Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.Yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul tentang hidropoik.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi karena
keterbatasan pengetahuan serta bahan referensi yang dapat dijadikan acuan.Namun, berkat
bantuan berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan.
Seperti kata pepatah, tiada gading yang tidak retak, kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan.Apalagi
pengetahuan penyusun juga masih belum seberapa mengenai hal yang dibahas dalam
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang positif sangat kami harapkan agar
makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca
untuk saat ini dan dapat pula dijadikan pedoman pada masa yang akan datang.Amin.

Maros, Agustus 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... 1


DAFTAR ISI .................................................................................................... 2

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 3


A. Latar Belakang ............................................................................................ 3
B. Tujuan ......................................................................................................... 3

BAB II. PEMBAHASAN ................................................................................ 4


1. Pengertian Hidroponik................................................................................. 4
2. Jenis Tanaman Yang Dapat Ditanam Secara Hidroponik............................ 4
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tanaman Hidroponik.......................... 4
4. Kelebihan Dan Kelemahan Hidroponik....................................................... 5
5. Teknik Budidaya Hidroponik....................................................................... 6

BAB III. PENUTUP ........................................................................................ 9


A. Simpulan ..................................................................................................... 9
B. Saran ........................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 10

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Indonesia merupakan Negara berkembang yang termasuk dalam kawasan Asia
Tenggara karena rata-rata pendidikan penduduknya relative cukup rendah.Namun karena
sebagian besar tingkat pendidikan penduduk rendah sehingga menyebabkan pentingnya
melaksanakan program KB masih sangat minim.
Dengan pesatnya jumlah penduduk di Indonesia menyebabkan kebutuhan akan papan,
pangan, dan sandang perkapitanya cukup tinggi. Hal ini menyebabkan banyak perumahan
sehingga lahan menjadi sempit.Dengan menyempitnya lahan untuk bercocok tanam, hasil
produksi pangan tidak mampu mencukupi kebutuhan pangan penduduk Indonesia yang
begitu besar.
Hal inilah yang memerlukan suatu inovasi IPTEK di bidang pertanian dan
perkebunan.Salah satu inovasi tersebut dapat kita adopsi dari Negara Jepang.Dengan lahan
yang begitu sempit Jepang mampu memenuhi kebutuhan pangan penduduknya dengan
teknologi yang mereka miliki yaitu teknik bercocok tanam dengan hidroponik.Dengan
diterapkannya hidroponik di Indonesia diharapkan mampu mengatasi kekurangan lahandan
hasil produksi pangan.
Atas dasar tersebut kami merasa tertarik untuk menkaji dan mengetahui lebih dalam
mengenai hidroponik serta segala sesuatu yang berkaitan dengan hidroponik tersebut.

B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian hidroponik?
2. Apa sajakah jenis tanaman yang dapat ditanam secara hidroponik?
3. Factor-faktor apa sajakah yang memengaruhi tanaman hidroponik?
4. Apakah kelebihan dan kelemahan hidroponik?
5. Bagaimana teknik budidaya hidroponik?
6. Bagaimana cara pemanenan hidroponik dan cara penanganannya pasca panen?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hidroponik
2. Untuk mengetahui jenis tanaman yangdapat ditanam secara hidroponik
3. Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi tanaman hidroponik
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan hidroponik
5. Untuk mengetahui teknik budidaya hidroponik
6. Untuk mengetahui cara pemanenan dan penanganan pasca panen tanaman
hidroponik.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian hidroponik
hidroponik berasal dari bahasa yunani yaitu hydro=air dan ponos=kerja yang
merupakan suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam
atau soilles melainkan dengan media seperti kerikil, sabut kelapa, zat silika, pasir, pecahan
batu karang, batu bata, potongan kayu, atau busa yang diberikan cukup air dan garam
mineral.
Berdasarkan pengertiannya maka elemen dasar terpenting yang dibutuhkan tanaman
hidroponik sederhana ini bukanlah tanah melainkan air yang mengandung cukup cadangan
makanan untuk diserap oleh akar tanaman.Dilontarkan pertama kali oleh W.A. Setchell
dari University of California, sehubungan dengan keberhasilan W.F. Gericke dari
university yang sama, dalam pengembangan teknik bercocok tanam dengan air sebagai
medium tanam.

2. Jenis-jenis tanaman yang dapat ditanam secara hidroponik


 Tanaman holtikultur : sawi,kangkung, strawberi dan lain-lain
 Sayuran : sawi, tomat, wortel, brokoli, cabai, seledri, bawang putih, bawang merah,
bawang daun, selada, dan terong.
 Buah : melon, mentimun, semangka, strawberi, tomat, dan paprika.
 Tanaman hias : krisan, gerbera, anggrek, kaladium dan kaktus.

3. Faktor-faktor penting dalam budidaya hidroponik


a) Unsur Hara
Pemberian larutan hara yang teratur sangatlah penting pada hidroponik, karena media
hanya berfungsi sebagai penopang tanaman dan sarana meneruskan larutan atau air
yang berlebihan
Hara tersedia bagi tanaman pada pH 5.5 – 7.5 tetapi yang terbaik adalah 6.5, karena
pada kondisi ini unsur hara dalam keadaan tersedia bagi tanaman.Unsur hara makro
dibutuhkan dalam jumlah besar dan konsentrasinya dalam larutan relatif tinggi.
Termasuk unsur hara makro adalah N, P, K, Ca, Mg, dan S. Unsur hara mikro hanya
diperlukan dalam konsentrasi yang rendah, yang meliputi unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B,
Mo, dan Cl. Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda-beda menurut tingkat
pertumbuhannya dan jenis tanaman (Jones, 1991).
Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan garam-garam pupuk dalam air. Berbagai
garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan hara, pemilihannya biasanya atas
harga dan kelarutan garam pupuk tersebut
b) Media Tanam Hidroponik
Jenis media tanam yang digunakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.Media yang baik membuat unsur hara tetap tersedia,
kelembaban terjamin dan drainase baik.Media yang digunakan harus dapat
menyediakan air, zat hara dan oksigen serta tidak mengandung zat yang beracun bagi
tanaman.
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai media tanam dalam hidroponik antara lain
pasir, kerikil, pecahan batu bata, arang sekam, spons, dan sebagainya. Bahan yang
digunakan sebagai media tumbuh akan mempengaruhi sifat lingkungan media. Tingkat
suhu, aerasi dan kelembaban media akan berlainan antara media yang satu dengan
media yang lain, sesuai dengan bahan yang digunakan sebagai media.
Arang sekam (kuntan) adalah sekam bakar yang berwarna hitam yang dihasilkan dari
pembakaran yang tidak sempurna, dan telah banyak digunakan sabagai media tanam
secara komersial pada sistem hidroponik.
Komposisi arang sekam paling banyak ditempati oleh SiO2 yaitu 52% dan C sebanyak
31%.Komponen lainnya adalah Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO, dan Cu dalam jumlah
relatif kecil serta bahan organik. Karakteristik lain adalah sangat ringan, kasar sehingga
sirkulasi udara tinggi karena banyak pori, kapasitas menahan air yang tinggi, warnanya
yang hitam dapat mengabsorbsi sinar matahari secara efektif, pH tinggi (8.5 – 9.0),
serta dapat menghilangkan pengaruh penyakit khususnya bakteri dan gulma.

c) Oksigen
Keberadaan Oksigen dalam sistem hidroponik sangat penting. Rendahnya oksigen
menyebabkan permeabilitas membran sel menurun, sehingga dinding sel makin sukar
untuk ditembus, Akibatnya tanaman akan kekurangan air. Hal ini dapat menjelaskan
mengapa tanaman akan layu pada kondisi tanah yang tergenang.
Tingkat oksigen di dalam pori-pori media mempengaruhi perkembangan rambut akar.
Pemberian oksigen ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti: memberikan
gelembung-gelembung udara pada larutan (kultur air), penggantian larutan hara yang
berulang-ulang, mencuci atau mengabuti akar yang terekspose dalam larutan hara dan
memberikan lubang ventilasi pada tempat penanaman untuk kultur agregat.

d) Air
Kualitas air yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman secara hidroponik mempunyai
tingkat salinitas yang tidak melebihi 2500 ppm, atau mempunyai nilai EC tidak lebih
dari 6,0 mmhos/cm serta tidak mengandung logam-logam berat dalam jumlah besar
karena dapat meracuni tanaman.

