Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PEMBERIAN SERBUK DAUN PEPAYA TERHADAP KELANCARAN

ASI PADA IBU NIFAS DI BPM NY. HANIK DASIYEM, Amd.Keb


DI KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

Lilin Turlina*, Rindy Wijayanti**


Program Studi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

…………......……….…… …… . .….ABSTRAK …… … ......………. …… …… . .….

Menyusui bayi di Indonesia sudah menjadi budaya namun praktik pemberian ASI masih jauh dari
yang diharapkan. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2010 hanya 10% bayi yang
memperoleh ASI pada hari pertama, yang diberikan ASI kurang dari 2 bulan sebanyak 73%, yang
diberikan ASI 2 sampai 3 bulan sebanyak 53% yang diberikan ASI 4 sampai 5 bulan sebanyak 20%
dan menyusui eksklusif sampai usia 6 bulan sebanyak 49%. Alasan tidak memberikan ASI
eksklusif selain air susu yang tidak keluar yaitu ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang
benar. Daun Pepaya merupakan salah satu cara untuk memperlancar ASI pada ibu nifas. Tujuan
Penelitian ini adalah Untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Minuman Daun Pepaya terhadap
Kelancaran ASI pada Ibu Nifas di BPM Ny.Hanik Dasiyem, Amd.Keb di Kedungpring-Lamongan.
Desain penelitian Eksperiment dengan pendekatan Pra-Eksperimen (Static-Group-Compariso).
Sampel sebanyak 14 ibu post partum untuk kelompok kontrol dan 14 ibu post partum untuk
kelompok perlakuan dengan teknik Simple Random Sampling pada Bulan Juni-Juli 2014.
Pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui pengeluaran ASI
lancar atau tidak pada kelompok kontrol dan pemberian minuman daun pepaya selama 3 hari.
Setelah di tabulasi data di analisis menggunakan uji statistic Chi Square.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar atau 57,14 % pada kelompok kontrol
pengeluaran ASI 3 hari setelah persalinan, dan sebagian besar atau 71,4 % pada kelompok
perlakuan pengeluaran ASI pada hari ke 2. Dari uji statistik diperoleh hasil terdapat pengaruh yang
signifikan dalam pemberian minuman daun pepaya terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas dengan
nilai p = 0,004 (p<0,05).
Melihat hasil penelitian ini maka dianjurkan pada ibu nifas untuk sering mengkonsumsi minuman
daun pepaya untuk membantu memperlancar pengeluaran ASI pada ibu post partum.

Kata kunci : Daun pepaya, Kelancaran ASI

PENDAHULUAN. … …. … keluarga serta psikologis ibu yang kurang


percaya diri ketika memberikan ASI kepada
Nifas merupakan proses alamiah yang bayinya.
dialami oleh wanita setelah persalinan yang Suatu hasil penelitian di Ghana yang
berlangsung kira-kira 6 minggu. Pada masa diterbitkan oleh jurnal pediatriks
ini terjadi perubahan-perubahan fisiologis, menunjukkan bahwa 16% kematian bayi
yaitu Perubahan fisik, Involusi uterus dan dapat dicegah melalui pemberian ASI pada
pengeluaran lochea, Perubahan psikis, bayi sejak hari pertama kelahirannya. Angka
Laktasi/pengeluaran ASI (Air Susu Ibu). ini naik menjadi 22% jika pemberian ASI
Laktasi merupakan suatu masa dimana terjadi dimulai dalam 1 jam pertama setelah
perubahan pada payudara ibu, sehingga kelahirannya. ASI adalah asupan gizi yang
mampu memproduksi ASI dan merupakan terbaik untuk melindungi dari infeksi
suatu interaksi yang sangat kompleks antara pernafasan, diare, alergi, sakit kulit, asma,
rangsangan mekanik, saraf, dan berbagai obesitas juga membentuk perkembangan
macam hormon sehingga ASI dapat keluar intelegensia, rohani, perkembangan
(Wiknjosastro, 2009). Namun, banyak ibu emosional. Hasil telaah dari 42 negara
nifas di pedesaan yang pengeluaran ASInya menunjukkan bahwa ASI eksklusif memiliki
kurang lancar dikarenakan kurangnya asupan dampak terbesar terhadap penurunan angka
nutrisi yang seimbang (buah-buahan, sayur- kematian balita, yaitu 13% dibanding
sayuran), pengetahuan yang kurang, ekonomi

SURYA Vol 07,No.01, April 2015


Pengaruh pemberian serbuk daun pepaya terhadap kelancaran ASI pada Ibu nifas
di BPM Ny. Hanik Dasiyem, Amd.Keb di Kedungpring Kabupaten Lamongan

intervensi kesehatan masyarakat lainnya merangsang keluarnya ASI. Waktu bayi


(Roesli, 2008). menghisap payudara ibu, terjadi rangsangan
Dari survey yang dilaksanakan pada neorohormonal pada putting susu dan aerola
tahun 2002 oleh Nutrition & Health ibu. Rangsangan ini diteruskan ke hypophyse
Surveillance System (NSS) kerjasama dengan melalui nervus vagus, terus kelobus anterior.
Balitbangkes dan Helen Keller International Dari lobus ini akan mengeluarkan hormon
di 4 perkotaan (Jakarta, Surabaya, Semarang, prolaktin, masuk ke peredaran darah dan
Makassar) dan 8 perdesaan (Sumbar, sampai pada kelenjar–kelenjar pembuat ASI.
Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, NTB, Kelenjar ini akan terangsang untuk
Sulsel), menunjukan bahwa cakupan ASI menghasilkan ASI (Wiknjosastro, 2009).
eksklusif 4-5 bulan di perkotaan antara 4%- Hormon Oksitosin dapat memancarkan
12%, sedangkan dipedesaan 4%-25%. ASI keluar. Bila bayi didekatkan pada
Pencapaian ASI eksklusif 5-6 bulan di payudara ibu, maka bayi akan memutar
perkotaan berkisar antara 1%-13% sedangkan kepalanya kearah payudara ibu. Refleks
di pedesaan 2%-13% (Entin, 2002). memutarnya kepala bayi ke payudara ibu
Menyusui bayi di Indonesia sudah disebut ”rooting reflex (reflex menoleh). Bayi
menjadi budaya namun praktik pemberian secara otomatis menghisap putting susu ibu
ASI masih jauh dari yang diharapkan. dengan bantuan lidahnya. Let-down reflex
Menurut Survei Demografi Kesehatan mudah sekali terganggu, misalnya pada ibu
Indonesia 2010 hanya 10% bayi yang yang mengalami goncangan emosi, tekanan
memperoleh ASI pada hari pertama, yang jiwa dan gangguan pikiran.
diberikan ASI kurang dari 2 bulan sebanyak Nutrisi Ibu, Makanan yang dimakan
73%, yang diberikan ASI 2 sampai 3 bulan seorang ibu yang sedang dalam masa
sebanyak 53% yang diberikan ASI 4 sampai 5 menyusui tidak secara langsung
bulan sebanyak 20% dan menyusui eksklusif mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu
sampai usia 6 bulan sebanyak 49% yang dihasilkan. Dalam tubuh terdapat
(Pusdiknakes-WHO, 2010). cadangan berbagai zat gizi yang dapat
Alasan tidak memberikan ASI eksklusif digunakan bila sewaktu-waktu diperlukan.
selain air susu yang tidak keluar yaitu ibu Unsur gizi dalam 1 liter ASI setara dengan
kurang memahami tata laksana laktasi yang unsur gizi yang terdapat dalam 2 piring nasi
benar, misalnya pentingnya memberikan ASI, ditambah 1 butir telur. Jadi diperlukan
bagaimana ASI keluar (fisiologi menyusui), makanan tambahan disamping untuk
bagaimana posisi menyusui dan perlekatan keperluan dirinya sendiri, yaitu setara dengan
yang baik sehingga bayi dapat menghisap 3 piring nasi dan 1 butir telur (Sulistyawati,
secara efektif dan ASI dapat keluar dengan 2009).
optimal, termasuk cara memberikan ASI bila Asupan Minum sedikitnya 3 liter setiap
ibu harus berpisah dari bayinya. hari, Fungsi cairan sebagai pelarut zat gizi
Hasil dari survey awal yang dilakukan dalam proses metabolisme tubuh. Minumlah
oleh peneliti pada bulan November- cairan cukup untuk membuat tubuh ibu tidak
Desember pada tahun 2013 di BPM Ny.Hanik dehidrasi. Asupan tablet tambah darah dan zat
Dasiyem, Amd.Keb di Kedungpring besi diberikan seta= 40 hari post partum.
Kabupaten Lamongan. Diperoleh data dari Minum kapsul Vit A (200.000 unit).
jumlah responden ibu nifas sebanyak 20 orang Frekuensi bayi menyusui secara
diantaranya 15 (15%) ibu nifas keluar ASI langsung maupun dengan memerah ASI
pada hari ke-2 dan 5 (5%) ibu nifas keluar mempengaruhi produksi dan kelancaran
ASI segera setelah persalinan. Dari data keluarnya ASI (Roesli, 2008).
tersebut dapat diketahui bahwa masih Peran masyarakat dan pemerintah :
tingginya angka kesukaran dalam pengeluaran Keberhasilan laktasi merupakan proses
ASI pada ibu nifas. belajar-mengajar. Diperlukan kelompok
Keluarnya ASI sangat dipengaruhi oleh dalam masyarakat di luar petugas kesehatan
banyak faktor. Faktor utama yang yang secara sukarela memberikan bimbingan
mempengaruhinya adalah faktor hormonal, untuk peningkatan penggunaan ASI.
yaitu : Kelompok ini dapat diberi nama Kelompok
Hormon prolaktin yang berperan dalam Pendukung ASI (KP-ASI), yang dapat
produksi ASI dan oksitosin yang berperan

SURYA Vol 07,No.01, April 2015


Pengaruh pemberian serbuk daun pepaya terhadap kelancaran ASI pada Ibu nifas
di BPM Ny. Hanik Dasiyem, Amd.Keb di Kedungpring Kabupaten Lamongan

memanfaatkan kegiatan posyandu dengan mg; fosfor 63 mg; besi 0,8 mg; air 75,4 gram;
membuat semacam pojok ASI. carposide; papayotin; karpai; kausyuk;
Dampak yang terjadi apabila ASI tidak karposit; dan vitamin yang dibutuhkan untuk
keluar dengan lancar yaitu Saluran ASI pertumbuhan bayi dan kesehatan ibu,
tersumbat (obstructed duct). Sering kali ibu sehingga dapat menjadi sumber gizi yang
mengeluh, di dalam payudaranya terdapat sangat potensial. Kandungan protein tinggi,
benjolan atau bahkan bayi kurang suka lemak tinggi, vitamin, kalsium (Ca), dan zat
menyusu akibat aliran ASI yang kurang besi (Fe) dalam daun pepaya berfungsi untuk
lancar. Biasanya karena saluran ASI pembentukan hemoglobin dalam darah
tersumbat. Jika air susu jarang dikeluarkan, meningkat, diharapkan O2 dalam darah
maka air susu akan mengental sehingga meningkat, metabolisme juga meningkat
menyumbat lumen saluran (Sulistyawati, sehingga sel otak berfungsi dengan baik dan
2009). kecerdasan meningkat. Selain itu, daun
Produksi ASI dapat dilancarkan dengan Pepaya juga mengandung Enzim Papain dan
mengkomsumsi daun katuk, beberapa kalium, fungsi enzim berguna untuk memecah
kapsul/obat yang memperlancar ASI dari protein yang dimakan sedangkan kalium
ekstrak daun katuk, dan susu bubuk/cair berguna untuk memenuhi kebutuhan kalium
khusus untuk ibu menyusui. Ironisnya di dimasa menyusui.karena jika kekurangan
pedesaan keberadaan daun katuk susah kalium maka badan akan terasa lelah, dan
didapat, apalagi kapsul/obat pelancar ASI, kekurangan kalium juga menyebabkan
sedangkan susu khusus ibu menyusui perubahan suasana hati menjadi depresi,
harganya terlalu mahal bagi warga desa, dan sementara saat menyusui ibu harus berfikir
tidak semua ibu-ibu mau/menyukai susu. positif dan bahagia (Wiknjosastro, 2009).
Beberapa penelitian telah dilakukan Setelah mempelajari uraian diatas
oleh Entin (2002) yang membuktikan bahwa faktor yang mempengaruhi Kelancaran ASI,
daun katuk, daun pare, dan daun pepaya maka peneliti hanya memfokuskan pada
merupakan suplemen yang merupakan konsumsi serbuk daun papaya.
tanaman tradisional dan memiliki potensi
meningkatkan produksi susu. Ternyata daun METODE PENELITIAN.… …
pepaya memiliki khasiat tertinggi
dibandingkan daun katuk dan daun pare. Desain penelitian yang digunakan
Minuman dari daun pepaya biasanya adalah Eksperiment dengan pendekatan Pra-
dibuat dengan cara digiling halus lalu disaring Eksperimen (Static-Group-Comparison) yaitu
dan diambil sarinya untuk diminum. memberikan suatu tindakan pada kelompok
Pembuatan minuman ini memerlukan waktu subjek yang mendapat perlakuan, kemudian
yang lama, dan rasanya pahit. Sehingga, dibandingkan dengan kelompok subjek yang
dibuat jika akan dikonsumsi saja. Bagi ibu-ibu tidak mendapatkan perlakuan (Nursalam,
yang memiliki aktifitas padat, terlebih lagi 2003).
bagi ibu menyusui, kegiatan membuat
minuman dengan cara tersebut sangat menyita HASIL .PENELITIAN …
waktu. Sedangkan minuman serbuk instan
dari berbagai produk seperti jahe, kunyit, 1. Data Umum
kopi, dan sebagainya sudah banyak 1) Karakteristik Responden
ditemukan. Hal ini merupakan daya tarik ibu- (1) Umur
ibu Nifas untuk mengkonsumsinya. Melalui Tabel 1. Distribusi Responden Kelompok
proses pengolahan tertentu, minuman serbuk Kontrol Berdasarkan Umur Ibu
instan manis tidak akan mempengaruhi Post Partum Tahun 2014.
khasiat yang terkandung dalam bahan Persentase
tersebut, sehingga baik untuk kesehatan No. Umur Frekuensi
(%)
badan. 1. < 20 tahun 2 14,2
Daun Pepaya yang merupakan bahan 2. 20-30 tahun 12 85,8
baku dalam ini mengandung vitamin A 1850 3. >30 tahun 0 0
SI; vitamin BI 0,15 mg; vitamin C 140 mg; Total 14 100
kalori 79 kalori; protein 8,0 gram; lemak 2
gram; hidrat arang 11,9 gram; kalsium 353

