Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Struktur dan Kontruksi

Struktur merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban (Macdonald,


2001:1). Struktur dianggap sebagai alat untuk mewujudkan gaya-gaya ekstern menjadi
mekanisme pemikulan beban intern untuk menopang dan memperkuat suatu konsep
arsitektural.

struktur adalah susunannya dan konstruksi adalah penyusunan dari susunan-susunan,


sehingga dari pengertian tersebut dapat diambil sustu kesimpulan bahwa konsruksi
mencakup secara keseluruhan bangunan dan bagian terkecil atau detail dari tersebut
adalah struktur.

Fungsi konstruksi: mendayagunakan konstruksi dalam hubungannya dengan daya


tahan, masa pakai terhadap gaya-gaya dan tuntutan fisik lainnya.
Struktur: Menentukan aturan yang mendayagunakan hubungan antara konstruksi dan
bentuk. Struktur berpengaruh pada teknik dan estetika. Pada teknik, struktur
berpengaruh pada kekukuhan gedung terhadap pengaruh luar maupun bebannya sendiri
yang dapat mengakibatkan perubahan bentuk atau robohnya bnagunan. Sedangkan
estetika dilihat dari segi keindahan gedung secara intergral dan kualitas arsitektural.

Struktur bentang lebar


Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang
bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin.

Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada
dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori dasar dan tidak dilakukan
modifikasi pada bentuk yang ada.

bentang lebar kompleks merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan
modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap
beberapa sistem struktur bentang lebar.

Guna dan fungsi bangunan bentang lebar dipergunakan untuk kegiatan-


kegiatan yang membutuhkan ruang bebas kolom yang cukup besar, seperti
untuk kegiatan olah raga berupa gedung stadion, pertunjukan berupa gedung
pertunjukan, audiotorium dan kegiatan pameran atau gedung exhibition.

Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan
lainnya. Kerumitan yang timbul dipengaruhi oleh gaya yang terjadi pada
struktur tersebut.
Macam-macam struktur bentang lebar

Dalam Schodek 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa


sistem struktur yaitu :

1. Struktur Rangka Batang dan Rangka Ruang.

2. Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung

3. Struktur Plan dan Grid

4. Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent (tenda) dan net
(jarring)

5. Struktur Cangkang

Sedangkan Sutrisno 1989, membagi ke dalam 2 bagian yaitu :

 Struktur ruang, yang terdiri atas :

– Konstruksi bangunan petak (Struktur rangka batang)

– Struktur rangka ruang

 Struktur permukaan bidang, terdiri atas :

– Struktur Lipatan

– Struktur Cangkang

– Membran dan Struktur Membran

– Struktur Pneumatik

 Struktur Kabel dan Jaringan

Secara umum bangunan bentang lebar terbagi atas empat sistem struktur,
yaitu :

a. Form Active Structure System

1. Cable System (Sistem Struktur Kabel)


Prinsip dasar dari struktur kabel adalah penahanan beban oleh sebuah
elemen yang berfungsi sebagai penarik. Gaya yang bekerja pada kabel
adalah gaya vertikal dan gaya horizontal dengan asumsi bahwa kabel selalu
berada dalam keadaan miring. Gaya vertikal yang bekerja pada berbagai
macam jenis kabel dengan berbagai bentangan yang sama dan tinggi yang
berada adalah selalu sama, sedangkan gaya horizontalnya akan selalu
berubah tergantung tingginya. Semakin tinggi tiangnya, semakin kecil sudut
kabel terhadap tiang utamanya, maka semakin kecil gaya horizontalnya.

2. Tent System (Sistem Struktur Tenda)

Tenda atau membran adalah struktur permukaan fleksibel tipis yang memikul
beban dengan mengalami terutama tegangan tarik. (Sumber: Struktur. Daniel
L. Schodek:431)

Struktur membran sangat sensitif terhadap tekanan angin yang dapat


mengakibatkan kibaran pada permukaan dan perubahan bentuk yang terjadi.

Supaya tidak terjadi kibaran, dilakukan cara dengan memberikan tekanan


dari dalam membran (internal rigid structures) dengan cara memberikan
volume dalam membran sampai pada batas maksimal yang juga didukung
oleh sistem- sistem peregangan sehingga sifat permukaan struktur
membrann menjadi kaku.

