PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah
1. untuk mengetahui tentang obat.
2. untuk mengetahui tentang antibiotik
3. untuk mengetahui tentang ribosom
4. untuk mengetahui obat yang mempengaruhi kerja ribosom
5. untuk mengetahui mekanisme kinerja Streptomisin pada ribosom
6. untuk mengetahui pengaruh dan penggunaan obat terhadap pemakai
BAB II
PEMBAHASAN
Obat merupakan semua zat baik kimiawi, hewani, maupun nabati yang
dalam dosis layak dapat menyembuhkan, meringankan , atau mencegah penyakit dan
untuk memperbaiki atau memperelok tubuh. Obat sangat berperan penting dalam
pelayanan kesehatan. Penanganan dan pencengahan berbagai penyakit tidak bisa
dilepaskan dari tindakan terapi dengan obat atau yang disebut sebagai farmakoterapi.
2
c. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau
campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan
berdasarkan pengalaman.
Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri,
yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman,
sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil.
Pembuatan
3
Antibiotika semisintesis. Apabila pada persemaian (culture subtrate) dibubuhi
zat-zat pelopor tertentu, maka zat-zat ini diinkorporasi kedalam antibiotikum
dasarnya. Hasilnya disebut senyawa semisintesis misalnya penisilin-V.
Antibiotika sintetis tidak lagi dibuat secara biosintetis, melaikan seluruhnya
melaui sintesa kimiawi, misalnya kloramfenikol.
Mekanisme kerja
Antibiotika tidak aktif terhadap kebanyakan virus kecil, mungkin karena virus
tidak memiliki proses metabolisme sesungguhnya, melainkan tergantung seluruhnya
dari metabolisme tuan rumah.
Aktivitasnya
Pada umumnya aktivitasnya dinyatakan dengan satuan berat (mg), kecuali zat-
zat yang belum dapat diperoleh 100% murni dan terdiri dari campuran beberapa zat.
Misalnya, polimiksin b basitrasin dan nitrasin, yang aktivitasnya selalu dinyatakan
dalam satuan Internasional (I.U.) begitu pula senyawa kompleks dari penisilin, yakni
prokain dan benzatin-penisilin.
Penggunaan
4
Ribosom merupakan salah satu organel yang terdapat dalam sel. Ribosom
pada sel terletak pada sitoplasma dan melekat pada retikulum endoplasma kasar.
Ribosom dalam sel berperan dalam sintesis protein.
5
Obat yang mempengaruhi kerja ribosom ada banyak. Salah satu diantaranya
adalah Streptomisin. Streptomisin adalah antituberkulosis pertama yang secara klinik
dinilai efektif namun sebagai obat tunggal bukan obat yang ideal. Streptomisin
dapat bersifat bakterisid dan bakteriostatik, tergantung pada konsentrasi yang
diberikan. Streptomisin memiliki struktur kimia yaitu C21H41N7O12.
Streptomisin mengikat protein S12 dari subunit 30S ribosom bakteri dan
berikatan dengan formil-methionyl-tRNA ke subunit 30S. Sehingga, proses inisiasi
menjadi terhenti dan tidak terjadi sintesis protein.
1. Efek Samping
6
- Bersifat ototoksisitas mempunyai potensi menyebabkan reaksi toksik struktur
di telinga dalam, seperti koklea.
- Bersifat anemia aplastik yaitu kondisi ketika tubuh berhenti memproduksi sel
darah baru yang ditandai dengan rasa lelah.
2. Indikasi
7
Sementara secara tradisional diberikan streptomisin otot (bahkan, di banyak
negara hanya diizinkan untuk digunakan dalam otot), obat juga mungkin diberikan
secara intravena.
3. Kontraindikasi
Pasien dengan fungsi ginjal normal dapat menerima panduan ini untuk
beberapa bulan. Dosis harus dikurangi untuk pasien usia lanjut, anak-anak, orang
dewasa yag badannya kecil dan pasien dengan gangguan fungsi ginjal.
4. Interaksi
5. Dosis
6. Sediaan
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut.
1. Streptomisin adalah antituberkulosis pertama yang secara klinik dinilai
efektif namun sebagai obat tunggal bukan obat yang ideal.
Streptomisin dapat bersifat bakterisid dan bakteriostatik, tergantung pada
konsentrasi yang diberikan. Streptomisin memiliki struktur kimia yaitu
C21H41N7O12.
2. Streptomisin mengikat protein S12 dari subunit 30S ribosom bakteri dan
berikatan dengan formil-methionyl-tRNA ke subunit 30S.
4.2 Saran
9
Streptomisin mempunyai manfaat dan efek samping yang tidak ringan.
Sehingga penggunaan obat ini harus diawasi dengan baik oleh komponen
kesehatan dan ditaati oleh pasien.
10
DAFTAR PUSTAKA
Heidrich, lepper, dan Schmitz. 2001. Farmakologi dan Toksikologi. Terjemahan oleh
luki setiadi. 2008. Jakarta : EGC
Rahardja dan Tjay. 2007. Obat-obat penting, khasiat, penggunaan dan efek
sampingnya edisi ke enam. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia
Yuwono, triwibowo. 2010. Biologi Molekular. Jakarta : Erlangga
www.InteraksiObat. Com
www.MedicaStore.com
www.Drugs.com
11