SURYA Vol 07,No.01, April 2015


Pengaruh pemberian serbuk daun pepaya terhadap kelancaran ASI pada Ibu nifas
di BPM Ny. Hanik Dasiyem, Amd.Keb di Kedungpring Kabupaten Lamongan

Tabel 1 menunjukkan bahwa dari Tabel 4 menunjukkan bahwa dari


responden ibu post partum kelompok kontrol responden ibu post partum kelompok
sebagian besar atau 85,8 % berusia 20-30 perlakuan sebagian besar atau 64,3 %
tahun dan sebagian kecil atau 14,2% berusia pendidikannya SMU dan sebagian kecil atau
≤ 20 tahun. 7,1% pendidikannya PT.

Tabel 2 Distribusi Responden Kelompok (3) Pekerjaan


Perlakuan Berdasarkan Umur Ibu Tabel 5 Distribusi Responden Kelompok
Post Partum Tahun 2014. Kontrol Berdasarkan Pekerjaan Ibu
No. Umur Frekuensi Persentase Post Partum Tahun 2014.
(%) Persentase
No. Pekerjaan Frekuensi
1. < 20 tahun 4 28,6 (%)
2. 20-30 10 71,4 1. PNS/TNI/POLRI 0 0
3. tahun 0 0 2. Swasta 2 14,2
>30 tahun 3. Tani 0 0
Total 14 100 4. Ibu Rumah 12 85,8
Tangga
Tabel 2 menunjukkan bahwa dari Total 14 100
responden ibu post partum kelompok
perlakuan sebagian besar atau 71,4 % berusia Tabel 5 menunjukkan bahwa dari
20-30 tahun dan hampir setengah atau 28,6% responden ibu post partum kelompok kontrol
berusia < 20 tahun. hampir seluruhnya atau 85,8 % tidak bekerja
(ibu rumah tangga) dan sebagian kecil atau
(2) Pendidikan 14,2 % bekerja sebagai Swasta.
Tabel 3 Distribusi Responden Kelompok
Kontrol Berdasarkan Pendidikan Tabel 6 Distribusi Responden Kelompok
Ibu Post Partum Tahun 2014. Perlakuan Berdasarkan Pekerjaan
Persentase Ibu Post Partum Tahun 2014.
No. Pendidikan Frekuensi
(%) Persentase
No. Pekerjaan Frekuensi
1. Diploma/PT 1 7,1 (%)
2. SMU 11 78,6 1. PNS/TNI/POLRI 0 0
3. SMP 2 14,3 2. Swasta 3 21,4
4. SD 0 0 3. Tani 0 0
Total 14 100 4. Ibu Rumah 11 78,6
Tangga
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari Total 14 100
responden ibu post partum kelompok kontrol
hampir seluruhnya atau 78,6 % pendidikannya Tabel 6 menunjukkan bahwa dari
SMU dan sebagian kecil atau 7,1% responden ibu post partum kelompok
pendidikannya PT. perlakuan hampir seluruhnya atau 78,6 %
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
Tabel 4 Distribusi Responden Kelompok sebagian kecil atau 21,4 % bekerja sebagai
Perlakuan Berdasarkan Swasta.
Pendidikan Ibu Post Partum Tahun
2014. (4) Perawatan Payudara Kehamilan
Persentase Tabel 7 Distribusi Responden Kelompok
No. Pendidikan Frekuensi
(%) Kontrol Berdasarkan Perawatan
1. Diploma/PT 1 7,1 Payudara Ibu Post Partum Tahun
2. SMU 9 64,3 2014
3. SMP 4 28,6 Perawatan Persentase
4. SD 0 0 No. Frekuensi
Payudara (%)
Total 14 100 1. Ya 6 42,9
2. Tidak 8 57,142
Total 14 100

SURYA Vol 07,No.01, April 2015


Pengaruh pemberian serbuk daun pepaya terhadap kelancaran ASI pada Ibu nifas
di BPM Ny. Hanik Dasiyem, Amd.Keb di Kedungpring Kabupaten Lamongan

