Anda di halaman 1dari 20

 Beranda

 About
 Arsip
 Download
 Kontak

Blog Eris
eriskusnadi.wordpress.com

Desember 24, 2011

Fishbone Diagram dan Langkah-


Langkah Pembuatannya
By Eris Kusnadi

Fishbone diagram (diagram tulang ikan — karena bentuknya seperti tulang ikan) sering
juga disebut Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa Diagram diperkenalkan oleh Dr.
Kaoru Ishikawa, seorang ahli pengendalian kualitas dari Jepang, sebagai satu dari tujuh alat
kualitas dasar (7 basic quality tools). Fishbone diagram digunakan ketika kita ingin
mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama ketika sebuah team
cenderung jatuh berpikir pada rutinitas (Tague, 2005, p. 247).

Suatu tindakan dan langkah improvement akan lebih mudah dilakukan jika masalah
dan akar penyebab masalah sudah ditemukan. Manfaat fishbone diagram ini dapat menolong
kita untuk menemukan akar penyebab masalah secara user friendly, tools yang user friendly
disukai orang-orang di industri manufaktur di mana proses di sana terkenal memiliki banyak
ragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan (Purba, 2008, para.
1–6).

Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau
masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan
dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin,
prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu
diuraikan melalui sesi brainstorming.

Untuk lebih jelasnya, saya akan menguraikan prosedur atau langkah-langkah


pembuatan fishbone diagram di bawah ini.

Langkah-Langkah Pembuatan Fishbone Diagram


Pembuatan fishbone diagram kemungkinan akan menghabiskan waktu sekitar 30-60 menit
dengan peserta terdiri dari orang-orang yang kira-kira mengerti/paham tentang masalah yang
terjadi, dan tunjuklah satu orang pencatat untuk mengisi fishbone diagram. Alat-alat yang
perlu disiapkan adalah: flipchart atau whiteboard dan marking pens atau spidol.

Langkah 1: Menyepakati pernyataan masalah

 Sepakati sebuah pernyataan masalah (problem statement). Pernyataan masalah ini


diinterpretasikan sebagai “effect”, atau secara visual dalam fishbone seperti “kepala
ikan”.
 Tuliskan masalah tersebut di tengah whiteboard di sebelah paling kanan, misal:
“Bahaya Potensial Pembersihan Kabut Oli”.
 Gambarkan sebuah kotak mengelilingi tulisan pernyataan masalah tersebut dan buat
panah horizontal panjang menuju ke arah kotak (lihat Gambar 1).

Gambar 1. Pembuatan Fishbone Diagram — Menyepakati Pernyataan Masalah

Langkah 2: Mengidentifikasi kategori-kategori

 Dari garis horisontal utama, buat garis diagonal yang menjadi “cabang”. Setiap
cabang mewakili “sebab utama” dari masalah yang ditulis. Sebab ini diinterpretasikan
sebagai “cause”, atau secara visual dalam fishbone seperti “tulang ikan”.
 Kategori sebab utama mengorganisasikan sebab sedemikian rupa sehingga masuk
akal dengan situasi. Kategori-kategori ini antara lain:
o Kategori 6M yang biasa digunakan dalam industri manufaktur:
 Machine (mesin atau teknologi),
 Method (metode atau proses),
 Material (termasuk raw material, consumption, dan informasi),
 Man Power (tenaga kerja atau pekerjaan fisik) / Mind Power
(pekerjaan pikiran: kaizen, saran, dan sebagainya),
 Measurement (pengukuran atau inspeksi), dan
 Milieu / Mother Nature (lingkungan).
o Kategori 8P yang biasa digunakan dalam industri jasa:
 Product (produk/jasa),
 Price (harga),
 Place (tempat),
 Promotion (promosi atau hiburan),
 People (orang),
 Process (proses),
 Physical Evidence (bukti fisik), dan
 Productivity & Quality (produktivitas dan kualitas).
o Kategori 5S yang biasa digunakan dalam industri jasa:
 Surroundings (lingkungan),
 Suppliers (pemasok),
 Systems (sistem),
 Skills (keterampilan), dan
 Safety (keselamatan).
 Kategori di atas hanya sebagai saran, kita bisa menggunakan kategori lain yang dapat
membantu mengatur gagasan-gagasan. Jumlah kategori biasanya sekitar 4 sampai
dengan 6 kategori. Kategori pada contoh ini lihat Gambar 2.

Gambar 2. Pembuatan Fishbone Diagram — Mengidentifikasi Kategori-Kategori

Langkah 3: Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara brainstorming

 Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi


brainstorming.
 Saat sebab-sebab dikemukakan, tentukan bersama-sama di mana sebab tersebut harus
ditempatkan dalam fishbone diagram, yaitu tentukan di bawah kategori yang mana
gagasan tersebut harus ditempatkan, misal: “Mengapa bahaya potensial? Penyebab:
Karyawan tidak mengikuti prosedur!” Karena penyebabnya karyawan (manusia),
maka diletakkan di bawah “Man”.
 Sebab-sebab ditulis dengan garis horisontal sehingga banyak “tulang” kecil keluar
dari garis diagonal.
 Pertanyakan kembali “Mengapa sebab itu muncul?” sehingga “tulang” lebih kecil
(sub-sebab) keluar dari garis horisontal tadi, misal: “Mengapa karyawan disebut tidak
mengikuti prosedur? Jawab: karena tidak memakai APD” (lihat Gambar 3).
 Satu sebab bisa ditulis di beberapa tempat jika sebab tersebut berhubungan dengan
beberapa kategori.

Gambar 3. Pembuatan Fishbone Diagram — Menemukan Sebab-Sebab Potensial

Langkah 4: Mengkaji dan menyepakati sebab-sebab yang paling mungkin

 Setelah setiap kategori diisi carilah sebab yang paling mungkin di antara semua
sebab-sebab dan sub-subnya.
 Jika ada sebab-sebab yang muncul pada lebih dari satu kategori, kemungkinan
merupakan petunjuk sebab yang paling mungkin.
 Kaji kembali sebab-sebab yang telah didaftarkan (sebab yang tampaknya paling
memungkinkan) dan tanyakan , “Mengapa ini sebabnya?”
 Pertanyaan “Mengapa?” akan membantu kita sampai pada sebab pokok dari
permasalahan teridentifikasi.
 Tanyakan “Mengapa ?” sampai saat pertanyaan itu tidak bisa dijawab lagi. Kalau
sudah sampai ke situ sebab pokok telah terindentifikasi.
 Lingkarilah sebab yang tampaknya paling memungkin pada fishbone diagram (lihat
Gambar 4).
Gambar 4. Pembuatan Fishbone Diagram — Melingkari Sebab yang Paling Mungkin

Diskusi selama sesi brainstorming hendaknya dirangkum, seperti terlihat pada Tabel
1 di bawah ini.

Tabel 1
Rangkuman diskusi pada sesi brainstorming fishbone diagram
Root
Possible Root Cause Discussion
Cause?
MAN
Kemampuan karyawan melakukan tugas (cedera Cedera personil teridentifikasi saat briefing K3*. Pelaksanaan
N
lama, fisik) tugas tidak tergantung pada fisik.

Tidak tahu prosedur K3 Awareness training di OJT sudah disediakan N

Tidak mengikuti prosedur K3 Karyawan baru di-briefing K3 dan sistem penalti N

Tidak menghadiri training K3 Pelatihan K3 diberikan dalam orientasi dan OJT N


MACHINE / TOOLS
Tinggi tempat kerja rendah Bukan akar masalah jika metode dapat diubah N

Part sudah usang Tidak ada part usang menyebabkan insiden N

Tidak ada tanda bahaya Tanda bahaya sudah ada N


METHOD
Prosedur tidak diperbaharui Review prosedur rutin setahun sekali N

Tidak ada prosedur K3 Prosedur meliputi prosedur K3 untuk semua kegiatan N

Prosedur K3 salah Prosedur sudah ditinjau oleh supervisor, manajer, dept. head N

Prosedur K3 membingungkan Prosedur sudah ditinjau oleh supervisor, manajer, dept. head N

Prosedur terlalu manual Bag dipegang operator, perlu memastikan tidak ada
Y
kebocoran oli, dll.

Tidak ada komunikasi K3 Disertakan dalam OJT N


MATERIAL
APD** yang salah Verifikasi dengan vendor sebelum membeli N

Material yang tidak bisa diandalkan bahan (bag Bag plastik rentan robek bila menyentuh objek tajam
Y
kimia)

Kualitas rendah (pipa, APD, bag kimia) Verifikasi dengan vendor sebelum membeli N

Material yang digunakan salah (pipa, APD, bag Verifikasi dengan vendor sebelum membeli
N
kimia)

Tidak ada APD yang disediakan APD sudah disediakan untuk semua aktivitas berbahaya N
*) K3 = Kesehatan dan Keselamatan Kerja
**) APD = Alat Pelindung Diri

Dari contoh di atas, fishbone diagram dapat menemukan akar permasalahan, yaitu
kabut oli selama ini dibersihkan dengan ditampung di bag plastik yang rentan robek dan
selama tidak ada bag plastik ada kemungkinan oli menetes jika kran rusak, solusi bisa dengan
menambahkan containment tray atau safety cabinet yang permanen menempel pada pipa.
Jika masalah rumit dan waktunya memungkinkan, kita bisa meninggalkan fishbone
diagram di dinding selama beberapa hari untuk membiarkan ide menetas dan membiarkan
orang yang lalu lalang turut berkontribusi. Jika fishbone diagram terlihat timpang atau
sempit, kita bisa mengatur ulang fishbone diagram dengan kategori sebab utama yang
berbeda. Kunci sukses fishbone diagram adalah terus bertanya “Mengapa?”, lihatlah diagram
dan carilah pola tanpa banyak bicara, dan libatkan orang-orang di “grass root” yang terkait
dengan masalah karena biasanya mereka lebih mengerti permasalahan di lapangan.

Rujukan:

DitjenNak. (2000). Panduan pelatihan total quality management dan meningkatkan sistem-
sistem organisasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan,
Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Purba, H.H. (2008, September 25). Diagram fishbone dari Ishikawa. Retrieved from
http://hardipurba.com/2008/09/25/diagram-fishbone-dari-ishikawa.html
Tague, N. R. (2005). The quality toolbox. (2th ed.). Milwaukee, Wisconsin: ASQ Quality
Press. Available from http://asq.org/quality-press/display-
item/index.html?item=H1224

Iklan

Beri peringkat:

65

14

Lempar Cendol/Bata?

Share this:




 inShare7
 Surat elektronik
 Lagi

Terkait
Tentang 7 Basic Quality Toolsdalam "Quality Tools"

Tentang 7 New Quality Toolsdalam "Quality Tools"

Statistical Process Controldalam "Quality Tools"

This entry was posted on Sabtu, Desember 24th, 2011 at 2:42 pm and tagged with 5-why, 7
basic quality tools, cause-and-effect diagram, fishbone diagram, Ishikawa diagram, Kaoru
Ishikawa, quality control and posted in Quality Tools. You can follow any responses to this
entry through the RSS 2.0 feed.
« Maintenance adalah Cost Center?
Curah Pendapat dengan Affinity Diagram – Metode Kawakita Jiro atau KJ Method »

51 responses to “Fishbone Diagram dan Langkah-Langkah Pembuatannya”

 tonikaef
Juli 4th, 2012 at 10:02 pm

makasih banget postingnya…. aq blum bca smuanya, tp penjabarannnya lbih


aplikatif..thanks ilmux.. ijin share bro…

Balas

o Eris Kusnadi
Juli 5th, 2012 at 2:40 pm

terima kasih, saya mencoba menyampaikan informasi berdasrkan pengalaman


+ referensi2 yg belum dijangkau dalam text book. semoga ini bisa
dikembangkan oleh penulis2 lain

Balas

 raka agastya
September 8th, 2016 at 7:59 am

ada lagi nggak penjelasannya,asal nya beda

 raka agastya
September 8th, 2016 at 8:01 am

ya ,makasih ya…

 sokip muhammad
November 21st, 2012 at 11:24 pm

Bagus untuk dipahami dan diaplikasikan………..Thanks yaaa..


Balas

o Eris Kusnadi
November 22nd, 2012 at 5:49 am

sama2, sudah berkunjung ke blog ini, semoga bermanfaat

Balas

 shary
Desember 4th, 2012 at 2:46 pm

ini sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas


oya selain fishibone diagram masih ada 4 diagram lagi, apa anda bisa membantu sya
apa itu 5w+1H?

