Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur tidak henti-hentinya kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang
telah memberikan rahmat, nikmat dan anugerah-Nya sehingga Laporan Praktikum
Kimia ini dapat terselesaikan dengan baik, meski jauh dari kata sempurna.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
terlihat dalam proses pembuatan Laporan Praktikum Instrumentasi dan Pengukuran
ini, terkhusus kepada:

1. Kepada Bapak Heriyanto, Ir., M.T., selaku dosen pembimbing Praktikum


Instrumentasi dan Pengukuran.
2. Kepada para orangtua yang tak pernah putus mendoakan agar kuliah kami
berjalan dengan baik.
3. Dan Amelia Nur Aliah selaku anggota kelompok yang berkenan membantu
hingga Laporan Praktikum Instrumentasi dan Pengukuran ini dapat selesai.

Demikianlah Laporan Praktikum Praktikum Instrumentasi dan Pengukuran kami


buat dengan sepenuh hati. Tidak lupa kritik dan saran kami harapkan agar laporan
ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi semua dan terkhusus bagi selaku penulis.
Terima Kasih.

Bandung, 21 Desember 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

ABSTRAK ....................................................................................................... iii

1. BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................... 1


1.1 Tujuan ............................................................................................ 1
1.2 Latar Belakang ............................................................................... 1
2. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 2
3. BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN .............................................. 4
3.1 Alat dan Bahan ............................................................................... 4
3.2 Prosedur Kerja ................................................................................ 4
3.3 Data Pengamatan ............................................................................ 5
3.4 Pengolahan Data............................................................................. 9
4. BAB 4 PEMBAHASAN ...................................................................... 14
5. KESIMPULAN .................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 18

LAMPIRAN ..................................................................................................... 19

ii
ABSTRAK

Kalibrasi, pada umumnya merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran indikasi


dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang
digunakan dalam akurasi tertentu. Contohnya thermometer dapat dikalibrasi
sehingga kesalahan indikasi atau koreksi dapat di tentukan dan sesuaikan (melaluai
konstanta kalibrasi), sehingga thermometer tersebut menunjukan temperature yang
sebenarnya dalam celcius pada titik – titik tertentu diskala. Diberbagai negara
termasuk Indonesia terdapat direktorat metrology yang memiliki standart
pengukuran (dalam SI dan satuan – satuan turunannya) yanag akan digunakan
sebagai acuan bagi perangakat yang dikalibrasi. Diraktorat metrology juga
mendukung infrastuktur metrology disuatu negara tapi juga sering kali dinegara
lain, dengan membangun rantai pengukuran standar tingkat tinggi atau
internasional dengan perangkat yang digunakan. Hasil kalibrasi harus disertai
pernyataan “traceable uncertainity” untuk menentukan tingkat kepercayaan yang
dievaluasi dengan seksama dengan analisa ketidak pastian.

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Tujuan
1.1.1. Menentukan konstanta waktu instrument ukur;
1.1.2. Menentukan waktu tanggap instrument ukur;
1.1.3. Menentukan waktu naik instrument ukur;
1.1.4. Melakukan identifikasi unit pengendalian suhu;
1.1.5. Menjelaskan jenis alat beserta fungsinya pada setiap unit
pengendalian suhu;
1.1.6. Melakukan identifikasi variabel-variabel/sinyal-sinyal
pengendalian suhu dan media transmisinya.

1.2. Latar Belakang


Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International
Metrology (VIM), kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk
hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem
pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang
sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi
tertentu. Dengan kata lain kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan
kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan
cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke
standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau
internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Lima Titik Uji (five-point check)
Pemeriksaan lima titik digunakan untuk menentukan apakah instrumen
dikalibrasi dengan benar, dan merupakan prosedur rutin yang benar untuk
menentukan linearitas. Pemeriksaan lima titik dinamakan demikian karena
prosedur tersebut menggunakan standar kalibrasi untuk memeriksa
penunjukan lima titik berbeda dalam kisaran instrumen yang diuji. Dalam
seluruh rentang pengukuran pemeriksaan lima titik dilakukan pada 0, 25, 50,
75 dan 100 persen. Namun karena kebanyakan instrument dipakai dalam
kisaran 10 sampai 90

1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Karakteristik dinamik menunjukkan performa instrumen ukur ketika


mengukur variabel yang berubah cepat. Kebanyakan sensor tidak dapat
mengikuti perubahan cepat, tetapi memerlukan waktu beberapa saat sebelum
mencapai tanggapan penuh. Waktu yang digunakan, tergantung pada
resistansi, kapasitasni, massa atau inersia, dan waktu mati instrumen.
Karakteristik dinamik dapat dinyatakan dengan tanggapan undak (step
response), tanggapan miring (ramp response), dan tanggapan frekuensi dari
intrumen ukur.

