Menurut analisa saya sendiri inilah keuntungan & kelemahan Pilkada dilaksanakan
secara tak langsung atau Kepala Daerah dipilih melalui DPRD :
A. Keuntungan :
B. Kelemahan
1. Tidak mampu merepresentasikan aspirasi rakyat mayoritas atau Keterwakilan
rakyat.
2. Legitimasi Kepala Daerah lemah dikarenakan Kualitas demokrasi yang
rendah dan tidak melibatkan rakyat yang ada.
3. Sulit menghasilkan Pemimpin terbaik dari tokoh-tokoh yang ada di daerah
tersebut. Pilihan DPRD cenderung hanya pada tokoh-tokoh yang dikenal oleh
DPRD saja.
4. Memperbesar peluang terjadinya politik transaksional "wani piro" antara calon
kepala daerah dengan legislative pada saat proses Pilkada berlangsung.
5. Membuat Legislatif menjadi Superior terhadap Eksekutif. Legislatif bukannya
mengawasi eksekutif bahkan mengendalikan eksekutif. Ini membuat eksekutif
lebih mementingkan kepentingan legislatif daripada kepentingan rakyat.
6. Eksekutif atau Kepala Daerah akan kurang bertanggung-jawab pada
kepentingan rakyat karena tidak merasa dipilih oleh rakyat.
7. Memperbesar Peluang terjadinya Kongkalikong antara Eksekutif dan
Legislatif untuk mengkorupsi anggaran pembangunan yang ada.
8. Berpotensi Kongkalikong eksekutif-legislatif untuk pengeluaran izin-izin
swasta terutama pemanfaatan kekayaan negara seperti tambang, hutan dan
lain sebagainnya.
9. Berpotensi menciptakan terjadinya dinasti politik legislative dan eksekutif
maupun oligarki. Peluang ini sangat besar juga potensi korupsi berjamaah.
10. Berpotensi terjadi politik "remote control" dimana kepala-kepala daerah dipilih
oleh elit-elit partai yang berada di pengurus pusat partai.
11. Sebagai catatan pinggir juga, Pilkada ini tidak menjamin Kepala Daerah
Terpilih Tidak akan melakukan Korupsi.
Kekurangan :