3. Pneumatic System

Struktur pneumatik biasanya digunakan untuk konstruksi pneumatik khusus


yang digunakan pada gedung. Ada dua kelompok utama pada struktur
pneumatik: struktur yang ditumpu udara (air-suported structure) dan struktur
yang digelembungkan udara (air-infalated structure). Struktur yang ditumpu
udara terdiri atas satu membran (menutup ruang yang beguna secara
fungsional) yang ditumpu oleh perbedaan tekanan internal kecil.

Struktur yang digelembungkan udara ditumpu oleh kandungan udara


bertekanan yang menggelembungkan elemen-elemen gedung. Volume
internal udara gedung tetap sebesar tekanan udara Struktur yang
digelembungkan udara mepunyai mekanisme pikul beban yang lain. Uadara
yang ditekan digunakan untuk menggelembungkan bentuk-bentuk (misalmya
pelengkung, dinding, ataukolom) yang digunakan untuk penutup gedung.

Ada dua jenis utama dari struktur yang digelembungkan udara yang banyak
digunakan, yaitu struktur rib tergelembung dan struktur dinding rangkap.
Untuk mendapat kestabilan, struktur yang digelembungkan udara biasanya
memerlukan tekanan tekanan yang lebih besar dari pada yang dbutukkan
oleh struktur yang ditumpu udara. Hal ini karena karena tekanan internal tidak
dapat langsung digunakan untuk mengimbangi beban eksternal, tetapi harus
digunakan untuk memberi bentuk pada struktur. Pada umumnya,sistem
struktur yang ditumpu udara dapat mempunyai bentang lebih besar daripada
struktur yang digelembungkan.

4. Arch System

Sistem struktur busur termasuk golongan struktur funikular karena


telah digunakan bangsa Romawi dan Yunani, terutama untuk membuat
bangunan yang memerlukan bentangan yang besar/luas. Pada zaman
itu maupun saat ini sistem struktur busur dibuat dengan bahan padat yaitu
batu, atau batu buatan/bata/masonry. Juga dikembangkan dengan
menggunakan bahan bangunan yang modern dari kayu, besi/baja.

Busur menggunakan sendi lebih dari tiga sudah tidak stabil laggi dan dapat
mengakibatkan keruntuhan. Oleh karena itu jika ingin memperoleh struktur
busur dengan kekuatan struktur yang baik tanpa mengalami tekuk (bending)
dapat digunakan pengikat (bracing) pada bagian dasarnya. Bahan pengikat
tergantung dari dimensi ketebalan busur dan luas bentang busur dapat dibuat
dari kabel, baja, besi, kayu maupun beton.

b. Bulk Active Structure System

1. Beam System

Struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku horisontal di


atas elemen kaku vertikal. Elemen horizontal (balok) memikul beban yang
bekerja secara transversal dari panjangnya dan menyalurkan beban tersebut
ke elemen vertikal (kolom) yang menumpunya. Kolom dibebani secara aksial
oleh balok, dan akan menyalurkan beban tersebut ke tanah. Balok akan
melentur sebagai kibat dari beban yang bekerja secara transversal, sehingga
balok sering disebut memikul beban secara melentur. Kolom tidak melentur
ataupun melendut karena pada umumnya mengalami gaya aksial saja. Pada
suatu bangunan struktur balok dapat merupakan balok tungga di atas
tumpuan sederhana ataupun balok menerus. Pada umumnya balok menerus
merupakan struktur yang lebih menguntungkan dibanding balok bentangan
tunggal di atas dua tumpuan sederhana.
2. Frame System

Frame system atau sistem struktur rangka adalah sistem struktur yang terdiri
dari batang-batang yang panjangnya jauh lebih besar dibandingkan dengan
ukuran penampangnya Bentuk kontruksi rangka adalah perwujudan dari
pertentangan antara gaya tarik bumi dan kekokohan; dan kontruksi rangka
yang modern adalah hasil penggunaan baja dan beton secara rasional dlm
bangunan.

