Anda di halaman 1dari 8

KEPARAWATAN KELUARGA

SAP

TEKNIK INHALASI MANUAL

DI RUMAH Tn.H

Disusun Oleh

Widi Risallatul Afriyatna

1500001043

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

AKPER R.S EFARINA PURWAKARTA

2018
SAP PENDIDIKAN KESEHATAN

TENTANG TEKNIK INHALASI MANUAL

I. LATAR BELAKANG

Inhalasi adalah cara pemberian obat yang paling penting pada berbagai
penyakit paru. Pada pasien dewasa, terapi inhalasi sering digunakan untuk
pengobatan asma, bronkitis kronik, penyakit paru obtruktif kronik (PPOK),
dan emfisema. Sedangkan pada anak, terapi inhalasi merupakan
pengobatan utama asma terutama saat terjadi serangan akut.

Dalam tiga puluh tahun terakhir terjadi peningkatan prevalensi (kekerapan


penyakit) asma terutama di negara-negara maju. Kenaikan prevalensi asma
di Asia seperti Singapura, Taiwan, Jepang, atau Korea Selatan juga
mencolok. Kasus asma meningkat insidennya secara dramatis selama lebih
dari lima belas tahun, baik di negara berkembang maupun di negara maju.
Beban global untuk penyakit ini semakin meningkat. Dampak buruk asma
meliputi penurunan kualitas hidup, produktivitas yang menurun,
ketidakhadiran di sekolah, peningkatan biaya kesehatan, risiko perawatan
di rumah sakit dan bahkan kematian. (Muchid dkk,2007)

Asma merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di


Indonesia, hal ini tergambar dari data studi survei kesehatan rumah tangga
(SKRT) di berbagai propinsi di Indonesia. Survey Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) tahun 1986 menunjukkan asma menduduki urutan ke-5
dari 10 penyebab kesakitan (morbiditas) bersama-sama dengan bronkitis
kronik dan emfisema. Pada SKRT 1992, asma, bronkitis kronik dan
emfisema sebagai penyebab kematian ke- 4 di Indonesia atau sebesar 5,6
%. Tahun 1995, prevalensi asma di seluruh Indonesia sebesar 13/1000,
dibandingkan bronkitis kronik 11/1000 dan obstruksi paru 2/1000. Studi
pada anak usia SLTP di Semarang dengan menggunakan kuesioner
International Study of Asthma and Allergies in Childhood (ISAAC),
didapatkan prevalensi asma (gejala asma 12 bulan terakhir/recent asthma)
6,2 % yang 64 % diantaranya mempunyai gejala klasik.

Inhalasi manual adalah Salah satu penanganan asma yang sederhana dan
efektif yang bisa dilakukan dirumah, Terapi pemberian ini, saat ini makin
berkembang luas dan banyak dipakai pada pengobatan penyakit-penyakit
saluran napas. Berbagai macam obat seperti antibiotik, mukolitik, anti
inflamasi dan bronkodilator sering digunakan pada terapi inhalasi.

Terapi inhalasi memungkinkan penghantaran obat langsung ke paru-paru,


dimana saja dan kapan saja akan memudahkan pasien mengatasi keluhan
sesak napas. Untuk mencapai sasaran di paru-pari, partikel obat asma
inhalasi harus berukuran sangat kecil yaitu sekitar 2-5 mikron.
Keuntungan terapi inhalasi ini adalah obat bekerja langsung pada saluran
napas sehingga memberikan efek lebih cepat untuk mengatasi serangan
asma karena setelah dihisap, obat akan langsung menuju paru-paru untuk
melonggarkan saluran pernapasan yang menyempit.

Selain itu memerlukan dosis yang lebih rendah untuk mendapatkan efek
yang sama, dan harga untuk setiap dosis lebih murah. Untuk efek samping
obat minimal karena konsentrasi obat didalam rendah.

