Anda di halaman 1dari 8

PENGUJIAN MINYAK ATSIRI

Untuk memenuhi sebagian tugas


Mata Kuliah Pr. Fitokimia
yang dibina oleh Sugeng Wijiono,S.Si.,Apt.

ERISTYA WARDANA NIM AKA16004


TIWI TRI SETYORINI NIM AKA16023
WARDANI SETYAPUTRI NIM AKA16026
YUNDA HIDAYANA NIM AKA16029

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN

PUTRA INDONESIA MALANG

2017
A. TUJUAN : Dapat melakukan identifikasi senyawa minyak atsiri yang ada
pada rajangan batang sereh.
B. DASAR TEORI :
 Definisi
Minyak atsiri lazim juga dikenal dengan nama minyak mudah menguap atau minyak
terbang. Minyak atsiri merupakan senyawa, yang pada umumnya berwujud cairan, yang
diperoleh dari bagian tanaman, akar, kulit, batang, daun, buah, biji maupun dari bunga
dengan cara penyulingan dengan uap. Meskipun kenyataan untuk memperoleh minyak atsiri
dapat juga diperoleh dengan cara lain seperti dengan cara ekstraksi dengan menggunakan
pelarut organik maupun dengan cara dipres atau dikempa dan secara enzimatik
(Sastrohamidjojo, 2004).
 Ciri-ciri minyak atsiri
Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Susunan senyawa
komponennya kuat mempengaruhi saraf manusia (terutama di hidung) sehingga memberikan
efek psikologis tertentu (baunya kuat). Minyak atsiri mempunyai rasa getir (pungent taste),
berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya dan umumnya larut dalam pelarut
organik tetapi tidak larut dalam air.
 Kegunaan minyak atsiri
Banyak terpena yang berbau harum dan dengan demikian sering kali dapat dikenali
langsung dalam sulingan tumbuhan bila terdapat sebagai kandungan utama. Kegunaan
minyak atsiri sangat luas khususnya dalam berbagai bidang industri, contohnya antara lain
dalam industri kosmetik, industri makanan, industri farmasi atau obat-obatan (antinyeri,
antiinfeksi, pembunuh bakteri, dan digunakan juga sebagai insektisida (Luthony dan
Rahmawati, 1994). Dalam tanaman, minyak atsiri mempunyai 3 fungsi yaitu membantu
proses penyerbukan dengan menarik beberapa jenis serangga atau hewan, mencegah
kerusakan tanaman oleh serangga dan sebagai cadangan makanan dalam tanaman (Ketaren,
1985).
 Komponen minyak atsiri
1. Monoterpen

Ditemukan di minyak esensial yang paling, monoterpen adalah antiseptik dan tonik di alam.
Mereka adalah pembersih udara yang baik yang memiliki sekitar 10 atom karbon di
dalamnya. Meskipun monoterpen hadir di hampir semua minyak esensial lainnya, sebagian
besar dari mereka yang ditemukan dalam minyak Jeruk. Mereka tidak berwarna, mudah
menguap dan cepat memburuk. Oleh karena itu, mereka harus ditangani dengan hati-hati dan
disimpan pada suhu dingin. Limonene ditemukan dalam minyak Lemon, pinene ditemukan di
Pine dan camphene ditemukan di Kamper adalah contoh dari minyak atsiri.

2. Seskuiterpen

Meskipun tidak labil monoterpen, seskuiterpen yang efektif dan memiliki atom karbon 15
tentang di dalamnya. Mereka memiliki efek menenangkan, adalah anti-inflamasi dan anti-
menular. Zingiberene di Jahe minyak, cedrene di Cedarwood dan caryophellene dalam
minyak cengkeh adalah beberapa seskuiterpen ditemukan dalam minyak esensial.

3. Fenol

Antiseptik bahan kimia yang paling banyak ditemukan dalam tanaman, Fenol merangsang
fungsi tubuh dalam dosis kecil. Namun, dosis besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf
dan dapat menyebabkan iritasi kulit serta kenyamanan pencernaan untuk orang yang sensitif.
Timol ditemukan dalam minyak Thyme dan eugenol ditemukan di Cengkeh adalah contoh
dari Fenol.

4. Alkohol

Banyak kandungan alkohol juga hadir dalam minyak esensial. Sangat antiseptik, antibakteri,
anti-jamur alkohol dan antibiotik, adalah tonik baik untuk sistem saraf dan merangsang
respon imun dalam tubuh. Lavendulol di Lavender, nerol di neroli dan geraniol yang
ditemukan dalam minyak Geranium adalah contoh alkohol dalam minyak.

5. Keton

Antikoagulan, keton bisa santai, tenang dan menyembuhkan jaringan bekas luka, sistem
kekebalan tubuh atau sistem pernafasan dalam tubuh. Namun, Keton bisa membahayakan
sistem saraf dan dapat mengakibatkan keguguran, kejang dan epilepsi. Contoh Keton thyone
di Sage, pinocamphone di hisop, dan carvone di Peppermint.

6. Eter / Ester

Eter dan ester memiliki sifat serupa tetapi eter adalah lebih kuat dari keduanya.
Antispasmodic, antibakteri dan anti-inflamasi, eter yang lembut pada kulit dan membantu
dalam menyeimbangkan sistem saraf efektif. Cinnamyl asetat di Kayu manis dan myrtinly
asetat di Myrtle.
7. Aldehida

Aldehida memiliki sifat yang mirip dengan keton dan alkohol sebagai anti-inflamasi. Namun,
kelebihan Aldehida dapat menyebabkan iritasi utama pada kulit dan selaput lendir. Furfurol
di Lavender, Sandalwood, Cinnamon dan Cypress yang aldehida.

8. Kumarin

Kumarin memiliki efek relaksasi dan obat penenang. Seperti bahan kimia ini dapat
fotosensitif, minyak esensial dengan konstituen tersebut harus digunakan dengan hati-hati
dan tidak boleh terkena sinar matahari. Bergaptene di Bergamot, angelicine dalam Angelica
dan Citroptene dalam minyak jeruk adalah contoh dari kumarin.

 Metode pengambilan minyak atsiri

Metode pengambilan minyak atsiri terdapat dua kelompok yaitu cara mekanik dan cara
kimia fisika sebagai berikut.

1. Mekanik Metode

Sering disebut expression ini merupakan cara cold pressing tidak ada panas yang dibutuhkan
pada cara ini. Prosesnya adalah penekanan/pemerasan (squeezing). Bahan dasar yang bisa
diambil minyaknya dengan pengepresan secara mekanik biasanya berupa biji-bijian atau
kacang-kacangan maupun buah-buahan (citrus oil). Beberapa buah yang mengandung citrus
oil diantaranya bergamot, grapefruit, lemon, lime, mandarin, orange, dan tangerine.

2. Metode kimia fisika


Distilasi (Penyulingan), ada beberapa jenis distilasi :
Prinsipnya penyulingan destilasi merupakan suatu proses pemisahan komponen-komponen
suatu campuran yang terdiri atas dua cairan atau lebih berdasarkan perbedaan tekanan uap
atau berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponen senyawa tersebut. Pada
dasarnya terdapat dua jenis penyulingan yaitu :

a. Hidrodestilasi adalah penyulingan suatu campuran yang berwujud cairan yang tidak saling
bercampur, hingga membentuk dua fasa atau dua lapisan. Proses ini dilakukan dengan
bantuan air maupun uap air. Hidrodestilasi memiliki 3 jenis metode berdasarkan cara
penanganan bahan yang diproses yaitu : destilasi air, destilasi uap dan air serta destilasi uap
langsung.
b. Fraksinasi adalah penyulingan suatu cairan yang tercampur sempurna hingga hanya
membentuk satu lapisan. Proses ini dilakukan tanpa menggunakan uap air. Fraksinasi
memiliki 3 jenis metode yaitu kohobasi, rektifikasi dan destilasi fraksinasi.

Dalam praktikum kali ini akan digunakan sampel berupa simplisia batang sereh untuk
menguji minyak atsiri yang ada.
Kandungan kimia pada batang sereh
Daun : daun sereh dapur mengandung 0,4% minyak atsiri dengan komponen yang terdiri
dari sitral, sitronelol (66-85%), α-pinen, kamfen, sabinen, mirsen,β-felandren, p-simen,
limonen, cis-osimen, terpinol, sitronelal, borneol, terpinen-4-ol, α-terpineol, geraniol,
farnesol, metil heptenon, n-desialdehida, dipenten, metil heptenon, bornilasetat,
geranilformat, terpinil asetat, sitronelil asetat, geranil asetat,β-elemen, β-kariofilen, β-
bergamoten, trans-metilisoeugenol, β-kadinen, elemol, kariofilen oksida.1,2,15)
Pada penelitian lain pada daun ditemukan minyak atsiri 1% dengan komponen utama (+)
sitronelol, geranial (lebih kurang 35% dan 20%), disamping itu terdapat pula geranil butirat,
sitral, limonen, eugenol, dan metileugenol.

