Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mochammad Firman Ananda Priatna

NIM : 101216058
Prodi : Teknik Geologi
Shift Hari Selasa Pagi

1. Bagaimana seseorang itu menjadi lebih baik ?


Kehidupan merupakan suatu proses untuk mempelajari dan memperbaiki diri
sendiri yang berlangsung secara terus menerus. Agar sikap dan perilaku dalam
kehidupan sehari-hari dapat berdampak positif untuk lingkungan sekitar.
A. Seseorang dapat menjadi lebih baik dengan dimulai dari niat untuk menjadi
pribadi yang lebih baik lagi dari hari sebelumnya. Hal ini menjadi penting
karena merupakan langkah awal seseorang dalam membuat perubahan dalam
dirinya. Dengan diiringi oleh niat yang kuat seseorang akan lebih mudah dan
teguh dalam menjadi fase perubahan menjadi lebih baik lagi dalam dirinya.
B. Mulai memperbaiki diri dari hal terkecil. Dengan memulai memperbaiki hal-
hal kecil akan memiliki dampak yang besar dalam kehidupan kita kedepannya,
kita tidak akan mengalami kesulitan yang berarti dalam menghadapi tantangan
karena diri kita sudah mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
Menjadi seseorang yang lebih baik merupakan proses yang harus dijalani oleh
masing masing individu semasa hidupnya. Dalam proses ini, tidak ada istilah
bahwa seseorang telah berhasil atau tidak dalam perubahan ke arah yang lebih
bak. Kesediaan seseorang membuka diri selama menjalani proses perubahan
akan meningkatkan fleksibilitas seseorang.
C. Menentukan nilai-nilai yang anda yakini. Niat yang baik tidak akan tercapai
apabila kita tidak memahami nilai-nilai yang kita yakini. Nilai menjadi hal
yang mendasar yang akan membentuk karakter inidividu dana cara individu
tersebut menjalani kehidupan sehari-hari.
D. Mengenali prilaku pada diri sendiri secara jujur. Berusalah untuk mengenali
diri sendiri agar dapat menentukan cara untuk mengembangkan diri sendiri.
E. Menentukan secara spesifik hal yang perlu dirubah dari diri sendiri. Hal ini
berguna sebagai bahan evaluasi untuk melakukan perubahan pada diri sendiri
tanpa merubah perilaku yang sudah baik sebelumnya.
F. Menentukan tujuan. Tentukanlah tujuan dari melakukan perubahan pada diri
anda sebagai parameter apakah anda telah mencapai kesuksesan melakukan
perubahan atau belum.
G. Carilah tokoh panutan. Seseorang yang dijadikan panutan akan menjadi acuan
kita dalam melakukan perubahan dan dapat memotivasi kita untuk melakukan
perubahan secara berkesinambungan.
2. Berapa banyak orang yang berpendidikan di masyarakat tetapi memiliki
perilaku yang tidak bermoral, tidak beretika,tidak berakhlak. Dan kenapa ?
Cukup banyak orang yang berpendidikan tetapi memiliki perilaku yang tidak
mencerminkan bahwa dia orang berpendidikan. Banyak faktor yang menyebabkan
seseorang memiliki perilaku seperti itu salah satunya adalah lingkungan. Lingkungan
menjadi faktor penting dan pembeda dalam pembentukan karakter seseorang.
Seseorang yang dibesarkan pada lingkungan yang baik akan membentuk pribadi yang
baik pula, begitupun sebaliknya. Faktor selanjutnya adalah pada era globalisasi seperti
ini kita dapat mendapatkan informasi secara bebas dan seluas-luasnya. Informasi yang
didapat langsung ditelan mentah-mentah tanpa melalui proses penyaringan informasi
untuk memilah mana informasi yang baik dan buruk. Hal ini berdampak pada perilaku
seseorang yang terbiasa melihat budaya orang lain seperti apa lalu diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari yang tidak sesuai. Di Indonesia pendidikannya ditekankan pada
proses hafalan yang sifatnya sementara tidak implementasi langsung , hal ini lah yang
memicu munculnya orang yang berpendidikan tapi tak bermoral. Mereka memiliki
pendidikan yang tinggi tetapi mereka tidak dapat mengimplementasikan ilmu yang
didapat sewaktu mengenyam bangku sekolah dalam kehidupan sehari-hari karena
ilmu yang mereka pelajari cenderung menghafal. Hafalan praktis sulit
terinternalisasikan atau masuk kedalam kehidupan peserta didik. Masuknya budaya
kebarat-baratan (westernisasi) merupakan faktor yang memicu terbentuknya individu
yang tidak beretika, karena pada dasarnya budaya barat itu liberal. Mereka bebas
melakukan hal apa saja yang mereka ingin lakukan tanpa ada batasan ataupun batasan
yang diterapkan lebih longgar. Hal ini yang berbahaya bagi kita karena budaya barat
tidak cocok dengan budaya kita yang menjunjung tinggi etika dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Bagaimana upaya yang dilakukan agar mengembalikan perilaku individu yang
baik?
A. Bergaul dengan lingkungan yang baik dan memiliki nilai positif dalam setiap
kegiatan yang dilakukan untuk membantu memperbaiki karakter yang buruk.
Perlahan tapi pasti perubahan terhadap kebiasaan kita.
B. Selalu berfikiran positif dan optimis. Memiliki pikiran yang positif akan
memberikan perubahan terhadap pola kehidupan kita. Kita akan menjadi pribadi
yang lebih tenang dalam menghadapi suatu permasalahan atau minimalnya kita
tidak tergesa-gesa dalam pengambilan keputusan.
C. Berusaha untuk berempati. Berusaha untuk menempatkan diri pada posisis
orang lain perlu untuk dilakukan sebab hal itu akan membantu kita dalam
memahami orang yang lebih baik dan dengan sendirinya tentu akan membuat diri
kita menjadi ikut lebih baik.
D. Selalu menghormati orang lain. Semua orang perlu akan sebuah penghargaan.
Bila kita ingin dihormati, maka kita harus hormat kepada orang lain. Dengan
memberikan penghormatan sikap atau perilaku kepada orang lain tidak akan
mengurangi kehormatan kita melainkan jauh akan lebih membuat diri kita
menjadi lebih baik.
E. Selalu memaafkan dan meminta maaf. Kita memiliki kehidupan didunia yang
tidak kekal, oleh karena itu tidak baik menyimpan amarah terlalu lama karena
hanya akan membuat kita semakin tersiksa. Maafkanlah orang yang telah berbuat
curang kepada kita karena nanti pada kenyataannya bila kegiatan ini sudah
menjadi watak dari diri kita dengan sendirinya kita akan tumbuh menjadi orang
yang lebih berakhlak mulia.
Meminta maaf kepada seseorang tidak akan membuat kita menjadi kehilangan harga
diri, justru dengan seperti itu akan menunjukkan sikap kedewasaan dari setiap
individu.
F. Tidak mengulangi kesalahan yang sama. Apabila seseorang melakukan kesalahan
hendaknya kesalahan tersebut dijadikan bahan evaluasi untuk tidak dilakukan
dikemudian hari karena hanya akan merugikan diri sendiri apabila kesalahan itu
terjadi berulang-ulang.

Anda mungkin juga menyukai