pengaduk magnet selama 1 hari.
F. Hasil Pengamatan
1. EKSPERIMEN PRODUKSI SENYAWA-SENYAWA YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KAPUR
No Perlakuan Pengamatan
1 Padatan kalsium karbonat bobot= 3,0056 gr ;padatan kalsium karbonat berbentuk
ditimbang hablur putih
2 Padatan ca.karbonat + 20 larutan berwarna putih larut
ml HCl encer
3 larutan dievavorasi pada larutan berwarna putih ,endapan putih
suhu 200˚ c
4 hasil evaporasi di filtrasi filtart tak berwarna,residu berwarna putih :bobot kertas
saring =0,6393gr
5 endapan hasil filtrasi endapan berwarna putih,filtrat tak berwarna,;PH =7
dicuci dengan aquadest
6 endapan yang sudah bobot= 5,8471 gr;endapan yang dihasilkan yaitu kalsium
kering ditimbang klorida berwarna putih
2. EKSPERIMEN PENYEPUHAN LOGAM
No Perlakuan Pengamatan
1 Koin yang sudah berat koin; 5,2772 ;koin logam berwarna kuning bersih
dihampelas ditimbang
2 koin dilubangi tengahnya berat koin; 5,2848 gr
dan ditimbang
3 koin dihubungkan dengan terdapat gelembung pada logam dan grafit,setelah 30
kabel yang tersusun untuk menit logam berubah menjadi warna hitam
elektrolisis
4 logam yang telah berat=5,28850 gr
dielektrolisis ditimbang
5 logam yang telah logam terlitat lebih bersih
dielektrolisis dibersihkan
dengan aseton
6 logam yang telah bobot= 5,2841 gr
dibersihkan ditimbang
kembali
3. PEMURNIAN BIOETANOL DENGAN ZEOLIT ALAM
No Perlakuan Pengamatan
1 timbang 2 zeolit alam bobot=5,0083 gr;5,0029 gr;bentuk zeolit alam serbuk
masing -masing 5 gr hablur berwarna abu-abu
2 zeolit (I) ditamabah larutan berwarna abu-abu
aquadest ;zeolit (II)
ditambah HCl 2N 10 ml
dan aquadest 90 ml
3 larutan zeolit masing- larutan berwarna abu-abu ,berbau dan pada zeolit yang
masing distirer 1 jam pada ditambahkan HCl hasilnya terdapat 2 fasa abu tua pada
400 rpm bagian bawah dan abu muda pada bagian atas
4 larutan zeolit masung - bobot kertas saring=(0,6671 gr;0,6930 gr);filtrat larutan
masing difiltrasi abu muda dan residunya padatan abu tua
5 endapannya masing- bobot=(8,3992gr;11,0736 gr)endapan berwarna abu-abu
masing ditimbang dan kering
dioven pada suhu 105˚c 1
jam
6 endapan yang telah bobot=5,2749 gr
dioven masing ditimbang
kembali
7 endapan masing -masing larutan berwarna abu-abu
ditambahkan 100 ml
etanol 70% dan distirer
selama 1 hari
8 hasil stirer masing-masing hasil filtrat tak berwarna.
difiltrasi residu berwarna abu-abu
9 hasil filtrasi masing- w pikno kosong=(29,2578 gr;21,1835 gr)w pikno
masing masukkan ke +sampel =(75,3245gr;67,7903 gr)
piknosampai 1/4
ditambahkan aquadest
36 × 1.19 × 10
=
36.46
= 11.74 M
V₁ × M₁ = V₂ × M₂
V₁ = 1.06 mL
36 × 1.19 × 10
=
36.46
= 11.74 M
V₁ × M₁ = V₂ × M₂
V₁ × 11.74 = 250 × 2
V₁ = 42.62 mL
Etanol 30 % dari 98 %
30
Volume = × 50 mL = 15 mL
100
Etanol 40 % dari 98 %
40
Volume = × 50 mL = 20 mL
100
Etanol 50 % dari 98 %
50
Volume = × 50 mL = 25 mL
100
Etanol 60 % dari 98 %
60
Volume = × 50 mL = 30 mL
100
Etanol 70 % dari 98 %
70
Volume = × 50 mL = 35 mL
100
c. Menghitung Piknometer
= 51.8197 mL
0.8889 − 0.9844
𝑥=
−0.002
− 0.0955
=
− 0.002
= 47.75 %
0.8994 − 0.9844
𝑥=
−0.002
− 0.085
=
− 0.002
= 42.5 % %
(29.35)(9)(1800)
=
96500
= 4.9271 𝑔𝑟𝑎𝑚
2. Persamaan reksi
a. Produksi senyawa – senyawa yang berhubungan dengan kapur