Anda di halaman 1dari 14

FARMAKOLOGI

“GOLONGAN OBAT ANALGETIK, ANTIPIRETIK DAN


ANTIBIOTIK”

DosenPembimbing :

DisusunOleh :

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah FARMAKOLOGI.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
FARMAKOLOGI ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah imunologi ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca. .

curup, februari 2016

penulis

DAFTAR ISI

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang…...............................................................................................1
B. Tujuan………....................................................................................................1
C. Rumusan Masalah…………..............................................................................1
Bab II Isi

A. Golongan Analgetik………….....................................................................5
B. Golongan Antipiretik……………...............................................................9
C. Golongan Antibiotik……............................................................................10

Bab III Penutup

A. Kesimpulan……………...................................................................................13
B. Saran…………….............................................................................................13

Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analgetik atau obat-obat penghilang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau
melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Analgesik di bagi menjadi 2
yaitu : analgesik opioid/analgesik narkotika dan obat analgetik non-narkotik.
Antipiretik adalah obat untuk menurunkan panas. Hanya menurunkan temperatur tubuh
saat panas tidak berefektif pada orang normal. Dapat menurunkan panas karena dapat
menghambat prostatglandin pada CNS.
Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi/jamur, yang
dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Banyak antibiotika saat ini
dibuat secara semisintetik atau sintetik penuh. Namun dalam prakteknya antibiotika
sintetik tidak diturunkan dari produk mikroba. Antibiotik yang digunakan untuk
membasmi mikroba, khususnya penyebab infeksi pada manusia, harus memiliki sifat
toksisitas selektif yang setinggi mungkin.

B. Tujuan
Memberikan pemahaman tentang ”Analgenik, Antipiretik dan Antibiotik” kepada
mahasiswa.

C. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Analgenik dan jenis golongannya ?
2. Apa pengertian Antipiretik dan jenisgolongannya ?
3. Apa pengertian Antibiotik dan jenisgolongannya ?

BAB II
ISI

A. Analgetik
Analgetik atau obat-obat penghilang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau
melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.
- Penyebab sakit/ nyeri.
Didalam lokasi jaringan yang mengalami luka atau peradangan beberapa bahan algesiogenic
kimia diproduksi dan dilepaskan, didalamnya terkandung dalam prostaglandin dan
brodikinin. Brodikinin sendiri adalah perangsang reseptor rasa nyeri. Sedangkan
prostaglandin ada 2 yang pertama Hiperalgesia yang dapat menimbulkan nyeri dan
PG(E1,E2, F2A) yang dapat menimbulkan efek algesiogenic.
- Mekanisame:
Menghambat sintase PGS di tempat yang sakit/trauma jaringan.
- Karakteristik:
1. Hanya efektif untuk menyembuhkan sakit
2. Tidak narkotika dan tidak menimbulkan rasa senang dan gembira
3. Tidak mempengaruhi pernapasan
4. Gunanya untuk nyeri sedang, ex: sakit gigi

Analgesik di bagi menjadi 2 yaitu:


1. Analgesik Opioid/analgesik narkotika
Analgesik opioid merupakan kelompok obat yang memilikisifat-sifat seperti opium atau
morfin. Golongan obat ini digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri seperti
pada fractura dan kanker.
Macam-macam obat Analgesik Opioid:
a. Metadon
- Mekanisme kerja: kerja mirip morfin lengkap, sedatif lebih lemah.
- Indikasi : Detoksifikas ketergantungan morfin, Nyeri hebat pada pasien yang di rumah sakit.
- Efek tak diinginkan:
* Depresi pernapasan
* Konstipasi
* Gangguan SSP
* Hipotensi ortostatik
* Mual dam muntah pada dosis awal
Methadon

b. Fentanil.
Mekanisme kerja: Lebih poten dari pada morfin. Depresi pernapasan lebih kecil
kemungkinannya
Indikasi: Medikasi praoperasi yang digunakan dalan anastesi.
Efek tak diinginkan: Depresi pernapasan lebih kecil kemungkinannya. Rigiditas otot.

c. Kodein
Mekanisme kerja: sebuah prodrug 10% dosis diubah menjadi morfin. Kerjanya disebabkan
oleh morfin. Juga merupakan antitusif (menekan batuk)
- Indikasi: Penghilang rasa nyeri minor
Efek tak diinginkan: Serupa dengan morfin, tetapi kurang hebat pada dosis yang
menghilangkan nyeri sedang. Pada dosis tinggi, toksisitas seberat
morfin.

2. Obat Analgetik Non-narkotik

Obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering dikenal dengan istilah
Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari
obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Penggunaan Obat Analgetik
Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau
meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan
hingga efek menurunkan tingkat kesadaran. Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik
Perifer ini juga tidak mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan
penggunanaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik).
Efek samping obat-pbat analgesik perifer: kerusakan lambung, kerusakan darah, kerusakan
hati dan ginjal, kerusakan kulit.
Macam-macam obat Analgesik Non-Narkotik:
1. Ibupropen
Ibupropen merupakan devirat asam propionat yang diperkenalkan banyak negara. Obat ini
bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya sama
dengan aspirin.
Ibu hamil dan menyusui tidak di anjurkan meminim obat ini.

2. Paracetamol/acetaminophen
Merupakan devirat para amino fenol. Di Indonesia penggunaan parasetamol sebagai
analgesik dan antipiretik, telah menggantikan penggunaan salisilat. Sebagai analgesik,
parasetamol sebaiknya tidak digunakan terlalu lama karena dapat menimbulkan nefropati
analgesik.
Jika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak menolong.
Dalam sediaannya sering dikombinasikan dengan cofein yang berfungsi meningkatkan
efektinitasnya tanpa perlu meningkatkan dosisnya.
3. Asam Mefenamat
Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik. Asam mefenamat sangat kuat terikat pada
protein plasma, sehingga interaksi dengan obat antikoagulan harus diperhatikan. Efek
samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain
terhadap mukosa lambung.

B. Antipiretik
Obat antipiretik adalah obat untuk menurunkan panas. Hanya menurunkan temperatur
tubuh saat panas tidak berefektif pada orang normal. Dapat menurunkan panas karena
dapat menghambat prostatglandin pada CNS.
Macam-macam obat Antipiretik:
1. Benorylate
Benorylate adalah kombinasi dari parasetamol dan ester aspirin. Obat ini digunakan
sebagai obat antiinflamasi dan antipiretik. Untuk pengobatan demam pada anak obat ini
bekerja lebih baik dibanding dengan parasetamol dan aspirin dalam penggunaan yang
terpisah. Karena obat ini derivat dari aspirin maka obat ini tidak boleh digunakan untuk
anak yang mengidap Sindrom Reye.
2. Fentany
Fentany termasuk obat golongan analgesik narkotika. Analgesik narkotika digunakan
sebagai penghilang nyeri. Dalam bentuk sediaan injeksi IM (intramuskular) Fentanyl
digunakan untuk menghilangkan sakit yang disebabkan kanker.

Menghilangkan periode sakit pada kanker adalah dengan menghilangkan rasa sakit
secara menyeluruh dengan obat untuk mengontrol rasa sakit yang persisten/menetap.
Obat Fentanyl digunakan hanya untuk pasien yang siap menggunakan analgesik
narkotika.
Fentanyl bekerja di dalam sistem syaraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit.
Beberapa efek samping juga disebabkan oleh aksinya di dalam sistem syaraf pusat.
Pada pemakaian yang lama dapat menyebabkan ketergantungan tetapi tidak sering
terjadi bila pemakaiannya sesuai dengan aturan.
Ketergantungan biasa terjadi jika pengobatan dihentikan secara mendadak. Sehingga
untuk mencegah efek samping tersebut perlu dilakukan penurunan dosis secara
bertahap dengan periode tertentu sebelum pengobatan dihentikan.
3. Piralozon
Di pasaran piralozon terdapat dalam antalgin, neuralgin, dan novalgin. Obat ini amat
manjur sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri. Namun piralozon diketahui
menimbulkan efek berbahaya yakni agranulositosis (berkurangnya sel darah putih),
karena itu penggunaan analgesik yang mengandung piralozon perlu disertai resep
dokter.

C. Antibiotik
Jenis jenis antibiotik dan penggolongan antibiotic :
Saat ini ada ratusan jenis obat antibiotik, tetapi kebanyakan dari jenis atau penggolongan
antibiotik dapat secara luas diklasifikasikan menjadi enam kelompok. Akan dijelaskan di
bawah ini.

