PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehadiran anak bagi orang tua merupakan suatu tantangan sehubungan
dengan masalah dependensi/ketergantungan, disiplin, meningkatkan mobilitas dan
keamanan bagi anak. Rang tua sering keliru dalam memberlakukan anak karena
ketidaktahuan mereka akan cara membimbing dan mengasuh yang benar. Apabila
hal ini terus berlanjut, maka pertumbuhan anak dapat terhambat.
Saat ini terjadi pergeseran peran orang tua, misalnya kedua orang tua lebih
banyak beraktifitas di luar rumah dan tingginya mobilitas di masyarakat. Untuk
itu diperlukan keseimbangan bagi model peran tradisional dalam pendidikan anak.
Orang tua pada masa sekarang memerlukan tenaga professional untuk
memberikan bimbingan guna merawat dan memelihara anak.
Sebagai bagian dari tenaga professional perawatan kesehatan, perawat
mempunyai peran yang cukup penting dalam membantu memberikan bimbingan
dan pengarahan pada orang tua, sehingga setiap fase dari kehidupan anak yang
kemungkinan mengalami trauma, seperti latihan buang air besar/kecil (toilet
training) dan ketakutan yang abstrak pada usia prasekolah dapat dibimbing secara
bijaksana.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Anticipatory Guidance?
2. Tahapan Usia Anticipatory Guidace?
3. Pencegahan Terdahap Kecelakaan?
4. Pendidikan Kesehatan Untuk Orang Tua?
5. Pengertian Toilet Training?
6. Tahapan Toilet Training?
7. Keuntungan Toilet Training?
8. Faktor – Faktor Toilet Training?
9. Pengkajian Masalah Toilet Training?
10. Dampak Toilet Training?
11. Cara – Cara Toilet Training?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Anticipatory Guidance?
2. Untuk mengetahui tahapan Anticipatory Guidance?
3. Bagaimana pencegahan Anticipatory Guidance?
4. Bagaimana pendidikan kesehatan untuk orang tua?
5. Untuk mengetahui pengertian dari Toilet Training?
6. Untuk mengetahui saja tahapan Toilet Training?
7. Apakah keuntungan Toilet Training?
8. Apakah faktor – faktor Toilet Training?
9. Apakah pengkajian masalah Toilet Training?
10. Apakah dampak Toilet Training?
11. Bagaimana cara–cara Toilet Training?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengkajian Fisik
Pengkajian fisik yang harus diperhatikan pada anak yang akan
melakukan buang air besar dan buang air kecil dapat meliputi
kemampuan motorik kasar, seperti: duduk, berjalan, meloncat, dan
kemampuan motoric halus seperti: mampu melepas celana sendiri.
Kemampuan motorik halus ini harus mendapat perhatian karena
kemampuan untuk buang air besar ini lancar dan tidak ditunjang dari
kemampuan fisik sehingga ketika anak berkeinginan buang air kecil atau
besar sudah mampu dan siap melaksanakannya.Selain itu yang harus
dikaji adalah pola buang air besar yang sudah teratur, tidak mengompol
setelah tidur, dan lain-lain.
B. Pengkajian Psikologis
Pengkajian Psikologis yang dapat dilakukan adalah gambaran psikologis
pada anak ketika akan melakukan buang air besar dan kecil, seperti:
a) Anak tidak rewel ketika buang air besar
b) Anak tidak menangis ketika buang air besar
c) Ekspresi wajah menunjukkan kegembiraan dan ingin melakukan
secara sendiri
d) Anak sabar dan mau tetap tinggal di toilet selama 5-10 menit tanpa
rewel atau meninggalkannya, adanya keingin tahuan kebiasaan
toilet training pada orang dewasa atau saudaranya, adanya
ekspresi untuk menyenangkan orang tuanya.
C. Pengkajian Intelektual
a) Kemampuan anak untuk mengerti buang air besar dan buang air
kecil
b) Kemampuan mengkomunikasikan buang air besar dan buang air
kecil
c) Anak menyadari timbulnya buang air besar dan buang air kecil
d) Mempunyai kemampuan kognitif untuk meniru perilaku yang tepat
seperti buang air kecil dan buang air besar pada tempatnya serta
etika dalam buang air besar dan buang air kecil.
3.1. Kesimpulan
Anticipatory Guidance adalah petunjuk yang perlu diketahui terlebih dahulu
agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana
sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal.Upaya bimbingan ini
diberikan kepada orang tua tentang tahapan perkembangan sehingga orang tua
sadar akan apa yang terjadi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan usia
anak.
Toilet Training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar
mampu mengontrol melakukan buang air kecil dan buang air besar.
3.2. Saran
Sebagai bagian dari tenaga professional dibidang kesehatan, perawat
hendaknya memberikan bimbingan dan pengarahan pada orang tua, sebagai suatu
bentuk antisipasi orang tua dalam mencegah terjadinya kecelakaan pada anak,
makanan dan minuman yang berguna dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak
serta pemenuhan kebutuhan istirahat tidur anak.
DAFTAR PUSTAKA