Tanggapan Undak
Tanggapan undak instrumen
ukur dalam mengukur variabel
biasa digunakan untuk

menentukan karakteristik
dinamik. Perubahan mendadak
(undak) terjadi ketika variabel
terukur secara tiba-tiba berubah
dari kondisi nilai tunak pertama
(first steady-state) ke kondisi
nilai tunak kedua (second
steady-state). Sebagai contoh,
perubahan mendadak sebesar
100 oC dapat dilakukan dengan
memindahkan sensor suhu dari
es mencair ke dalam air
mendidih.

Tanggapan undak sebuah instrumen dapat digolongkan ke dalam: sangat


teredam (overdamped), redaman kritik (critically damped), atau osilasi teredam
(underdamped). Tanggapan sangat teredam atau redaman kritik dinyatakan
dalam waktu tanggap (response time) dan waktu naik (rise time). Tanggapan

2
3

osilasi teredam dinyatakan dalam waktu naik (rise time), persentase


overshoot, dan waktu mantap (settling time).

Dengan menganggap instrumen ukur sebagai sistem orde-1, maka nilai


pengukuran mengikuti persamaan,

−𝑡⁄
𝑦 = 𝐾𝐴 [1 − 𝑒 𝜏] + 𝑦0

dengan:

y = nilai keluaran setiap saat,


A = nilai perubahan masukan (selisih antara steady-state akhir dan awal),
yo = nilai keluaran mula-mula saat steady-state awal, konstanta waktu.
∆𝑦
K = steady state gain = ∆𝑥

Y = perubahan keluaran setelah steady state = ymax - yo x = perubahan


masukan.

Time constant (konstanta waktu) adalah waktu yang diperlukan keluaran


untuk mencapai 63,2% dari nilai perubahan keseluruhan.

Response time (waktu tanggap) adalah waktu yang diperlukan keluaran


untuk mencapai persentase tertentu (biasanya 95% atau 98%) dari nilai
perubahan keseluruhan.

tr = 2,9957

Rise time (waktu naik) adalah waktu yang diperlukan keluaran untuk
berubah dari persentase tertentu (biasanya 5% atau 10%) ke persentase yang
lebih besar (biasanya 90% atau 95%).

5 – 95% rise time = 2,9444

10 – 90% rise time = 2,2972


BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Alat dan Bahan


3.1.1. Sensor PT-100 1 buah
3.1.2. Waterbath 1 buah
3.1.3. Gelas kimia 1 atau 2 L 1 buah
3.1.4. Modul Pengendalian Suhu 1 buah

3.2. Prosedur Kerja


3.2.1. Persiapan

Isi waterbath dan gelas kimia dengan air keran secukupnya.

Panaskan air dalam waterbath sampai suhu sekitar 40-50 oC

Nyalakan peralatan pengendalian suhu dan komputer

Pilih PILOT dari start menu atau dari desktop. Kemudian klik EV dan
pilih aplikasi atau klik dua kali PILOT_E

Pilih OPEN atau klik CTRL+A lantas pilih MPB.PIL dalam folder EV
sehingga muncul tampilan berikut.

Pilih menu REAL TIME DATA dan pilih TREND, akan tampil grafik
(trend) dari variabel proses. Suhu ditunjukkan oleh grafik merah.

Tampilan spreadsheet dapat dilakukan dengan memilih menu REAL


TIME DATA dan pilih SPREADSHEET

4
5

3.2.2. Percobaan

Celupkan sensor suhu ke dalam gelas kimia yang berisi air


dingin. Tunggu sampai tercapai keadaan tunak (steady state).

pindahkan termometer ke dalam air panas. Harus diamati/dicatat


waktu pada saat sensor suhu tepat menyentuh air panas dan.

Bila grafik sudah konstan (steady state) kembalikan sensor suhu ke


air dingin dan tunggu sampai konstan.

Ulangi langkah (1) sampai dengan (3) paling sedikit sebanyak lima
kali.

Data yang diperoleh bisa disimpan ke dalam harddisk atau


flashdrive untuk pengolahan data berikutnya
6

3.3. Data Pengamatan


Membuat data pengamatan dan membuat grafik suhu terhadap waktu untuk
setiap pengukuran naik dan turun.
 RUN 1

Grafik Suhu Vs Waktu


Run 1
70
60
Suhu (Celcius)

50
40
30
20
10
0
0 20 40 60 80 100 120
Waktu (s)

 RUN 2

Grafik Suhu vs Waktu


Run 2
80
70
60
Suhu (Celcius)

50
40
30
20
10
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
Waktu (s)
7

 RUN 3

Grafik Suhu vs Waktu


Run 3
70
60
50
Suhu (celcius)

40
30
20
10
0
0 50 100 150 200
Waktu (s)

 RUN 4

Grafik Suhu vs Waktu


Run 4
70
60
50
Suhu (celcius)

40
30
20
10
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
Waktu (s)
8

 RUN 5

Grafik Suhu vs Waktu


Run 5
60

50
Suhu (celcius)

40

30

20

10

0
0 50 100 150 200
Waktu (s)

3.3.1 Pengukuran Turun


Tabel 1. Pengamatan Suhu
Percobaan ke
1 2 3 4 5
Suhu air dingin (Yo), 0C 25,38 25,22 25,28 25,28 25,07
Suhu air panas (Yf), 0C 55,27 66,68 64,99 60,21 56,61
Suhu akhir = 0,632(Yf-Yo)+Yo, 0C 44.27 51.42 50.38 47.36 45.00

Tabel 2 Pengamatan Konstanta Waktu


Konstanta waktu (τ)
NO
Sensor RT-100 (detik)
1 94.61
2 97.83
3 135.54
4 98.71
5 114.56
9

3.3.2 Pengukuran Naik


Tabel 3. Pengamatan Suhu
Percobaan ke

1 2 3 4 5

Suhu air dingin (Yo), 0C 24.4 23.31 24.78 24.76 24.71

Suhu air panas (Yf), 0C 55.27 66.68 64.99 60.21 56.61

Suhu akhir = 0,632(Yf-Yo)+Yo, 0C 43.91 50.72 50.19 47.16 44.87

Tabel 4 Pengamatan Konstanta Waktu


Konstanta waktu (τ)
NO
Sensor PT-100 (detik)
1 40.87
2 49.98
3 67.49
4 42.32
5 52.11

3.4. PENGOLAHAN DATA


3.4.1. Mencari nilai t
Berdasarkan tabel distribusi (n = 5)
n–1=4 nilai-t = 2,776

3.4.2. Menghitung rata-rata nilai Pengukuran


3.4.1.1. Pengukuran Turun
𝑡
A. y = (yf - yo)(1 − 𝑒 −𝜏 ) + yo
2,776

= (55,27-25,38)(1 − 𝑒 94,61 ) + 25,38
= 26,24
𝑡
B. y = (yf - yo)(1 − 𝑒 −𝜏 ) + yo
2,776

= (66,68-25,22)(1 − 𝑒 97,83 ) + 25,2
10

= 26,38
𝑡
C. y = (yf - yo)(1 − 𝑒 −𝜏 ) + yo
2,776

= (64,99-25,28)(1 − 𝑒 135,54 ) + 25,28
= 26,08
𝑡
D. y = (yf - yo)(1 − 𝑒 −𝜏 ) + yo
2,776

= (60,21-25,28)(1 − 𝑒 98,71 ) + 25,28
= 26,25
𝑡
E. y = (yf - yo)(1 − 𝑒 −𝜏 ) + yo
2,776

= (56,61-25,07)(1 − 𝑒 114,56 ) + 25,07
= 25,83
3.4.1.2. Pengukuran Naik
𝑡
A. y = (yf - yo)(𝑒 −𝜏 ) + yo
2,776

= (30,87-24,4)(𝑒 40,87 ) + 24,4
= 25,33
𝑡
B. y = (yf - yo)(𝑒 −𝜏 ) + yo
2,776

= (43,37-23,31)(𝑒 49,98 ) + 23,31
= 24,26
𝑡
C. y = (yf - yo)(𝑒 −𝜏 ) + yo
2,776

= (40,21-24,78)(𝑒 67,49 ) + 24,78
= 25,74
𝑡
D. y = (yf - yo)(𝑒 −𝜏 ) + yo
2,776

= (35,45-24,76)(𝑒 42,32 ) + 24,76
= 25,70
𝑡
E. y = (yf - yo)(𝑒 −𝜏 ) + yo
2,776

= (31,9-24,71)(𝑒 52,11 ) + 24,71
= 25,66
11

3.4.3. Menghitung deviasi standar dari nilai pengukuran

1. Pengukuran naik
Sy = 0,63
2. Pengukuran turun
Sy = 0,21
3.4.4. Menghitung nilai ketidakpastian pengukuran
3.4.4.1. Satuan Teknik (˚C) ∆y = sy . t

√n

1. Pengukuran Naik
∆y = 0,63 (2,776)
√5
= 0,78 ˚C

2. Pengukuran turun
∆y = 0,21 (2,776)
√5
= 0,26˚C
3.4.4.2. Persen skala penuh (%)

1. Pengukuran Naik
∆y = 0,63 (2,776) 100%
√5 (25,74-24,26)
12

= 52,7%
2. Pengukuran Turun
∆y = 0,26 (2,776) 100%
√5 (26,38-25,83)
= 47,3%
3.4.5. Menghitung waktu tanggap
3.4.5.1. Pengukuran Naik
25,33+24,26+25,74+25,70+25,66
 = 5

= 25,34

tr = 2,9957 

= 2,9957 (25,34)

= 75,90 detik

3.4.5.2. Pengukuran Turun


26,24+26,38+26,09+26,25+25,83
 = 5

= 26,16

tr = 2,9957 

= 2,9957 (26,16)

= 78,34 detik

3.4.6. Menghitung waktu naik


3.4.6.1. Pengukuran Naik
Waktu naik ( 10 – 90 % )
10-90% rise time = 2,2972 
= 2,2972 (25,34)
= 60,09 detik
3.4.6.2. Pengukuran Turun
Waktu naik ( 10 – 90 % )
10-90% rise time = 2,2972 
13

= 2,2972 (26,16)
= 58,20 detik
BAB 4 PEMBAHASAN

4.1. Ahmad Fakhri (161411065)

Pada praktikum Kalibrasi dan Elemen Pengendalian Suhu ini


bertujuan untuk menentukan konstanta waktu instrumen ukur, waktu
tanggap (response time) instrumen ukur, waktu naik (rise time) instrumen
ukur, melalukan identifikasi unit pengendalian suhu, menjelaskan jenis alat
beserta fungsinya pada setiap unit pengendalian suhu, dan melakukan
identifikasi variabel-variabel/sinyal-sinyal pengendalian suhu & media
transmisinya. Unit-unit yang terlibat dalam sistem pengendalian suhu terdiri
atas unit proses, unit pengukuran, unit kendali, unit pengubah sinyal, dan
unit kendali akhir.
Unit proses pada sistem pengendalian suhu yaitu penukar panas pelat
(plate heat exchanger). Variabel pengendalinya adalah laju aliran air panas.
Gangguan sistemnya adalah laju dan suhu aliran air dingin, suhu air panas,
dan kehilangan panas. Variabel proses terkendalinya adalah suhu air keluar
penukar panas.

Unit pengukuran merupakan unit yang berfungsi untuk mengukur


variabel proses (PV), Variabel proses terukurnya yaitu suhu air keluar
penukar panas. Sinyal pengukurannya keluar dalam bentuk tegangan listrik
1-5 V.
Unit kendali pada pengendalian suhu adalah electronica venetamod
yang berfungsi menerima sinyal pengukuran dan memberikan sinyal
kendali. Sinyal pengukuran berupa sinyal tegangan 1-5 V. Sinyal kendali
berupa sinyal arus 4-20 mA
Unit kendali akhir ini adalah control valve yang berfungsi untuk
melakukan tindakan koreksi yang diperintahkan oleh unit kendali. Tindakan
yang dilakukan yaitu memperbesar atau memperkecil bukaan valve.

14
15

Pada praktikum ini dilakukan kalibrasi instrumen dan didapatkan


waktu tanggap pada pengukuran naik 75,90 detik dan pada pengukuran
turun 78,34 detik. Sedangkan waktu naiknya pada pengukuran naik yaitu
60,09 detik dan pada pengukuran turun 58,20 detik. Berdasarkan hasil yang
kami peroleh bahwa pada pengukuran naik, waktu tanggap & waktu naik
lebih lama dibandingkan dengan pengukuran turun.

4.2. Amelia Nur Aliah (161411066)


Pada praktikum kali ini melakukan percobaan pengendalian suhu.
Tujuan dari praktikum ini adalah mengidentifikasi unit/ elemen
pengendalian proses, menjelaskan jenis alat beserta fungsinya serta
melakukan identivikasi variable / sinyal pengendalian proses dan media
transmisinya.

