Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Jejaring Sosial


2. Sejarah Media Jejaring Sosial
Keinginan untuk membuat seluruh orang di dunia dapat menjalin
pertemanan adalah awal muasal dari terbentuknya media jejaring sosial. Namun
ada masa dimana semuanya berawal dari komunitas online umum, seperti
Geocities pada tahun 1994, Theglobe.com dan Tripod.com pada tahun 1995.
Kemudian berkembang menuju ke chat dan berbagi tentang info personal dan ide-
ide melalui situs pribadi.
Pada tahun 1990 fitur profil mulai dikembangkan dan pada tahun 1997
dibuatlah situs media jejaring sosial pertama yang memiliki fitur profil, yaitu
Sixdegrees.com. Selain fitur profil ada fitur lainnya yang disediakan pada
situs media jejaring sosial ini, seperti fitur berkirim pesan dan menambah teman.
Situs media jejaring sosial pada bermunculan pada tahun 1999,
diantaranya yaitu situs Lunarstorm, Live Journal, dan Cyword. Situs media
jejaring sosial tersebut mempunyai manfaat yaitu mengembangkan informasi
secara searah. Situs Ryze.com dibuat pada tahun 2001 memiliki fungsi sebagai
situs yang dapat meningkatkan dan mengembangkan wilayah jaringan bisnis.
Tahun 2002 terbentuklah situs media jejaring sosial yang juga pernah
populer di Indonesia yaitu Friendster. Pada awal kemunculannya Friendster
memiliki tujuan sebagai situs biro jodoh. Namun seiring waktu Frienster
mengalami perkembangan dan dijadikan sebagai ajang saling berkenalan yang
paling diminati oleh para remaja. Tahun 2003 menjadi tahun kemunculan situs-
situs media jejaring sosial lain yang siap bersaing dengan Friendster, yaitu FlickR,
YouTube, dan Myspace. Namun pada dua tahun berikutnya, tepatnya tahun 2005,
Myspace dan Friendster menjadi situs media jejaring sosial terpopuler di seluruh
dunia.
Sekitar tahun 2006 muncul situs media jejaring sosial populer lain yang
sering kita sebut Facebook. Sebenarnya Facebook diluncurkan pada tahun 2004,

1
2

tetapi pada tahun 2006 barulah Facebook bisa menyingkirkan dua


situs media jejaring sosial terpopuler pada waktu itu (Myspace dan Friendster).
Mark Zuckerberg sebagai pendiri Facebook berhasil membuat desain yang lebih
modern dan menarik bagi orang-orang untuk mengakses informasi sebanyak-
banyaknya dan seluas-luasnya, selain itu Facebook juga tetap memiliki salah satu
fungsi media jejaring sosial yaitu sebagai situs yang bisa mempertemukan dan
memperkenalkan pengguna satu dengan yang lain. Twitter ikut meramaikan
situs media jejaring sosial untuk para remaja pada tahun 2009. Pada waktu itu
Twitter mempunyai sistem unik, yaitu sistem mengikuti dan tidak mengikuti
(follow-unfollow). Sistem tersebut diperuntukkan bagi pengguna untuk bisa
mendapatkan informasi atau status terbaru dari pengguna yang diikutinya
(follow). Selain itu juga ada Google Plus (Google+), media jejaring sosial yang
ramai digunakan para webmaster ataupun blogger, dimana media jejaring sosial
tersebut lebih banyak dipakai untuk tujuan promosi situs.
Setelah itu banyak bermunculan aplikasi media jejaring sosial di
smartphone yang berbasis iOS, Android, dan Windows Phone. Diantaranya yaitu
Instagram, Path, Line, BlackBerry Messenger, dan masih banyak
aplikasi media jejaring sosial lainnya.

