Anda di halaman 1dari 5

S1B21_RM 10-11

10. Bagaimana interpretasi skor APGAR beserta tindakan yang perlu dilakukan
sesuai dengan skornya?

Dari skenario, skor APGAR pada bayi adalah 5 – 7 – 10. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pada 1 menit pertama, bayi mengalami asfiksia sedang.
Setelah diberikan ventilasi tekanan positif, skor APGAR meningkat menjadi 7 dan
akhirnya menjadi 10, menunjukkan bahwa sudah terjadi perbaikan pada sistem
pernapasan dan bayi dapat bernapas dengan baik.
Interpretasi Tindakan
7 – 10 Kondisi baik Tidak membutuhkan resusitasi
4 – 6 Asfiksi ringan  Ventilasi tekanan positif
 Suction
 Observasi ketat
0–3 Asfiksi berat  Intubasi endotrachea
 Ventilasi tekanan positif
 Kompresi dada

11. Mengapa setelah diberi tindakan, bayi dibawa ke ruang rawat gabung dan
diberi ASI?

Rawat gabung merupakan sistem perawatan bayi yang disatukan dengan ibu,
sehingga ibu dapat melakukan semua perawatan dasar bagi bayinya.

Keuntungan Rawat Gabung


a. Meningkatkan kemampuan perawatan mandiri pada bayinya.
b. Dapat memberikan ASI setiap saat.
c. Dapat meningkatkan kasih sayang pada bayi.
d. Mengurangi terjadinya infeksi, terutama diare.
e. Mengurangi kehilangan panas badan bayi sehingga meningkatkan daya
tahan tubuh.
f. Pemberian ASI bertindak sebagai metode KB dalam waktu 4 – 6 bulan
pertama.
g. Menurunkan morbiditas dan mortalitas neonatus.

Syarat Rawat Gabung


Kegiatan rawat gabung dimulai sejak ibu bersalin dikamar bersalin dan
dibangsal perawatan pasca persalinan. Meskipun demikian penyuluhan tentang
manfaat dan pentingnya rawat gabung sudah dimulai sejak ibu pertama kali
memeriksakan kehamilannya di poliklinik asuhan antenatal. Tidak semua bayi
atau ibu dapat segera dirawat gabung. Bayi dan ibu yang dapat dirawat gabung
harus memenuhi syarat/kriteria berikut :
1. Lahir spontan, baik presentasi kepala maupun bokong.
2. Bila lahir dengan tindakan, maka rawat gabung dilakukan setelah bayi
cukup sehat, refleks menghisap baik, tidak ada infeksi dan sebagainya.
3. Bayi yang dilahirkan denga sectio secaria dengan anestesi umum, rawat
gabung dilakukan segera setelah ibu dan bayinya sadar penuh (bayi tidak
ngantuk) misalnya empat sampai enam jam setelah operasi selesai. Bayi
tetap disusukan meskipun mungkin ibu masih mendapat infus.
4. Bayi tidak asfiksia setelah lima menit pertama (nilai APGAR minimal 7).
5. Umur kehamilan 37 minggu atau lebih.
6. Berat lahir 2000 – 2500 gram atau lebih.
7. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi intrapartum.
8. Bayi dan ibu sehat.

Kontra Indikasi Rawat Gabung Pihak Ibu


A. Fungsi kardiorespiratorik yang tidak baik
Pasien penyakit jantung kelas II dianjurkan untuk sementara tidak
menyusui sampai keadaan jantung cukup baik. Bagi pasien jantung
klasifikasi III tidak dibenarkan menyusui.
B. Eklampsia dan preeklampsia berat
Keadaan ibu biasanya tidak baik dan pengaruh obat-obatan untuk
mengatasi penyakit biasanya menyebabkan kesadaran menurun sehigga
ibu belum sadar betul. Tidak diperbolehkan ASI dipompa dan diberikan
pada bayi.
C. Penyakit infeksi akut dan aktif
Bahaya penularan pada bayi yang dikhawatirkan. Tuberkulosis paru yang
aktif dan terbuka merupakan kontra indikasi mutlak. Pada sepsis keadan
ibu biasanya buruk dan tidak akan mampu menyusui.
D. Karsinoma payudara
Pasien dengan karsinoma harus dicegah jangan sampai ASInya keluar
karena mempersulit penilaian penyakitnya. Apabila menyusui ditakutkan
adanya sel – sel karsinoma yang terminum si bayi.
E. Psikosis
Tidak dapat dikontrol keadaan jiwa si ibu bila menderita psikosis.
Meskipun pada dasarnya ibu sayang pada bayinya, tetapi selalu ada
kemungkinan penderita psikosis membuat cedera pada bayi.
Pihak Bayi
A. Bayi kejang
Kejang-kejang pada bayi akibat cedera persalinan atau infeksi tidak
memungkinkan untuk menyusui. Ada bahaya aspirasi, bila kejang timbul
saat bayi menyusui. Kesadaran bayi yang menurun juga tidak
memungkinkan bayi untuk menyusui.
B. Bayi yang sakit berat
Bayi dengan penyakit jantung atau paru-paru atau penyakit lain yang
memerlukan perawatan intensif tentu tidak mungkin menyusu dan dirawat
gabung.
C. Bayi yang memerlukan observasi atau terapi khusus.
Selama observasi rawat gabung tidak dapat dilaksanakan. Setelah keadaan
membaik tentu dapat dirawat gabung. Ini yang disebut rawat gabung tidak
langsung.
D. Berat badan bayi sangat rendah
Refleks menghisap dan refleks lain pada BBLR belum baik sehingga tidak
mungkin menyusu dan dirawat gabung.
E. Cacat Bawaan
Diperlukan persiapan mental si ibu untuk menerima keadaan bahwa
bayinya cacat. Cacat bawaan yang mengancam jiwa si bayi merupakan
kontra indikasi mutlak. Cacat ringan seperti labioskisis, palatoskhisis
bahkan labiognatopalatoskhisis masih memungkinkan untuk menyusui.
F. Kelainan metabolik dimana bayi tidak dapat menerima ASI.
(Prawirohardjo, 2005)

Dapus:

Prawirohardjo, Sarwono (2011). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai