Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk memenuhi salah satu syarat
Oleh :
ARY NURHAYATI
NIM : 206046103811
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan sesuai
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
Ary Nurhayati
PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Oleh:
ARY NURHAYATI
NIM: 206046103811
Pembimbing I Pembimbing II
JAKARTA
1431 H / 2010 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
PANITIA UJIAN
Ketua : Dr. Djawahir Hejazziey, SH, MA ( ………………. )
NIP. 195510151979031002
Sekretaris : Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag ( ………………. )
NIP. 196404121994031004
Pembimbing I : Dr. H. A. Juaini Syukri, Lc, MA ( ………………. )
NIP.195507061992031001
Pembimbing II : Abdurrauf, Lc, MA ( ……………… )
NIP. 197312152005011002
Penguji I : Dr. Djawahir Hejazziey, SH, MA ( ………………. )
NIP. 195510151979031002
Penguji II : AM. Hasan Ali, S.Ag, MA ( ………………. )
NIP. 197512012005011005
ABSTRAK
Pada saat ini persaingan perbankan sudah semakin tajam seiring dengan mulai
berkembangnya sistem perbankan syariah. Sebuah bank apabila ingin tetap hidup dan
tumbuh maka harus bisa mengaplikasikan sistem manajemen yang efektif dalam
mengelola operasionalnya. Salah satu sistem manajemen yang sangat menunjang dalam
pencapaian tujuan bank adalah manajemen keuangan dan yang lebih khusus adalah
rentabilitas pada BNI Syariah. Tujuan Penelitian ini adalah mempelajari tentang adanya
hubungan pengelolaan dengan fungsi modal kerja dalam menghasilkan pendapatan, Maka
bagian terbesar dari modal kerja hanya meliputi pengaturan dalam unsur-unsur aktiva
lancarnya. Di dalam penulisan ini, penulis menjadikan modal kerja sebagai variabel yang
Return on Asset (ROA). Penelitian ini menggunakan 36 sampel yang terdiri atas data
laporan keuangan mulai dari Januari 2007 sampai dengan Desember 2009.
Manfaat dari penelitian ini bagi akademisi, adalah mengetahui adanya pengaruh
yang signifikan dari suatu sistem pengelolaan modal kerja terhadap tingkat rentabilitas.
Bagi pihak perbankan, adalah dilakukannya langkah kemanejerialan yang efektif dan
efisien dalam upaya mencapai tingkat rentabilitas yang signifikan dari berbagai produk
metode ini adalah metode yang mengemukakan keadaan bank berdasarkan fakta-fakta
yang ada, mengumpulkan data, data yang diperoleh diolah, disajikan dan kemudian
memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti dan kemudian dapat
determinasi, pengujian dilakukan dengan uji t dan uji F dengan tingkat signifikansi atau
Hasil pengujian statistik memperlihatkan bahwa nilai koefisien korelasi pada Unit
Usaha Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah rendah dan bersifat positif
sebesar 0,353. Berdasarkan uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa tingkat ROA
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
SWT atas rahmat, hidayat dan karunia-Nyalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Bagi penulis menyelesaikan skripsi ini bukanlah sesuatu yang ringan. Terlebih
pembahasan karya ilmiah ini diorientasikan kepada manajemen keuangan yang sarat
dengan data-data penting suatu bank, yaitu laporan keuangan BNI Syariah. Sehingga
kekhawatiran itu cukup dirasakan penulis dalam menata ungkapan data ketika
implementasi.
serta bantuan baik langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak yang sangat
membantu dalam proses penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM., selaku Dekan
2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag selaku Ketua Program Studi Muamalat, Bapak Ah.
vi
Reguler dan Bapak Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag selaku Sekretaris Koordinator
3. Bapak Dr. H. A. Juaini Syukri, Lc, MA, selaku dosen pembimbing I dan
Abdurrauf, Lc, MA, selaku dosen pembimbing II, yang telah meluangkan waktu
penulisan ini.
4. Kepala Divisi Pendidikan dan Pelatihan, Divisi Usaha Syariah, Kepala Kantor
Cabang Syariah Jakarta Selatan dan para Staf, atas segala bantuannya kepada
5. Para Dosen, Staf dan Civitas Akademika, atas segala bantuannya kepada penulis
langsung atau tidak langsung dalam proses penyelesaian studi di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Kedua orang tua yang selalu mendoakan secara tulus, memberikan semangat,
Program Non Reguler yang telah memberi saran, mensuport dan membantu
penulis hingga skripsi ini rampung. Semoga kita menjadi orang-orang terbaik.
memberikan kontribusi yang cukup besar sehingga penulis dapat lulus menjalani
vii
lakukan. Maka atas dasar keterbatasan penulis, itu semua penulis serahkan kepada
Allah, semoga saja dijadikan sebagai amal shaleh sekaligus merupakan amal yang
Apa yang merupakan kekurangan terdapat dalam penulisan skripsi ini, baik
itu menyangkut; penataan kalimat, penelusuran data serta penyajian data secara
tuntutan teoritis dan praktis, itu adalah merupakan gambaran kelemahan dan
keterbatasan dari pihak penulis. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis
memohon maaf dan atas segala usul dan saran demi perbaikan karya ilmiah ini,
Penulis
viii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
BAB I PENDAHULUAN
D. Metode Penelitian 7
F. Sistematika Penulisan 17
D. Pengertian Rentabilitas 28
E. Fungsi Rentabilitas 31
ix
BNI Syariah 50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 71
B. Saran 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
fungsi utama bank sebagai penghimpun dan penyalur dana dari masyarakat secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Dalam upaya
yang efektif tentu sangat diperlukan. Sehingga dapat tercapai sebagai perbankan
pesat dari tahun ke tahun. Jumlah BUS yang telah beroperasi hingga tahun 2009
menjadi 5 bank yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank
Mega Syariah, Bank Bukopin Syariah dan Bank BRI Syariah. 1 Dan jumlah UUS
1
Diakses pada 23 September 2010 dari http://www.datacon.co.id.