4. Kelebihan dan kelemahan tanaman hidroponik


Kelebihan tanaman hidroponik yaitu :
1. Penggunaan lahan lebih efisien
2. Produksi tanaman tanpa media tanah
3. Tidak ada resiko untuk penanaman terus menerus sepanjang tahun
4. Kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan bersih
5. Penggunaan pupuk dan air lebih efisien
6. Periode tanam lebih pendek
7. Pengendalian hama dan penyakit lebih mudah.
8. Tenga kerja yang diperlukan lebih sedikit.
Kelemahan tanaman hidroponik yaitu :
1. Membutuhkan modal yang besar
2. Jika ada tanaman yang terserang hama atau penyakit maka dalam waktu yang
sangat singkat seluruh tanaman akan terkena serangan tersebut .
3. Jumlah asupan nutrisi yang sangat terbatas akan menyebabkan palayuan tanaman
yang cepat dan stress yang serius.
4. ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit,
5. memerlukan keterampilan khusus

5. Teknik budidaya hidroponik

1) Media
Media hidroponik yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5 -6.5.Selain itu media
harus porous dan dapat mempertahankan kelembaban. Media yang digunakan dapat
dibedakan menjadi dua berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman :
a. Media untuk persemaian atau pembibitan
Untuk persemaian dapat digunkan media berupa pasir halus, arang sekam atau
rockwool.Pasir halus sering digunakan karena mudah diperoleh dan harganya
murah, namun kurang dapat menahan air dan tidak terdapat nutrisi di
dalamnya.Media yang biasa digunakan adalah campuran arang sekam dan serbuk
gergaji atau serbuk sabut kelapa.

b. Media untuk tanaman dewasa


Media untuk tanaman dewasa hampir sama dengan media semai, yaitu pasir agak
kasar, arang sekam, rockwool dan lain-lain. Media yang ideal adalah arang
sekam.Keuntungannya adalah kebersihan dan sterilitas media lebih terjamin bebas
dari kotoran maupun organisme yang dapat mengganggu seperti cacing, kutu dan
sebagainya yang dapt hidup dalam pasir.Media arang sekam bersifat lebih ringan
namun lebih mudah hancur, penggunaannya hanya dapat untuk dua kali
pemakaian.Arang sekam dapat dibeli di toko-toko pertanian atau membuat sendiri.

2) Benih
Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman teranganutng dari
keunggulan benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggal kadaluarsa,
persentase tumbuh dan kemurnian benih. Pemilihan komoditas yang akan ditanam
diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan pemasarannya. Contoh sayuran
eksklusif yang mempunyai nilai jual di atas rat-rata adalah tomat Recento, ketimun
Jepang, Melon, parika, selada, kailan, melon dan lain-lain.

3) Peralatan Budidaya Hidroponik


Peralatan yang diperlukan adalah :
 Wadah semai, bisa menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak plastik, nampan
semai, atau kotak kayu.
 Wadah tanaman dewasa, umumnya digunakan polybag berukuran 30-40 cm
dengan lobang secukupnya untuk mengalirkan kelebihan air saat penyiraman.
 Kertas tissu/koran basah untuk menjaga kelembaban
 Ayakan pasir untuk mengayak media semai
 Handsprayer untuk penyiraman
 Centong pengaduk media
 Pinset untuk mengambil bibit dari wadah semai
 Polybag ukuran 5 kg untuk penanaman transplant
 Benang rami (seperti yang sering digunakan tukang bangunan) untuk mengikat
tanaman
 Ember penyiram

4) Pelaksanaan
a. Persiapan media semai
Sebelum melakukan persemaian, sempuran media semai diaduk dahulu secara
merata.
b. Persemaian tanaman
c. Persemaian benih besar
Untuk benih yang berukuran besar seperti benih melon dan ketimun, sebaiknya
dilakukan perendaman di dala air hangat kuku selama 2-3 jam dan langsung
ditanamkan dalam wadah semai yang berisi media dan telah disiram dengan
air.Benih diletakkan dengan pinset secara horisontal 4-5 mm dibawah permukaan
media.
Transplanting bibit dari wadah semai ke wadah yang lebih besar dapat dilakukan
ketika tinggi bibit sekitar 12-15 cm (28-30 hari setelah semai).
d. Persemaian benih kecil
Untuk benih berukuran kecil seperti tomat, cabai, terong dan sebagainya cara
persemaiannya berbeda dengan benih besar. Pertama siapkan wadah semai dengan
media setebal 5-7 cm. Di tempat terpisah tuangkan benih yang dicampurkan
dengan pasir kering steril secukupnya dan diaduk merata.Benih yang telah
tercampur dengan pasir ditebarkan di atas permukaan media semai secara merata,
kemudian ditutup dengan media semai tipis-tipis (3-5 mm).
Setelah itu permukaan wadah semai ditutup dengan kertas tisu yang telah dibasahi
dengan handsprayer kemudian simpan di tempat gelap dan aman.Wadah semai
sebaiknya dikenakan sinar matahari tip pagi selama 1-2 jam agar perkecambahan
tumbuh dengan baik dan sehat. Setelah benih mulai berkecambah, kertas tisu
dibuang.Setelah bibit mencapai tinggi 2-3 cm dipindahkan ke dalam pot/polybag
pembibitan.
e. Perlakuan semai
Bibit kecil yang telah berkecambah di dalam wadah semai perlu disirami dengan
air biasa.Penyiraman jangan berlebih, karena dapat menyebabkan serangan
penyakit busuk.
f. Pembibitan
Setalah bibit berumur 15-17 hari (bibit yang berasal dari benih kecil) perlu
dipindahkan dari wadah semai ke pot/polybag pembibitan agar dapat tumbuh
dengan baik.Caranya adalah dengan mencabut kecambah di wadah semai (umur 3-
4 minggu setelah semai) secara hati-hati dengan tangan agar akar tidak rusak
kemudian tanam pada lubang tanam yang telah dibuat pada pot/polybag
pembibitan.
g. Transplanting/pindah tanam
Sebelum dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan persiapan media tanam, yaitu
dengan mengisikan media tanam ke polybag.Sebaiknya pengisian dilakukan di
dekat lokasi penanaman di dalam green house agar sterilitas media tetap terjaga.
Setelah wadah tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap
dilakukan.Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara
perlahan-lahan dan menahan permukaannya dengan jemari tangan (bibit
dijepitdiantara jari telunjuk dan jari tengah). Jika pada pembibitan digunakan
polybag, maka cara transplanting bisa dilakukan dengan memotong/menggunting
dasar polybag secara horisontal.

h. Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara kontinyu, dengan indikator apabila media tumbuh
dipegang dengan tangan terasa kering.Meida tanam hidroponik bersifat kering
sehingga penyiraman tanaman jangan sampai terlambat. Jenis dan cara penyiraman
adalah sebagai berikut:
1) Penyiraman manual
2) Penyiraman otomatis
i. Perawatan Tanaman.
Perawatan tanaman yang perlu dilakukan antara lain adalah :
 Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang yang tidak dikehendaki, tunas
air, atau cabang yang terkena serangan penyakit. Pemangkasan dilakukan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.Misal pada tomat recento hanya
dipelihara satu batang utama untuk produksi.
 Pengikatan
Tanaman yang telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan penopang
agar dapat berdiri tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi dan teratur. Penopang
tersebut diberikan dengan cara mengikat tanaman dengan tali (benang rami).
 Penjarangan bunga (pada sayuran buah)
Penjarangan bunga perlu dilakukan agar pertumbuhan buah sama besar. Namun
hasil penelitian penjarangan bunga pada ketimun Gherkin tidak menunjukkan hasil
yang berbeda dengan perlakuan tanpa penjarangan bunga.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan di atas adalah hidroponik
merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan beberapa cara bercocok tanam
tanpa menggunakan tanah sebagai tempat menanam tanaman, lebih terjamin kebebasan
tanaman dari hama dan penyakit, tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk
lebih hemat, bila ada tanaman yang mati, bisa diganti dengan tanaman baru dengan
mudah tanaman akan memberikan hasil yang kontiniu, dan lain sebagainya.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan kepada pembaca adalah, pembaca diharapkan
untuk dapat mengembangkan teknik bertanam hidroponik secara maksimal.Hal
tersebut diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi pangan terutama jenis-jenis
tanaman holtikultur yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi walaupun dengan
keadaan lahan yang minim.

DAFTAR PUSTAKA

allriseyuliaa.blogspot.com/2015/10/makalah-hidroponik.html
http://agrotek.utm.ac.id/component/content/article/46-berita-terkini/130-teknik-budidaya-
sayuran-secara-hidroponik.html
http://blog.ub.ac.id/mauidzotuss/2011/12/04/tanaman-hodroponik/

Anda mungkin juga menyukai