Tabel 7 menunjukkan bahwa dari


responden ibu post partum kelompok kontrol
sebagian besar atau 57,142 % melakukan
perawatan payudara dan hampir setengah Tabel 10 Distribusi Responden Kelompok
atau 42,9 % tidak melakukan perawatan Perlakuan Berdasarkan
payudara. Pengeluaran ASI Ibu Post Partum
Tahun 2014.
Tabel 8 Distribusi Responden Kelompok Persentase
No. Pengeluaran ASI Frekuensi
Perlakuan Berdasarkan (%)
Perawatan Payudara Ibu Post 1. Segera Setelah 0 0
Partum Tahun 2014 Persalinan (hari 0)
2. 1 Hari Setelah 0 0
Perawatan Persentase
No. Frekuensi Persalinan
Payudara (%) 3. 2 Hari Setelah 10 71,4
1. Ya 5 35,8 Persalinan
2. Tidak 9 64,2 4. 3 Hari Setelah 3 21,4
Persalinan
Total 14 100 5. >3 Hari Setelah 1 7,14
Persalinan
Tabel 8 menunjukkan bahwa dari Total 14 100
responden ibu post partum kelompok
perlakuan sebagian besar atau 64,2% tidak Tabel 10 menunjukkan bahwa dari
melakukan perawatan payudara dan hampir responden ibu post partum kelompok
setengah atau 35,8 % melakukan perawatan perlakuan sebagian besar atau 71,4 %
payudara. pengeluaran ASI pada hari ke 2 dan sebagian
kecil atau 7,1% pengeluaran ASI >3 hari
2. Data Khusus setelah persalinan.
Data ini menunjukkan proses
pengeluaran ASI pada ibu post partum di 2) Pengeluaran ASI pada Kelompok
BPM Ny. Hanik Dasiyem, Amd.Keb Di Kontrol
Kedungpring Kabupaten Lamongan Tahun Tabel 11 Distribusi Responden
2014. Berdasarkan Pengeluaran ASI
1) Waktu Pengeluaran ASI Pada Kelompok Kontrol Ibu Post
Tabel 9 Distribusi Responden Kelompok Partum Tahun 2014.
Kontrol Berdasarkan Pengeluaran Persentase
ASI Ibu Post Partum Tahun 2014. No. Kategori Frekuensi
(%)
Persentase 1. Lancar 5 35,7
No. Pengeluaran ASI Frekuensi
(%) 2. Tidak Lancar 9 64,3
1. Segera Setelah 2 14,28
Total 14 100
Persalinan (hari 0)
2. 1 Hari Setelah 1 7,14
Persalinan Tabel 11 diatas dapat dijelaskan bahwa
3. 2 Hari Setelah 1 7,14 responden ibu post partum pada kelompok
Persalinan kontrol sebagian besar atau 64,3%
4. 3 Hari Setelah 8 57,14 pengeluaran ASI tidak lancar dan hampir
Persalinan setengah atau 35,7% pengeluaran ASI lancar.
5. >3 Hari Setelah 2 14,3
Persalinan 3) Pengeluaran ASI pada Kelompok
Total 14 100
Perlakuan
Tabel 12 Distribusi Responden
Tabel 9 menunjukkan bahwa dari Berdasarkan Pengeluaran ASI
responden ibu post partum kelompok kontrol pada Kelompok Perlakuan Ibu
sebagian besar atau 57,14 % pengeluaran ASI Post Partum Tahun 2014.
3 hari setelah persalinan dan sebagian kecil
Persentase
atau 7,14 % pengeluaran ASI pada hari 2 dan No. Kategori Frekuensi
(%)
3 setelah persalinan.

SURYA Vol 07,No.01, April 2015


Pengaruh pemberian serbuk daun pepaya terhadap kelancaran ASI pada Ibu nifas
di BPM Ny. Hanik Dasiyem, Amd.Keb di Kedungpring Kabupaten Lamongan