2
pada 2009 hanya sebesar 25 UUS, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya
yang berjumlah sebesar 27 UUS. Selain disebabkan banyak UUS yang menjadi
BUS, hal itu juga disebabkan oleh ada dua bank umum konvensional yang
memiliki UUS dan izinnya telah dicabut yaitu PT Bank IFI dan PT Bank Ekspor
Indonesia (persero). 2
triliun yang sebelumnya Rp15,21 triliun pada tahun 2004. Hal ini menunjukkan
kinerja perbankan syariah di Indonesia sudah sangat cepat dan baik dalam waktu
2
Diakses pada 23 September 2010 dari http://economy.okezone.com.
3
Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keungan Syariah (Jakarta: Zikrul Hakim,
2008), h.2.
3
undang dan tuntutan kebutuhan masyarakat, Indonesia telah terlibat secara aktif
perbankan syariah. 4
permodalan yang kuat. Modal merupakan faktor yang amat penting bagi
berpotensi menimbulkan terjadinya resiko. Oleh karena itu modal juga harus
investasi pada aktiva, terutama yang berasal dari dana-dana pihak ketiga atau
lancar adalah aktiva yang pada umumnya akan menjelma menjadi uang kas dalam
satu periode akuntansi atau satu tahun. Didalam penjelmaan aktiva lancar itu
menjadi uang kas melewati beberapa tahap. Tahap-tahap itu tercermin dalam pos-
pos neraca.
4
Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, cet.VII, (Jakarta: Azkia Publisher,
2009), h.12.
4
memerlukan modal kerja untuk menjelaskan aktivitasnya yang mana puncak dari
musim akan dapat mempengaruhi permintaan dari barang ataupun jasa. Dengan
jumlah kebutuhan modal kerja dan hal inilah yang menimbulkan adanya modal
kerja variabel. Semakin cepat perputaran modal kerja, maka kreditur dan
dibandingkan dengan perputaran modal kerja yang lambat. Artinya kreditur akan
perputaran modal kerjanya relatif cepat. Adanya modal kerja yang cukup,
Suatu bank dapat dikatakan memiliki kinerja yang baik adalah dengan
melihat seberapa efisien bank tersebut dalam mengelola asset dan modal yang
dimiliki.
perbankan yaitu: Rasio Rentabilitas, terdiri dari Return On Assets (ROA), Return
5
keuntungan, karena laba yang besar belum tentu menunjukkan bahwa bank
membandingkan laba yang diperoleh dengan modal kerja yang menghasilkan laba
tersebut.
dirasa perlu untuk dilakukannya penelitian mengenai hal ini dengan judul
1. Pembatasan Masalah
dalam hal ini penulis membatasi pembahasan dalam skripsi ini kepada
5
Suad Husnan, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Yogyakarta: BPFE, 1995),
h.217-229. Lihat juga Husnan, Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Yogyakarta: UPP AMP YKPN,
1994), h.70-77.
6
2. Perumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta,
6
Ronny Kountur, Metode Penelitian: Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, cet.III, (Jakarta:
PPM, 2005), h.105. Lihat juga Moh Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999), h.54.
8
terperinci suatu aktifitas atau kejadian, dan hasil dari penelitian tersebut dapat
datang. 7
2. Pendekatan Penelitian
parametrik, artinya apa yang terjadi pada sampel akan diberlakukan kepada
berdistribusi normal.
Dalam studi Metode Penelitian, terkait dengan jenis dan sumber data
diketahui adanya data primer dan data sekunder. Data primer tentunya
merupakan data yang diperoleh langsung dari responden, adapun data sekunder
merupakan data yang telah diolah baik dalam bentuk data statistik, grafik, dan
lain-lain. Sementara itu, sumber data bisa diperoleh dari perusahaan serta
sebagai berikut:
7
Nazir, Metode Penelitian, h.54. Lihat juga Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi
dan Tesis Bisnis, cet.II, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h.22.
9
a. Data Primer
penulis bahas.
b. Data Sekunder
analisis data.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
regresi yang digunakan adalah uji regresi linier sederhana yang bertujuan untuk
kebutuhan.
Uji analisis regresi hanya dapat dan perlu dilakukan, jika telah diketahui
ini yaitu:
Y= a + bX
Dimana :
Y = Rentabilitas
X = Modal Kerja
a = Konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y pada saat
terikat Y
b = n ΣXY – ΣX ΣY
n ΣX² – (ΣX)²
8
Burhan Nurgiyantoro, Statistika Penerapan Untuk Pnelitian Ilmu-ilmu Sosial (Yogyakarta:
Gajah Mada University Press, 2004), h.271. Lihat juga Stanislaus Uyanto, Pedoman Analisis Data
Dengan SPSS (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h.233.
11
a = ΣY – bΣX
Dimana:
terikat. Dengan kata lain peningkatan atau penurunan besarnya variabel bebas
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain setiap
peningkatan besarnya nilai variabel bebas akan diikuti oleh besarnya nilai
Dimana :
x = Modal Kerja
y = Rentabilitas
n = Jumlah Sampel
5. Operasionalisasi Variabel
variabel lain, yaitu variabel X adalah Modal Kerja. Variabel dependen adalah
Rentabilitas.