Oleh karena itu pendidikan kesehatan tentang inhalasi manual sangat


diperlukan untuk mengatasi masalah saluran nafas terutama asma,
pendidikan kesehatan dilakukan agar masyarakat mampu mengetahui dan
menerapkan inhalasi manual secara tepat dirumah.

II. POKOK BAHASAN

a. Pokok Bahasan : Inhalasi Manual


b. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian inhalasi manual
2. Menjelaskan indikasi inhalasi manual
3. Tujuan inhalasi manual
4. Alat dan Bahan inhalasi manual
5. Cara kerja inhalasi manual

c. Hari/ tanggal : Rabu, 10-Januari-2018


d. Waktu : 30 menit
e. Tempat : Di rumah Tn.E
f. Sasaran : Tn.H dengan penderita asma
g. Penyuluh : Widi Risallatul Afriyatna

III. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti proses pendidikan kesehatan selama 1 x 25


menit, klien diharapkan mampu memahami tentang teknik inhalasi
manual pada penyakit asma

IV. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan pendidikan kesehatan

1 x 30 menit diharapkan Tn.H beserta keluarga mampu :

1. Klien mampu menjelaskan pengertian inhalasi manual


2. Klien mampu menyebutkan indikasi inhalasi manual
3. Klien mampu menyebutkan tujuan imhalasi manual
4. Klien mampu menyebutkan alat dan bahan
5. Klien mampu menyebutkan cara kerja
inhalasi manual

V. METODE

1. Ceramah
2. Tanya jawab

VI. MEDIA

Leaflet
Lembar balik

VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN Waktu
TAHAP
PENGAJAR PESERTA
Pembukaan 1 Mengucapkan salam 1. Menjawab 5 menit
2 Memperkenalkan diri salam
3 Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan
3. Mendengarkan
penyuluhan 4. Mendengarkan
4 Menyebutkan materi 5. Mendengarkan
6. Menjawab
pokok bahasan yang
akan di sampai kan
5 Kontrak waktu
6 Apersepsi
Proses 1 Menjelaskan tentang 1. Mendengar 15
pengertian inhalasi kan menit
manual
2 Menjelaskan
2. Mendengar
indikasi inhalasi
kan
manual
3 menjelaskan tujuan 3. Mendengar
inhalasi manual kan
4 menjelaskan alat 4. mendengar
dan bahan kan
5 Menjelaskan cara 5. Mendengar
kerja inhalasi ka
manual

Penutup 1. Memberikan 1. Mengajukan 10


kesempatan peserta pertanyaan menit
2. Menjawab
untuk bertanya
2. Evaluasi terhadap pertanyaan
3. Memperhatika
materi
3. Menyimpulkan n
materi penyuluhan
pendidikan
4. Mendengarkan
kesehatan yang
telah di sampaikan
4. Mengucapkan 5. Memperhatika
terimakasih atas n
6. Memperhatika
perhatian dan
n
kerjasama kepada
7. Memperhatika
peserta
n dan
5. Rencana tindak
menjawab
lanjut
6. Demonstrasi teknik salam
perawatan tali
pusat
7. Mengakhiri
penyuluhan dan
memberi salam

VIII. EVALUASI

A. Evaluasi struktur
1. Satuan Acara Penyuluhan telah di susun
2. Media sudah disiapkan
3. Kontrak sudah di lakukan
4. Tempat sudah di persiapkan
B. Evaluasi proses
1. Waktu pelaksanaan sesuai prosedur
2. Tn.H mengikuti kegiatan sesuai prosedur
3. Tn.H aktif bertanya
C. Evaluasi hasil
1. Tn.H dapat menjelaskan kembali tentang tujuan
pengertian inhalasi manual
2. Tn.H dapat menjelaskan kembali tentang indikasi inhalasi
manual
3. Tn.H dapat menjelaskan kembali tentang tujuan inhalasi
manual
4. Tn.H dapat menjelaskan kembali tentang alat dan bahan
5. Tn.H dapat menjelaskan kembali tentang cara kerja
inhalasi manual
LAMPIRAN MATERI
PENGERTIAN

a. Inhalasi manual adalah cara pemberian obat yang paling penting pada
berbagai penyakit paru. Pada pasien dewasa, terapi inhalasi sering
digunakan untuk pengobatan asma, bronkitis kronik, penyakit paru
obtruktif kronik (PPOK), dan emfisema. Sedangkan pada anak, terapi
inhalasi merupakan pengobatan utama asma terutama saat terjadi
serangan akut.