Konfigurasi pengendalian adalah suatu struktur informasi yang di


gunakan untuk sebagai susunan alat alat yang sistematis untuk membentuk
system fungsi pengendalian yang menghubungkan variable pengukuran
terhadap variable yang akan dimanipulasi agar peroses berlangsung sesuai
yang di inginkan.

Dalam pelaksanaan pengukuran dilakukan sebanyak lima kali


dengan melakukan pengukuran naik dan turun. dilakukan pengukuran suhu
pada air panas (65°C) dan air dingin (25°C) dengan sensor PT-100. Alat
yang diidentifikasi yaitu TRC ( temperature recorder controller). Pada
identifikasi unit dan variable/sinyal yang dihasilkan atau yang masuk
kesetiap elemen pengendalian suhu. Pada dasarnya elemen pengendalian
suhu yaitu proses variable (PV) yang berupa suhu air pada penangas dan
suhu air dingin. Sensor PT-100 mengirim sinyal pembaca dari perubahan
suhu dalam air panas dan air dingin yang terukur ke unit kendali yang
berupa computer dan controller. Jenis tranduser yang di gunakan yaitu RTD
( resistansi temperature detector) memiliki prinsip dasar pada tahanan listrik
16

dari logan yg bervariasi (kawat nikel, tembaga dan platina murni)


sebanding dengan suhu.

Hasil dari pengukuran akan dikirim ke transmiter, dari transmiter


akan diteruskan ke TRC sebagai unit kendali yang akan membandingkan
variable proses dengan set point. Setelah itu sinyal dikirim dari temperature
control ke control valve.

Faktor yang mempengaruhi praktikum ini yaitu kecepatan dalam


memidahkan sensor ke dalam cairan dan juga kepekaan alat yang digunakan
sehingga hasil yang didapat lebih akurat dan tepat.Dan juga suhu yang
digunakan harus stabil sehingga alat dapat dengan mudah membaca dan
keadaan alat stabil angka yang didapat juga tepat.
KESIMPULAN
1. Elemen pengendalian merupakan suatu struktur informasi yang digunakan
untuk sebagai susunan alat-alat yang sistematis untuk membentuk sistem fungsi
pengendalian yang menghubungkan variabel pengukuran terhadap variabel
yang akan dimanipulasi agar proses berlangsung sesuai dengan setting yang
dikehendaki.
2. Varibel-variabel pada pengendalian suhu :
Process Variable = Suhu cairan keluar
Manipulated Variable = Laju alir pendingin
Set Point = Suhu yang diinginkan
Gangguan = Suhu cairan panas
3. Waktu tanggap
Pengukuran turun : 75,90 detik
Pengukuran naik : 78,34 detik
4. Waktu naik
Pengukuran turun : 60,09 detik
Pengukuran naik : 58,20 detik

17
DAFTAR PUSTAKA
- Bajek, W., P. Kuchar, and A. Remee, How Boiling Point Monitors Can Increase
Profits, in Kane, L. (Ed.), Handbook of Advance Process Control System and
Instrumentation, Gulf Publishing, Houston, 1987.
- Black, J.W., Computer Model of Analyzer Payouts, in Kane, L. (Ed.),
Handbook of Advance Process Control Systems and Instrumentation, Gulf
Publishing, Houston, 1987.
- Harriot, Peter, Process Control, McGraw-Hill, New York, 1964.
- ISA, Standards and Practices for Instrumentation and Control; 11th edition, The
Instrumentation Society of Americ, Research Triangle Park, 1992.
- Kane, L. (Ed.), Handbook of Advanced Program Control Systems and
Instrumentation, Gulf Publishing, Houston, 1987.
- Liptak, B., Instrumentation Engineers Handbook; Process Control (3rd Ed.),
CRC Press, Boca Raton, 1999.
- Marlin, Thomas, Process Control, Designing Processes and Control Systems for
Dynamic Performance (2nd Ed.), McGraw-Hill, New York, 2000.
- Matiey, J. (Ed.), Practical Instrumentation and Control II, McGraw-Hill, New
York, 1986.
- Heriyanto. Jobsheet Praktikum Instrumentasi Pengukuran: Kalibrasi & Elemen
Pengendalian Suhu. Bandung: Polban

18
LAMPIRAN

19

Anda mungkin juga menyukai