Disusun oleh:
Kelompok I
Kelas E
Iqsan Dinata (125030100111003)
M.Anwar Adhitama (125030100111004)
Intan Permatasari (125030100111011)
Anifah Khoirun Nisa (125030100111017)
Nonik Dwi P. (125030107111047)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
NO. HALAMAN..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan .........................................................................................3
Bab II Kajian Pustaka ...........................................................................................4
2.1 Kebijakan Publik ..........................................................................................4
2.2 Kebijakan Luar Negeri .................................................................................4
2.2 Kerjasama Indonesia Cina............................................................................5
2.2 Kerjasama Bilateral Indonesia Cina .............................................................7
Bab III Pembahasan ............................................................................................10
3.1 Kerjasama Bilateral Indonesia Cina ...........................................................10
3.2 Damapak Kejasama Indonesia CIna ..........................................................19
Bab III Penutup ....................................................................................................20
4.1 Kesimpulan ...............................................................................................20
4.2 Saran .........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi seperti sekarang ini persaingan di dunia akan semakin
ketat. Persaingan dari segi ekonomi ideologi dan keamanan makin gencar
terjadi. Ukuran pertumbuhan/ perkembangan suatu negara akan berbeda
dengan negara lain. Faktor yang sangat mempengaruhi adalah ketersediaan
sumber daya manusia dan sumber daya alam. Untuk sumber daya alam
merupakan sebuah kekayaan yang sudah ada, sedangkan untuk sumberdaya
manusia perlu untuk membangun atau melakukan pembentukan untuk
masing-masing negara yang berbeda.
Cina merupakan negara yang berada di Asia timur dan berbatasan
dengan negara negara seperti Jepang, India, Pakistasn, Uzbekistan. Dengan
julukan negara yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi di dunia, dan
wilayahnya yang sangat luas. Kegiatan penduduknya yang terpusat pada
perdagangan, industri, dan berbagai pelayanan jasa, dikenal sebagai
masyarakat yang gigih, ulet dan pantanag menyerah. Perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi Cina yang terus mengalami perkembangan ke arah
yang lebih baik membuat negara ini menjadi salah satu tolak ukur ekonomi
dunia.
Selanjutnya tentang Indonesia, negara yang memiliki posisi strategis
dan kekayaan alam yang melimpah serta sejarahnya yang panjang. Bagian
dari negara berkembang di kawasan ASEAN. Dengan jumlah penduduk yang
besar dan bisa dikatakan rendah dalam sisi SDM. Kekayaan alam yang
melimpah tidak semerta-merta bisa menjadikan Indonesia sebagai negara
Maju, karena dalam sistem pengelolaannya masih lemah. Dalam artian bahwa
Indonesia sampai saat ini baru bisa melakukan penggalian/eksploitasi
tambang tanpa mengolahnya menjadi barang jadi.
Melihat gambaran umum antara Cina dan Indonesia, dalam melakukan
kegiatan ekonomi pada suatu negara dua unsur yakni SDA dan SDM sangat
diperlukan. Ada negara dengan SDA yang melimpah tetapi tidak bisa
mengolahnya karena tingkat SDM yang rendah, dan ada yang sebaliknya
1
2
negara dengan tingkat SDM tetapi tidak memiliki SDA yang melimpah.
Hubungan kerjasama antarnegara antara yang membutuhkan SDM dan yang
membutuhkan SDA telah lama terjalin. Fenomena diatas identik SDM tinggi
berada pada negara maju sedangkan SDA yang melimpah berada di negara
berkembang. Tidak ada negara yang mampu memenuhi kebutuhan negaranya
tanpa ada bantuan dari negara lain. Seperti yang telah diketahui, tiap negara
mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Timbul adanya rasa saling membutuhkan antara keduanya, oleh sebab
itu rasa saling membutuhkan tersebut dapat dijangkau dengan adanya
hubungan/kerjasama bilateral/multirateral negara-negara. Kita ambil contoh
hubungan kerjasama yang dilakukan antara Cina dan Indonesia. Bntuk-
bentuk kerjasama yang dilakukan baik dari segi ekonomi, sosial dan budaya
serta keamanan menjadi isu penting. Dari sisi ekonomi hubungan Indonesia
Cina adalah saling ketergantungan, Cina membutuhkan bahan mentah sebagai
alat produksi yang tentunya didapat dari ekspor yang dilakukan Indonesia.
Sedangkan Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dan kebutuhan
penduduknya yang besar pula belum bisa memenuhi kebutuhan secara
mandiri.