b. Terapi inhalasi juga termasuk pengobatan dengan memberi obat untuk


dihirup agar dapat langsung masuk menuju paru-paru sebagai organ sasaran
obatnya. Terapi inhalasi merupakan cara pengobatan dengan memberi obat
dalam bentuk uap secara langsung pada alat pernapasan menuju paru-paru.
c. Terapi inhalasi lebih efektif, kerjanya lebih cepat pada organ targetnya, serta
membutuhkan dosis obat yang lebih kecil, sehingga efek sampingnya ke
organ lain pun lebih sedikit. Sebanyak 20-30% obat akan masuk disaluran
napas dan paru-paru. Sedangkan 2-5% mungkin akan mengendap di mulut
dan tenggorokan. Ilustrasinya, obat akan jaln-jalan dulu kelambung, ginjal
atau jantung yakni paru-paru sehingga ketika sampai paru-paru obat relative
tinggal sedikit.

d. Proses perawatan penyakit saluran pernafasan yang akut maupun yang


kronik, misalnya asma. Penyakit asma paling sering dijumpai pada anak-
anak

e. Pada asma penggunaan obat secara inhalasi dapat mengurang efek samping
yang sering terjadi pada pemberian parenteral atau peroral, karena dosis
yang sangat kecil dibandingkan dengan jenis lainnya

TUJUAN

Inhalasi sederhana yaitu memberikan obat dengan cara dihirup


dalam bentuk uap ke dalam saluran pernafasan yang dilakukan dengan
bahan dan cara yang sederhana serta dapat dilakukan dalam lingkungan
keluarga.
Terapi ini lebih efektif ketimbang obat oral/minum seperti tablet atau
sirup. obat oral akan melalui berbagai orgab dulu seperti ke lambung,
ginjal, atau jantung sebelum sampai ke sasarannya, yakni paru-paru.
Sehingga ketika sampai paru-paru, obatnya relatif tinggal sedikit.
Sedangkan dengan inhalasi, obat akan bekerja cepat dan langsung.
Selain itu dosis obat pada terapi inhalasi sangat kecil dan tidak memiliki
efek samping ke bagian tubuh lain.

TUJUAN UTAMA
Membuat pernapasan yang terganggu akibat adanya lendir atau
tengah mengalami sesak napas menjadi kembali normal
A. INDIKASI

1. Asma akibat Bersihan jalan nafas tidak efektif


2. Batuk-pilek ringan (tidak disertai demam dan lamanya belum lebih
dari 3 hari).

B. ALAT DAN BAHAN

1. Ruangan tertutup

2. Baskom ukuran sedang

3. Obat-obatan aromatherapi seperti minyak kayu putih

4. Air panas

C. CARA KERJA

1. Persiapkan alat dan bahan

2. Campurkan minyak kayu putih dengan air panas dalam baskom


dengan perbandingan 2-3 tetes minyak kayu putih untuk 250 ml (1
gelas) air hangat.

3. Tempatkan pasien dan campuran tersebut di ruangan tertutup supaya


uap tidak tercampur denga udara bebas.

Hirup uap dari campuran tersebut selama 5-10 menit atau pasien
sudah merasa lega dengan pernafasannya.

IX. DAFTAR PUSTAKA

FKUI.KapitaSelektaKedokteran,Jakarta: Media Ausculapius. 2011

Guyton and Hall, 1997, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai