Anda di halaman 1dari 3

struktur kristal dan deformasi

Struktur Kristal dan Deformasi


A. Struktur atom
Semua zat terdiri dari atom, dan atom tersebut terdiri dari inti ( terdir dari proton dan
neutron ) yang dikelilingi oleh sejumlah electron. Electron mnempati sebuah shell. Suatu
atom mempunyai satu atau lebih shell. Jumlah electron pada shell terluar banyak menentukan
sifat dari atom tersebut.
Konsep dasar :
 Atom terdiri atas inti yang dikelilingi
oleh elektron
 Inti tersusun atas proton dan netron
 Proton bermuatan positif, netron
bermuatan netral, dan elektron
bermuatan negatif

B. Ikatan atom
Ada 3 ikatan atom :
1. Ikatan ionic
2. Ikatan kovalen atau homopolar
3. Ikatan logam
C. Struktur kristal
Kristal adalah susunan atom-atom dalam tiga dimensi menurut suatu pola tertentu. Bila
dari inti-inti atom dalam suatu kristal ditarik garis – garis imajiner melalui inti atom
tetangganya maka akan diperoleh suatu kerangka dimensi yang disebut space lattice (kisi
ruang ). Space lattice tersusun dari sejumlah besar unit cell (sel satuan ). Unit cell merupakan
bagian terkecil dari space lattice, yang bila disusun ke arah sumbunya akan membentuk space
littice.
Ada 7 macam sistem kristal, yaitu cubic, tetragonal, orthorhombic, monoclinic, triclinic,
hexagonal, dan rhombohedral. Dari ketujuh sistem kristal tersebut ada 14 jenis bentuk space
lattice yang mungkin terjadi. Dari keempatbelas jenis tersebut ternyata hanya 3 yang sering
dijumpai pad logam yang biasa digunakan, yaitu:
1. Face centered cubic (FCC) atau kubus pemusatan sisi (KPS)
2. Body ceentered cubic (BCC) atau kubus pemusatan ruang (KPR)
3. Hexagonal close-packed (HCP) atau hexagonal tumpukan padat (HTP)
Ternyata ada beberapa unsur yang dapat dijumpai dengan sifat space lattice yang
berbeda, hal ini dinamakan polimorfi. Logam yang bersifat polimorfi ada yang bersifat
polimorfinya bersifat refersibel, pada suatu kondisi jenis space latticenya tertentu dan bila
kondisi berubah, space lattice juga akan berubah, dan bila kondisi berubah, dan bila kondisi
kembali seperti semula maka space latttice juga kan kembali seperti semula. Sifat ini
dinamakan allotropi.besi juga memiliki sifat allotropi.
D. Bidang kristalografi
Bidang kristalografi atau indeks miller adalah bidang didalam lattice kristal dimana
terdapat susunan atom-atom. Untuk menentukan indeks miller dibuat suatui ruang melalui
susunan atom, dengan mengambil saatu titik atom dari lattice sebagai titik pusat koordinat
ruang. Selanjutnya :
1. Tentukan panjang potongan ketiga sumbu koordinat, diukur dari pusat koordinat sampai ke
titik potong sumbu dengan bidang yang dimaksud.
2. Ambil kebalikan dari harganya
3. Sederhanakan perbandingan harga tersebut. Bilangan tersebut dinamakan indeks miller
4. Tulis nama bidang kristalografi denag memberi tanda kurung pada indeks miller
Titik pusat koordianat dapat ditetapkan sembarang titik pada lattice atau unit cell maka
bidang yang berbeda akan dapat mempunyai indeks miller yang sama, asal kedudukan nya
terhadap titik pusat juga sama. Jadi bidang ini dapat dikatakan ekuivalen.
E. Kristalisasi
Kristalisasi adalah proses pembentukan kristal, yang terjadi pada saat pembekuan,
perubahan dari fase cair ke padat. Dilihat dari mekanismenya kristalisasi terjadi pada dua
tahap :
1. Pembentukan inti atau pengintian ( nucleation )
Inti atom akan menjadi pusat dari proses kristalisasi selanjutnya. Dengan makin turunnya
temperatur makin banyak atom yang bergabung dengan inti atau membentuk inti baru.
2. Pertumbuhan kristal ( crystal growth )
Pertumbuhan ini berlangsung dari tempat yang lebih dingin menuju tempat yang lebih
panas. Pertumbuhan membentuk cabang ataupun ranting, struktur seperti ini disebut struktur
dendrit. Pertemuan satu dendrit kristal dengan lainnya dinamakan batas butir kristal yang
merupakan bidang yang membatasi antara 2 kristal.
F. Cacat pada kristal
Kristal yang sempurna adalah kristal yang susunan atomnya seluruhnya teratur mengikuti
suatu pola tertentu. Cacat disini merupakan keridak sempurnaan susunan atom.cacat dapat
terjadi pada saat pembekuan atau dikarenakan mekanik.

Macam-macam cacat:
1. Cacat fisik ( point defect )
2. Cacat garis ( line defect )
3. Cacat bidang ( interfacial defect )
4. Cacat ruang ( bulk defect )

G. Deformasi plastik pada kristal


Bila suatu kristal mengalami tegangan maka susunan atom pada kristal itu akan
mengalami perubahan posisi, perubahan ini bersifat sementara bila tegangan yang bekerja
tidak cukup besar dan akan bersifat permanen bila tegangan yang bekerja melampaui yield.
Deformasi tersebut dapat dikarenakan slip atau twinning ataupun kombinasi keduanya.
a. Deformasi dengan slip
Slip terjadi bila sebagian kristal tergeser relatif terhadap bagian kristal lain sepanjang
bidang kristolografi tertentu. Slip terjadi pada bidang yang paling padat atom dan arah slip
juga pada daerah yang paling padat karena untuk menggesernya perlu energi paling kecil.
Sistem slip adalah slip terjadi pada beberapa bidang dan arah tertentu. Slip terjadi dengan
bergesernya garis dislokasi sedikit demi sedikit.
Untuk dapat terjadinya slip harus ada gaya geser yang cukup, bila belum cukup distorsi
yang ditimbulkan hanya bersifat sementara dan elastik. Bila slip telah terjadi hingga seberang
butir kristal maka slip ini akan diteruskan ke butir berikutnya dan karena butir berikutnya
mempunyai orientasi yang berbeda, arah bidang slip akan berbeda, maka dislokasi akan
tertahan pada batas butir.
b. Deformasi dengan twinning
Twinning terjadi bila satu bagian dari butir kristal berubah orientasinya sedemikian rupa
sehingga susunan atom di bagian tersebut akan membentuki simetri dengan bagian kristal lain
yang tidak mengalami twinning. Susunan atom pada bagian yang mengalami twinning ini
merupakan mirror image dari bagian yang tidak mengalami twinning. Perbedaan antara slip
dan twinning, yaitu : pada slip orientasi seluruh kristal tetap sama, sedangkan pada twinning
sebagian kristal akan berubah orientasinya. Jarak pergeseran atom pada slip dapat hingga
beberapa jarak atom, sedangkan pada twinning jarak pergeseran ini hanya sedikit. Pada
twinning pergerakan atom terjadi sekaligus seluruh atom bergerak bersamaan sedangkan pada
slip sebagian demi sebagian.
Twinning dapat terjadi bila kemungkinan untuk slip kecil, yaitu bila pada slip system
terbatas seperti pada logam dengan kristal HCP. Karena itu twinning biasany tidak terjadi
pada BCC dan FCC.
Twinning dapat terjadi sebagai akibat gaya mekanik, disebut mechanical twins, dan
dapat terjadi pada kristal yang telah dideformasi lalu dianneal, disebut annealing twins
H. Pengaruh pengerjaan dingin terhadap sifat mekanik
Akibat pengerjaan dingin beberapa sifat mekanik akan mengalami perubahan, yaitu
tensile strength, yield strength, dan kekerasan akan naik, keuletan akan menurun dan sifat
penghantar listrik akan mengalami penurunan.
I. Rekristalisasi
Bila logam yang telah mengalami pengerjaan dingin ini dipanaskan kembali maka atom-
atom akan menerima sejumlah energi panas yang dapat dipakai untuk bergerak menuju atau
membentuk sejumlah kristal yang lebih bebas cacat, bebas teganan dalam. Perubahan selama
pemanasan terdapat dapat dibagi menjadi 3 tahapan :
1. Recovery
Terjadi pada awal pemanasan kembali , pada temperatur yang agak rendah, dan
perubahan yang terjadi tidak diikuti perubahan struktur mikro. Perubahan yang terjadi
hanyalah perubahan tegangan dalam.
2. Recrystallization
Pemanasan kembali hingga ke temperatur yang lebih tinggi akan menyebabkan
munculnya kristal baru dari kristal yang terdistorsi, dengan struktur lattice dengan komponen
yang sama seperti pada saat sebelum pengerjaan dingin.
3. Grain growth
Butir ( grain) kristal yang besar mempunyai free energy yang lebih rendah, karenanya
butir kristal cenderung untuk tumbuh lebih besar hingga mencapai ukuran maksimum untuk
temperatur tersebut. Mskin tinggi temperatyur pemanasan makin besar juga ukuran butir yang
terjadi.

Anda mungkin juga menyukai