9
Eli Mauludi AC,MA, Statistika I Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial (Jakarta: PT. Prima
Heza Lestari, 2006), h.93. Lihat juga Danang Sunyoto, Uji Khi Kuadrat & Regresi Untuk Penelitian
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h.51.
13
6. Hipotesa
dugaan tersebut. 10
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada
Rentabilitas.
rentabilitas”.
7. Uji Signifikan
Uji signifikansi adalah uji untuk mengetahui nyata dan tidak nyata
atau yakin dan tidak meyakinkan nilai hubungan antara 1 variabel atau
lebih. 11
10
Kountur, Metode Penelitian: Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, h.93. Lihat juga
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: CV ALFABETA, 2006), h.81.
11
Consuelo G Sevilla. dkk, Pengantar Metode Penelitian (Jakarta: UI-Press, 1993), h.102.
14
karena tingkat signifikan ini dianggap cukup tepat untuk mewakili hubungan
antar variabel yang diteliti. Disini penulis akan melakukan hipotesis dengan
uji t-test.
artinya apa yang terjadi pada sampel akan diberlakukan kepada populasi
positif (+), maka setelah diuji signifikan, ternyata hubungan positif pula,
maka hubungan positif berlaku pada populasi, apabila pada sampel terdapat
hubungan negatif (-) maka setelah diuji signifikan, ternyata ada hubungan
negatif, berlaku pula pada populasi. Akan tetapi pada sampel ada hubungan
positif (+) atau negatif (-), setelah diuji signifikan ternyata tidak ada
hubungan negatif (-) yang terdapat pada sampel tidak signifikan, artinya tidak
bisa diberlakukan kepada populasi, dengan demikian pada populasi tidak ada
hubungan.
kajian terdahulu. Terdapat beberapa penelitian yang dilakukan baik oleh praktisi
15
yaitu :
2009).
Namun, bisa dilihat secara parsial, yang berpengaruh terhadap ROE adalah
ROE. Semakin kecil nilai rasio BOPO maka nilai ROE semakin tinggi.
terhadap ROE. Terlihat dari hasil uji T untuk variabel kualitas aktiva
Syariah, 2005).
modal asing adalah berbanding lurus, jika ada kenaikan rentabilitas aktiva
terjadi bila situasi ekonomi memburuk. Atau dengan kata lain pengaruh
dari kenaikan dana pihak ketiga akan menambah aktiva lancar dalam bentuk
pembiayaan. Ada hubungan positif antara modal kerja dengan ROA dan
ROE, dimana bila ada kenaikan ROA dan ROE akan meningkatkan modal
kerja. Hubungan negatif antara modal kerja dengan BOPO dan NPM, artinya
penulis. Perbedaan antara skripsi penulis dengan sumber pertama adalah dalam
modal sendiri.
Adapun perbedaan dari sumber yang kedua adalah penulis skripsi tersebut
kerja terhadap tingkat rentabilitas. Perbedaan antara sumber yang ketiga adalah
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang dibuat dalam karya karya ilmiah ini dibagi
dalam lima bab. Dan tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun
BAB III Gambaran umum BNI Syariah, dalam bab ini diuraikan tentang
sejarah singkat dan perkembangan BNI Syariah, visi dan misi BNI
BAB IV Analisis hasil penelitian, Dalam bab ini penulis memaparkan potret
BAB V Penutup, bab ini berisi berbagai macam kesimpulan yang dapat
modal kerjanya.
19
BAB II
LANDASAN TEORI
meliputi kombinasi dua bidang kebijaksanaan dan administrasi dalam arti untuk
dalam lingkup Bank Syariah, kata tersebut terkait dengan istilah dalam bahasa
Arab dengan sebutan idarah. Dalam konteks ini, kata idarah (pengelolaan) adalah
sebagai alat untuk merealisasikan tujuan umum. Yaitu suatu aktivitas khusus
1
Tim Prima Pena, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Gitamedia Press, 2006), h.295.
2
Win’s Anorga, Kamus Istilah Ekonomi (Bandung: M2S, 1994), h.136.
20
dapat ditegaskan bahwa pengelolaan terkait erat dengan aktivitas teratur dari
Sumber Daya Manusia dalam lingkup organisasi perusahaan sebagai upaya untuk
mencapai tujuan, yang dalam hal ini terkait pula dengan konsep “modal kerja”.
dalam periode tertentu. Menurut Car L. Moore dan Robert K. Jaedicks (1980)
dalam aktiva lancar yang digunakan untuk operasi perusahaan. Modal kerja juga
Lebih jauh, modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat
penting dalam perusahaan, karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat
sehari-hari.” 5
3
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari’ah, h. 14.
4
Andra Ilham, “PENGARUH EFEKTIFITAS KOMPONEN MODAL KERJA TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI INDONESIA”,
diakses pada 20 Maret 2010 dari http://one.indoskripsi.com.
5
Diakses pada 20 Maret 2010 dari http://proposal-skripsi-ekonomi-keuangan.blogspot.com.
21
1. Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap utang jangka pendek.
Kelebihan ini disebut modal kerja bersih. Definisi ini bersifat kualitatif.
tersedianya aktiva lancar yang lebih besar daripada utang jangka pendek dan
2. Modal kerja adalah jumlah dari aktiva lancar. Jumlah ini merupakan modal
terhadap hutang lancar, sedang untuk modal kerja sebagai aktiva lancar digunakan
didefinisikan menurut akuntansi adalah aktiva yang harus habis dalam satu kali
6
Jumingan, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.66.