Kerangka ini terdiri atas komposisi dari kolom-kolom dan balok-balok. Unsur
vertikal, berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya menuju tanah,
sedangkan balok adalah unsur horizontal yg berfungsi sebagai pemegang
dan media pembagian lentur. Kemudian kebutuhan-kebutuhan terhadap
lantai, dinding dan sebagainya untuk melengkapi kebutuhan bangunan untuk
hidup manusia, dapat diletakkan dan ditempelkan pada kedua elemen rangka
bangunan tsb diatas.

Jadi dapat dinyatakan disini bahwa rangka ini berfungsi sebagai struktur
bangunan dan dinding-dinding atau elemen lainnya yg menempel padanya
merupakan elemen yg tidak struktural. Bahan- bahan yg dapat dipakai pada
struktur ini adalah kayu, baja, beton atau lain-lain bahan yg tahan terhadap
gaya tarik, tekan, punter, dan lentur. Umtuk masa kini banyak digunakan baja
dan beton yg mampu menahan gaya-gaya tsb dalam skala besar.

3. Beam Grid and Slab System

Struktur balok grid terdiri atas balok-balok yang saling bersilangan, dengan
jarak yang relatif rapat, yang menumpu pelat atas yang tipis. Sistem ini
dimaksudkan untuk mengurangi berat sendiri pelat, sehingga lendutan dari
pelat yang besar dapat dikurangi. Sistem ini dinilai efisien untuk bentangan
besar dan juga dapat didesain sesuai selera.

a) Struktur Plat

(1) Struktur Plat Satu Arah

Beberapa hal perlu menjadi perhatian dalam pembahasan struktur plat satu
arah, yaitu:

Beban Merata

Struktur plat berperilaku hampir sama dengan struktur grid. perbedaannya


adalah bahwa pada struktur plat, berbagi aksi terjadi secara kontinu melalui
bidang slab, bukan hanya pada titik- titik tumpuan. Plat tersebut dapat
dibayangkan sebagai sederetan jalur balok yang berdekatan dengan lebar
satu satuan dan terhubung satu sama lain di seluruh bagian panjangnya.

Beban Terpusat

Plat yang memikul beban terpusat berperilaku lebih rumit. Plat tersebut dapat
dibayangkan sebagai sederetan jalur balok yang berdekatan dengan lebar
satu satuan dan terhubung satu sama lain di seluruh bagian panjangnya.
Karena adanya beban yang diterima oleh jalur balok, maka balok cenderung
berdefleksi ke bawah. Kecenderungan itu dikurangi dengan adanya
hubungan antara jalurjalur tersebut. Torsi juga terjadi pada jalur tersebut.
Pada jalur yang semakin jauh dari jalur dimana beban terpusat bekerja, torsi
dan geser yang terjadi akan semakin berkurang di jalur yang mendekati tepi
plat. Hal ini berarti momen internal juga berkurang. Jumlah total reaksi harus
sama dengan beban total yang bekerja pada seluruh arah vertikal. Jumlah
momen tahanan internal yang terdistribusi di seluruh sisi plat juga harus
sama dengan momen eksternal total. Hal ini didasarkan atas tinjauan
keseimbangan dasar.

Plat Berusuk

Plat berusuk adalah sistem gabungan balok-slab. Apabila slab mempunyai


kekakuan yang relatif kaku, maka keseluruhan susunan ini akan berperilaku
sebagai slab satu arah, bukan balok- balok sejajar. Slab transveral dianggap
sebagai plat satu arah menerus di atas balok. Momen negatif akan
terjadipada slab di atas balok.

(2) Struktur Plat Dua Arah

Bahasan atas struktur plat dua arah akan dijelaskan berdasarkan kondisi
tumpuan yang ada, yaitu sebagai berikut:

– Plat sederhana di atas kolom

– Plat yang ditumpu sederhana di tepi-tepi menerus

– Plat dengan tumpuan tepi jepit menerus

– Plat di atas balok yang ditumpu kolom

b) Struktur Grid
Pada struktur grid, selama baloknya benar-benar identik, beban akan sama di
sepanjang sisi kedua balok. Setiap balok akan memikul setengah dari beban
total dan meneruskan ke tumpuan. Apabila balok-balok tersebut tidak identik
maka bagian terbesar dari beban akan dipikul oleh balok yang lebih kaku.
Apabila balok mempunyai panjang yang tidak sama, maka balok yang lebih
pendek akan menerima bagian beban yang lebih besar dibandingkan dengan
beban yang diterima oleh balok yang lebih panjang. Hal ini karena balok yang
lebih pendek akan lebih kaku. Kedua balok tersebut akan mengalami defleksi
yang sama di titik pertemuannya karena keduanya dihubungkan pada titik
tersebut. Agar defleksi kedua balok itu sama, maka diperlukan gaya lebih
besar pada balok yang lebih pendek. Dengan demikian, balok yang lebih
pendek akan memikul bagian beban yang lebih besar. Besar relatif dari
beban yang dipikul pada struktur grid saling tegak lurus, dan bergantung
pada sifat fisis dan dimensi elemen-elemen grid tersebut. Pada grid yang
lebih kompleks, baik aksi dua arah maupun torsi dapat terjadi. Semua elemen
berpartisipasi dalam memikul beban dengan memberikan kombinasi
kekuatan lentur dan kekuatan torsi. Defleksi yang terjadi pada struktur grid
yang terhubung kaku akan lebih kecil dibandingkan dengan defleksi pada
struktur grid terhubung sederhana.

C. Vector Active Structure System

1. Flat Truss System (rangka batang bidang)

Susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi


segitiga yang secara keseluruhan berada di dalam satu bidang tunggal.

2.Curved Truss System

Merupakan kombinasi dari struktur rangka batang rata yang membentuk


lengkungan. Sistem struktur rangka bentang lengkung ini sering disebut juga
sistem fame work. Sistem ini dapat mendukung beban atap smpai
denganbentang 75 meter, seperti pada hanggar bangunan pesawat, stadion
olah raga, bangunan pabrik, dll.

3. Space Truss System (rangka batang ruang)

Susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi


segitiga yang secara keseluruhan membentuk volume 3 dimensi
(ruang).Sering disebut juga sebagai space frame.
Space frame atau sistem rangka ruang adalah sistem struktur rangka tiga
dimensi yang membentang dua arah, di mana batang-batangnya hanya
mengalami gaya tekan atau tarik saja. Sistem tersebut merupakan salah satu
perkembangan sistem struktur batang.

Struktur rangka ruang merupakan susunan modul yaang diatur dan disusun
berbalikan antara modul satu dengan modul lainnya sehingga gaya-gaya
yang terjadi menjalar mengikuti modul-modul yang tersusun. Modul ini satu
sama lain saling mengatkan, sehingga sistem struktur ini tidak mudah goyah.

D. Surface Active Structure System

1.Prismatic Folded Structure System

Struktur bidang lipat merupakan bentuk struktur yang memiliki kekakuan satu
arah yang diperbesar dengan menghilagkan permukaan planar sama sekali
dan membuat deformasi besar pada pelat sehingga tinggi struktural pelat
semakin besar.

Karakteristik suatu struktur bidang lipat adalah masing- masing elemen pelat
berukuran relatif rata (merupakan sederetan elemen tipis yang saling
dihubungkan sepanjang tepinya).

Struktur bidang lipat akan mengusahakan sebanyak mungkin material


terletak jauh dari bidang tengah stuktur. Elemen pelat lipat ini mempunyai
kapasitas pikul beban besar hanya jika tekuk lateral daerah yang tertekan
dapat dicegah sehingga daerah tekan pada setiap pelat akan selalu dapat
dikekang pelat sebelahnya.

Bentuk bidang lipat mempunyai kekuatan yang lebih besar dari bidang datar
karena momen energinya lebih besar.

2.Pyramidal Folded Structure System

Bentuk piramidal yaitu bentuk lipatan yang terdiri dari bidang lipatan yang
berbentuk segitiga.

3.Rotational Shell System

Rotational Shell System adalah bidang yang diperoleh bilamana suatu garis
lengkung yang datar diputar terhadap suatu sumbu. Shell dengan permukaan
ratisional dapat dibagi tiga yaitu, Spherical Surface, Elliptical Surface,
Parabolic Surface.
4.Anticlastic Shell System

Struktur bidang lengkung rangkap berbalikan merupakan suatu bentuk


pelana dengan arah lengkungan yang berbeda pada setiap arahnya. Struktur
bidang lengkung rangkap berbalikan dapat dibagi menjadi beberapa
macamtipe.

Anda mungkin juga menyukai