Sitronelol hasil isolasi dari minyak atsiri sereh terdiri dari sepasang enansiomer (R)-
sitronelal dan (S)-sitronelal.20)
Pada jenis Cymbopogon yang lain (Cymbopogon giganteus chiovenda) mengandung minyak
atsiri yang terdiri dari limonen, p-mentha-1,5, 8-trien; 1,2-limonenoksida; p-mentha-2, 8-
dien-1-ol; Dekan-2, 4-dien-1-ol; p-metilasetofenon; trans-p-menta-1(7), 8-dien-2-ol; Decan-
2, 4-dienal; isopiperitenol; cis-p.menta-1 (7), 8-dien-2-ol; cis carveol; carvone;
isopiperitenon; cuminil alkohol; perililaldehid; perilil alkohol.13)
Pada pengujin organoleptis yang akan dilakukan untuk minyak atsiri adalah warna
dan bau khas yang dimiliki tiap-tiap minyak atsiri.

 Prosedur destilasi stahl untuk pemisahan minyak atsiri


1. Mencuci peralatan stahl dengan etanol 96%kemudian dibilas dengan aquadest sebelum
digunakan.
2. Membersihkan bahan yang menghasilkan minyak atsiri.
3. Menimbang ± 20 g kemudian masukkan ke dalam labu destilasi yang berisi aquadest,
direndam ± 1⁄2 jam.
4. Merangkai alat destilasi stahl.
5. Menambahkan xilena atau tolluen 0,2 ml yang diukur secara seksama melalui corong.
6. Meletakkan batu didih serta rendaman bahan dalam labu alas bulat diatas hot plate.
7. Mengaliri kondensor dengan air kran.
8. Mengatur suhu konstan 250o- 255o pada hot plate.
9. Melakukan destilasi selama 3 jam.
10. Membiarkan destilasi hingga dingin.
11. Membuka kran tan tampung air yang keluar

 Identifikasi minyak atsiri secara umum


1. Teteskan satu tetes minyak atsiri pada permukaan air, maka minyak atsiri akan menyebar
dan air tidak akan menjadi keruh.
2. Teteskan satu tetes minyak atsiri pada sepotong kertas saring. Bila dibiarkan, maka
minyak atsiri akan menguap dengan sempurna tanpa meninggalkan noda transparan.
3. Kocoklah 1 ml minyak atsiri dengan 1 ml larutan natrium klorida jenuh dalam tabung
reaksi, biarkan memisah kembali. Volume lapisan air tidak boleh bertambah.
4. Deteksi adanya senyawa fenol dalam minya atsiri. Cara : ke dalam 2 ml larutan minyak
atsiri (25% dalam etanol 95% netral) tambahkan setetes larutan Ferri klorida. Amati
warna yang terjadi. (Larutan berwarna biru lalu memudar, warna kuning dibawah dan
jernih diatas).
5. Deteksi terjadinya reduksi volume minyak atsiri yang mengandung fenol dan
turunannya. Cara: ke dalam 2 ml minyak atsiri, tambahkan larutan Natrium hidroksida.
Kocok pelan-pelan dan amati apakah terjadi reduksi volume.
 Hasil pengamatan
1. Teteskan satu tetes minyak atsiri pada permukaan air, maka minyak atsiri akan
menyebar dan air tidak akan menjadi keruh.

Air di dalam cawan penguap tetap jernih dan tidak menjadi keruh, minyak atsiri yang
diteteskan langsung menyebar dan tidak menghilangkan bekas.

2. Teteskan satu tetes minyak atsiri pada sepotong kertas saring. Bila dibiarkan, maka
minyak atsiri akan menguap dengan sempurna tanpa meninggalkan noda transparan.

Minyak atsiri yang diteteskan langsung menguap dan tidak meninggalkan bekas pada
kertas saring.

 Pembahasan
Cara mendapatkan minyak atsiri pada sampel dengan cara menggunakan destilasi
stahl, minyak atsiri yang didapatkan berwarna kuning muda jernih berbau khas dan
kuat. Identifikasi yang dilakukan untuk menguji minyak atsiri yaitu dengan meneteskan
minyak atsiri di atas permukaan air dan pada kertas saring.
 Kesimpulan
Dalam praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa rajangan batang sereh
mengandung minyak atsiri yang ditandai dengan meneteskan pada permukaan air dan
penetesan pada kertas saring.

Anda mungkin juga menyukai