Kerjasama Indonesia dan China dalam memenuhi kebutuhan negara
salah satunya berupa kerjasama di bidang pertanian. Kerjasama yang
termasuk dalam bidang pertanian antara lain: perkebunan, perikanan,
kehutanan, tanaman pangan, dan hortikultura. Dalam bidang pertanian, antara
Indonesia dan China telah terbrntuk forum kerjasama bilateral di bidang
pertanian yang diharpkan mampu menjembatani kebutuhan kedua negara
seperti dalam hal pertukaran teknologi, kerjasama dalam pengembangan riset
dan penelitian bidang pertanian ataupun kepentingan pengembangan
agrobisnis seperti peningkatan ekspor-impor produk-produk pertanian kedua
negara. Oleh sebab itu dilakukan impor barang jadi dari Cina, dengan harga
yang rendah sesuai dengan kemampuan penduduk Indonesia umumnya.
Kerjasama ekonomi yang dilakukan juga mencakup pada bidang pertanian.
Dari fenomena diatas kami tertarik membahas tentang hubungan kerjasama
ekonomi antara Indonesia dan Cina. Kerjasama ekonomi merupakan suatu isu
3
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejauh mana kerjasama kedua negara di bidang
ekonomi dan perdagangan pada sektor pertanian
2. Agar kita mengetahui dampak yang ditimbulkan dari kerjasama antara
Indonesia dan Cina
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
5
2) Letak
a) Letak Astronomis : 180 LU – 540 dan 750 – 1350 BT.
b) Letak Geografis :
Sebelah utara berbatasan dengan Mongolia dan Rusia.
Sebelah timur berbatasan dengan Kore dan Jepang.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Myanmar, Los dan Vietnam.
Sebelah barat berbatasan barat berbasan dengan Paristan dan India.
Penduduk
3) Kuantitas Penduduk
a) Jumlah Penduduk : 1,349,585,838 jiwa
b) Rasio : 19% dari Jumlah Penduduk Dunia
c) Pertumbuhan penduduk negara ini adalah 0,8% setiap tahun.
d) Sebagaian besar penduduk tinggal di wilayah pedesaan.
e) Komposisi penduduknya termasuk dalam kategori stasioner
4) Kualitas Penduduk
a) Pendidikan penduduknya sebagian besar sudah tamat SLTA.
b) Angka harapan hidup penduduknya adalah 71 tahun
c) Penduduknya mempunyai pendapatan perkapita US$ 3. 950.
5) Perekonomian
Mata pencaharian penduduknya sebagian besar pada sektor industry :
a) Pertanian
Sektor pertanian sudah dikerjakan dengan menggunakan teknologi
tinggi.
Daerah pertaniannya meliputi: Padi di selatan Peg. Qinling,
Guangdong, Guangxi dan Yunnan. Gandum di sekitar S. Huang dan
Cekungan Tarim.
Hasil pertaniannya terdiri dari: Padi, gandum, kapas, jagung, murbei,
bit gula dan tebu.
b) Peternakan
Daerah peternakannya meliputi: Cina Utara dan Barat.
Pertambangan.
7
China agar bisa cepat terealisasikan sehingga bisa dioptimalkan dengan baik
oleh pemerintah Indonesia. Sebaliknya, dunia usaha China yang ingin
berinvestasi di Indonesia juga memerlukan jaminan dari pemerintah RI untuk
menghadapi risiko perubahan kebijakan pemerintah daerah.
Tampilnya Cina sebagai kekuatan besar di dunia, dianggap bisa
membantu Indonesia mengimbangi pengaruh Amerika Serikat, Uni Eropa dan
Jepang di kawasan Asia Pasifik. Bagi Indonesia yang menginginkan kondisi
stabil di kawasan, bermitra dengan China menjadi sesuatu yang tak terelakan
sekaligus langkah strategis bagi kepentingan nasional.
