Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA ARAB 4

"‫"المعرفة والنكرة‬

DOSEN: kuliatun

DISUSUN OLEH :

RIO ANTORO

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

JURAI SIWO METRO LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2015/2016


KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan hidayah serta karunia-
Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar
tanpa halangan yang berarti.

Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi


Muhammad SAW, serta sahabat-sahabatnya, pengikut-pengikutnya yang setia
menyampaikan risalahnya sampai akhir zaman.

Sehubungan dengan keterbatasan kemampuan dan ilmu yang dimiliki,


maka bila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan dan kekeliruan mohon
kiranya dapat memberikan kritik serta saran yang dapat membawa kepada
kebaikan. Pada kesempatan ini pula penulis ucapkan terima kasih kepada
Bapak Prabowo Adi Widayat, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa
Arab 2 yang telah membimbing penulis hingga terselesaikan makalah yang
sederhana ini. Mudah-mudahan atas bantuan serta bimbingan semua pihak, Allah
SWT akan membalasnya dengan pahala yang setimpal, aamin yaa Rabbal
aalamiin.

Akhirnya kepada Allah SWT penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Purbolinggo,11 Juni
2016

RIO ANTORO
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dari Isim Ma’rifat dan Isim Nakirah

2.2 Pembagian Isim Ma’rifat dan Isim Nakirah

2.3 Pengaplikasian Isim Ma’rifat dan Isim Nakirah di dalam

bentuk kalimat

BAB III

3.1KESIMPUL

3.2DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kaum muslimin memaklumi, bahwa bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an.


Setiap orang muslim yang bermaksud menyelami ajaran Islam yang sebenarnya
dan lebih mendalam, tiada jalan lain kecuali harus mampu menggali dari sumber
asalnya, yaitu Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Oleh karena itu, menurut
kaidah hukum Islam, mengerti akan ilmu Nahwu bagi mereka yang ingin memahami
Al-Qur’an, hukumnya fardhu ‘ain.

Kaidah-kaidah bahasa Arab dibahas lebih rinci sehingga dapat membantu


para pembaca untuk lebih memahami kaidah-kaidah bahasa Arab dan diharapkan
lebih membantu dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Makalah ini disajikan dengan tujuan untuk memahami kaidah-kaidah dalam


bahasa Arab yang sesuai dengan sub judulnya. Pada kesempatan kali ini,
khususnya penulis akan membahas materi yang berkaitan tentang isim
ma’rifat dan isim nakirah. Perlunya penulis memaparkan rumusan masalah yang
muncul dari materi tersebut, antara lain :

1. Apa pengertian dari isim ma’rifat dan isim nakirah?

2. Pembagian dari isim ma’rifat dan isim nakirah?

3.Pengaplikasian isim ma’rifat dan isim nakirah di dalam bentuk kalimat?

BAB II
PEMBAHASAN MATERI

2.1 Pengertian dari isim ma’rifah dan isim nakirah

Kaidah: ‫القاعدة‬
‫المعرفة اسم يدل على شيئ معين‬
Ma’rifat, yaitu suatu isim yang menunjukkan pada suatu benda tertentu.

‫النكرة اسم يدل على شيئ غير معين‬


Nakirah, yaitu suatu isim yang tidak menunjukkan pada suatu benda tertentu.

Isim itu terbagi pada nakirah dan ma’rifah.

1. Isim nakirah adalah isim yang pengertiannya tidak tertentu, seperti :

= seorang manusia, dan

= sebuah pena, (tidak tertentu pena yang mana)

2. Isim ma’rifat adalah isim yang diketahui (difahami) maksudnya.

Isim Ma’rifat

‫ما دل على معين‬


Lafadz yang menunjukkan benda tertentu.

Isim Nakirah

‫والنكرة كل اسم شائع في جنسه ال يختص به واحد دون آخر وتقريبه كل ما صلح دخول‬
‫األلف والالم عليه نحوالرجل والغالم‬
Isim nakirah ialah isim yang jenisnya bersifat umum yang tidak menentukan
sesuatu perkara dan lainnya. Singkatnya ialah, setiap isim yang layak dimasuki alif
dan lam, contoh : ‫الرجل‬ atau ‫الغالم‬ (asalnya ‫ رجل‬dan ‫)غالم‬.
2.2 Pembagian Isim Ma’rifat dan Isim Nakirah

1. Pembagian Isim Ma’rifat

A. Isim ‘Alam

Kaidah: ‫القاعدة‬
‫العلم اسم معرفة سمى به شخص أومكان أوحيوان أو أي شيئ اخر‬

Alam, yaitu isim ma’rifat yang digunakan untuk menamai orang, tempat, hewan, atau
benda-benda lain

Dan isim ‘alam itu terbagi pula pada isim, kunyah dan laqab. Yang
dimaksud dengan kunyah yaitu setiap sebutan nama atau panggilan yang tersusun
dari dua kata dengan cara idhafat. Dan laqab yaitu setiap panggilan yang
menunjukkan ketinggian martabat atau merendahkannya.

