Anda di halaman 1dari 2

Syamsuri dan Budianto (2014) dengan penelitiannya analisa performance tungku biomassa portable

dengan dan tanpa sirip bahan bakar sekam padi. Hasil penelitian adalah waktu memasak yang tercepat
adalah dengan panic bersirip menggunakan diameter briket 1” dalam waktu 30 menit.

Effendy Arif dan Sarman (2015) meneliti tentang uji kinerja modifikasi kompor(tungku) tanah liat
berbahan bakar briket limbah kulit jambu mete. Dari penelitian ini diperoleh kompor ukuran yang lebih
besar (KB) dengan menggunakan silinder pengarah lebih unggul dalam hal kemampuan mendidihkan air
disbanding dengan kompor kecil (KK) yang tidak memiliki silinder pengarah.

Nurlela (2017) dengan penelitiannya tentang desain dan uji kinerja tungku pembakaran tempurung
kelapa untuk combined heat dan power. Hasil penelitian adalah energi panas yang dihasilkan mencapai
kisaran 10-27 kW, efisiensi termal yang terjadi di tungku CHP ini adalah 43,96%. Besar energi panas yang
dihasilkan pada pengujian berbanding lurus dengan nilai efisiensi termal.

Marlia Budiarti (2014) melakukan penelitian yang berjudul rancang bangun kompor briket (pengaruh rasio
udara bahan bakar terhadap efisiensi termal kompor). Hasilnya menunjukkan bahwa efisiensi termal yang
paling baik dihasilkan yaitu pada rasio udara 7:1 dengan efisiensi sebesar 37,63%. Pada saat pembakaran
telah terjadi proses pembakaran yang sempurna.
Ceri Steward Poea, dkk. (2013) melakukan penelitian tentang perencanaan turbin air mikro hidro jenis
pelton untuk pembangkit listrik di desa kali kecamatan pineleng dengan head 12 meter. Hasil penelitian
untuk head efektif 12 meter, dengan debit ait untuk menggerakkan runner Q=0,06 m3/s, di dapatkan daya
yang dibangkitkan sebesar 4,0 kW.

Bono dan Indarto ( 2008) dengan penelitian karakteristik daya turbin pelton mikro dengan variasi bentuk
sudu. Dari penelitian ini diperoleh daya dan efisiensi yang dibangkitkan turbin pada sudu mangkok adalah
sebesar 0,57 dan 57,01%, sedang pada sudu setengah silinder adalah sebesar 0,53 dan 53,3%.

Frans Ade Putra Tampubolon dan Tekad Sitepu (2014) meneliti tentang uji performansi turbin pelton
dengan 26 sudu pada head 5,21 m dengan menggunakan satu buah nosel dan analisa perbandingan
menggunakan variasi bentuk sudu. Berdasarkan penelitian ini diperoleh daya dan efisiensi yang dihasilkan
turbin pada sudu mangkok lebih besar dibandingkan dengan sudu setengah silinder. Pada bukaan katup
900 untuk sudu setengah silinder yaitu sebesar 111,20 W dan 58,94%. Sedangkan untuk sudu mangkok
adalah sebesar 96,20 W dan 50,99%.

Anda mungkin juga menyukai