Balas

o Eris Kusnadi
Desember 4th, 2012 at 7:10 pm

5W+1H adalah kumpulan pertanyaan (i.e.: what, who, when, where, why,
how) yg mungkin ditanyakan oleh si pembaca informasi.
Oleh karena itu, kita diharapkan dapat membuat sebuah informasi yg mampu
menjawab pertanyaan2 5W+1H secara singkat dan padat.
Dalam dunia quality management, informasi itu penting karena tanpa
informasi, kita tidak akan memperoleh pengetahuan yg diperlukan untuk
mencapai tujuan (memecahkan masalah yg berhubungan dengan kualitas).

Jadi selalu gunakan rumus 5W+1H untuk meng-guide kita membuat sebuah
informasi, Shary dapat mempraktekan ini ketika membuat abstraksi atau bab
pendahuluan sebuah karya ilmiah, atau menilai apakah posting blog ini sudah
mampu menjawab pertanyaan2 5W+1H.

Silahkan klik link ini https://eriskusnadi.wordpress.com/category/industrial-


engineering/quality-tools/ Apakah terdpat 4 diagram lain yang Shary maksud.

Balas

 Afif Fahmi
Februari 10th, 2013 at 6:58 am

terima kasih buat postingannya sangat membantu.. kalau boleh sumbernya bisa di
tampil kan juga lebih bagus..

Balas
 Eris Kusnadi
Februari 13th, 2013 at 12:29 pm

Referensi ada dibagian bawah posting. Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya

Balas

 EvyLind
April 18th, 2013 at 3:54 am

terimakasih infonya..tetapi sy msh bingung bgmn cara menghitungnya dari fishbone


tsb agar dpt diketahui sub-root cause mana yg paling dominan dr masing2 root cause
tsb.. bisa kah dibantu cara menghitungnya tsb? atau referensi apa yg bisa sy gunakan
utk memahami hal tsb.
terimakasih..

Balas

o Eris Kusnadi
Oktober 26th, 2013 at 7:10 pm

Jika memungkinkan analisis root cause disertai data pendukung berupa


statistik kejadian dari root cause.
Dengan adanya data tsb, team akan lebih mudah menentukan root cause mana
yg paling dominan.

Silahkan juga cari referensi CNX Diagram, dalam CNX Diagram setiap tulang
dalam Fishbone Diagram diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:

– C (constant) : faktor yg secara kuantitatif akan berjalan konstan dalam


proses, diketahui perilakunya, dan mudah dikendalikan. Contoh: temperatur
oven

– N (noise) : common cause, faktor yg terlihat random dan tidak dapat


dikendalikan. Contoh: temperatur lingkungan

– X (experiment) : variabel yg menurut kita memiliki peran penting dalam


memberikan kontribusi bagi akibat yg tidak diinginkan, tapi kita mungkin tdk
memahami betul atribut, perilaku, dan ukurannya. Contoh: miss-setting

Improvement-nya adalah mengubah X menjadi C, kalau memungkinkan


mengubah N menjadi C.

Balas

 Japo
Juni 18th, 2013 at 7:00 am
Trimakasih, sangat membantu.

Balas

o Eris Kusnadi
Oktober 26th, 2013 at 7:11 pm

terima kasih atas kunjungannya

Balas

 ekoandrianto2013
Juli 16th, 2013 at 3:31 am

Keren…
baru tahu fishbone saat bos nyanya, nah nyari2 deh, terus ketemu blog ente.

Baca2 tempat lain kagak paham, inggris semua masalahnya om, heheheh. Siip, keep
posting om, thx for sharing.

Balas

o Eris Kusnadi
Oktober 26th, 2013 at 7:12 pm

terima kasih atas kunjungannya

Balas

 Yuliana Hardani
September 25th, 2013 at 12:07 am

Terima kasih, informatif sekali. o,ya bila untuk organisasi pemerintah, kategori apa
yang cocok? Referensi apa yg bisa saya gunakan untuk memahami hal tsb? Ditunggu
masukannnya..terima kasih.