3. Pengertian Media Jejaring Sosial


Media jejaring sosial adalah media untuk terhubungnya komunikasi atau
berbagi informasi ke berbagai individu atau kelompok tanpa terhalangi waktu dan
tempat (jarak) dan dengan memanfaatkan teknologi internet. Media jejaring sosial
merupakan penggabungan dari dua kelompok yaitu media sosial dan jejarng
sosial. Media sosial adalah suatu media interaksi online contohnya blog, forum,
aplikasi chatting sampai dengan jejaring sosial. Sedangkan jejaring sosial sendiri
lebih mengacu pada situs atau website yang digunakan sebagai tempat
berkumpulnya banyak orang tanpa pembatasan dan memiliki jalur ikatan seperti
keluarga, teman, rekan bisnis dan lain sebagainya.
Contoh dari jejaring sosial antara lain Facebook, Twitter, Path, Instagram
dan lain sejenisnya. Meskipun Dua kelompok tersebut memiliki pengertian yang
3

berbeda, tetapi tujuan dari sistemnya sama. Media jejaring sosial banyak digunkan
pada zaman sekarang. Sehingga dalam perkembanganya banyak tercipta jenis -
jenis media jejarng sosial baru.
Dari penjelasan tentang media jejaring sosial di atas, disebutkan bahwa
fungsi media jejaring sosial adalah memfasilitasi penggunanya untuk melakukan
interaksi sosial. Interaksi sosial yang bisa dilakukan di media jejaring sosial, yaitu
berkirim pesan, berbagi informasi, berbagi video dan foto atau gambar, berdiskusi
dan bertanya-jawab.

4. Jenis-jenis Media Sosial dan Contoh Media Jejaring Sosial


Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media
sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010. Menurut
Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial, yakni:
a. Proyek Kolaborasi (Collaborative projects)
Suatu media sosial yang dapat membuat konten dan dalam pembuatannya dapat
diakses oleh khalayak secara global. Ada dua sub kategori yang termasuk ke
dalam collaborative project dalam media sosial, yakni :
1) Wiki
Wiki adalah situs yang memungkinkan penggunanya untuk menambahkan,
menghapus, dan mengubah konten berbasis teks.
Contoh : Wikipedia, Wiki Ubuntu-ID, wakakapedia, dll

2) Aplikasi Bookmark Sosial


Aplikasi bookmark sosial, yang dimana memungkinkan adanya pengumpulan
berbasis kelompok dan rating dari link internet atau konten media.
Contoh :
 Sosial Bookmark : Del.icio.us, StumbleUpon, Digg, Reddit, Technorati,
Lintas Berita, Infogue
 Writing : cerpenista, kemudian.com
 Reviews : Amazon, GoodReads, Yelp.
4

b. Blog dan mikroblog (Blogs and microblogs)


Blog dan mikroblog merupakan aplikasi yang dapat membantu penggunanya
untuk tetap posting mengenai pernyataan apapun sampai seseorang
mengerti. Blog sendiri ialah sebuah website yang menyampaikan mengenai
penulis atau kelompok penulis baik itu sebuah opini, pengalaman, atau kegiatan
sehari-hari.
Contoh :
 Blog : Blogspot (Blogger), WordPress, Multiply, LiveJournal, Blogsome,
Dagdigdug, dll.
 Microblog : Twitter, Tumblr, Posterous, Koprol, Plurk, dll
 Forum : Kaskus, Warez-bb, indowebster.web.id, forumdetik
 Q/A (Question/Answer) : Yahoo! Answer, TanyaLinux, formspring.me

c. Konten (Content)
Content communities atau konten masyarakat merupakan sebuah aplikasi yang
bertujuan untuk saling berbagi dengan seseorang baik itu secara jarak jauh
maupun dekat, berbagi seperti video, ebook, gambar, dan lain – lain.
Contoh :
 Image and Photo Sharing : Flickr, Photobucket, DeviantArt, dll
 Video Sharing : YouTUBE, Vimeo, Mediafire, dll
 Audio and Music Sharing : Imeem, Last.fm, sharemusic, multiply
 File Sharing and Hosting : 4shared, rapidshare, indowebster.com
 Design : Threadless, GantiBaju, KDRI (Kementerian Desain Republik
Indonesia).

d. Situs jejaring sosial (Sosial networking sites)