7
S. Munawir, Analisa Laporan Keuangan, cet.XIII, (Yogyakarta: Liberty, 2004), h.116.
22
berputar dalam proses produksi, dan proses perputarannya adalah dalam jangka
modal kerja yang digunakan, yaitu: (1) konsep kuantitatif; (2) konsep kualitatif;
1. Konsep Kuantitatif
rutin, atau menunjukkan jumlah yang tersedia untuk tujuan operasi jangka
pendek. Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah
aktiva lancar. Modal kerja yang besar tidak menjamin kelangsungan operasi
bersangkutan.
2. Konsep kualitatif
konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap
hutang jangka pendek, yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman
8
Munawir, Analisa Laporan Keuangan, h.114-116. Lihat juga Kasmir, Analisa Laporan
Keuangan (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.250-251.
23
3. Konsep Fungsional
dasarnya seluruh dana perusahaan akan digunakan tetapi tidak semua dana
yang berupa:
aktiva lancar.
24
2. Kebijakan yang menyangkut hubungan antara berbagai jenis aktiva dan cara
pembiayaannya.
pada sifat dari aktiva lancar yang dimiliki seperti: kas, piutang dan persediaan.
Tetapi modal kerja harus cukup artinya harus mampu membiayai pengeluaran-
pengeluaran perusahaan sehari-hari, karena dengan modal kerja yang cukup akan
1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari
aktiva lancar
waktunya
9
Munawir, Analisa Laporan Keuangan, h.116-117. Lihat juga Kasmir, Analisa Laporan
Keuangan, h.253-254.
25
1. Efisiensi
organisasi atas usaha yang dijalankan yang diukur dari segi besarnya sumber
yang digunakan untuk mencapai hasil kegiatan yang dijalankan. Dengan kata
yaitu:
pemanfaatan seluruh sumber daya dalam proses produksi barang dan jasa.
agar modal kerja yang tersedia tidak kelebihan dan tidak juga kekurangan.
10
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, h.165.
11
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet.III, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1990), h.219.
12
Diakses pada 22 September 2010 dari
http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efisiensi.
26
Dari segi ekonomis, efisiensi yang paling baik adalah suatu tingkat yang
2. Efektifitas
Secara bahasa efektifitas berasal dari kata efektif yang berarti ada
efektifitas ini oleh para ahli belum ada keseragaman pandangan, dan hal
disiplin ilmu yang berbeda, sehingga melahirkan konsep yang berbeda pula di
dalam pengukurannya. Namun demikian, banyak juga ahli dan peneliti yang
13
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.286.
14
T. Hani Handoko, Manajemen (Yogyakarta: BPPE, 1993), h.7.
27
apakah jelas, ringkas, nyata, dan akurat. Berbagai keputusan dan kegiatan
15
Badudu, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001), h.371.
16
T. Hani Handoko, Manajemen, h.103.
28
d. Biaya: dalam hal ini menyangkut biaya usaha dan aliran emosional serta
keuntungan.
f. Ketepatan waktu: berbagai perubahan yang terjadi sangat cepat akan dapat
perbedaan waktu.
usaha atau upaya yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang telah
D. Pengertian Rentabilitas
perantara antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana.
Dalam situasi saat ini bank dituntut untuk memperoleh laba semaksimal
mungkin, karena salah satu sumber utama pertambahan modal adalah laba. Laba
Dari laporan keuangan yang telah disusun oleh perusahaan maka pihak
laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain
periode tertentu.” 18
prosentase.” 19
mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang
bersangkutan. 20
17
Munawir, Analisa Laporan Keuangan, h.33.
18
Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, h.35.
19
Yaumil Nikmat, “ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGUKUR EFISIENSI
KINERJA PERUSAHAAN PADA CV PANDAN HARUM DI BALIKPAPAN”, diakses pada 28 April
2010 dari www.guruvalah.20 m.com.
20
Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h.279.
30
tingkat rentabilitas untuk ukuran efisiensi suatu perusahaan merupakan cara yang
baik.
yang sangat penting bagi suatu perusahaan, sebagai suatu usaha efisiensi di mana
Maka dari itu, cara untuk menilai rentabilitas suatu perusahaan adalah
bermacam-macam dan tergantung pada laba dan aktiva atau modal mana yang
itu laba yang berasal dari operasi atau usaha, atau laba netto setelah pajak dengan
keseluruhan aktiva operasi atau laba netto sesudah pajak dengan keseluruhan
aktiva berwujud ataukah yang akan diperbandingkan itu laba neto sesudah pajak
Seperti rasio-rasio yang lain, rasio rentabilitas juga memiliki fungsi, tidak
hanya bagi pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak di luar
dengan perusahaan.
periode;
sekarang;
profitabilitas atau rentabilitas bank adalah ROE (Return on Equity) dan ROA
21
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, h.198.
32
1. Profit Margin
Laba operasional
Profit Margin = x 100%
Total Pendapatan
yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik
tinggi.
2. Return on Equity
Laba Bersih
Return on Equity = x 100%
Modal Pemegang Saham
3. Return on Aset
Laba
Return on Aset = x 100%
Total Aktiva
22
Sofyan Safri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2004), h.304-305. Lihat juga Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 279-288. Lihat juga
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, h. 159-160.
33
penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva
4. BOPO
Biaya Operasional
BOPO = x 100%
Pendapatan Operasional
BAB III
Unit Usaha Syariah BNI didirikan sejak tahun 1999. Setelah memperoleh
izin prinsip dan usaha dari Bank Indonesia, pada 29 april 2000, BNI meresmikan
lima kantor cabang syariah sekaligus. Uniknya, kantor cabang itu tidak didaerah
Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin. Baru pada tahun 2001 sesuai Surat Izin BI
Pada tahun 2008, BNI Syariah telah memiliki 24 Kantor Cabang Syariah
dan 30 Kantor Cabang Pembantu Syariah. Selain itu, BNI Syariah juga
35
salah satu strategi BNI syariah untuk mendekatkan diri dengan masyarakat.
penghargaan dari Majelis Ulama Indonesia pada tahun 2004 sebagai Perbankan
Syariah Terbaik.
pertumbuhan yang positif dengan posisi semester satu Juni 2008, aset BNI Syariah
mencapai Rp. 3,38 triliun dengan pembiayaan sebesar Rp. 2,69 triliun dan dana
1
Diakses pada tanggal 18 Mei 2010 dari
http://www.bni.co.id/Syariah/tabid/174/Default.aspx.