1. Lancar 11 78,6 tidak lancar. Artinya bahwa para ibu lebih dari
2. Tidak Lancar 3 21,4 sebagian tidak mengeluarkan ASI,
Total 14 100 mengetahui keadaan tersebut bagi para bidan
harus tetap berjuang untuk membimbing ibu
Tabel 12 diatas dapat dijelaskan bahwa tetap memberikan ASI pada anaknya.
responden ibu post partum pada kelompok Sehingga ibu post partum terpengaruh kepada
perlakuan hampir seluruhnya atau 78,6% kita agar tidak menggunakan susu formula.
pengeluaran ASInya lancar dan sebagian Hal itu dikarenakan pada kelompok kontrol
kecil atau 21,4% pengeluaran ASI tidak tidak mengkonsumsi minuman daun pepaya
lancar. untuk pengeluaran ASI, meskipun ibu sudah
mengkonsumsi momilan 2. Dari table 7
4) Pengaruh Pemberian Minuman Daun menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol
Pepaya Terhadap Kelancaran ASI pada sebagian besar atau 57,14 % responden ibu
Ibu Nifas Di BPM Ny.Hanik Dasiyem, post partum dengan pengeluaran ASI segera
Amd.Keb di Kedungpring Kabupaten setelah persalinan. Tetapi pengeluaran ASI
Lamongan Tahun 2014. tidak hanya dipengaruhi oleh faktor perawatan
Tabel 13 Pengaruh Pemberian Minuman payudara saja, melainkan masih banyak faktor
Daun Pepaya Terhadap lain yang juga berpengaruh dalam
Kelancaran ASI pada Ibu Nifas pengeluaran ASI seperti nutrisi ibu, keadaan
Tahun 2014. psikis dan lain sebagainya. Menurut Entin
Pengeluaran ASI (2002), menyatakan bahwa Seorang ibu yang
Total tengah melahirkan banyak mengonsumsi daun
No. Kelompok Lancar Tidak Lancar
∑ % ∑ % ∑ % pepaya dikarenakan untuk meningkatkan
1. Kontrol 5 35,7 9 64,3 14 100 produksi Air Susu Ibu (ASI). Daun pepaya
2. Perlakuan 11 78,6 3 21,4 14 100 sangatlah bagus dikonsumsi untuk ibu yang
Total 16 57,1 12 42,9 28 100 tengah menyusui karena mengandung
X2 = 15.527 p = .004 berbagai zat, antara lain vitamin A, B1, kalori,
protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor,
Dari table 13 diatas dapat dijelaskan besi dan air.
bahwa sebagian besar atau 64,3% responden Dari tabel 1 menunjukkan bahwa pada
ibu post partum pada kelompok kontrol kelompok kontrol sebagian besar atau 85,8 %
pengeluaran ASI lancar dan hampir setengah responden ibu post partum berusia 20-30
atau 35,7% pengeluaran ASI tidak lancar. tahun. Semakin cukup umur maka tingkat
Sedangkan pada responden ibu post partum kematangan dan kekuatan seseorang akan
kelompok perlakuan hampir seluruhnya atau lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Pada
78,6% pengeluaran ASI lancar dan sebagian masa ini diharapkan telah mampu untuk
kecil atau 21,4% pengeluaran ASI tidak memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
lancar. dengan tenang secara emosional, terutama
Berdasarkan hasil uji statistik dengan dalam menghadapi kehamilan, persalinan,
menggunakan Chi Square pada SPSS dengan nifas, dan merawat bayinya nanti.
versi 16 diperoleh hasil X2 = 15.527 dan p = Dari tabel 3 menunjukkan bahwa pada
.004 dimana p < 0,05 sehingga dapat kelompok kontrol hampir seluruhnya atau
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 78,6% responden ibu post partum
diterima yang artinya terdapat pengaruh pendidikannya SMU dan sebagian kecil atau
pemberian minuman daun pepaya terhadap 7,1% pendidikannya Diploma/PT. Menurut
kelancaran ASI pada ibu postpartum. Notoatmodjo (2002), menyatakan bahwa
pendidikan merupakan segala upaya yang
PEMBAHASAN .… .… direncanakan untuk mempengaruhi orang lain
baik individu, kelompok atau masyarakat
1) Pengeluaran ASI pada Kelompok sehingga mereka melakukan apa yang
Kontrol yang Tidak Diberikan Minuman diharapkan oleh pelaku pendidikan. Orang
Daun Pepaya yang pengetahuaannya kurang akan mudah
Dari tabel 13 menunjukkan bahwa pada dipengaruhi oleh orang lain atau lingkungan
responden ibu post partum kelompok kontrol sekitar.
sebagian besar atau 64,3% pengeluaran ASI
SURYA Vol 07,No.01, April 2015
Pengaruh pemberian serbuk daun pepaya terhadap kelancaran ASI pada Ibu nifas
di BPM Ny. Hanik Dasiyem, Amd.Keb di Kedungpring Kabupaten Lamongan

