"Kalau di Pamekasan angin puting beliung terjadi pada 3 Desember 2015 di tiga
kecamatan, yakni Kecamatan Kota, Tlanakan dan Kecamatan Pademawu,"
katanya.
Selain di Pamekasan, pada hari yang sama angin puting beliung juga melanda
Kabupaten Bangkalan dan merusak dua ruang kelas di SDN Batangan 1
Kecamatan Tanah Merah.
"Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materiil," kata Kepala Seksi Pencegahan
dan Kesiapsiagaan BPBD Sampang, Akhmad Fauzan.
Gempa bumi Samudra Hindia 2004 adalah gempa bumi megathrustbawah laut yang terjadi
pukul 00:58:53 UTC pada hari Minggu, 26 Desember 2004, dengan episentrum di lepas pesisir
barat Sumatera, Indonesia. Gempa ini dikenal di kalangan ilmuwan dengan nama Gempa bumi
Sumatera–Andaman.[5][6] Tsunami yang terjadi sesudahnya mendapat banyak nama,
termasuk tsunami Samudra Hindia 2004, tsunami Asia Selatan,tsunami Indonesia, tsunami
Natal, dan tsunami Hari Boxing.[7]Gempa bumi ini terjadi ketika lempeng
Hindia disubduksi oleh lempeng Burma dan menghasilkan serangkaian tsunami mematikan di
pesisir sebagian besar daratan yang berbatasan dengan Samudra Hindia. Gelombang tsunami
yang puncak tertingginya mencapai 30 m (98 kaki) ini menewaskan lebih dari 230.000 orang di
14 negara dan menenggelamkan banyak permukiman tepi pantai.[8] Ini merupakan salah
satu bencana alam paling mematikan sepanjang sejarah. Indonesia adalah negara yang terkena
dampak paling besar, diikuti Sri Lanka, India, dan Thailand.Dengan kekuatan Mw 9,1–9,3,
gempa ini merupakan yang terbesar ketigayang pernah tercatat di seismograf dan memiliki durasi
terlama sepanjang sejarah, sekitar 8,3 sampai 10 menit. Gempa tersebut mengakibatkan seluruh
planet Bumi bergetar 1 sentimeter ()[9] dan menciptakan beberapa gempa lainnya sampai
wilayah Alaska.[10] Episentrumnya berada di antaraSimeulue dan daratan
Sumatera.[11] Penderitaan yang dialami masyarakat dan pemerintah korban bencana membuat
seluruh dunia mengirimkanbantuan kemanusiaan. Secara keseluruhan, masyarakat dunia
menyumbangkan lebih dari US$14 miliar (nilai tahun 2004) untuk bantuan
kemanusiaan.[12]Menurut U.S. Geological Survey, sebanyak 227.898 orang meninggal dunia
akibat bencana ini (lihat tabel di bawah).[1] Dilihat dari jumlah korban tewasnya, gempa ini
adalah satu dari sepuluh gempa terburuk sekaligus tsunami terburuk sepanjang sejarah. Indonesia
merupakan negara yang paling parah terkena dampaknya dengan perkiraan korban tewas
mencapai 170.000 orang.[13] Laporan lainnya dari Siti Fadilah Supari, Menteri Kesehatan
Indonesia, memperkirakan jumlah korban tewas sebanyak 220.000 jiwa di Indonesia, sehingga
totalnya di seluruh dunia mencapai 280.000 jiwa.[4]Tsunami tersebut mengakibatkan kerusakan
serius dan kematian sampai ke pesisir timur Afrika. Kematian paling terpencil akibat tsunami
2004 terjadi di Rooi Els, Afrika Selatan, 8.000 km (5,000 mil) dari episentrum. Totalnya,
delapan orang di Afrika Selatan meninggal dunia karena tingginya permukaan laut dan
gelombang.Badan bantuan melaporkan bahwa tampaknya sepertiga korban tewas adalah anak-
anak. Jumlahnya besar karena persentase anak di dalam masyarakat di daerah-daerah terjangan
tsunami sangat tinggi dan anak-anak tidak sanggup menghadapi naiknya permukaan
air. Oxfam melaporkan bahwa korban tewas wanita empat kali lebih banyak daripada pria di
sejumlah daerah. Jumlahnya besar karena para wanita sedang menunggu kepulangan suaminya
yang berprofesi sebagai nelayan dan sedang merawat anak di dalam rumah.[14]
Selain penduduk setempat, 9.000 turis asing (kebanyakan orang Eropa) yang menikmati musim
liburan puncak termasuk di antara korban tewas atau hilang, terutama yang berasal dari negara-
negara Nordik. Negara Eropa yang paling banyak korban tewasnya adalah Swedia, yaitu 543
orang.[15]Keadaan darurat diterapkan di Sri Lanka, Indonesia, dan Maladewa. Perserikatan
Bangsa-Bangsa memperkirakan operasi pemulihannya akan menjadi yang termahal sepanjang
sejarah umat manusia. Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan menyatakan bahwa rekonstruksi
membutuhkan lima sampai sepuluh tahun. Sejumlah pemerintahan dan organisasi non-
pemerintah khawatir jumlah korban tewas finalnya bisa dua kali lipatnya dikarenakan penyakit,
sehingga bantuan kemanusiaan datang secara massal. Kekhawatiran tersebut akhirnya tidak
terwujud.Untuk menentukan garis waktu peristiwanya, zona waktu wilayah bencana adalah:
UTC+3: (Kenya, Madagaskar, Somalia, Tanzania); UTC+4: (Mauritius, Réunion, Seychelles);
UTC+5: (Maladewa); UTC+5:30: (India, Sri Lanka); UTC+6: (Bangladesh); UTC+6:30:
(Kepulauan Cocos, Myanmar); UTC+7: (Indonesia barat, Thailand); UTC+8: (Malaysia,
Singapura). Karena gempa terjadi pukul 00:58:53 UTC, sesuaikan dengan perbedaan waktu di
atas untuk mengetahui waktu gempa di negara bersangkutan.
Badai Ketsana Kembali Mengamuk
Di Vietnam, 30 orang meninggal dan hampir 200 ribu jiwa kehilangan rumahnya.
Hujan lebat akibat Ketsana juga menyebabkan banjir terburuk sejak 1964 di
sejumlah provinsi. Sementara di Filipina, Ketsana menghilangkan nyawa 246
orang dan memaksa 380 ribu penduduk mengungsi.
Deputi Perdana Menteri Vietnam Hoang Trung Hai berharap pembangkit listrik
dapat segera beroperasi kembali. "Terutama di provinsi Quang Ngai karena
tempat pengolahan minyak Dung Quat harus segera dibuka," kata Hoang.
Kemarau Panjang, Jawa Tengah Darurat Kekeringan