B. Isim Dhamir

Isim dhamir yaitu isim kata ganti untuk pembicara atau orang pertama, dan
untuk orang yang diajak bicara atau orang kedua, seperti : ‫ = انا‬saya,
dan ‫ = انت‬engkau (lk), dan untuk orang ketiga ‫ = هو‬dia (lk).

Dan dhamir itu terbagi kepada dua bagian, yaitu:

1. Dhamir bariz

2. Dhamir mustatir

Yang dimaksud dengan dhamir bariz adalah dhamir yang ada bentuknya
(berupa lafadz) seperti ( ‫ ) ت‬pada ‫ فهمت‬. Dan dhamir mustatir adalah dhamir yang
tidak ada bentuknya (tidak tampak berupa lafadz), melainkan hanya dalam
pemahaman saja, seperti dhamir pada fi’il ‫ فهم‬dhamirnya ‫ هو‬. Dan dhamir bariz itu
terbagi pada munfashil danmuttashil. Dhamir munfashil yaitu dhamir yang tampak
karena berdiri sendiri dalam pengucapan, seperti ‫ = انا‬saya, dan ‫ = نحن‬kita.
Dan dhamir muttashil yaitu dhamir yang tampaknya seakan-akan merupakan
bagian atau suku kata dari kata-kata sebelumnya seperti ( ‫ ) ت‬pada ‫ فهمت‬dan
( ‫ ) ا‬pada ‫ فهما‬.

C. Isim Mubham

Yang dikehendaki adalah isim isyaroh dan isim maushul, dikarenakan


makna keduanya yang samar (mubham), yang bisa tertentu dengan melalui isyaroh
dan shilah.

1. Isim Isyaroh

Yaitu isim yang dicetak untuk perkara yang diisyarohi yang tampak
dengan jari (telunjuk) dan sesamanya.
Contoh : ‫هذا‬, ‫ هذه‬, ‫هؤالء‬

2. Isim Maushul

Yaitu isim yang menunjukkan sesuatu/seseorang yang tertentu


dengan cara menyebutkan suatu kalimat sesudahnya yang disebut selatul-
maushul. Dan lafadz-lafadznya adalah :

‫الذى‬ : yang digunakan untuk seorang laki atau sesuatu jenis

mudzakkar

‫ اللذان‬/ ‫اللذين‬ : yang digunakan untuk dua orang/benda jenis mudzakkar

‫ الذين‬/ ‫األولى‬ : yang digunakan untuk jama’ manusia mudzakkar

‫التى‬ : yang digunakan untuk seorang perempuan atau sejenis

muannats

‫ اللتان‬/ ‫اللتين‬ : yang digunakan untuk dua orang/benda jenis muannats

‫ الالتى‬/ ‫الالئ‬ : yang digunakan untuk jama’ manusia muannats

D. Isim-isim yang dimasuki ‫أل‬

Yaitu isim yang dimasuki ‫ أل‬dan memberikan pengertian ketentuan bagi isim
tersebut. Seperti : ‫ = السيف‬pedang itu

‫ =القلم‬pena itu

E. Isim yang di idhofahkan pada isim ma’rifat

Yaitu isim-isim yang di idhofahkan pada salah satu dari isim-isim ma’rifat
yang di muka maka terjadilah ma’rifat dengan itu :

Contoh:

‫قلم محمود‬ = Di idhofahkan pada Isim Alam

‫قلم هذا‬ = Di idhofahkan pada Isim Isyaroh

‫قلمك‬ = Di idhofahkan pada Isim Dhamir


‫قلم الرجل‬ = Di idhofahkan pada lafadz yang dimasuki Al

‫قلم الذى كتب‬ = Di idhofahkan pada Isim Maushul

F. Isim ma’rifat dengan sebab Nida’

Yaitu isim munada’ yang ditentukan maksudnya, maka dengan sebab itu
jadilah isim ma’rifat (isim munada’ yaitu isim yang diseru dengan kata seru ‫) يا‬.

Contoh :

‫يا رجل‬ = Hai! Bung!

‫يا غالم‬ = Hai nak!