Balas

o Eris Kusnadi
Oktober 26th, 2013 at 7:21 pm

saya kurang paham organisasi pemerintah, penentuan kategori tergantung


kasus, mungkin saja kategori 6M yg biasa digunakan industri manufaktur
dapat juga digunakan dalam organisasi pemerintah. Silahkan kunjungi list
referensi yg saya cantumkan di bagian bawah posting.
Balas

 Andrie
Oktober 29th, 2013 at 5:09 am

Kalau kita punya 4 masalah yang berbeda diagramnya dibuat 1 atau 4 ya?

Balas

o Eris Kusnadi
November 3rd, 2013 at 9:03 am

Pak Andri, gunakan 4. Sebaiknya anda gunakan terlebih dahulu diagram


pareto untuk mencari masalah manakah (dari keempat masalah tsb) yg harus
diselesaikan terlebih dahulu

Balas

 Lena Satlita
November 10th, 2013 at 12:16 pm

terimakasih, sangat membantu saya tuk mempelajari fishbone diagram.

Balas

 satrio
Maret 20th, 2014 at 9:26 am

terimakasih kakak Eris, mantap ada di halaman pentama mbah gogel..ditunggu


tambahannya

Balas

 Heri Wijaya
Maret 29th, 2014 at 10:14 am

mas eris, saya mw tanya donk. dosen saya bilang kalo ishikawa yang baru udah
nampilin solusi dari masalah yang kita pecah. kalo panah kebawah itu masalah,
sedangkan panah ke atas itu solusi dari masalahnya. bisa di jelasin g mas??
mohon bantuan…

Balas

 Aji Saka
Juni 16th, 2014 at 11:59 pm
salam sejahtra,sy senang bisa melihat diagram ikan,bisa minta panduan cara membuat
nya,trims aji

Balas

 gerry
Juni 19th, 2014 at 4:29 am

wah,, berguna sekali ini datanya… mas, saya mau nanya jika ingin membuka usaha
baru apakah diagram fishbone adalah tools yang tepat untuk menyimpulkan
permasalahan yang ada?

Balas

 cahyo santoso
Juni 27th, 2014 at 3:34 am

kalo banyak generasi kita mampir di blog ini maka semakin banyak orang pntar di
negeri ini……semangat terus Mas Bro

Balas

 idris
Agustus 15th, 2014 at 2:29 pm

Matur nuwun…, akhirnya saya bisa mengimgat kembali. Mata kuliah ini setelah
sekian lama aku tinggalkan sekitar 12 tahun yang lalu….

Balas

 caktri
Agustus 21st, 2014 at 2:06 pm

Yth. Admin
Mohon tanya bagaimana Fishbone diagram menggambarkan alur proses secara
analistis untuk mencari penyebab dominan dari suatu usaha marketing yang selalu
merugi ?
Jika berkenan mohon ditanggapi dan sebelumnya diucapkan terimakasih.

Balas

o johanes efradus
Juni 26th, 2015 at 11:15 am
yth.
terimakasi atas bantuanya kami menyelesaikan suatu masalah mengunakan
apliiksi fishbone.cara./aplikasi thx

Balas

 sigit setio pramono


Agustus 31st, 2014 at 1:41 pm

Terimakasih atas postingnya. Sangat bermanfaat.

Balas

 REZA
November 6th, 2014 at 12:11 pm

SAYA TIDAK MENGERTI

Balas

 nugroho yudha
Desember 6th, 2014 at 5:53 pm

itu diagram fish bone bagaimana alur flownya yang jelas


masih belum bisa di mengerti. langkah dan lankahnya. serta sebab akibatnya. terlalu
instan

Balas

 haru kun
Februari 4th, 2015 at 6:35 pm

terimakasih gan

Balas

 Rida Hudaya
Februari 28th, 2015 at 11:07 am

Reblogged this on Rida Hudaya.

Balas

 Rida Hudaya
Februari 28th, 2015 at 11:10 am
Reblogged this on Rida Hudaya.

Balas

 renita
April 23rd, 2015 at 4:47 am

keren gan penjelasanya lengkap, sangat membantu.