Dari tabel 5 menunjukkan bahwa pada tentang ASI Eksklusif sudah cukup
kelompok kontrol hampir seluruhnya atau diharapkan dapat tercipta sikap yang positif
85,8 % responden ibu post partum ibu rumah tentang ASI Eksklusif yang akan diikuti
tangga, dalam hal ini sering berada dirumah dengan tindakan pemberian ASI Eksklusif.
sehingga ibu kurang mendapatkan informasi Dari tabel 6 menunjukkan bahwa pada
dari dunia luar. Faktor ekonomi berkaitan erat kelompok perlakuan hampir seluruhnya atau
dengan konsumsi makanan atau dalam 78,6 % responden ibu post partum bekerja
penyajian makanan keluarga khususnya dalam sebagai Ibu Rumah Tangga. Lingkungan
pemberian ASI. pekerjaan dapat menjadikan seseorang
memperoleh pengetahuan baik secara
2) Pengeluaran ASI pada Kelompok langsung maupun tidak langsung. Dalam hal
Perlakuan yang di berikan Minuman Daun ini pengetahuan yang dimaksud adalah
Pepaya tentang bagaimana merawat payudara masa
Dari tabel 13 menunjukkan bahwa pada kehamilan untuk mencegah ketidaklancaran
responden ibu post partum kelompok pengeluaran ASI dan komplikasi yang lain.
perlakuan sebagian besar atau 71,4% Dari tabel 8 menunjukkan bahwa pada
pengeluaran ASI Lancar. Hal itu dikarenakan kelompok perlakuan sebagian besar atau
pada kelompok perlakuan diberikan minuman 71,4% responden ibu post partum pengeluaran
daun pepaya. Menurut Ayuni (2012) Daun ASI < 3 hari. Sesuai pendapat Notoatmodjo
pepaya adalah tumbuhan yang banyak di (2007), bahwa sikap dipengaruhi oleh kontak
tanam di seluruh daerah tropis yang dan pengalaman dengan orang lain, belajar
mempunyai kandungan sebagai pelancar ASI. diri sendiri dengan bercermin pada orang lain.
Daun pepaya diketahui mengandung 35 Ibu yang baru pertama kali melahirkan
mg/100 mg, Tocophenol. Sementara itu, daun kemungkinan masih takut dan canggung
pepaya muda juga diketahui banyak dalam melakukan perawatan payudara.
mengandung zat bernama alkaloid juga enzim Pada kelompok perlakuan masih ada 3
papain. Enzim ini identik dengan getah ibu post partum yang ASInya tidak lancar
berwarna putih kental. Fungsi dari enzim ini karena keadaan fisik ibunya yang belum
sendiri adalah untuk memecah protein sebab menerima kehadiran anaknya (Baby Blues).
ia bersifat proteolitik. Sementara itu, pada Selain itu juga kebanyakan ibu post partum
daun pepaya yang sudah tua, senyawa yang tarak makan, sehingga nutrisi kurang.
dominan justru Fenolik. Seorang ahli bernama
Suhartono, secara umum menyimpulkan 3) Pengaruh Pemberian Minuman Daun
bahwa, daun pepaya mengandung 3 varian Pepaya Terhadap Kelancaran ASI pada
enzim yakni papain sebanyak 10%, Ibu Nifas
Khimoprotein sebanyak 45% dan juga Berdasarkan hasil uji statistik dengan
Lisozim sebanyak 20% per 100%. Enzim menggunakan Chi Square pada SPSS dengan
khimoprotein sendiri berfungsi sebagai versi 16 diperoleh hasil X2 = 15.527 dan p =
katalisator dalam reaksi hidrolisis antara .004 dimana p < 0,05, menunjukkan bahwa
protein dengan poplipetida. Sementara itu ada perbedaan komposisi pengeluaran ASI
enzim lisozim berperan sebagai anti-bakteri secara kelompok kontrol dan kelompok
dan bekerja dengan cara memecah dinding sel perlakuan. Pada kelompok perlakuan hampir
pada bakteri. Rasa pahit pada daun pepaya seluruhnya atau 78,6% responden ibu post
disebabkan oleh kandungan senyawa alkaloid partum pengeluaran ASI Lancar yaitu ASI
karpainnya (C14H25NO2). Zat ini sangat keluar ≤ 3 hari, rata-rata ASI keluar pada hari
ampuh digunakan sebagai penurun deman, ke 2-3 dengan keadaan payudara bersih,
mereduksi tekanan darah dan membunuh keluar ASI. Hal tersebut sesuai dengan
mikroba seperti amuba. pendapat Entin (2002), menyatakan bahwa
Dari tabel 4 menunjukkan bahwa pada pengeluaran ASI dengan mengkonsumsi
kelompok perlakuan sebagian besar atau minuman daun pepaya akan mempercepat
64,3% responden ibu post partum kelancaran ASI, karena daun pepaya
pendidikannya SMU. Pengetahuan sangatlah digunakan untuk Menambah Nafsu Makan :
penting dalam terbentuknya suatu sikap, baik Jika daun pepaya dikonsumsi tentunya akan
itu sikap positif atau negatif. Sama halnya mengobati rasa lapar tapi selain itu, daun
dengan ASI Eksklusif, jika pengetahuan ibu pepaya juga dapat menambah nafsu makan.