Situs jejaring sosial merupakan situs yang dapat membantu seseorang
untuk membuat sebuah profil dan kemudian dapat menghubungkan dengan
pengguna lainnya. Situs jejaring sosial adalah aplikasi yang memungkinkan
pengguna untuk terhubung menggunakan profil pribadi atau akun pribadinya.
Contoh : Friendster, Facebook, LinkedIn, Foursquare, MySpace, dll
5

e. Virtual game worlds


Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D, dimana user bisa muncul
dalam bentuk avatar – avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain
selayaknya di dunia nyata. contohnya game online.
Contoh : Travian, Three Kingdoms, Second Life, e-Republik, World of Warcraft,
dll
f. Virtual sosial worlds
Virtual sosial worlds merupakan aplikasi yang mensimulasikan kehidupan nyata
melalui internet. Virtual sosial worlds adalah situs yang memungkinkan pengguna
untuk berinteraksi dalam platform tiga dimensi dengan menggunakan avatar yang
mirip dengan kehidupan nyata.
Contoh :
 Map : wikimapia, GoogleEarth
 e-Commerce : ebay, alibaba, juale.com, dll

Adapun beberapa contoh yang termasuk media jejaring sosial, yakni :

1. Facebook
FacebooK Adalah Sebuah Website Yang bertemakan social networking (Pencari
Teman di Dunia Maya). Facebook merupakan situs web jaringan sosial yang
diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg.

2. Twitter
Twitter berfokus pada layaan blogging mikro (microblogging) dan RSS untuk
pesebaran informasi. Ia sering disebut-sebut sebagai “SMS-nya internet” Twitter
dibangun oleh Jack Dorsey, Noah Glass, Evan Williams, dan Biz Stone pada 15
Juli 2006.

3. LinkedIn
Situs jejaring sosial ini fokus pada relasi profesional. Situs ini dibangun oleh Reid
Hoffman, dkk di tahun 2003. Sebagai situs yang bermain di bidang
6

profesionalitas, kita bisa juga mencari relasi atau bahkan pekerjaan pada
LinkedIn.

4. Myspace
MySpace adalah situs jaringan sosial populer yang menawarkan jaringan antar
teman, profil pribadi, blog, grup, foto, musik dan video untuk remaja dan dewasa
di seluruh dunia.

5. Google+
Google+ bisa dibilang merupakan jejaring sosial paling anyar. Google+ banyak
digemari orang karena fitur barunya Circle dan Hangout yang memudahkan orang
mengatur komunikasi dan berinteraksi dengan video.

6. deviantART
Suatu situs jejaring sosial yang bergelut dalam bidang seni, terutama dalam seni
gambar. DeviantArt meluncur pada 7 Agustus 2000 oleh Angelo Sotira,dkk.

7. Cafemom
Dikhususkan untuk ibu-ibu atau wanita yang sesaat lagi menjadi ibu. Memang
situs ini dibatasi untuk pengguna minimal 16 tahun dan wanita. Prinsip situs ini
adalah bebas pria (ketahun akun cowok akan langsung dihapus). Situs ini
menyedian tempat bagi para ibu untuk saling bertanya dan bertukar informasi.
CafeMom dibuat oleh Andrew Shue dan Michael Sanchez pada tahun 2006.

8. Ning
Situs jejaring yang unik, Pengguna dapat membuat “jejaring sosial”-nya sendiri
disini. Tampilan, rasa, dan bahkan set fitur setiap jejaring sosial (seperti foto
atau likes) dapat diatur sendiri oleh pengguna. Bahkan persyaratan untuk
mendaftar jejaring sosial yang dibuat juga bisa diatur. Ning dibangun bersama
oleh Marc Andreessen dan Gina Bianchini.
7

9. Badoo
Situs jejaring sosial Badoo berfokus pada perkencanan. Situs ini dibangun oleh
enterpreneur Andrey Andreev pada tahun 2006.

10. Pinterest
Pinterest adalah jejaring sosial yang bertindak seperti papan pengumuman
online (online pin board). Di papan pengumuman ini, kita mengepin artikel dan
foto menarik yang kita suka dari berbagai belahan web. Papan pengumuman ini,
disebut pinboard, bisa ditemakan dengan kategori tertentu agar mudah ditata dan
diperhatikan oleh pengguna lain.