Balas

 dodi
Mei 4th, 2015 at 4:36 am

hay bro eris heheh


mantap tenan ilmunya

Balas

 Johanes Efradus
Juni 26th, 2015 at 4:45 am

Tuhan berkati atas pertolongannya sdh membantu kami dlm penyelesaian tugas.thx

Balas

 Johanes Efradus
Juni 26th, 2015 at 6:04 am

Gbu.mas.semoga sukses sdh membantu kami mengerjakan Tugas kuliah.mat


beraktifitas.thx

Balas

 Shalin
Juni 30th, 2015 at 9:42 am

Saya menemukan lebih banyak contoh diagram tulang ikan di creately masyarakat
diagram .

Balas

 universalbali
Agustus 24th, 2015 at 10:44 pm
Terimakasih sebelumnya saya sampaikan pada Eriskusnadi yg sudah menulis blog ini.
Saya mempunyai teman yg punya usaha workshop CNC machining yg orderannya
custom. Permasalahan yg saya lihat si owner sangat superior mulai dari mencari order
sampai dengan bagaimana cara membaginya pada mesin2 yg ada sampai dg proses
apa yg harus dilakukan terlebih dahulu untuk memperpendek circle time setiap
produk custom yg dibuatnya. Karena hal ini sangat berhubungan dg waktu yg
diberikan oleh customer, karena biasanya customer yg memesan mengalami
permasalahan dg rusaknya copmonen shg harus segera dibuatkan componen baru agar
produksi tidak terganggu. Nah kalau kita bisa lebih cepat dari competitor maka
disitulah USP (Ultimate Selling Point ) kita shg banyak konsumen yg mempercayakan
kepada kita semua part2nya. Seperti yg sudah sy jelaskan di atas para karyawannya
tidak bisa mengikuti apa mau si owner yg sangat menguasai permasalahan di
workshopnya. Jadi sepertinya sanfat tergantung kepada si owner. Yang menjadi
pertanyaan saya : “TIPE FISHBONE DIAGRAM YG SEPERTI APA YG COCOK
DG PROLEM SEPERTI YG SUDAH SAYA JELASKAN DIATAS”.
Atas supportnya saya sampaikan banyak terimakasih.

Terimakasih

Tahir
tahirtalibs@gmail.com

Balas

 dhani
November 8th, 2015 at 9:29 am

terima kasih referensi yang membantu

Balas

 basithk
Februari 11th, 2016 at 7:48 am

makasi bro teorinya bantu banget setelah diaplikasikan

Balas

 threex
Maret 5th, 2016 at 11:45 am

keren pembahasannya, kata katanya ringan, jadi mudah dicerna. Thanks dah share
ilmunya. langsung bookmarked bro

Balas
 penayunus
April 19th, 2016 at 12:47 am

terimakasih sharing dan bahasanya yg membumi jadi mudah dicerna

Balas

 burhanudin
Juni 10th, 2016 at 10:13 pm

ALHAMDULILLAH DAPAT TAMBAHAN PENGETAHUAN TERIMA KASIH

Balas

 Medieandrians
Agustus 15th, 2016 at 2:41 am

Ijin share Pak… trims

Balas

 syah
Agustus 16th, 2016 at 1:34 am

thanks info nya sangat bermanfaat bagi saya, mohon ijin share pak

Balas

 Root Cause Analysis, Fishbone Theory, Job Safety Analysis - Laporan Kita
Januari 28th, 2017 at 12:14 pm

[…] https://eriskusnadi.wordpress.com/2011/12/24/fishbone-diagram-dan-langkah-
langkah-pembuatannya/ […]

Balas

 massigit
Maret 28th, 2017 at 12:59 pm

Terima kasih mas Eris.. ilmu yang sangat bermanfaat. Setelah saya “jalan-jalan” ke
blog Anda, saya jadi bersemangat ingin mulai nulis lagi.. Ayoo mas.. semangat nulis
lagi.. maturnuwun

Balas
 frans128https://wordpress.comFrancisco Maia
Oktober 18th, 2017 at 3:33 pm

terimaksih banyak ta mas buat postingan ini. sangat membantu

Balas

Tinggalkan Balasan

 Kata Mutiara Hari Ini


Kehidupan akan tetap berjalan tanpa Teknik Industri. Namun dengan Teknik Industri,
kehidupan akan lebih bernilai-tambah.