2.3 Pengaplikasian isim ma’rifat dan isim nakirah didalam bentuk kalimat

A. Contoh-contoh dari Isim Ma’rifat

1. Contoh dari Isim Alam :

‫ابو بكر يذهب الى السوق‬- = Abu bakar sedang pergi ke pasar

‫هارون الرشيد يشتري الرز‬- = Harun Ar-Rasyid sedang membeli beras

2. Contoh dari Isim Dhamir :

- ‫انا موظف‬ = Saya adalah seorang pegawai

- ‫بيتها فسدة‬ = Rumahnya(pr) itu rusak

3. Contoh dari Isim Mubham

a. Contoh dari Isim Isyaroh :

- ‫هذا كوب‬ = Ini adalah sebuah gelas

- ‫هذه خزانة‬ = Ini adalah sebuah Almari

- ‫اوالء الصائمون‬ = Mereka adalah orang-orang yang berpuasa

b. Contoh dari Isim Maushul :

- ‫اكرم الذى علمك‬ = Muliakanlah orang yang telah

mengajarkan engkau

- ‫اكرم الذين علماك‬ = Muliakanlah orang yang telah


mengajarkan engkau

- ‫اكرم الذين علموك‬ = Muliakanlah orang yang telah

mengajarkan engkau

Dari ketiga contoh tersebut memiliki arti yang sama, namun berbeda cara
penempatan dan kedudukannya.

4. Contoh dari Isim-isim yang dimasuki ‫ أل‬:

- ‫الدكان فسيح‬ = Toko itu luas

- ‫المستشفى فسدة‬ = Rumah sakit itu rusak

5. Contoh dari Isim yang di idhofahkan pada isim ma’rifat

- ‫بيت عائشة ضيقة‬ = Rumah Aisyah itu sempit

- ‫جدار ذلك واسخ‬ = Dinding itu kotor

6. Contoh dari Isim ma’rifat dengan sebab Nida’ :

- ‫يا احمد ارجع الى بيتك‬ = Hai Ahmad! Pulanglah ke rumahmu!

- ‫يا فاطمة ا كنسى فناء بيتك‬ = Hai Fatimah! Sapulah Halaman

Rumahmu!

B. Contoh dari Isim Nakirah :

-( Didalam laci itu ada buku) = ‫فى الدرج كتاب‬

- ( Seorang laki-laki menanyakan ayahku) = ‫سأل رجل عن والدى‬

- ( Muhammad merobek kertas ) = ‫مزق محمد ورقة‬

Keterangan :

Apabila kita perhatikan setiap isim dalam kalimat-kalimat di atas, kita


akan melihat bahwa kata ‫( كتاب‬buku), ‫( رجل‬seorang laki-laki), ‫( ورقة‬kertas), ia tidak
menunjukkan kepada benda tertentu yang sudah kita kenal. Isim seperti ini disebut
dengan Isim Nakirah.
8

BAB III

KESIMPULAN DAN PENUTUP

Isim Ma’rifat, yaitu suatu isim yang menunjukkan pada suatu benda tertentu
yang bersifat khusus, dan Isim Nakirah, yaitu suatu isim yang tidak menunjukkan
pada suatu benda tertentu yang bersifat umum. Di samping itu, macam-macam Isim
Ma’rifat dan Isim Nakirah antara lain:

Isim Ma’rifat terbagi menjadi 7 macam, yaitu: Isim Alam, Isim Isyaroh, Isim Maushul,
Isim Dhamir, Isim-isim yang dimasuki Alif dan Lam, Isim yang di idhofahkan pada
isim ma’rifat dan Isim Ma’rifat dengan sebab Nida’. Dan Isim Nakirah tidak ada
pembagiannya atau macam-macamnya.

Akhirnya, penulis pribadi megucapkan terima kasih kepada Allah SWT, dan kepada
Bapak Prabowo Adi Widayat, M.Pd.I selaku dosen pengampu yang telah
membimbing penulis dalam membuat makalah yang sederhana ini. Dan penulis
berharap kritikan serta saran dari dosen pengampu maupun dari pembaca itu
sendiri. Tentunya kritikan yang membangun dan membawa kepada kebaikan bagi
penulis.

9
DAFTAR PUSTAKA

- Thalib, Drs. Muhammad, Tata Bahasa Arab 2 Terjemah ANNAHWUL


WADHIH Ibtidaiyyah, (Bandung:PT Al Ma’arif), 2002

- Umam, Prof. Dr. H. Chatibul dkk, Kaidah Tata Bahasa Arab, (Jakarta:Darul
Ulum Press), 2010

- Anwar, K.H. Muhammad, Ilmu Nahwu, (Bandung:Penerbit Sinar Baru


Algensindo), 2009

- Shofwan, M.Sholihuddin, Pengantar Memahami Al-Jurumiyyah,


(Lirboyo:Darul Hikmah), 1999

- Syaekhuddin, Ahmad dkk, Belajar Bahasa Arab, (Jakarta:Penerbit


Erlangga), 2009

Anda mungkin juga menyukai