2
Diakses pada tanggal 18 Mei 2010 dari
http://www.bni.co.id/Syariah/tabid/174/Default.aspx.
36
2001, BNI Syariah membuka dua cabang syariah di Jakarta Selatan dan Jakarta
yang paling Untung, dengan Kantor Cabang Pembantu Syariah yang dimiliki
yaitu, Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
Pusat dan KCPS Depok. Dan tahun 2006 BNI Syariah Jakarta Selatan naik level
menjadi kantor cabang kelas satu, ini berarti BNI Syariah Jakarta Selatan
merupakan Bank Syariah pertama yang berstatus kelas satu yang dimiliki oleh PT.
BNI (Persero).
syariah atau menitipkan dana melalui giro syariah dan tabungan wadiah, atau
BNI terdekat.
rekening syariah berjumlah lebih dari 600, dan dari waktu ke waktu jumlah ini
37
terus meningkat sesuai dengan misi untuk memaksimalkan layanan dan kinerja
lain masih kuatnya budaya sistem perbankan lama yang memberikan hasil lebih
pasti berupa bunga, dibanding perbankan syariah yang returnnya tergantung pada
hasil yang diterima oleh Bank. Begitupula realitas masyarakat sebagai pengguna
tetapi menjadikan perbankan sebagai gaya hidup belum lekat dan popular.
VISI
Menjadi Bank Syariah yang unggul dalam layanan dan kinerja dengan
MISI
layanan perbankan dan jasa keuangan syariah sehingga dapat menjadi bank
38
yang ada baik fasilitas ATM maupun kantor cabang BNI konvensional dengan
melalui Syariah Production Counter. Dengan demikian layanan syariah ini selain
sebagai alternatif dalam menghadapi krisis yang mungkin timbul dikemudian hari,
mengingat kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah tidak terkena negatif spread
seperti jual beli dan bagi hasil serta memiliki beragam produk dan jasa perbankan
yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan nasabah. Tentu saja, sebagai produk
layanan bersifat jasa tentu masih mempunyai titik-titik persamaan dengan sistem
39
daya yang tersedia. Tentu saja bukan hanya terkait kesediaan modal kerja,
syariah tidak terbatas pada masyarakat muslim namun juga dibutuhkan oleh
1. Murabahah adalah pembiayaan dengan prinsip jual beli barang pada harga
asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati, dengan pihak bank selaku
diangsur
2. Mudharabah adalah pembiayaan dengan prinsip bagi hasil antara bank dan
3
Diakses pada tanggal 17 Mei 2010 dari
http://www.bni.co.id/Syariah/tabid/174/Default.aspx. Lihat juga Adiwarman Karim, Bank Islam:
Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: IIIT Indonesia, 2003), h. 86-101.
40
Antara investor dan pihak Bank sebelumnya melakukan akad terhadap nisbah
namun akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang telah
disepakati.
antara Bank dengan nasabah dimana modal usaha berasal dari kedua belah
5. Ijarah adalah akad sewa menyewa untuk mendapatkan imbalan atas barang /
jasa yang disewakan. Pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip
jual beli, namun objek transaksinya berbeda, jika jual beli objek transaksinya
Pada BNI Syariah dewan pengawas yang disebut dengan Dewan Pengawas
Syariah. Setiap produk yang saat ini dimiliki oleh BNI Syariah telah mendapatkan
pengesahan dari DPS, dan demikian juga dengan produk-produk yang nantinya
akan diluncurkan oleh BNI Syariah, terlebih dahulu juga harus mendapatkan
41
1. Penghimpunan dana;
2. Pembiayaan, dan
42
PRINSIP YANG
JENIS PRODUK PRODUK
DIGUNAKAN
Wadi’ah · Giro Wadi’ah
Penghimpun
• Tabungan Mudharabah
Dana Mudharabah
• Deposito Mudharabah
Jasa • Rahn/Qardh
• Kiriman Uang
Wakalah
Jasa Perbankan • Inkaso dan LC
Kafalah · Bank Garansi
Gambar 3.1
43
Secara organisasi, BNI Syariah merupakan salah satu unit dari BNI secara
keseluruhan, dengan kata lain direktur BNI Syariah dengan BNI masih sama. BNI
Syariah juga memanfaatkan jaringan BNI konvensional seperti ATM dan sebagian
cabang, sehingga meskipun jumlah Cabang Bank Syariah masih sedikit, tapi
dengan memanfaatkan jaringan ini nasabah BNI Syariah tidak perlu khawatir jika
dana masyarakat dilakukan terpisah. Dengan kata lain dana masyarakat yang
disimpan di BNI Syariah tidak akan dipergunakan oleh BNI Konvensional dan
terpisah. Hal ini untuk menjamin pengelolaan dana masyarakat di BNI Syariah
Struktur organisasi yang ada di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
institusi yang bergerak dalam pelayanan masyarakat, dan didukung oleh Sumber
dalam konteks uraian kerja dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
44
45
Pada gambar diatas terlihat bahwa PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk. Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan dipimpin oleh seorang Pemimpin
Umum dan Keuangan, dan Pelayanan Nasabah), selain itu juga para penyelia
strategi fokus.
empat strategi fokus, yaitu: kepemimpinan jasa, fokus, fokus pasar dan fokus
jasa.
