, MT
Setelah menyelesaikan Kuliah ini, mahasiswa
mampu menjelaskan:
Pengukuran Hujan
Analisa Hujan Kawasan
Analisa Frekuensi
Curah hujan Maksimum Harian Rata-rata
Analisa Intensitas Curah Hujan
Hujan merupakan faktor penting Karakteristik Hujan
dalam perencanaan drainase. Tinggi/kedalaman hujan :
Apabila terjadi hujan lebat maka Jumlah atau kedalaman hujan yang terjadi
pemukiman, jalan, lapangan olah selama durasi hujan dan dinyatakan dalam
raga tergenang. Kejadian ini bisa ketebalan air di atas permukaan datar,
mengakibatkan kerusakan tanaman
apabila genangan terjadi di daerah dalam mm
pertanian atau perkebunan. Intensitas hujan :
Laju hujan atau tinggi hujan persatuan
Dalam analisis perencanaan drainase waktu (mm/menit, mm/jam)
diperlukan besaran hujan berupa:
Ketinggian/kedalaman hujan Durasi/lama hujan:
Intensitas hujan panjang waktu dimana hujan turun dalam
Durasi/lama hujan menit atau jam
Distribusi hujan terhadap Frekuensi kejadian hujan:
tempat dan waktu Frekuensi kejadian atau besarnya
Frekuensi kejadian hujan
kemungkinan besaran hujan disamai atau
dilampaui biasanya dinyatakan dengan
kala ulang T, misalnya sekali dalam 2
tahun.
Hujan rencana merupakan salah satu
komponen penting dalam analisis sistem
drainase.
Hal utama yang perlu diketahui dan dikaji
pada analisis sistem drainase adalah :
Jenis data yang dibutuhkan.
Cara melakukan analisis.
Keluaran (hasil) analisis.
Cara ini dilakukan dengan mengambil satu data curah hujan maksimum rata-rata setiap
tahun, yang berarti jumlah data dalam seri akan sama dengan panjang data yang tersedia.
Hal ini berarti pula bahwa hanya besaran maksimum tiap tahun saja yang dianggap
berpengaruh dalam analisis selanjutnya. Akibatnya, besar hujan maksimum rata-rata kedua
dalam satu tahun yang mungkin lebih besar dari hujan maksimum rata-rata dalam tahun
yang lain tidak diperhitungkan pengaruhnya dalam analisis. Untuk mengatasi masalah ini
maka dapat menggunakan seri data parsial.
Dengan menetapkan suatu besaran tertentu sebagai batas bawah, selanjutnya semua
besaran data yang lebih besar dari batas bawah tersebut diambil dan dijadikan bagian seri
data untuk kemudian dianalisis. Penetapan batas bawah ini dapat saja didasarkan atas
alasan-alasan fisik, alasan hidrologik ataupun alasan lain yang dapat diterima dan dijelaskan
kepentingannya. Dalam kaitan ini tidak ada batasan berapa besar data tiap tahun yang
dapat diambil dalam satu seri, namun dalam praktek dianjurkan rata-rata jumlah data yang
tidak lebih besar dari lima
Uji Smirnov-
Kolmogorov
Uji Chi-Kuadrat
Uji Smirnov-
Kolmogorov
Contoh Kasus
Curah hujan maksimum harian rata-rata ini
digunakan dalam rangkaian proses
penyiapan data untuk analisis frekwensi.
Dalam praktek ditemui 5 (lima) cara
penyiapan data untuk mencari curah hujan
maksimum rata-rata.
Dari analisis point d dapat diturunkan rumusan Intensitas hujan berdasarkan rumus
Talbot, Sherman dan Ishiguro (klik contoh hitungan)
Rumus Talbot
Rumus Ishiguro
2. Data hujan harian (data manual)
Dari data hujan harian bisa diturunkan rumusan Intensitas hujan untuk suatu daerah
tertentu yang terdapat stasiun hujan harian. dengan menggunkan rumus
mononobe.
Prosedur:
a. Dari data hujan dan data DAS dihitung curah hujan maksimum harian rata-rata
(klik contoh hitungan)
b. Dihitung hujan rancangan kala ulang tertentu dengan analisis frekuensi
(klik contoh hitungan)
c. Hujan rancangan dengan kala ulang tertentu tersebut dimasukan dalam rumus
mononobe sebagai berikut : (klik contoh hitungan)
dengan :
I = Intensitas hujan (mm/jam)
R24 = Hujan harian kala ulang tertentu (mm)
t = lamanya hujan (jam)
Rumus Intensitas untuk data menerus, yang paling cocok adalah
rumus Talbot, karena nilai rata-rata deviasi antara data dan hitungan
yang paling kecil
Ada Pertanyaan…??