B. Epistemologi Media Jejaring Sosial


1. Pengertian Epistimologi
Lazimnya, pembahasan konsep apa pun, selalu diawali dengan
memperkenalkan pengertian (definisi) secara teknis, guna mengungkap substansi
persoalan yang terkandung dalam konsep tersebut. Hal ini berfungsi
mempermudah dan memperjelas pembahasan konsep selanjutnya. Kata
epistemologi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yaitu episteme
yang berarti pengetahuan atau kebenaran dan logos yang berarti kata, pikiran,
ilmu atau teori. Karena itu secara etimologis, epistemologi berarti ilmu atau teori
tentang pengetahuan yang benar atau teori pengetahuan.
Secara historis, istilah epistemologi digunakan pertama kali oleh J.F.
Ferrier, untuk membedakan dua cabang filsafat, epistemologi dan ontologi.
Sebagai sub sistem filsafat, epistemologi ternyata menyimpan “misteri”
pemaknaan atau pengertian yang tidak mudah dipahami. Pengertian epistemologi
ini cukup menjadi perhatian para ahli, tetapi mereka memiliki sudut pandang yang
berbeda ketika mengungkapkannya, sehingga didapatkan pengertian yang
berbeda-beda, bukan saja pada redaksinya, melainkan juga pada substansi
persoalannya.
8

Demikian pula, pengertian epistemologi diharapkan memberikan kepastian


pemahaman terhadap substansinya, sehingga memperlancar pembahasan seluk-
beluk yang terkait dengan epistemologi itu. Ada beberapa pengertian epistemologi
yang diungkapkan para ahli yang dapat dijadikan pijakan untuk memahami apa
sebenarnya epistemologi itu.
a. Epistemologi disebut juga teori pengetahuan (theory of knowledge).
Epistemologi dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari
asal mula atau sumber, struktur, metode dan sahnya/ validnya pengetahuan.
Dalam Epistemologi, pertanyaan pokoknya adalah “apa yang dapat saya
ketahui”? (Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM, 2003, hal.32).
b. Epistemologi merupakan pembahasan mengenai bagaimana kita mendapatkan
pengetahuan: apakah sumber-sumber pengetahuan? apakah hakikat, jangkauan
dan ruang lingkup pengetahuan? Sampai tahap mana pengetahuan yang
mungkin untuk ditangkap manusia. (William S.Sahakian dan Mabel Lewis
Sahakian, 1965, dalam Jujun S.Suriasumantri, 2009:119).
c. Menurut Musa Asy’arie, epistemologi adalah cabang filsafat yang
membicarakan mengenai hakikat ilmu, dan ilmu sebagai proses adalah usaha
yang sistematik dan metodik untuk menemukan prinsip kebenaran yang
terdapat pada suatu obyek kajian ilmu.
d. Sedangkan, P. Hardono Hadi (1994) menyatakan, bahwa epistemologi adalah
cabang filsafat yang mempelajari dan mencoba menentukan kodrat dan skope
pengetahuan, pengandaian-pengendaian dan dasarnya, serta
pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki.
e. D.W Hamlyn dalam Amsal (2006) mendefinisikan epistemologi sebagai
cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, dasar
dan pengendaian-pengendaiannya serta secara umum hal itu dapat
diandalkannya sebagai penegasan bahwa orang memiliki pengetahuan.

Inti pemahaman epistemologi dari kedua pengertian tersebut (P. Hardono


Hadi dan D.W Hamlyn) hampir sama. Sedangkan hal yang cukup membedakan
adalah bahwa pengertian yang pertama menyinggung persoalan kodrat
9

pengetahuan, sedangkan pengertian kedua tentang hakikat pengetahuan. Kodrat


pengetahuan berbeda dengan hakikat pengetahuan. Kodrat berkaitan dengan sifat
yang asli dari pengetahuan, sedang hakikat pengetahuan berkaitan dengan ciri-ciri
pengetahuan, sehingga menghasilkan pengertian yang sebenarnya. Pembahasan
hakikat pengetahuan ini akhirnya melahirkan dua aliran yang saling berlawanan,
yaitu realisme dan idealisme.
Selanjutnya, pengertian epistemologi yang lebih jelas daripada kedua
pengertian tersebut, diungkapkan oleh Dagobert D. Runes. Dia menyatakan,
bahwa epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas sumber, struktur,
metode-metode dan validitas pengetahuan. Sementara itu, Azyumardi Azra
menambahkan, bahwa epistemologi sebagai “ilmu yang membahas tentang
keaslian, pengertian, struktur, metode dan validitas ilmu pengetahuan”. Kendati
ada sedikit perbedaan dari kedua pengertian tersebut, tetapi kedua pengertian ini
telah menyajikan pemaparan yang relatif lebih mudah dipahami. Jadi epistemologi
adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana cara memperoleh pengetahuan,
yang meliputi keasliannya, pengertian, struktur, metode dan validitas ilmu
pengetahuan tersebut.