4
Christopher H. Lovelock dan Lourent K. Wright, Manajamen Pemasaran Jasa (Jakarta: PT
Indeks Kelompok Gramedia, 2005), h.165.
46
mampu melayani beberapa atau banyak pasar yang dalam hal ini terutama
ada, maka fokus utama dalam pembahasan BNI Syariah ini, menyangkut
47
Salah satu unit yang ada di Pemasaran ini adalah rahn, karena rahn
ini termasuk salah satu produk yang dikembangkan dan dikelola oleh bagian
pemasaran.
2. Penyelia Operasional
a. Kesekretariatan
1) Surat-menyurat;
b. Inventaris
3) Membuat penyusutan
c. Personalia
48
perlengkapan kantor;
e. Akuntansi Cabang
setoran uang, atau aplikasi kirim uang. Dan hal yang berhubungan dengan
sehari-hari apakah sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan atau belum, BQA
memperluas jaringannya dan juga untuk menjangkau para nasabah yang ingin
49
KCPS dibantu oleh seorang pegawai teller dan customer service, Fungsi KCPS
tidak jauh berbeda dengan kantor Agen, karena kantor cabang pembantu tidak
50
BAB IV
dalam hal istilah aktiva lancar dan aktiva tetap. Barangkali berdasarkan tradisi,
dikemukakan pada bab sebelumnya, definisi aktiva lancar adalah aktiva yang
bisa diubah menjadi kas dalam jangka waktu, normalnya satu tahun. Maka
aktiva tersebut, yaitu kas dan surat-surat berharga, piutang dan persediaan,
serta pengaturan utang lancar. Pengaturan aktiva tetap (aktiva yang tidak
berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun), biasanya dimasukkan dalam
51
waktunya untuk mengelola aktiva dan utang lancar, suatu konsentrasi yang
dicurahkan pada sisi kiri neraca, apakah itu diarahkan untuk mengoptimalkan
jumlah kas dan surat-surat berharga, piutang dan persediaan. Untuk sebagian
manajemen keuangan. Pada akhir-akhir ini telah muncul berbagai model untuk
52
keseluruhan.
pengelolaan perusahaan secara efektif dan efisien. Dalam hal ini termasuk pula
modal kerja agar menghasilkan tingkat efisiensi yang tinggi dan terjaminnya
tersebut, adalah: 2
Proporsi modal kerja dari total aktiva, pada perusahaan jasa relatif
cukup besar dengan tingkat perputaran persediaan dan piutang yang relatif
rendah. Fluktuasi dalam pendapatan bersih pada perusahaan jasa juga relatif
2
Jumingan, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.69-71. Lihat juga
Munawir, Analisa Laporan Keuangan, cet.XIII, (Yogyakarta: Liberty, 2004), h.117-119.
53
keuangan.
ongkos produksi per unit atau harga beli per unit barang itu.
dengan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang yang akan dijual.
dibutuhkan. Selain itu harga pokok per satuan barang juga akan
harga pokok per satuan barang yang dijual akan semakin besar pula
besar. Modal kerja juga dipengaruhi oleh syarat kredit penjualan barang.
maka akan semakin besar kebutuhan modal kerja yang harus ditanamkan
dalam piutang.
54
akan modal kerja menjadi semakin rendah atau kecil. Untuk mencapai
penagihan piutang.
55
modal kerja untuk membayar bunga atau melunasi utang jangka pendek
h. Pengaruh musim
keuangan pada tahun 2007 sampai dengan 2009. Aktiva lancar BNI Syariah
terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, Sertifikat Wadiah Bank Indonesia,
penempatan pada bank lain, surat berharga yang dimiliki, piutang, dan
56
Tabel 4.1
Tahun 2007-2009
(Modal Kerja)
2007 2,505,175
2008 3,966,172
2009 4,745,838
Total 11,217,185
lancar pada tahun 2007 sampai dengan 2009. Dari tabel tersebut dapat dilihat
komposisi dari modal kerja bank beserta perubahan yang terjadi pada masing-
jangka pendek.
57
berasal dari faktor resiko. Resiko yang tinggi akan mengakibatkan bank enggan
dana. 3
Solusi yang dilakukan BNI Syariah agar pengelolaan modal kerja dapat
hatian. Dan jika ada dana yang tidak bisa diinvestasikan, maka akan
jumlah total dari periode tiga tahunan dan dibuat dalam prosentase, besarannya
3
Wawancara Pribadi dengan salah satu staff Keuangan BNI Syariah Cabang Jakarta Selatan.
Jakarta, 18 Mei 2010.
4
Wawancara Pribadi dengan salah satu staff Keuangan BNI Syariah Cabang Jakarta Selatan.
Jakarta, 18 Mei 2010.
58
Tabel 4.2
Tahun 2007-2009
adanya suatu langkah perkembangan modal kerja BNI Syariah yang secara
modal kerja pada BNI Syariah, maka perlu dilakukan analisis dan penafsiran
terhadap rasio keuangan. Dalam hal ini rasio yang digunakan adalah rasio
rentabilitas.
59
sebagaimana ditunjukkan dari laba yang diperoleh dari hasil penjualan produk
dan investasi. Rasio rentabilitas merupakan jawaban akhir dari rasio-rasio lain
yang secara luas dan dianggap paling tepat untuk digunakan sebagai alat ukur
perusahaan, tergantung pada laba dan aktivitas atau modal mana yang akan
5
Munawir, Analisa Laporan Keuangan, h.89.
60
dana dalam berbagai aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap.
besarnya.
yang sebesar-besarnya.
sebesar-besarnya.
6
Yaumil Nikmat, “ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGUKUR EFISIENSI KINERJA
PERUSAHAAN PADA CV PANDAN HARUM DI BALIKPAPAN”, diakses pada 28 April 2010 dari
www.guruvalah.20 m.com.
61
usaha.
membandingkan rasio rentabilitas bank dari tahun 2007 sampai dengan tahun
prestasi pada kondisi keuangan bank selama periode tersebut. Rasio rentabilitas
penjualan.
Laba
Return on Aset = x 100%
Total Aktiva
Tabel 4.3
Tahun 2007-2009
62
0.76% pada tahun 2007 dan 0.86% pada tahun 2008, kecuali pada tahun 2009
mengalami penurunan sebesar -3.89%. Dengan demikian, jika ROA pada tahun
2007 dan tahun 2008 menunjukkan perolehan laba yang signifikan, maka ROA
Jika ditelaah lebih lanjut, mengapa ROA BNI Syariah pada tahun 2009
faktor-faktor yang ikut menimbulkan terjadinya kerugian itu. Hal yang sudah
pasti, tentu saja terjadi bahwa beban biaya operasional lebih besar dari
pendapatan bersih.
63
bahwa penyebab utama terjadinya penurunan ROA tersebut adalah poin kedua,
ketiga dan keempat, karena poin pertama tentu saja akan berpedoman kepada
sistem yang relatif sudah baku. Contohnya, biaya gaji karyawan. Hal yang
sudah lazim dilakukan dalam perbankan syariah jika terjadi adanya nasabah
1. Korelasi
hipotesis yang didapatkan maka diperoleh nilai koefisien korelasi antara modal
64
kerja dengan rentabilitas adalah 0,353. Nilai korelasi tersebut dapat dilihat pada
Tabel 4.4
Correlations
modalkerja ROA
N 36 36
N 36 36
Sumber: Hasil korelasi r-product moment yang diolah dengan program SPSS 16.
sebesar 0,353. Hal ini menunjukkan adanya korelasi (hubungan) yang rendah
antara modal kerja dengan ROA. Angka koefisien korelasi bertanda positif (+)
berbanding lurus, artinya bila jumlah modal kerja meningkat, maka ROA akan
65
modal kerja dengan tingkat ROA didapat angka probabilitas sebesar 0,035 atau
probabilitas dibawah 0,05 (0,035 < 0,05). Dengan demikian H0 ditolak atau hal
ini berarti bahwa terdapat hubungan antara modal kerja dengan tingkat ROA
66
2. Koefisien Determinasi
Tabel 4.5
Model Summaryb
Sumber: Hasil koefisien determinasi yang diolah dengan program SPSS 16.
Dari tabel Model Summary di atas, kita peroleh nilai koefisien korelasi
(R) sebesar 0,353 dan nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,124 atau
bahwa tingkat ROA dipengaruhi sebesar 12,4% oleh modal kerja. Sedangkan
67
3. Regresi
meramalkan nilai suatu variabel. Variabel yang ingin kita duga disebut variabel
dilambangkan dengan X. 7
Tabel 4.6
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
7
Ety Rochaety dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS (Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2007), h.131. Lihat juga Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: CV
ALFABETA, 2006), h. 243.
68
atau tidak terhadap nilai Y. Pengujian ini bisa dilakukan dengan dua metode.
H1 : a ≠ 0 (konstanta a signifikan)
dimutlakkan menjadi 1,880. Sedangkan ttabel bisa didapat pada tabel t-test,
69
Oleh karena itu thitung < ttabel, (1,880 < 2,042), maka H0 diterima,
(t-test).
70
Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, nilai α (alpha) 0,025, dan df =
Oleh karena thitung > ttabel, (2,197 > 2,042), maka H0 ditolak,
Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0,035 atau
signifikan terhadap ROA. Kesimpulan ini sama dengan kesimpulan uji t (t-
test).
Selain itu, uji ini dapat dipakai untuk memutuskan apakah model regresi yang
telah diperoleh dapat dipergunakan untuk memprediksi. Berikut ini adalah tabel
71
Tabel 4.7
ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression
.001 1 .001 4.826 .035a
Sumber: Hasil analysis of varians (ANOVA) yang diolah dengan program SPSS 16.
(alpha) sebesar 5% dan df1 = 1 dan df2 = 34, didapat nilai Ftabel = 4,13. Karena
nilai Fhitung 4,826 lebih besar daripada nilai Ftabel 4,13 (Fhitung > Ftabel), maka
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dari PT BNI Syariah selama kurun waktu tiga tahun, dari tahun 2007 sampai
dengan tahun 2009. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang terdapat
Untuk mengetahui perkembangan modal kerja yang baik tidak hanya dilihat
seluruh aset yang lain (aktiva tetapnya) yang turut serta dalam menghasilkan
pendapatan bagi bank. Sehingga dapat disimpulkan modal kerja selama kurun
ini berarti pengelolaan modal kerja bank dilakukan secara efektif dan efisien.
rentabilitas, yaitu laba, karena laba pada tahun 2009 mengalami penurunan
72
dari tahun sebelumnya. Secara keseluruhan ROA PT BNI Syariah dari tahun
3. Dari hasil uji statistik dihasilkan nilai koefisien korelasi pada PT BNI Syariah
bahwa tingkat ROA dipengaruhi sebesar 12,4% oleh modal kerja. Ini artinya,
terdapat pengaruh dari besaran modal kerja PT BNI Syariah terhadap ROA
meskipun tidak terlalu tinggi. Hasil uji signifikansi konstanta (a) pada model
regresi terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0,069 atau
koefisien b (modal kerja) pada model regresi terlihat bahwa nilai probabilitas
pada kolom Sig adalah 0,035 atau probabilitas di bawah 0,05 (0,035 < 0,05).