 Pencarian
cari

 Kategori
 Catatan Kamar (8)
 Industrial Engineering (20)
o Catatan Harian (3)
o Operational Research (1)
o PPIC (1)
o Product Development (1)
o Productivity (1)
o Project Management (2)
o Quality Tools (13)
 Intermezzo (8)
 Software (1)
 Statistical Computing (7)
 Toyota Production System (10)
o 5S (2)
o Heijunka (1)
o Lean Production System (3)
o Pull System (1)
o TPM (3)
 Produktivitas Bulanan
Produktivitas Bulanan


 Inventori Terbaru
o Tentang 7 New Quality Tools
o Tentang 7 Basic Quality Tools
o Standar Simbol-Simbol Flowchart dan Penggunaannya
 Warehouse
o Tentang 7 New Quality Tools
o Tentang 7 Basic Quality Tools
o Standar Simbol-Simbol Flowchart dan Penggunaannya
o Software-Software yang Saya Gunakan untuk Pekerjaan Engineering
o Statistical Process Control
o Siklus Mahasiswa Teknik
o Pros & Cons dari Sistem Push dan Pull
o Process Decision Program Chart (PDPC)
o Sepeda Perdana Menteri Belanda dan Pesawat Terbang Presiden Indonesia
o Uji Normalitas dengan Kolmogorov–Smirnov Test pada PSPP
o Engineer dalam Uang Kertas
o Activity Network Diagram (Bagian Kedua) — Prosedur Penjadwalan Proyek
o Activity Network Diagram (Bagian Pertama)
o Angkot Sustainable Energy Solusi Kenaikan Harga BBM
o Lockstitch Mechanism in Sewing Machine
o Trust Me, I’m an “Industrial Engineer”
o Uji Normalitas dengan Geary’s Test
o Valentine-an Engineer
o Beralih dari SPSS ke PSPP
o STM 80 Tangerang: Sebuah Tulisan dari Seorang Alumni
o Tentang Matrix Diagram
o Pemecahan Masalah dengan Tree Diagram atau Diagram Pohon
o Membuat Bagan Pareto dengan Microsoft Excel
o Membuat Diagram Keterkaitan Masalah atau Interrelationship Diagram
o Push System vs. Pull System
o Curah Pendapat dengan Affinity Diagram – Metode Kawakita Jiro atau KJ Method
o Fishbone Diagram dan Langkah-Langkah Pembuatannya
o Maintenance adalah Cost Center?
o Penjelasan Terbaik Hukum Ohm
o Kegalauan di Kota Serpong
o Model Lean Manufaktur pada Industri Sepatu
o Linear Programming Basics: A Case at Shoe Manufacturer
o Check Sheet dan Fungsinya dalam Pengendalian Kualitas
o OEE Sample Calculations
o Tentang OEE (Overall Equipment Effectiveness)
o 5S Games – Kasus Sederhana Tentang Manfaat Program 5S
o Tentang 5S – Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke
o Catatan Industrial Engineer III: Novus Ordo Seclorum
o Catatan Industrial Engineer II: Perihal Mata Kuliah Tidak Penting
o Catatan Industrial Engineer I: Awal Masa Training
o Tentang Persoalan Paha dan Dada
o Kingdom of Heaven dan Muludan
o Catatan Angkot Tangerang
o Kongres Organ Tubuh
o The Paradoxical Commandments: Puisi untuk Manusia Langka
o Analisis Regresi dengan SPSS
o Definisi-Definisi Waktu untuk Industri
o Heijunka dalam Penjadwalan Produksi
o Analisis ABC
o Analisis Produktivitas
o Toyota Production System: Kunci Sukses Toyota Menguasai Dunia
o Statistik Deskriptif dengan SPSS
o Dasar-Dasar SPSS
o Prototipe Produk
 Pasokan Komentar
frans128https://word… di Fishbone Diagram dan Langkah-L…