C. Aksiologi Media Jejaring Sosial


1. Pengertian Aksiologi
Aksiologi berasal dari kata axios yakni dari bahasa Yunani yang berarti
nilai dan logos yang berarti teori. Dengan demikian maka aksiologi adalah “teori
tentang nilai” (Amsal Bakhtiar, 2010: 162). Aksiologi diartikan sebagai teori nilai
yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh (Jujun S.
Suriasumantri, 2009: 105). Sejalan dengan itu, Wibisono dalam Afgani
mengatakan “aksiologi adalah nilai-nilai (value) sebagai tolak ukur kebenaran
(ilmiah), etika, moral, sebagai dasar normatif dalam penelitian dan penggalian,
serta penerapan ilmu. Jadi, aksiologi adalah suatu teori tentang nilai yang
berkaitan dengan bagaimana ilmu digunakan.
10

Dasar aksiologi ilmu membahas tentang manfaat yang diperoleh manusia


dari pengetahuan yang didapatkannya. Ilmu telah memberikan kemudahan-
kemudahan bagi manusia dalam mengendalikan kekuatan-kekuatan alam.
Aksiologi ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakekat nilai, pada
umumnya ditinjau dari sudut pandangan kefilsafatan. Menurut Branel dalam
Amsal Bahtiar (2010: 162) aksiologi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu tindakan
moral yang melahirkan etika, estetika, dan sosio-political life yaitu kehidupan
sosial politik yang akan melahirkan filsafat sosio-politik. Etika bersangkutan
dengan masalah kebaikan, dan estetika bersangkutan dengan masalah keindahan.
Secara historis, istilah yang lebih umum dipakai adalah etika (ethics) atau
moral (morals). Jadi, aksiologi bisa disebut sebagai the theory of value atau teori
nilai. Bagian dari filsafat yang menaruh perhatian tentang baik dan buruk (good
and bad), benar dan salah (right and wrong), serta tentang cara dan tujuan (means
and ends). Aksiologi mencoba merumuskan suatu teori yang konsisten untuk
perilaku etis. Ia bertanya seperti apa itu baik (what is good?). Tatkala yang baik
teridentifikasi, maka memungkinkan seseorang untuk berbicara tentang moralitas,
yakni memakai kata-kata atau konsep-konsep semacam “seharusnya” atau
“sepatutnya” (ought/should). Demikianlah aksiologi terdiri dari analisis tentang
kepercayaan, keputusan, dan konsep-konsep moral dalam rangka menciptakan
atau menemukan suatu teori nilai.
Dari uraian diatas terlihat bahwa permasalahan yang utama mengenai
nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan
berbagai pertimbangan, tentang apa yang dinilai. Teori tentang filsafat mengacu
kepada permasalahan etika dan estetika.
Makna etika dipakai dalam dua bentuk, yaitu: etika merupakan suatu
kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan-perbuatan
manusia dan etika merupakan suatu predikat yang dipakai untuk membedakan
hal-hal, perbuatan-perbuatan, atau manusia-manusia yang lain.
Etika manilai perbuatan manusia, maka lebih tepat jika dikatakan bahwa
objek formal etika adalah norma-norma kesusilaan manusia, dan dapat dikatakan
pula bahwa etika mempelajari tingkah laku manusia ditinjau dari segi baik dan
11

tidak baik di dalam suatu kondisi yang normative, yaitu suatu kondisi yang
melibatkan norma-norma. Sedangkan estetika berkaitan dengan nilai tentang
pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan dan
fenomena di sekelilingnya.

Anda mungkin juga menyukai