B Arap
B Arap
""المعرفة والنكرة
DOSEN: kuliatun
DISUSUN OLEH :
RIO ANTORO
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan hidayah serta karunia-
Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar
tanpa halangan yang berarti.
Akhirnya kepada Allah SWT penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Purbolinggo,11 Juni
2016
RIO ANTORO
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
bentuk kalimat
BAB III
3.1KESIMPUL
3.2DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
Kaidah: القاعدة
المعرفة اسم يدل على شيئ معين
Ma’rifat, yaitu suatu isim yang menunjukkan pada suatu benda tertentu.
Isim Ma’rifat
Isim Nakirah
والنكرة كل اسم شائع في جنسه ال يختص به واحد دون آخر وتقريبه كل ما صلح دخول
األلف والالم عليه نحوالرجل والغالم
Isim nakirah ialah isim yang jenisnya bersifat umum yang tidak menentukan
sesuatu perkara dan lainnya. Singkatnya ialah, setiap isim yang layak dimasuki alif
dan lam, contoh : الرجل atau الغالم (asalnya رجلdan )غالم.
2.2 Pembagian Isim Ma’rifat dan Isim Nakirah
A. Isim ‘Alam
Kaidah: القاعدة
العلم اسم معرفة سمى به شخص أومكان أوحيوان أو أي شيئ اخر
Alam, yaitu isim ma’rifat yang digunakan untuk menamai orang, tempat, hewan, atau
benda-benda lain
Dan isim ‘alam itu terbagi pula pada isim, kunyah dan laqab. Yang
dimaksud dengan kunyah yaitu setiap sebutan nama atau panggilan yang tersusun
dari dua kata dengan cara idhafat. Dan laqab yaitu setiap panggilan yang
menunjukkan ketinggian martabat atau merendahkannya.
B. Isim Dhamir
Isim dhamir yaitu isim kata ganti untuk pembicara atau orang pertama, dan
untuk orang yang diajak bicara atau orang kedua, seperti : = اناsaya,
dan = انتengkau (lk), dan untuk orang ketiga = هوdia (lk).
1. Dhamir bariz
2. Dhamir mustatir
Yang dimaksud dengan dhamir bariz adalah dhamir yang ada bentuknya
(berupa lafadz) seperti ( ) تpada فهمت. Dan dhamir mustatir adalah dhamir yang
tidak ada bentuknya (tidak tampak berupa lafadz), melainkan hanya dalam
pemahaman saja, seperti dhamir pada fi’il فهمdhamirnya هو. Dan dhamir bariz itu
terbagi pada munfashil danmuttashil. Dhamir munfashil yaitu dhamir yang tampak
karena berdiri sendiri dalam pengucapan, seperti = اناsaya, dan = نحنkita.
Dan dhamir muttashil yaitu dhamir yang tampaknya seakan-akan merupakan
bagian atau suku kata dari kata-kata sebelumnya seperti ( ) تpada فهمتdan
( ) اpada فهما.
C. Isim Mubham
1. Isim Isyaroh
Yaitu isim yang dicetak untuk perkara yang diisyarohi yang tampak
dengan jari (telunjuk) dan sesamanya.
Contoh : هذا, هذه, هؤالء
2. Isim Maushul
mudzakkar
muannats
Yaitu isim yang dimasuki ألdan memberikan pengertian ketentuan bagi isim
tersebut. Seperti : = السيفpedang itu
=القلمpena itu
Yaitu isim-isim yang di idhofahkan pada salah satu dari isim-isim ma’rifat
yang di muka maka terjadilah ma’rifat dengan itu :
Contoh:
Yaitu isim munada’ yang ditentukan maksudnya, maka dengan sebab itu
jadilah isim ma’rifat (isim munada’ yaitu isim yang diseru dengan kata seru ) يا.
Contoh :
2.3 Pengaplikasian isim ma’rifat dan isim nakirah didalam bentuk kalimat
ابو بكر يذهب الى السوق- = Abu bakar sedang pergi ke pasar
mengajarkan engkau
mengajarkan engkau
Dari ketiga contoh tersebut memiliki arti yang sama, namun berbeda cara
penempatan dan kedudukannya.
Rumahmu!
Keterangan :
BAB III
Isim Ma’rifat, yaitu suatu isim yang menunjukkan pada suatu benda tertentu
yang bersifat khusus, dan Isim Nakirah, yaitu suatu isim yang tidak menunjukkan
pada suatu benda tertentu yang bersifat umum. Di samping itu, macam-macam Isim
Ma’rifat dan Isim Nakirah antara lain:
Isim Ma’rifat terbagi menjadi 7 macam, yaitu: Isim Alam, Isim Isyaroh, Isim Maushul,
Isim Dhamir, Isim-isim yang dimasuki Alif dan Lam, Isim yang di idhofahkan pada
isim ma’rifat dan Isim Ma’rifat dengan sebab Nida’. Dan Isim Nakirah tidak ada
pembagiannya atau macam-macamnya.
Akhirnya, penulis pribadi megucapkan terima kasih kepada Allah SWT, dan kepada
Bapak Prabowo Adi Widayat, M.Pd.I selaku dosen pengampu yang telah
membimbing penulis dalam membuat makalah yang sederhana ini. Dan penulis
berharap kritikan serta saran dari dosen pengampu maupun dari pembaca itu
sendiri. Tentunya kritikan yang membangun dan membawa kepada kebaikan bagi
penulis.
9
DAFTAR PUSTAKA
- Umam, Prof. Dr. H. Chatibul dkk, Kaidah Tata Bahasa Arab, (Jakarta:Darul
Ulum Press), 2010