Agung Mujadid di Activity Network Diagram (Bagi…

RobotFX Renko Chart di Lockstitch Mechanism in Sewing…

ardyansyah di Standar Simbol-Simbol Flowchar…

Msj di Statistical Process Control

Mei di Statistical Process Control

sdf di Analisis Regresi dengan S…

wisnu di STM 80 Tangerang: Sebuah Tulis…

ceritauntuksenja di Tentang Persoalan Paha dan…

ceritauntuksenja di Maintenance adalah Cost C…

ceritauntuksenja di Catatan Industrial Engineer I:…

ceritauntuksenja di Catatan Industrial Engineer I:…

ceritauntuksenja di Catatan Industrial Engineer I:…

bachtiarachmad di Activity Network Diagram (Bagi…

Dede di Tentang OEE (Overall Equipment…

 Storage Tag’s

5S 7 basic quality tools 7 management and planning


tools 7 new quality tools affinity diagram andon arrow diagram availability
cause-and-effect diagram changeover check sheet control chart engineering ERP fishbone diagram Fisika
flowchart heijunka heijunka box improvement industri Industrial Engineer Industrial
Engineering interrelationship diagram inventory management Ishikawa diagram JIT kaizen
kanban Kaoru Ishikawa Kiichiro Toyoda lead time lean maintenance manufacturing manufaktur
matrix diagram MRP muda mura muri Nike OEE pabrik Pareto Pareto chart Pareto law PDPC
performance PM PSPP pull system push system QCC quality control quality rate Sakichi Toyoda
scatter diagram sepatu Serpong sistem manufaktur Six Sigma SPC SPSS statistik Taiichi Ohno takt

Teknik Industri Toyota Toyota


time Tangerang Production System TPM tree
diagram William Edwards Deming World Class OEE

 Wilujeung Sumping
Selamat datang di eRisk Blog dan terima kasih atas kunjungannya, baik yang
nyasar ataupun engga.

Silahkan lihat inventori tulisan saya [ di sini ].

Sekali lagi terima kasih dan selamat menjelajah blog ini.

Hormat saya,

Eris Kusnadi

 Google Translate

 Statistik Blog
o 1,790,692 hits
 Link Favorit
o Bikin Daftar Pustaka
o Blog Pertamaku
o Buku Gratis
o Fuck Yeah Mahasiswa
o Garba Rujukan Digital
o MIT OpenCourseWare
 Link Universitas Mercu Buana Jakarta
o Elearning
o Fakultas Teknik
o Magister Teknik Industri
o Program Pascasarjana
o Program Studi Teknik Industri
o Universitas Mercu Buana Jakarta
 Loncat ke Teman
o Arifin on AutoCAD Tangerang
o Humiras Hardi Purba
 Tweets
o RT @Stakof: Hamba hanya manusia, tempat salah dan lupa. Tapi hamba tahu
diri; Allah pasti terlibat, tapi jangan selalu "dilibatkan" dalam… 1 week ago
o RT @TodungLubis: Ada perbedaan antara membela PKI dengan membela
korban. Jangan menyamaratakan keduanya. LBH Jakarta membela korban.
1 month ago
o RT @mohmahfudmd: Ternyata, bnyk yg dulu galak menjatuhkan Pak Harto
krn KKN skrng jd koruptor atau pendukungnya. Gila, reformasi diartikan…
1 month ago
o @iyamrenzia ,+ 1 month ago
o RT @digembok: Pembakaran sekolah terjadi krn @gerindra takut orang jd
pintar. Semakin banyak orang pintar semakin susah @prabowo jd preside…
1 month ago
o RT @TirtoID: Abdul Aziz bin Saud, pendiri negara Arab Saudi,
menghancurkan lebih dari 7.000 makam keluarga & sahabat Nabi.
https://t.co/Pbs… 1 month ago
o RT @MenurutSyiah: Pesan Haji 2017 Ayatullah Al-Udzma Sayid Ali
Khamenei wp.me/p7P13P-gk 1 month ago
o RT @Stakof: Ehe... Ehee... https://t.co/YtfoZS0133 1 month ago
o RT @MenurutSyiah: “Banyak bicara membuat orang yang bijaksana
tergelincir dan orang yang bersabar menjadi lelah.” - Imam Ali as, Ghurar Al-
… 1 month ago
o RT @rasarab: Milenial memang luar biasa https://t.co/oIBmVqojYd
1 month ago

Subscribe to RSS

Statistik Blog

Traffic Blog

Blog di WordPress.com.

 Ikuti

Anda mungkin juga menyukai