Penisilin digunakan secara luas untuk mengobati infeksi tertentu seperti infeksi kulit, radang
tenggorokan, infeksi dada dan infeksi saluran kemih.
Beberapa jenis penisilin banyak digunakan meliputi:

 Antibiotik Amoxicillin ( amoksisilin )

 Flukloksasilin

1. Sekitar 1 dari 15 orang akan mengalami reaksi alergi setelah menggunakan obat
penisilin dan sejumlah kecil orang akan mengalami reaksi alergi antibiotik yang
cukup parah (anafilaksis). Sangat penting untuk memberitahu dokter atau profesional
kesehatan yang merawat Anda jika Anda berpikir Anda mengalami reaksi alergi
terhadap antibiotik penisilin. Masalah lain dengan penisilin adalah bahwa beberapa
jenis bakteri telah menjadi kebal terhadap itu karena telah begitu banyak digunakan.

1. Antibiotik Sefalosporin
Obat Sefalosporin adalah anti biotik spektrum luas, yang berarti mereka efektif dalam
mengobati berbagai jenis infeksi termasuk infeksi yang lebih serius, seperti:

 Septicemia - infeksi darah

 Pneumonia

 Meningitis - infeksi lapisan pelindung terluar dari otak dan sumsum tulang belakang

Contoh Sefalosporin meliputi:

 Obat Cefalexin

 Obat Cefixime

Jika Anda alergi terhadap penisilin Anda mungkin juga alergi terhadap
sefalosporin.

2. Aminoglikosida
Aminoglikosida adalah jenis obat antibiotik yang digunakan secara luas diresepkan
sampai ditemukan bahwa Aminoglikosida dapat menyebabkan kerusakan baik
pendengaran maupun ginjal. Karena itu, Aminoglikosida cenderung sekarang
digunakan hanya untuk mengobati penyakit yang sangat serius seperti meningitis.
Aminoglikosida memecah dengan cepat di dalam sistem pencernaan sehingga mereka
harus diberikan melalui suntikan atau tetes.

3. Obat tetrasiklin
Tetrasiklin adalah jenis lain dari obat antibiotik spektrum luas yang dapat digunakan
untuk mengobati berbagai macam infeksi. Tetrasiklin umumnya juga merupakan salah
satu obat antibiotik untuk jerawat yang digunakan untuk mengobati jerawat yang
parah dan kondisi yang disebut rosacea, yang menyebabkan kemerahan pada kulit dan
bintik-bintik.

4. Makrolida
Manfaat antibiotik Makrolida adalah jenis antibiotik yang berguna dalam mengobati
infeksi paru-paru dan dada. Makrolida juga bisa menjadi pengobatan alternatif yang
berguna bagi orang-orang dengan alergi penisilin atau untuk mencegah bakteri yang
kebal obat penisilin.
Contoh golongan antibiotik makrolida termasuk:

 Eritromisin

 Spiramisin

5. Fluoroquinolones
Fluoroquinolones adalah tipe terbaru dari antibiotik. Fluoroquinolones merupakan
obat antibiotik spektrum luas yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam
infeksi.
Contoh fluoroquinolones adalah:

 Obat Ciprofloxacin

 Obat Norfloksasin

Efek samping Antibiotik


Kebanyakan antibiotik diatas (kecuali aminoglikosida) tidak menimbulkan banyak
masalah bagi orang-orang yang menggunakannya dan efek samping yang parah jarang
terjadi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Analgetik atau obat-obat penghilang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau
melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Antipiretik adalah obat untuk
menurunkan panas. Hanya menurunkan temperatur tubuh saat panas tidak berefektif
pada orang normal. Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama
fungi/jamur, yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Banyak
antibiotika saat ini dibuat secara semisintetik atau sintetik penuh. Namun dalam
prakteknya antibiotika sintetik tidak diturunkan dari produk mikroba.

B. Saran
Demikian apa yang dapat kami sampaikan, mungkin makalah ini belum sempurna. Maka
dari itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar lebih
baik dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

1. Drs. Damin Sumardjo (2009). Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
http://www.belbuk.com/farmakologi-untuk-keperawatan-p-3997.html

Anda mungkin juga menyukai