terhadap ROA. Sementara pada uji Anova didapat nilai F hitung sebesar
4,826 lebih besar daripada nilai Ftabel 4,13 (Fhitung > Ftabel), maka dapat
B. Saran
modal kerja dan rentabilitas, maka saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai
berikut:
1. Terlepas dari besaran pengaruh dari suatu proses pengelolan modal kerja
hal yang tidak bisa dihindari adalah pemahaman maksimal terhadap konsep-
2. Perkembangan modal kerja yang terdapat pada PT BNI Syariah sudah cukup
yang jitu dalam hal penyaluran modal kerja kepada sektor-sektor produk-
prospektus.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainul. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, cet.VII. Jakarta: AZKIA Publisher,
2009.
Badudu. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001.
Harahap, Sofyan Safri. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2004.
Husnan, Suad . Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 1994.
http://dansite.wordpress.com.
http://economy.okezone.com.
http://proposal-skripsi-ekonomi-keuangan.blogspot.com.
http://www.bni.co.id.
http://www.datacon.co.id.
Karim, Adiwarman. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: IIIT Indonesia,
2003.
Kountur, Ronny. Metode Penelitian: Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, cet.III. Jakarta:
PPM, 2005.
Mauludi, Eli. Statistika I Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial. Jakarta, PT. Prima Heza
Lestari, 2006.
Rochaety, Ety dkk. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2007.
Rodoni, Ahmad dan Hamid, Abdul. Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Zikrul Media
Intelektual, 2008.
Sulaiman, Wahid. Analisis Regresi Menggunakan SPSS; Contoh Kasus & Pemecahannya.
Yogyakarta: ANDI, 2004.
Sunyoto, Danang. Uji Khi Kuadrat & Regresi Untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2010.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa
Indonesia, cet.III. Jakarta: Balai Pustaka, 1990.
Tim Prima Pena. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Gitamedia Press, 2006.
Umar, Husein. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, cet.II. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2005.
Uyanto, Stanislaus S. Pedoman Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009.
Wawancara Pribadi dengan salah satu staff Keuangan BNI Syariah Cabang Jakarta Selatan.
Jakarta, 18 Mei 2010.
FORMAT WAWANCARA
Hari/Tanggal : Selasa, 18 Mei 2010
Tempat : Kantor BNI Syariah Cabang Jakarta Selatan
ITC Dutamas Fatmawati Blok A1-2 dan A1-3
Jalan Rumah Sakit Fatmawati – Jakarta Selatan
Jakarta 12150 Telp. (021) 72798266
Fax. (021) 72798733
DAFTAR PERTANYAAN
1. Bagaimana pengelolaan modal kerja yang diterapkan oleh BNI Syariah agar
seluruh aktivitas usaha dapat berjalan dengan lancar?
2. Bagaimana perkembangan tingkat rentabilitas BNI Syariah, apakah sudah dapat
menunjukkan bahwa bank bekerja dengan efisien?
3. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perubahan modal kerja dan tingkat
rentabilitas bank?
4. Kendala apa saja yang dihadapi BNI Syariah dalam pengelolaan modal kerja?
5. Ketentuan atau standar seperti apa yang ditetapkan BI mengenai rentabilitas?
6. Kinerja keuangan seperti apa yang telah dilakukan oleh BNI Syariah mengenai
modal kerja dan rentabilitas?
7. Solusi apa yang dilakukan BNI Syariah agar pengelolaan modal kerja dapat
berjalan dengan baik?
Jawab : Pengelolaan modal kerja yang diterapkan oleh BNI Syariah menggunakan prinsip-
Tanya : Bagaimana perkembangan tingkat rentabilitas BNI Syariah, apakah sudah dapat
Jawab : Dilihat dari laporan keuangan konsolidasi, perkembangan rentabilitas BNI Syariah
Tanya : Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perubahan modal kerja dan tingkat
rentabilitas bank?
Jawab : Faktor yang mempengaruhi perubahan modal kerja yang pertama dari sisi
kedua, tergantung pada DPK (Dana Pihak Ketiga). Kemudian faktor yang
mempengaruhi tingkat rentabilitas bank dapat dilihat dari sejauh mana bank bisa
Tanya : Kendala apa saja yang dihadapi BNI Syariah dalam pengelolaan modal kerja?
Jawab : Kendala yang dihadapi BNI Syariah dalam pengelolaan modal kerja berasal dari
faktor resiko. Resiko yang tinggi akan mengakibatkan bank enggan menyalurkan
Tanya : Ketentuan atau standar seperti apa yang ditetapkan BI mengenai rentabilitas?
a. Pencapaian return on assets (ROA), return on equity (ROE), net interest margin
operasional.
Tanya : Upaya apa saja yang telah dilakukan oleh BNI Syariah mengenai pengelolaan
Jawab : Upaya yang dilakukan BNI Syariah dalam mengelola modal kerja dan menjaga
cabang. Dan agar percapaian optimal, maka harus diperhatikan pula unsur kehati-
hatiannya. Jika ada dana-dana yang tidak bisa diinvestasikan, maka akan
Tanya : Solusi apa yang dilakukan BNI Syariah agar pengelolaan modal kerja dapat
Jawab : Solusi yang dilakukan BNI Syariah adalah dengan memberikan target-target
kehati-hatian. Dan jika ada dana yang tidak bisa diinvestasikan, maka akan
Ary Nurhayati
Mahasiswi
Regression
Model Summaryb
ANOVAb
Total .010 35
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Correlations
modalkerja ROA
N 36 36
N 36 36