Salah satu cara untuk mempererat hubungan satu negara dengan negara
lainnya dalah dengan melakukan perdagangan internasional. Perdagangan
internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap
negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan
saling terjalin dan tercipta suatu hubungan ekonomi yang saling
mempengaruhi suatu negara dengan negara lain serta lalu lintas barang dan
jasa akan membentuk perdagangan antar bangsa. Perdagangan internasional
pada saat ini secara tidak langsung mendorong terjadinya globalisasi, hal
ini ditandai dengan semakin berkembangnya sistem inovasi teknologi
informasi, perdagangan, reformasi politik, transnasionalisasi sistem
keuangan, dan investasi. Dan ini bisa menjadi modal yang penting bagi suatu
negara untuk menarik investor masuk ke dalam negerinya untuk menanam
investasi di negarnya. Apalagi didukung dengan situasi politik yang kondusif
dan lingkungan bisnis yang kompetitif di dalam negara tersebut, maka bukan
tidak mungkin perkembangan ekonomi negara tersebut akan tumbuh semakin
cepat.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kerjasama Bilateral Indonesia dengan China (Tiongkok) di Bidang
Ekonomi dan Perdagangan pada Sektor Pertanian
3.1.1 Hubungan Kerjasama Bilateral Indonesia dan China (Tiongkok)
Berdasar pendapat yang dikemukakan oleh Plano dan Olton
Hubungan Bilateral merupakan : “Hubungan kerjasama yang terjadi antara
dua negara di dunia ini pada dasarnya tidak terlepas dari kepentingan
nasional masing-masing negara. Kepentingan nasional merupakan unsur
yang sangat vital mencakup kelangsungan hidup bangsa dan negara,
kemerdekaan, keutuhan wilayah, keamanan, militer dan kesejahteraan
ekonomi”. (Plane, 1990, 7 dalam jurnal Nahdia, 2014:5)
Kerjasama bilateral yang dilakukan Indonesia dengan negara lain,
salah satunya ialah dengan negara China (Thiongkok). Kerjasama kedua
negara ini dimulai pada 13 April 1950, dibekukan pada 30 Oktober 1967,
kemudian dilanjutkan kembali dengan ditandatanganinya MOU on the
Resumption of Diplomatic Relations RI-RRC di Jakarta, pada tanggal 8
Agustus 1990 hingga saat ini. Hubungan bilateral Indonesia dengan
Republik Rakyat China mengalami peningkatan dalam beberapa periode
terakhir ini. Dengan peningkatan hubungan bilateral kedua negara telah
terbentuk : Konsultasi Bilateral Tingkat Pejabat Tinggi, Komisi Bersama
Ekonomi dan Perdagangan, Dialog Bilateral Mengenai Keamanan
Regional, Konsultasi Masalah Imigrasi dan Konsuler.
Kerjasama Indonesia dan China dalam memenuhi kebutuhan negara
salah satunya berupa kerjasama di bidang pertanian. Kerjasama yang
termasuk dalam bidang pertanian antara lain: perkebunan, perikanan,
kehutanan, tanaman pangan, dan hortikultura. Dalam bidang pertanian,
antara Indonesia dan China telah terbrntuk forum kerjasama bilateral di
bidang pertanian yang diharpkan mampu menjembatani kebutuhan kedua
negara seperti dalam hal pertukaran teknologi, kerjasama dalam
pengembangan riset dan penelitian bidang pertanian ataupun kepentingan
pengembangan agrobisnis seperti peningkatan ekspor-impor produk-
12
13
21
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Wilayah Negara Cina. (Online) Diambil melalui http://kulpulan-
materi.blogspot.com. Pada tanggal 09 November 2014
Anonim. 2011. Politik Luar Negeri. (Online) Diambil melalui http://rizkaperdana-
fisip11.web.unair.ac.id/Anonim. 1990. Konsep Hubungan Bilateral”.
(Online) Diakses melalui www.portalhi.net/index.php/teori-teori-
realisme/72-konsephubungan-bilateral. Pada tanggal 09 November 2014
Anonim. 1992. Konsep Hubungan Bilateral. (Online) Diakses melalui
id.shvoong.com/social-sciences/politicalscience/
Anonim. 2012. Kerjasama Bilateral Indonesia dan China. (Online) diambil
melalui http://demakblogger.blogspot.com/2012/02/kerjasama-bilateral-
indonesia-dan-china.html. Pada tanggal 08 November 2014
Anonim. 2014. Macam-Macam Kerjasama antar Negara, Keuntungan dan
Kerugiannya. (Online) Diambil melaui
http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/03/macam-macam-kerjasama-antar-
negara.html. Pada Tanggal 09 November 2014
Maharaindra, Raka Bintang. 2014. Peta Asia Tenggara & Bentuk Kerjasama.
(Online) Diambil melalui
http://kumpulantugassekolahnyarakabintang.blogspot.com/2014/09/peta
asia-tenggara-kunci-jawaban-buku.html. Pada tanggal 08 November 2014
Nexzzon, addhy. 2013. Pengertian Jenis-jenis dan tingkat. Online :
www.blogspot.com. Diakses tanggal 21 November 2012
Rachmayanti, Nahdia. 2013. Dinamika Hubungan Bilateral Indonesia-China
(Tiongkok) pada Era Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(2004-2013.
Tonny, Effendi. 2008. Hubungan Bilateral Indonesia – Republik Rakyat China.
(Online) diambil melalui
http://tonnyeffendi.wordpress.com/2008/08/11/hubungan-bilateral-
indonesia-republik-rakyat-china/. Pada tanggal 08 November 2014
22