SURYA Vol 07,No.01, April 2015


Pengaruh pemberian serbuk daun pepaya terhadap kelancaran ASI pada Ibu nifas
di BPM Ny. Hanik Dasiyem, Amd.Keb di Kedungpring Kabupaten Lamongan

Seorang ibu yang tengah melahirkan banyak 2. Saran


mengonsumsi daun pepaya dikarenakan untuk 1) Bagi BPM
meningkatkan produksi Air Susu Ibu (ASI). Dengan adanya hasil penelitian
Daun pepaya sangatlah bagus dikonsumsi tersebut, diharapkan bidan memberikan
untuk ibu yang tengah menyusui. Daun penyuluhan pada ibu post partum tentang
pepaya mengandung berbagai zat, antara lain manfaat minuman daun pepaya yang dapat
vitamin A, B1, kalori, protein, lemak, hidrat melancarkan ASI.
arang, kalsium, fosfor, besi dan air. Selain itu, 2) Bagi Profesi Kebidanan
daun pepaya juga mengandung Enzim Papain Hasil penelitian dapat digunakan
dan kalium, fungsi enzim berguna untuk sebagai bahan alternatif untuk
memecah protein yang dimakan sedangkan mengembangkan rencana asuhan
kalium berguna untuk memenuhi kebutuhan kebidanan pada ibu post partum terutama
kalium dimasa menyusui. Jika kekurangan dalam hal perawatan payudara.
kalium maka badan akan terasa lelah, dan 3) Bagi Responden
kekurangan kalium juga menyebabkan Hasil penelitian ini dapat
perubahan suasana hati menjadi depresi, meningkatkan pemahaman cara perawatan
sementara saat menyusui ibu harus berfikir payudara dan manfaat minuman daun
positif dan bahagia (Ayuni, 2012). Daun pepaya, sehingga dapat diterapkan dalam
pepaya juga diperkaya dengan hormon kehidupan sehari-hari.
pengencang serta vitamin A yang merangsang 4) Bagi Peneliti Selanjutnya
pengeluaran hormon wanita dan merangsang Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
indung telur mengeluarkan hormone betina. mengenai faktor lain yang ada
Dari hormon tersebut kelenjar susu akan hubungannya pada pengaruh pemberian
lancar dan bentuk payudara semakin ideal. minuman daun pepaya terhadap kelancaran
Sedangkan pada kelompok kontrol ASI, serta diharapkan hasil penelitian ini
sebagian besar atau 64,3% responden ibu post dapat menambah pengetahuan dalam
partum pengeluaran ASI tidak lancar yaitu mempelajari pengaruh pemberian
pengeluaran ASI > 3 hari, rata-rata ASI keluar minuman daun pepaya terhadap kelancaran
pada 3- >3 hari dengan keadaan ASI bersih, ASI.
keluar susu. Menurut Entin (2002) ibu
menyusui memerlukan bantuan agar proses . . .DAFTAR PUSTAKA . . .
menyusui lebih berhasil, salah satunya adalah
dengan cara mengkomsumsi bahan makanan Ayuni, Renata, 2012, Khasiat Selangit Daun-
yang mampu merangsang produksi ASI. Daun Ajaib Tumpas Beragam Penyakit,
Yogjakarta
KESIMPULAN DAN SARAN. … Entin, W., 2002. Kinetika Fermentabilitas
Daun Pepaya (Caricia pepaya L),
1. Kesimpulan Skripsi, Jurusan Ilmu Nutrisi dan
Setelah peneliti menganalisa data dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan,
melihat hasil analisa data maka peneliti Institusi Pertanian Bogor. Bogor
mengambil suatu kesimpulan sebagai berikut: Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi
1) Lebih dari sebagian ibu post partum Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
kelompok kontrol di BPM Ny. Hanik Cipta
Dasiyem, Amd.Keb Tahun 2014 Nursalam (2003). Konsep & Penerapan
mengalami pengeluaran ASI Tidak Metodologi Penelitian Ilmu
Lancar. Keperawatan. Jakarta : Salemba
2) Hampir seluruhnya ibu post partum pada Medika
kelompok perlakuan di BPM Ny. Hanik Pusdiknakes – WHO – JHPIEGO (2010).
Dasiyem, Amd.Keb Tahun 2014 Asuhan Kebidanan Post Partum.
mengalami pengeluaran ASI Lancar. Jakarta
3) Terdapat pengaruh pemberian minuman Roesli, U., 2008. Panduan Praktis Menyusui.
daun pepaya terhadap kelancaran ASI Jakarta: Puspaswara
pada ibu nifas di BPM Ny.Hanik Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan
Dasiyem, Amd.Keb Tahun 2014. Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jogjakarta:
Andi Offset

SURYA Vol 07,No.01, April 2015


Pengaruh pemberian serbuk daun pepaya terhadap kelancaran ASI pada Ibu nifas
di BPM Ny. Hanik Dasiyem, Amd.Keb di Kedungpring Kabupaten Lamongan

Wiknjosastro, Hanifa (2009). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo


Edisi 3. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

SURYA Vol 07,No.01, April 2015

Anda mungkin juga menyukai