Anda di halaman 1dari 2

Komunikasi dan informasi memegang peranan penting dalam jaman global.

Melalui informasi dan


komunikasi dunia seakan tidak terbatas lagi oleh batas administrasi. Peralatan untuk menyajikan
informasi dan komunikasi juga semakin canggih dan beragam, sehingga semua kejadian disuatu
daerah dapat diketahui dengan seketika diwilayah lainnya. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa
barang siapa yang menguasai informasi dan komunikasi maka ia akan menguasai dunia. Adapun
urusan wajib Komunikasi dan Informasi di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar dilaksanakan oleh
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar. Permasalahan yang masih dihadapi dalam
pembangunan komunikasi dan informasi di Kota Denpasar adalah: a. Pembangunan jaringan internet
yang belum menjangkau seluruh fasilitas umum Kota Denpasar guna mendukung Smart City. b.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh birokrasi terutama untuk peningkatan
pelayanan public belum optimal guna mendukung Smart City.

E. Penerapan kota cerdas (smart city) Pembangunan perkotaan sebagai pusat-pusat pertumbuhan
diarahkan untuk mewujudkan kota-kota berkelanjutan dan berdaya saing, melalui pemerataan
pembangunan, sekaligus mengembangkan kota layak huni, kota hijau yang berketahanan iklim dan
bencana, serta kota cerdas, berdasarkan karakter fisik, potensi ekonomi, dan budaya lokal. Kota
Cerdas adalah Kota yang menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan performance-nya,
mengurangi biaya dan pemakaian konsumsi, serta untuk lebih terlibat lebih aktif dan efektif dengan
warganya. Sedikitnya ada tiga faktor penilaian Kota Cerdas, yaitu cerdas ekonomi, cerdas sosial, dan
cerdas lingkungan. Kota dinilai cerdas secara ekonomi, apabila sebuah kota ditopang oleh
perekonomian yang baik dengan memaksimalkan sumber daya atau potensi kota termasuk layanan
Teknologi Informasi Komunikasi , tata kelola dan peran Sumber Daya Manusia yang baik. Kota
dinyatakan cerdas secara sosial, apabila masyarakat dalam sebuah kota memiliki keamanan,
kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan interaksi sosial dengan sesama masyarakat ataupun
dengan pemerintah Terakhir, kota dinyatakan cerdas apabila warga kotanya memiliki tempat tinggal
yang layak huni , sehat, hemat dalam penggunaan energi serta pengelolaan energi dengan dukungan
layanan Teknologi.

Tujuan

3. Meningkatnya pelayanan publik melalui tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance)
berdasarkan penegakan suprimasi hukum (law enforcement) untuk mewujudkan keadilan melalui
terciptanya tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa, terciptanya ketenteraman dan
ketertiban masyarakat, meningkatnya potensi dan sumber pendapatan daerah, meningkatnya akses,
pemerataan, demokrasi, dan kualitas pendidikan, meningkatnya akses dan pelayanan kesehatan,
meningkatnya kualitas hidup dan peran perempuan dalam perlindungan dan kesejahteraan anak,
meningkatnya perlindungan dan kesejahteraan sosial, penanggulangan kemiskinan, kependudukan,
keluarga berencana, dan olahraga, pencegahan dan penaggulangan bencana, meningkatnya sarana
dan prasarana dasar perekonomian, meningkatnya sarana perhubungan dan berkembangnya
perumahan rakyat layak huni

Sasaran
3. Terwujudnya tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) menuju Kota Cerdas
(Smart City

Terwujudnya penegakan supremasi hukum (law enforcement) dalam tata kelola pemerintahan.

5. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat (welfare Society) menuju kebahagiaan.

Arah kebijakan

(8) Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. (9)
Melanjutkan Reformasi Birokrasi guna meningkatkan kepercayaan publik. (10) Meningkatkan potensi
sumber- sumber pendapatan daerah. (11) Mewujudkan Denpasar sebagai Kota Cerdas.

(12) Melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan (SPP). (13) Melanjutkan kerjasama
dengan BPKP dan KPK dalam pencegahan korupsi. (14) Harmonisasi peraturan perundang-
undangan. (15) Mengembangkan kompetensi SDM pemerintahan.

(16) Mewujudkan pelayanan prima berlandaskan Sewaka Dharma. (17) Meningkatkan


aksesibilitas, kapasitas, dan kualitas pendidikan (18) Meningkatkan aksesibilitas, kapasitas dan
kualitas kesehatan. (19) Meningkatkan pelayanan bagi penyandang disabilitas. (20) Meningkatkan
penanganan kemiskinan secara terpadu. (21) Mengembangkan pariwisata. (22) Meningkatkan
daya saing industri, perdagangan, dan iklim investasi

Misi 3: Peningkatan Pelayanan Publik Melalui Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik (Good
Governance) Berdasarkan Penegakan Supremasi Hukum (Law Enforcement)

Anda mungkin juga menyukai